Anda di halaman 1dari 18

Refleksi Kasus Maret, 2022

“Pengeroyokan”

Disusun Oleh :
Nurul Annisah
N 111 21 093

Pembimbing :
dr. Asrawati Azis, Sp. F

BAGIAN ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengeroyokan adalah proses, cara, perbuatan mengeroyok, memiliki


pengertian bahwa barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.(Sari,2016) Pengeroyokan
merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum sehingga dilarang
oleh undang-undang. Pembuktian merupakan unsur vital yang dijadikan bahan
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Oleh karena itu, proses
pembuktian memegang peran yang sangat penting dalam penyelesaian suatu tindak
pidana dimuka persidangan pengadilan. (Saputra,2016)

Dalam Pasal 170 KUHP sebagai berikut :

(1) Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama


menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Yang bersalah diancam:
a) dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika ia dengan
sengaja menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan
mengakibatkan luka-luka;
b) dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun, jika kekerasan
mengakibatkan luka berat;
c) dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika kekerasan
mengakibatkan maut.
(3) Pasal 89 tidak diterapkan. (Saputra,2016)
Menurut pemaparan Ipda Suparman terjadinya kasus pengeroyokan
ditimbulkan oleh permasalahan kecil atau sesuatu yang tidak penting, motifnya
sangat beragam, seperti kecemburuan, tersinggung, perselisihan paham, atau
sekedar mencari pengakuan dalam kelompok. Permasalan ini dapat meluas kepada
skala yang lebih besar, hal ini dapat berujung terjadinya perkelahiaan antar
kelompok. (Adha,2020) Untuk menekan jumlah kasus pengeroyokan di Indonesia,
baik masyarakat maupun aparat penegak hukum perlu melakukan upaya-upaya
sebagai berikut:

a. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan; dengan cara sosialisasi untuk


mengenalkan hukum sejak dini kepada generasi muda, ajakan warga negara
agat memtuhi aturan dan saling kerjasama terhadap warga negara agar
menciptakan masyarakat sadar hukum .
b. Tindakan quratif yaitu penegak hukum harus menangkap dan menindak
tegas pelanggar hukum. Dengan harapan upaya tersebut dapat memberi rasa
aman yang dijaminkan dan mengakibatkan peningkatan rasa percaya
masyarakat kepada hukum. (Marseno,2019)
1.2 Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian pengeroyokan.
b. Mahasiswa diharapkan mampu membuat visum et repertum pada kasus
pengeroyokan.
c. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek hukum pada kasus
pengeroyokan.
BAB II

KASUS

2.1 Kronologi Kejadian

Pasien tiba di RSUD Kab. Banggai pada tanggal 23 Februari 2022, Pukul 11.30
WITA bersama kakak korban yang juga menjadi korban dalam kasus
pengeroyokan. Pasien datang dengan membawa Surat Permintaan Visum et
Repertum karena mengaku telah dilakukan pengeroyokan terhadap dirinya dan
kakaknya pada tanggal 22 Februari 2022, Pukul 19.00 WITA. Korban mengaku
bahwa kakaknya yang saat itu ingin menjemputnya di rumah keluarga tempat ia
bekerja sebagain pengasuh anak, dikeroyok oleh beberapa orang. Korban yang saat
itu melihat dan berusaha membantu kakaknya, ditinju pada bagian wajah oleh
pelaku 1, kemudian setelah itu korban dikeroyok oleh beberapa pelaku di bagian
ekstremitas bawah korban.

