235 bahasa
• Halaman
• Pembicaraan
• Baca
• Sunting
• Sunting sumber
• Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain, lihat Venus (disambiguasi).
Venus
Citra Venus yang diproses melalui dua penyaring. Permukaan Venus tertutup oleh
Penamaan
Ciri-ciri orbit[2][4]
Epos J2000
• 108.939.000 km
Aphelion
• 0,728 213 sa
Perihelion • 107.477.000 km
• 0,718 440 au
• 0,723 327 au
Eksentrisitas 0,0067
Ciri-ciri fisik
• 0,949 9 Bumi
Kepepatan 0[5]
• 0,902 Bumi
• 0,866 Bumi
Massa • 4,8676×1024 kg
• 0,815 Bumi
• 0,904 g
• 272,76°[6]
• 0,90 (Bond)[7]
Celsius 462 °C
• −3,8[10] (penuh)
Atmosfer
• 3,5% nitrogen
• 0,007% argon
• 0,0012% helium
• 0,0007% neon
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius. Planet ini
mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi.[11] Venus tidak memiliki satelit alami dan
dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi. Setelah Bulan,
planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo
tampak sebesar −4,6 yang cukup cerah untuk menghasilkan bayangan. [12] Venus
merupakan planet inferior dengan sudut elongasi yang mencapai 47,8°. Kecerahan
maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah
matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja.
Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi
karena ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip (Venus merupakan planet
terdekat dari Bumi dan planet yang ukurannya paling mendekati Bumi). Namun,
dalam hal lain planet ini sangat berbeda dari Bumi. Planet ini
memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian yang terdiri dari
96% karbon dioksida. Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar
daripada Bumi. Dengan rata-rata suhu permukaan sebesar 735 K (462 °C; 863 °F),
Venus merupakan planet terpanas di Tata Surya. Planet ini tidak memiliki siklus
karbon yang memerangkap karbon dalam batuan dan kenampakan permukaan, dan
juga tidak memiliki kehidupan organik yang dapat menyerap karbon dalam bentuk
biomassa. Venus diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan asam
sulfat yang sangat reflektif, sehingga permukaannya tidak dapat dilihat dari luar
angkasa. Venus mungkin pernah memiliki samudra,[13][14] namun samudra tersebut
menguap karena peningkatan suhu yang disebabkan oleh efek rumah kaca
berketerusan.[15] Sebagian besar air mungkin telah terfotodisosiasi, dan angin
matahari telah membuat hidrogen bebas mengalami pelepasan ke luar angkasa
sebagai akibat dari ketiadaan medan magnet internal di Venus.[16] Permukaan Venus
sendiri bergurun, kering, dan diselingi oleh batuan yang diperbarui secara periodik
oleh aktivitas vulkanik.
Perbandingan ukuran planet-planet kebumian (dari kiri ke kanan): Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars dalam warna sejati.
Struktur awan di atmosfer Venus pada tahun 1979, yang ditunjukkan melalui pengamatan ultraviolet yang
dilakukan oleh Pioneer Venus Orbiter
Citra permukaan Venus yang diabadikan oleh wahana Magellan antara tahun 1990 hingga 1994
Komposisi atmosfer Venus berdasarkan data HITRAN[62] created using Hitran on the Web system.[63]
Warna hijau – uap air, merah – karbon dioksida, WN – jumlah gelombang (warna lain memiliki makna yang
berbeda, panjang gelombang rendah di sebelah kanan, panjang gelombang tinggi di sebelah kiri).