THT-KL
Pembimbing :
dr. Christin Rony Nayoan, Sp.THT-KL
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Benjolan di bawah telinga kanan
Kanan Kiri
• Bentuk : Normotia Normotia
• Ukuran : Normal Normal
• Sikatrik : Tidak Ada Tidak Ada
• Infeksi : Tidak Ada Tidak Ada
• Tumor : Tidak Ada Tidak Ada
B. Depan Telinga :
Kanan Kiri
• Abses/fistel : Tidak Ada Tidak Ada
• Sikatrix : Tidak Ada Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada Tidak Ada
C. Belakang Telinga :
Kanan Kiri
• Abses/Fistel : Tidak Ada Tidak Ada
• Tumor : Ada Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada Tidak Ada
PEMERIKSAAN
TELINGA D. Liang Telinga Luar :
Kiri Kanan
Warna : Normal Normal
Edema : Tidak ada Tidak Ada
Sekret : Tidak Ada. Tidak
Serumen : Minimal Minimal
E. Membran Timpani :
Kanan Kiri
Permukaan : Intak Intak
Warna : Putih Keabuan Putih Keabuan
Perforasi : Tidak ada Tidak Ada
Pantulan Cahaya: Arah jam 5 Arah Jam 7
PEMERIKSAAN
HIDUNG
A. Bagian Luar Hidung : Kanan Kiri
• Bentuk : Normal Normal
• Kelainan Kulit: Tidak Ada Tidak Ada
• Kolumella : Normal Normal
• Nares Anterior : Normal Normal
• Fossa Kanina : Normal Normal
• Dinding Media : Normal Normal
2. Mulut
• Abses/Fistel : Tidak Ada
• Sikatrix : Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada
PEMERIKSAAN GIGI, TENGGOROKAN
DAN KERONGKONGAN
3. Kerongkongan
Kanan Kiri
Orofaring
Dinding Dorsal
• Mukosa : Normal Normal
• Granulasi : Tidak ada Tidak ada
• Deformitas : Tidak Ada Tidak Ada
• Post Nasal Drips : Tidak Ada Tidak Ada
Dinding Lateral
•Lateral Band : Tidak Ada Tidak Ada
•Deformitas : Tidak Ada Tidak Ada
PEMERIKSAAN GIGI, TENGGOROKAN
DAN KERONGKONGAN
3. Korongkongan
Kanan Kiri
Isthmus Faucium : Normal Normal
Arcus Anterior : Normal Normal
Arcus Posterior : Normal Normal
Tonsil
• Warna : Hiperemis (+) Hiperemis (+)
• Pembesaran : T1 T1
• Detritus : Tidak Ada Tidak Ada
• Kripte : Melebar Melebar
• Perlengketan : Tidak Ada Tidak Ada
Hipofaring
• Fossa Piriformis : Tidak dievaluasi
• Vallekula : Tidak dievaluasi
• Radikal Lingua : Tidak dievaluasi
PEMERIKSAAN GIGI, TENGGOROKAN
DAN KERONGKONGAN
4. Tenggorokan
• Epiglottis : Tidak dievaluasi
• Arytenoid : Tidak dievaluasi
• Plica Vocalis : Tidak dievaluasi
• Trakea : Tidak dievaluasi
Bahan : FNAB
Makroskopik : Regio inferior auricula dextra : massa ukuran 3 x 5 cm, tepi tidak
tegas kesan difus, Aspirat (2X), darah ( 4 slide)
Mikroskopik :
Sediaan apusan tampak seluler, terdiri dari Kelompok sel-sel inti bulat oval,
monoton, tampak basofilik kesan asal sel basaloid, membrane inti regular, sitoplasma
cukup, beberapa kelompokan berupa lembaran, tampak matriks kebiruan di antara
sel-sel. Latar belakang eritrosit.
Kesimpulan : Kesan Basaloid Tumor Suspek Benign (Basal Cell Adenoma), DD/
Cellular Pleomorphic Adenoma
RESUME
Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke poli THT RS UNDATA
dengan keluhan terdapat benjolan di bawah telinga kanan sejak …..