2.2 Hasil Pemeriksaan


A. Keadaan Umum
Pasien dengan jenis kelamin perempuan berusia 21 tahun datang ke RSUD
Luwuk dalam keadaan sadar. Pasien datang dengan menggunakan properti
baju kotak-kotak warna merah muda dan ungu bergaris biru lengan pendek,
celana kotak-kotak warna merah muda dan ungu bergaris biru serta sendal
berwarna merah muda. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan
darah 100/60 mmHg, denyut nadi 80x/menit, Pernapasan 20x/menit, suhu
36°C.
B. Keadaan Bagian Tubuh
Kepala :
Dahi Kiri : Terdapat luka memar dengan ukuran 3x3 cm, terletak 1 cm dari
garis pertengahan tubuh
Ekstremitas Atas :
1. Kanan : Pada jari tengah tangan kanan terdapat luka lecet ukuran 0,1x0,2
cm
2. Kiri : Pada jari tengah tangan kiri terdapat luka memar ukuran 0,5x0,5 cm

Ekstremitas Bawah

1. Kanan : Pada paha kanan ditemukan luka memar ukuran 2,5x3 cm, terletak
17,5 cm dari lutut.
2. Kiri :
a. Pada paha kiri sisi luar terdapat luka memar berukuran 2,5x4 cm,
terletak 21 cm dari lutut.

b. Pada paha kiri sisi dalam terdapat luka memar berukuran 2,5x2 cm,
terletak 16,5 cm dari lutut.

c. Pada kaki sisi depan terdapat luka lecet ukuran 0,5x0,5 cm, terletak 16
cm dari lutut.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI
BADAN RUMAH SAKIT DAERAH
INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK &
MEDIKOLEGAL
Jalan Imam BonjolNo. 14 /  ( 0461 ) 21820, E-Mail : rsud_luwuk@yahoo.co.id

VISUM ET REPERTUM

PRO JUSTITIA
No Reg/RM: 00 -

Sehubungan dengan surat saudara:--------------------------------------------------------------


Nama:……………………………, Pangkat:…………………………..,
NRP:……………….., Jabatan:………………, Nomor……………..
Alamat:……………………, Tertanggal: 23 Februari 2022 , Perihal: Permintaan
Visum Et Revetum, yang kami terima pada tanggal: 23 Februari 2022 Pukul 11.30
WITA. --------------------------------------------------------------------------------------------
Maka kami:-----------------------------------dr. Asrawati Azis, Sp F -------------------------
Sebagai dokter forensik pada Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD
Kabupaten Banggai, menyatakan telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban pada
hari Rabu, tanggal 23 Februari 2022 pukul 11.50 WITA, diInstalasi Gawat Darurat RS
Daerah Kabupaten Banggai atas korban yang menurut surat Saudara:--------------------
Nama :Mita Prisilia Sintung --------------------------------------------
Umur : 21 Tahun ---------------------------------------------------------
Kelamin : Perempuan -------------------------------------------------------
Agama : Kristen -----------------------------------------------------------
Pekerjaan :Pengasuh Anak --------------------------------------------------
Alamat : Desa Solan ------------------------------------------------------
Sehubungan dengan dugaan tindak pidana pengeroyokan, yang terjadi pada hari selasa
tanggal 22 Februari 2022 sekitar jam 19.00 WITA betempat di Jln. Trans Lontio Kec.
Nambo Kab. Banggai. Korban tiba di IRD RS daerah Kab. Banggai pada hari Rabu,
tanggal 23 Februari 2022 pukul 11.30 WITA.-------------------------------------------------

