TONSILITIS LAKUNARIS
Reski Ambarwati
105505405118
PEMBIMBING :
PEMERIKSAAN FISIS
– Keadaan umum : Compos mentis/Sakit ringan
– Kesadaran : E4M6V5
Tanda vital :
– TD : 110/70 mmHg
– Nadi : 98x/menit
– RR : 22x/menit
– Suhu : 36,8° C
PEMERIKSAAN TELINGA
Daun Telinga
Daun Telinga
• Bentuk : Normal
• Bentuk : Normal
• Ukuran : Normal
• Ukuran : Normal
• Sikatrik : Tidak ada
• Sikatrik : Tidak ada
• Infeksi : Tidak ada
• Infeksi : Tidak ada
• Tumor : Tidak ada
• Tumor : Tidak ada
Depan Telinga
Depan Telinga
• Abses/Fistel : Tidak ada
• Abses/Fistel : Tidak ada
• Sikatrik : Tidak ada
• Sikatrik : Tidak ada
• Nyeri tekan : Tidak ada • Nyeri tekan : Tidak ada
Belakang Telinga Belakang Telinga
• Abses/Fistel : Tidak ada • Abses/Fistel : Tidak ada
• Sikatrik : Tidak ada • Sikatrik : Tidak ada
• Tumor : Tidak ada • Tumor : Tidak ada
Liang Telinga Luar Liang Telinga Luar
• Warna : Hiperemis (-) • Warna : Hiperemis (-)
• Edema : Tidak ada • Edema : Tidak ada
• Sekret (sifat) : Tidak ada • Sekret (sifat) : Tidak ada
• Serumen : Tidak ada • Serumen : Tidak ada
Selaput Gendang Selaput Gendang
• Permukaan : Intak • Permukaan : Intak
• Warna : Mengkilat, Putih • Warna : Mengkilat, Putih
• Perforasi : Tidak ada • Perforasi : Tidak ada
• Pantulan Cahaya : Arah jam 5 • Pantulan Cahaya : Arah jam 7
Telinga Tengah (Bila ada perforasi) Telinga Tengah (Bila ada perforasi)
• Mukosa : Tidak ada • Mukosa : Tidak ada
• Promontorium : Tidak ada • Promontorium : Tidak ada
• Sekret (sifat) : Tidak ada • Sekret (sifat) : Tidak ada
Pemeriksaan hidung
Gigi
• Karies : Tidak ada
• Abses : Tidak ada
• Gusi : Normal
Mulut
• Abses/fistel : Tidak ada
• Sikatrik : Tidak ada
• Nyeri tekan : Tidak ada
FARING FARING
Orofaring Orofaring
• Dinding Dorsal • Dinding Dorsal
• Mukosa : Hiperemis (-) • Mukosa : Hiperemis (-)
• Deformitas : Tidak ada • Deformitas : Tidak ada
• Post Nasal Drip : Tidak ada • Post Nasal Drip : Tidak ada
• Dinding Lateral • Dinding Lateral
• Deformitas : Tidak ada • Deformitas : Tidak ada
• Isthmus Fausium : Normal • Isthmus Fausium : Normal
• Arcus Anterior : Normal • Arcus Anterior : Normal
• Arcus Posterior : Normal • Arcus Posterior : Normal
• Tonsil • Tonsil
• Warna : Hiperemis (+) • Warna : Hiperemis (+)
• Pembesaran : T2 • Pembesaran : T2
• Detritus : Ada • Detritus : Ada
• Kripta : Tidak Ada • Kripta : Tidak Ada
• Perlengketan : Tidak ada • Perlengketan : Tidak ada
Tenggorokan
• Epiglotis : Tidak ada
• Aritenoid : Tidak ada
• Plika Vokalis : Normal
• Subglotis : Tidak ada
• Trakea : Tidak ada
• Kelainan Motorik : Tidak ada
■ Darah :-
■ Urine :-
■ Bakteriologis :-
■ Lain-lain :-
resume
Pasien perempuan berusia 19 tahun dating ke poli THT untuk kontrol setelah rawat
inap dengan keluhan nyeri menelan sejak 11 hari yang lalu. Nyeri menelan dirasakan
terutama saat menelan makanan dan minuman. Selain itu, pasien merasa susah
menelan dan demam selama 2 hari saat nyeri menelan muncul. Pasien mengaku tidak
ada keluhan di telinga dan di hidung. Pasien memiliki Riwayat sering mengkonsumsi
gorengan dan minuman yang dingin. Saat ini pasien masih mengeluh masih susah
menelan dan kadang muncul sakit kepala. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan TD : 110/70; Nadi : 98x/menit; RR : 22x/menit; Suhu : 36,8° C. Pada
pemeriksaan orofaring didapatkan tonsil hiperemis, dengan ukuran T2 T2, detritus
(+), serta terdapat pembesaran KGB pada submandibularis dextra.
Diagnosa Diagnosa Banding
Pengobatan Anjuran
DEFINISI ETIOLOGI
Tonsilitis adalah peradangan tonsil Kuman grup A Streptokokus ß
palatina yang merupakan bagian dari hemolitikus yang dikenal sebagai
cincin waldeyer. Bentuk tonsilitis akut strept throat, pneumokokus,
dengan detritus yang jelas disebut Streptokokus viridian dan
tonsilitis folikularis. Bila bercak-bercak Streptokokus piogenes
detritus ini menjadi satu, membentuk
alur-alur maka akan terjadi tonsilitis
lakunaris.
EPIDEMIOLOGI
Pada balita, tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus sedangkan infeksi bakterial lebih
sering terjadi pada anak berusia 5-15 tahun
Tonsilitis paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi jarang terjadi pada anak usia < 2 tahun
patofisiologi
Terbentuk detritus
(kumpulan leukosit, bakteri
Inflamasi bakteri pada Terjadi reaksi radang :
mati, epitel terlepas) yang
lapisan epitel jaringan tonsil terdapat sel PMN
mengisi kriptus tonsil.
(Bercak kuning)
GEJALA
PEMERIKSAAN FISIS
Obat kumur
mengandung Tonsilektomi
desinfektas
komplikasi
– Abses peritonsil
– Otitis peritonsil
– Mastoiditis akut
– Laringitis
– Sinusitis dan rhinitis
– Endokarditis
– Glomeronefritis akut
– Demam rematik
prognosis