Neptunus
Penemuan
Johann Galle
Penamaan
Epos J2000
Aphelion 4.553.946.490 km
30,44125206 sa
Perihelion 4.452.940.833 km
29,76607095 sa
Eksentrisitas 0,011214269
60.190,03 hari[3]
3,883 Bumi
3,829 Bumi
57,74 Bumi
17,147 Bumi
1.14 g
16 j 6 men 36 d
9,660 km/jam
0,41 (geometrik)[5]
Atmosfer[5]
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini
dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa
Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih kecil
daripada Uranus.[10] Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 sa atau sekitar 4.450
juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya
adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trisula dewa
Neptunus.
Neptunus ditemukan pada tanggal 23 September 1846.[1] Planet ini merupakan planet
pertama yang ditemukan melalui prediksi matematika. Perubahan yang tak terduga di
orbit Uranus membuat Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal tersebut diakibatkan
oleh gangguan gravitasi dari planet yang tak dikenal. Neptunus selanjutnya diamati
oleh Johann Galle dalam posisi yang diprediksikan oleh Urbain Le Verrier. Satelit alam
terbesarnya, Triton, ditemukan segera sesudahnya, sementara 12 satelit alam lainnya
baru ditemukan lewat teleskop pada abad ke-20. Neptunus telah dikunjungi oleh satu
wahana angkasa, yaitu Voyager 2, yang terbang melewati planet tersebut pada tanggal
25 Agustus 1989.[11]
Komposisi penyusun planet ini mirip dengan Uranus, dan komposisi keduanya berbeda
dari raksasa gas Jupiter dan Saturnus. Atmosfer Neptunus
mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen, dan kandungan
"es" yang besar seperti es air, amonia, dan metana. Astronom kadang-kadang
mengategorikan Uranus dan Neptunus sebagai "raksasa es" untuk menekankan
perbedaannya.[12] Seperti Uranus, interior Neptunus terdiri dari es dan batu.[13] Metana di
wilayah terluar planet merupakan salah satu penyebab kenampakan kebiruan
Neptunus.[14]
Sementara atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan
menunjukkan pola cuaca. Contohnya, pada saat Voyager 2 terbang melewatinya pada
tahun 1989, di belahan selatan planet terdapat Titik Gelap Besar yang mirip
dengan Titik Merah Besar di Jupiter. Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang
sangat kencang, dengan kecepatan hingga 2.100 km/jam.[15] Karena jaraknya yang jauh
dari Matahari, atmosfer luar Neptunus merupakan salah satu tempat terdingin di Tata
Surya, dengan suhu terdingin −218 °C (55 K). Suhu di inti planet diperkirakan sebesar
5.400 K (5.000 °C).[16][17] Neptunus memiliki sistem cincin yang tipis. Sistem cincin
tersebut baru dilacaktemu pada tahun 1960-an dan dipastikan keberadaannya
oleh Voyager 2 pada tahun 1989.[18]
Daftar isi
• 1Sejarah
o 1.1Penemuan
o 1.2Penamaan
o 1.3Status
• 2Komposisi dan struktur
o 2.1Struktur internal
o 2.2Atmosfer
o 2.3Magnetosfer
o 2.4Cincin planet
• 3Iklim
o 3.1Badai
o 3.2Panas internal
• 4Orbit dan rotasi
o 4.1Resonansi orbit
• 5Pembentukan dan perpindahan
• 6Satelit
• 7Pengamatan
• 8Penjelajahan
• 9Lihat pula
• 10Referensi
• 11Bacaan lanjutan
• 12Pranala luar
Urbain Le Verrier
Gabungan gambar berwarna dan hampir-inframerah Neptunus memperlihatkan pita metana di atmosfernya,
dan empat satelitnya, Proteus, Larissa, Galatea, dan Despina.
Model menunjukkan bahwa troposfer Neptunus dilapisi oleh awan dengan berbagai
komposisi tergantung ketinggiannya. Awan tingkat atas muncul pada tekanan kurang
dari satu bar, yang suhunya cocok bagi metana untuk mengembun. Untuk tekanan
antara satu dan lima bar (100 dan 500 kPa), awan amonia dan hidrogen sulfida diyakini
terbentuk. Di atas tekanan lima bar, awan Neptunus terdiri dari amonia, amonium
sulfida, hidrogen sulfida dan air. Awan es air yang lebih dalam ditemukan pada tekanan
sekitar 50 bar (5,0 MPa), yang suhunya mencapai 0 °C. Di bawahnya, awan amonia
dan hidrogen sulfida terbentuk.[49]
Awan tinggi di Neptunus telah diamati menghasilkan bayangan pada lapisan awan opak
di bawahnya. Ada pula pita awan tinggi yang menyelimuti planet ini pada garis lintang
yang sama. Pita melingkar ini selebar 50–150 km dan berada 50–110 km di atas
lapisan awan.[50]
Spektrum Neptunus menunjukkan bahwa stratosfer bawahnya berkabut akibat
pengembunan produk fotolisis ultraviolet metana, seperti etana dan
asetilena.[12][16] Stratosfer juga merupakan tempat bagi jejak-jejak karbon
monoksida dan hidrogen sianida.[12][51] Stratosfer Neptunus lebih hangat daripada Uranus
karena konsentrasi hidrokarbon yang tinggi.[12]
Termosfer planet ini memiliki suhu yang tidak normal sebesar 750 K dengan alasan
yang masih belum jelas.[52][53] Planet ini terlalu jauh dari Matahari untuk menghasilkan
suhu sepanas ini yang diakibatkan oleh radiasi ultraviolet. Satu dugaan mekanisme
pemanasan ini ialah adanya interaksi atmosfer di medan magnet planet ini. Dugaan lain
adalah adanya gelombang gravitasi dari dalam planet yang menghilang di atmosfer.