HASIL PEMERIKSAAN

PemeriksaanLuar: ----------------------------------------------------------------------------
1. Kesadaran baik, tekanan darah seratus per enam puluh milimeter air raksa, denyut
nadi delapan puluh sembilan kali per menit, pernapasan dua puluh dua kali
permenit, suhu tiga puluh enam koma delapan derajat celcius. -----------------------
2. Korban berjenis kelamin perempuan , umur dua puluh satu tahun. ------------------
3. Properti : pakaian yg digunakan baju kotak-kotak warna merah muda dan ungu
bergaris biru lengan pendek, celana kotak-kotak warna merah muda dan ungu
bergaris biru serta sendal berwarna merah muda. --------------------------------------
4. Kepala: --------------------------------------------------------------------------------------
a. Bentuk: oval, tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan --------------
b. Dahi: pada dahi kiri ditemukan memar dengan ukuran tiga kali tiga sentimeter,
terletak satu sentimeter dari garis pertengahan tubuh ------------------------------
c. Pelipis: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ---------------------
d. Pipi: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ------------------------
e. Dagu: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ----------------------
f. Mata kanan dan kiri : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ----
g. Hidung: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan --------------------
h. Telinga : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan -------------------
i. Mulut: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ----------------------
j. Leher : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ---------------------
5. Dada: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan -------------------------
6. Perut: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan --------------------------
7. Pundak : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ----------------------
8. Punggung: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan --------------------
9. Pinggang: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ---------------------
10. Panggul: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan -----------------------
11. Pantat : tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan ------------------------
12. Anggota gerak atas kanan dan kiri: terdapat dua buah luka, luka pertama pada jari
tengah tangan kanan terdapat luka lecet ukuran nol koma satu kali nol koma dua
sentimeter, luka kedua pada jari tengah kanan kiri ditemukan memar ukuran nol
koma lima kali nol koma lima sentimeter. ----------------------------------------------
13. Anggota gerak bawah kanan dan kiri : pada paha kanan sisi luar ditemukan satu
luka memar ukuran dua koma lima kali tiga sentimeter, terletak tujuh belas koma
lima sentimeter dari lutut. Pada paha kiri ditemukan dua luka memar, luka memar
pertama terdapat pada sisi luar berukuran dua koma lima kali empat sentimeter
terletak dua puluh satu sentimeter dari lutut,luka memar kedua berukuran dua
koma lima kali dua sentimeter terletak enam belas koma lima sentimeter dari lutut.
Pada kaki kiri ditemukan luka lecet ukuran nol koma lima kali nol koma lima
sentimeter terletak enam belas sentimeter dari lutut. ----------------------------------
14. Alat kelamin: tidak dilakukan pemeriksaan ---------------------------------------------
15. Dubur : tidak dilakukan pemeriksaan ---------------------------------------------------

Tindakan/Terapi : -----------------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN

1. Korban perempuan, umur dua puluh satu tahun. ---------------------------------------


2. Pada pemeriksaan ditemukan :------------------------------------------------------------
a. Luka memar pada dahi kiri, ujung jari tengan tangan kiri, paha kanan dan kiri.
b. Luka lecet pada ujung jari tengah tangan kanan dan kaki kiri. ------------------
Luka tersebut diatas akibat kekerasan tumpul. ------------------------------------
3. Kualifikasi luka tersebut diatas tidak menimbulkan penyakit, gangguan/halangan
untuk menjalankan pekerjaan/jabatan atau pencahariannya. -------------------------

Demikian Visum et Repertum ini dibuat menurut pengetahuan sebaik-baiknya pada


waktu itu dan dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan. ---------------

Dokter Pemeriksa,

dr. Asrawati Azis, Sp F


Nip. 19750705 200604 2 033
BAB III
PEMBAHASAN

Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Negara


Indonesia adalah negara hukum. Hal ini berarti segala bentuk perilaku individu
didasarkan kepada hukum yang berlaku. Pelaku kejahatan ataupun korban kejahatan
akan mendapatkan tindakan hukum berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Seseorang yang diduga melakukan pelanggaran hukum tidak dapat dikatakan bersalah
sebelum adanya keputusan hukum dari hakim yang bersifat tetap. Untuk menjaga
supremasi hukum saat ini sedang gencar-gencarnya diadakan reformasi penegak
hukum yang bersih dan berwibawa. Adanya tindak pidana yang dilakukan oleh
tersangka, maka langkah-langkah penegakan hukum merupakan proses yang panjang
membentang dari awal sampai akhir. Adapun menurut sistem yang dipakai dalam
KUHAP, maka pemeriksaan pendahuluan merupakan pemeriksaan yang dilakukan
oleh penyidik Polri termasuk di dalamnya pemeriksaan tambahan atas dasar
petunjukpetunjuk dari jaksa penuntut umum dalam rangka penyempurnaan hasil
penyidikannya. Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan pengadilan yang dilakukan
di depan pengadilan yang dipimpin oleh hakim. Di hadapan hakim, Jaksa Penuntut
Umum akan mengajukan tuntutannya sesuai pelanggaran yang dilakukan terdakwa.
(Saputra,2016)