Benjolan yang muncul awalnya kecil, kira-kira sebesar kelereng,
kemudian makin lama semakin membesar (seperti apa?????)
DIAGNOSIS BANDING
Limfadenopati Kelenjar Tiroid
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
• Neurodex 2 x 1 Operatif
• Paroditektomi Superficial
• Levofloxacin 500 mg 1xq
• Dexamethason 2x 1
Non-Medikamentosa
Penyebab terjadinya tumor kelenjar parotis masih belum jelas diketahui, namun paparan
radiasi ion sudah ditetapkan sebagai fator resiko terjadinya tumor parotis.
Seseorang yang pernah mengalami terapi radiasi dan terapi UV pada kepala dan leher
Epidermoid Carcinoma
Lymphoma
PATOFISIOLOGI
Gejala tumor ini tidak spesifik, secara klinis saja tidak dapat dibedakan
antara tumor jinak dan ganas. Pada umunya pasien datang selain karena
adanya massa di parotis juga pasien mengeluh wajah yang tidak simetris
akibat parese saraf kranial VII. Selain pemeriksaan penunjang radiologi seperti
CT scan atau MRI, maka biopsi aspirasi jarum halus akan memberikan
konklusi patologik. Biopsi insisional atau eksisional tidak dianjurkan
mengingat kasus-kasus yang pernah mengalami tindakan ini banyak yang
mengalami kekambuhan di kemudian hari. Di samping itu, kemungkinan
terjadinya cedera saraf VII menjadi lebih tinggi.
Sekalipun keganasan ini dikelompokkan pada jenis tumor yang
tumbuh lambat dengan jangkitan kelenjar getah bening kurang dari 15%
namun pemeriksaan kelenjar getah bening regional harus tetap dilakukan
terutama pada yang berdiferensiasi buruk. Metastasis jauh dapat
dijumpai pada paru, tulang dan hati. Sebanyak 25% jenis adenoid kistik,
mukoepidermoid dan jenis campur dijumpai mengalami metastasis jauh.
FAKTOR RESIKO
• Usia
• Paparan Radiasi
• Riwayat Keluarga
• Paparan Karsinogen
• Infeksi Virus
• Gangguan Autoimun
MANIFESTASI KLINIS
Tumor kelenjar ludah umumnya dimulai dengan massa tanpa rasa sakit yang
semakin bertambah. Tumor kelenjar ludah jinak biasanya hadir sebagai massa yang
tumbuh perlahan tanpa rasa tidak nyaman. Neoplasma parotid biasanya muncul
sebagai massa di ekor, sedangkan tumor kelenjar submandibular hadir sebagai
pembengkakan seluruh kelenjar dan kelenjar liur minor sebagai massa tanpa rasa
sakit di bawah mukosa yang sehat.
Tanda tumor ganas: massa tumbuh cepat, nyeri, kelumpuhan saraf terkait (saraf
wajah, saraf lidah), fiksasi ke kulit atau jaringan dalam (massa tetap), limfadenopati
ipsilateral. Tumor kelenjar liur ganas yang paling ganas terlihat pada pasien berusia
50-60 tahun, 2% pada anak-anak <10 tahun, dan 16% pada pasien <30 tahun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• CT Scan
• MRI
• USG
• BIPOSI
• TES DARAH
• PEMERIKSAAN FUNGSI KELENJAR PAROTIS
TATALKASANA
Pada prinsipnya pegobatan pengangkatan tumor merupakan
tindakan terpilih, terutama apabila lokasi tumor pada lobus
superfisialis. Tetapi bila tumor ini berada atau dekat pada lobus di
bawahnya, maka tindakan parotidektomi total merupakan pilihan,
setiap upaya harus dilakukan untuk preservasi saraf VII. Diseksi rutin
kelenjar getah bening leher tidak dianjurkan mengingat rendahnya
jangkitan pada organ ini, kecuali pada kanker kelenjar air liur dengan
diferensiasi buruk. Radiasi pascabedah diberikan pada keadaan-
keadaan buruk.
Terimakasih