Termosfer Neptunus terdiri dari jejak-jejak karbon dioksida dan air yang diduga
terkumpul dari sumber-sumber luar seperti meteorit dan debu.[49][51]
Magnetosfer[sunting | sunting sumber]
Neptune juga memiliki magnetosfer yang mirip Uranus, dengan medan magnet yang
sangat miring relatif terhadap sumbu rotasinya pada 47° dan berimbang pada 0,55 radii,
atau sekitar 13500 km dari pusat fisik planet ini. Sebelum Voyager tiba di Neptunus,
diduga bahwa magnetosfer miring Uranus mengakibatkan rotasi Neptunus yang
menyamping. Dengan membandingkan medan magnet dua planet, para ilmuwan
sekarang berpikir bahwa orientasi ekstrem merupakan karakteristik aliran di bagian
dalam planet. Medan ini mungkin dibentuk oleh gerakan cairan konvektif dalam kulit
bola tipis pada cairan konduktor listrik (diduga berupa gabungan amonia, metana dan
air)[49] yang menghasilkan gerakan dinamo.[54]
Komponen dipol medan magnet di khatulistiwa magnetik Neptunus sekitar
14 mikrotesla (0,14 G).[55] Momentum magnetik dipol Neptunus sekitar
2,2 × 1017 T·m3 (14 μT·RN3; RN adalah radius Neptunus). Medan magnet Neptunus
memiliki geometri rumit yang mencakup kontribusi relatif besar dari komponen non-
dipolar, termasuk momentum kuadrupol kuat yang kekuatannya mungkin
melebihi momentum dipol. Bumi, Jupiter, dan Saturnus memiliki momentum kuadrupol
yang relatif kecil, dan medannya sedikit miring dari sumbu kutubnya. Momentum
kuadrupol Neptunus yang besar bisa jadi merupakan hasil dari keseimbangan pusat
planet dan masalah geometri penggerak dinamo medan magnet4.[56][57]
Kejutan busur Neptunus, tempat magnetosfer mulai memperlambat angin surya,
terbentuk pada jarak 34,9 kali radius planet ini. Magnetopause, tempat tekanan
magnetosfer mengimbangi angin surya, terbentuk pada jarak 23–26,5 kali radius
Neptunus. Ekor magnetosfer memanjang hingga 72 kali radius Neptunus, dan bisa jadi
lebih panjang lagi.[56]
Cincin planet[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Cincin Neptunus
Neptunus memiliki sebuah sistem cincin planet, meski kurang kukuh daripada Saturnus.
Cincin-cincin tersebut terdiri dari partikel es yang diselubungi bahan berdasar silikat
atau karbon yang memberi warna merah pada cincin.[58] Tiga cincin utamanya adalah
Cincin Adams yang sempit, 63000 km dari pusat Neptunus, Cincin Le Verrier pada
ketinggian 53000 km, dan Cincin Galle yang luas dan lemah pada ketinggian 42000 km.
Perpanjangan lemah ke luar hingga Cincin Le Verier diberi nama Lassell; perpanjangan
ini dibatasi oleh Cincin Arago di pinggiran luarnya pada ketinggian 57.000 km.[59]
Cincin planet pertama ditemukan tahun 1968 oleh tim yang dipimpin Edward
Guinan,[18][60] namun akhirnya disimpulkan cincin ini belum lengkap.[61] Bukti bahwa cincin-
cincin tersebut memiliki celah pertama muncul pada okultasi bintang tahun 1984 ketika
cincin tersebut mengaburkan sebuah bintang ketika tenggelam, bukan ketika
muncul.[62] Gambar yang diambil Voyager 2 tahun 1989 menyelesaikan masalah ini
dengan memperlihatkan beberapa cincin lemah. Cincin ini memiliki struktur
menggumpal,[63] akibatnya belum diketahui namun bisa jadi karena interaksi gravitasi
dengan satelit kecil di orbit dekat cincin.[64]
Cincin terluar, Adams, terdiri dari lima busur utama yang diberi
nama Courage, Liberté, Egalité 1, Egalité 2 dan Fraternité (Keberanian, Kebebasan,
Kesetaraan dan Persaudaraan).[65] Keberadaan busur-busur ini sulit dijelaskan karena
hukum gerakan akan memprediksikan bahwa busur tersebut tersebar menjadi cincin
seragam dalam kurun waktu yang sangat singkat. Para astronom sekarang yakin
bahwa busur-busur tersebut mengitari Neptunus sesuai bentuknya sekarang akibat
dampak gravitasi Galatea, sebuah satelit yang dekat dengan cincin ini.[66][67]
Pengamatan dari Bumi pada tahun 2005 menunjukkan bahwa cincin Neptunus lebih
tidak stabil daripada dugaan sebelumnya. Gambar yang diambil dari Observatorium W.
M. Keck tahun 2002 dan 2003 memperlihatkan kerusakan pada cincin jika dibandingkan
dengan gambar dari Voyager 2. Karena itu, sepertinya busur Liberté akan menghilang
selambat-lambatnya satu abad berikutnya.[68]