Pengeroyokan menurut KBBI Online menyebutkan bahwa pengeroyokan


berasal dari kata keroyok, mendapat awalan me- menjadi mengeroyok yang artinya
menyerang beramai-ramai (orang banyak). Pengeroyokan adalah tindakan melanggar
Pasal 170 KUHP yang menyatakan terkait siapapun yang secara nyata serta
menggunakan tenaga bersama-sama dalam melakukan kekerasan kepada orang/barang
akan dihukum penjara maksimal 5 tahun 6 bulan. Tindakan “mengeroyok” adalah suatu
tindakan berbarengan dalam melakukan tindak pidana dengan tujuan untuk
mnyekiti/melukai orang lain. Pelaku kekerasan dihukum: Ke-1 penjara maksimal 7
tahun apabila terdapat unsur kesengajaan dalam merusak barak/akibat dari kekerasan
berupa luka. Ke-2 penjara maksimal 9 tahun apabila akibat kekerasan berupa luka
berat; ke-3 penjara maksimal 12 tahun apabila kekerasan mengakibatkan kematian.

Dokter adalah seorang tenaga kesehatan untuk menyelesaikan semua masalah


kesehatan. Keterkaitan dokter dengan penyelidikan tindak pidana adalah seorang
dokter menjadi tenaga ahli dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban tindak
pidana. Dokter dalam melakukan tugas sehari-hari, suatu waktu dapat diminta
bantuannya oleh penegak hukum, maka sangatlah baik bila dokter mengetahui tentang
tata laksana penyidikan perkara pidana, mulai dari saat penyidik sampai hakim
menjatuhkan keputusan. Mendatangkan seorang dokter yang diperlukan sehubungan
dengan perkara tidak termasuk wewenangnya. Dokter boleh dikatakan tidak ada
hubungannya kerja dengan penyelidik. (Iskandar,2019)

Visum et Repertum (VeR) adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas
permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap
manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia,
berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan. VeR itu
sendiri berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan
jiwa manusia. VeR menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang
tertuang di dalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai
pengganti barang bukti. Serta memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil
pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di bagian kesimpulan.

PASAL 170 KUHP TENTANG PENGEROYOKAN: Barang siapa dengan terang-


terang dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau
barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. Perbuatan
“Mengeroyok” yaitu bersama-sama melakukan aksi kejahatan untuk menyakiti
seseorang. Yang bersalah diancam: Ke-1 hukuman penjara maksimal 7 tahun apabila
terdapat unsur kesengajaan merusak barang / menimbulkan luka terhadap orang
dikenai kekerasan; Ke-2 hukuman penjara maksimal 9 tahun, apabila menimbulkan
luka bersifat berat ; Ke-3 hukuman maksimal 12 tahun apabila menimbulkan kematian.

Pasal 170 KUHP menjelaskan yaitu:

1. Semua orang secara nyata serta dengan tenaga bersama menggunakan


kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun enam bulan.
2. Tindakan “Mengeroyok” adalah bersifat bersama-sama dalam bertindak untuk
menimbulkan rasa sakit pada orang lain.
3. Pelaku dihukum: 1) Ke-1 hukuman penjara maksimal 7 tahun apabila secara
kesengajaan merusak barang / menimbulkan luka; 2) Ke-2 hukuman maksimal
9 tahun, apabila tindakan tersebut menimbulkan luka bersifat berat; 3) Ke-3
hukuman maksimal 12 tahun, apabila kekerasan menimbulkan kematian.

