Anda di halaman 1dari 6

Faktor Resiko

Usia

Riwayat
Berat Badan
Keluarga

Riwayat
Diabetes pada
Gaya hidup
kehamilan
(Gestasional)
Gambaran Klinis

Poliuri Polidipsi Polifagi Penurunan BB

Gejala permulaan sering dirasakan cepat lelah, merasa tidak fit, mudah lapar, sering
buang air kecil dan mudah lelah.
Selain itu penderita juga sering mengalami penglihatan kabur, luka yang susah
untuk sembuh, infeksi jamur di daerah genitalia, impotensi pada laki laki dan kaki
terasa keras pada waktu berjalan. Kemudian sering disertai gangguan pada multipel
organ seperti timbulnya manifestasi pada kulit dan peningkatan kadar profil lipid yang
memicu adanya dislipidemia pada penderita DM tipe II yang memicu penyakit
kardiovaskuler.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan TB dan BB
Pengukuran TD

Pemeriksaan palpasi nadi Pemeriksaan kulit


Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan glukosa darah c. Glukosa 2 jam post prandial (GD2PP) :
a. Glukosa darah sewaktu : kadar Glukosa 2 jam Post Prandial
glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl menunjukkan DM bila kadar glukosa
(plasma vena) maka penderita darah ≥ 200 mg/dl, sedangkan nilai
tersebut sudah dapat disebut DM. normalnya ≤ 140 mg/dl.
b. Glukosa darah puasa : kadar d. Glukosa jam ke-2 pada Tes Toleransi
glukosa plasma puasa < 110 Glukosa Oral (TTGO) : 1) Toleransi
mg/dl dinyatakan normal, ≥126 glukosa normal apabila ≤ 140 mg/dl; 2)
mg/dl adalah diabetes melitus, Toleransi glukosa terganggu (TGT)
sedangkan antara 110-126 mg/dl apabila kadar glukosa > 140 mg/dl tetapi
disebut glukosa darah puasa < 200 mg/dl; dan 3) Toleransi glukosa ≥
200 mg/dl disebut diabetes melitus.
terganggu (GDPT).
Pemeriksaan HbA1c
HbA1c < 6.5 % Kontrol Glikemik baik

HbA1c 6.5-8 % Kontrol Glikemik sedang

HbA1c > 8 % Kontrol Glikemik buruk

Anda mungkin juga menyukai