Pasal 351 KUHP

(1) Penganiayaan dihukum dengan penjara maksimal 2 tahun 8 bulan/ hukuman


denda maksimal Rp 4.500,-.
(2) apabila tindakan tersebut menimbulkan luka bersifat berat, pelaku diancam
dengan hukuman penjara maksimal 5 tahun.
(3) Apabila menimbulkan kematian, diancam dengan hukuman penjara maksimal
5 tahun.
(4) Tindakan penganiayaan dapat dipersamakan dengan perusakan kesehatan.

Pasal 55 ayat (1) KUHP

Pelaku yang dihukum yaitu:

(1) Orang yang bertindak dalam menyuruh berbuat kekerasan / ikut melakukan
tindakan tersebut;
(2) Orang yang dengan pemberian, salah memakai kekuasaan atau pengaruh,
perjanjian, ancaman atau tipu daya, kekerasan, atau dengan memberi
kesempatan, sengaja membujuk untuk melakukan sesuatu perbuatan serta daya
upaya atau keterangan;
BAB IV

KESIMPULAN

1. Pengeroyokan menurut KBBI Online menyebutkan bahwa pengeroyokan


berasal dari kata keroyok, mendapat awalan me- menjadi mengeroyok yang
artinya menyerang beramai-ramai (orang banyak), dengan tujuan untuk
mnyakiti/melukai orang lain
2. Pengeroyokan adalah tindakan melanggar Pasal 170 KUHP yang menyatakan
terkait siapapun yang secara nyata serta menggunakan tenaga bersama-sama
dalam melakukan kekerasan kepada orang/barang akan dihukum penjara
maksimal 5 tahun 6 bulan.
3. Untuk menekan jumlah kasus pengeroyokan di Indonesia, dengan upaya
preventif berupa sosialisasi dan upaya kuratif berupa penegak hukum yang
harus menangkap dan menindak tegas pelanggar hukum.
4. Keterkaitan dokter dengan penyelidikan tindak pidana adalah seorang dokter
menjadi tenaga ahli dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban tindak
pidana.
DAFTAR PUSTAKA

Adha,M.Y. 2020. Penegakan Hukum Atas Tindak Pidana Kekerasan Yang Dilakukan
Anak Di Wilayah Hukum Polresta Yogyakarta. LEX Renaissance. Vol 5 (2).
Viewed on 6 Maret 2022. From https://jurnal.uns.ac.id

Iskandar,O dan Suwanda,N.H. 2019. Peran Ilmu Forensik Dalam Pengungkapan


Tindak Pidana Kekerasan Dalam Lingkup Rumah Tangga Yang Dilakukan Istri
Terhadap Suami. Jurnal Krtha Bhayangkara. Vol 13 (1). Viewed on 6 Maret
2022. From https://media.neliti.com

Marseno,S.D., Zamroni,M., Supangkat,A. 2019. Ancaman Pidana Tindak


Pengeroyokan di Wilayah Kecamatan Taman Sidoarjo. Jurnal Reformasi
Hukum. Vol 2 (2). Viewed on 6 Maret 2022. From https://e-journal.umaha.ac.id

Saputra, H dan Yulianti, W. 2016. Pembuktian Pengeroyokan Menyebabkab Kematian


dan Pertimbangan Hakim Memutus Pidana Penjara Sesuai Tuntutan Penuntut
Umum. Jurnal Verstek. Vol 4 (1). Viewed on 6 Maret 2021. From
https://jurnal.uns.ac.id

Sari,V.K. 2016. Penyidikan Tindak Pidana Pengeroyokan Oleh Anak di Wilayah


Hukum Kepolisian Sektor Pekanbaru Kota. JOM Fakultas Hukum. Vol 3 (2).
Viewed on 5 Maret 2022. From https://googlescholar.com

Anda mungkin juga menyukai