Anda di halaman 1dari 44

BENIGN PAROXYSMAL

POSITIONAL VERTIGO

Pembimbing Klinik
Dr. dr. Christian Lopo, Sp.THT-KL

Grace Barre Allorerung Diplomasi


N 111 21 021
IDENTITAS
2

• NAMA : Ny. E
• AGAMA : Islam
• UMUR : 43 Tahun
• PEKERJAAN : IRT
• JENIS KELAMIN : Perempuan
• STATUS PERNIKAHAN : Sudah Menikah
• WAKTU PEMERIKSAAN : 8 September 2023
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pusing Berputar
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien perempuan usia 66 tahun datang ke poli THT RS Samaritan dengan keluhan pusing
berputar yang dirasakan sejak 2minggu yang lalu. Pusing dirasakan seperti ruangan sekitar
berputar. Keluhan pusing berputar Ketika Pasien beraktivitas atau melakukan Gerakan
cepat seketika seperti memalingkan wajah. Keluhan disertai nyeri kepala sebelah kiri,
nyeri diraskan menjalar sampai ke punggung, disertai mual dan muntah. Keluhan seperti
gangguan pendengara, telinga berdenging, nyeri telinga, keluar cairan dari telinga
disangkal.
Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan pada hidung dan tenggorokan
ANAMNESIS 4

• Riwayat penyakit dahulu


Pasien tidak emiliki Riwayat penyakit sebelumnya

• Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal yang sama

• Riwayat pengobatan
Tidak ada Riwayat pengoabatn sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
5

Keadaan umum : Sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,7 derajat celcius
N : 80x/m
R : 20x/m
SpO2 : 98%
6

PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN 7

TELINGA A. Daun Telinga :

Kanan Kiri
• Bentuk : Normotia Normotia
• Ukuran : Normal Normal
• Sikatrik : Tidak Ada Tidak Ada
• Infeksi : Tidak Ada Tidak Ada
• Tumor : Tidak Ada Tidak Ada

B. Depan Telinga :
Kanan Kiri
• Abses/fistel : Tidak Ada Tidak Ada
• Sikatrix : Tidak Ada Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada Tidak Ada

C. Belakang Telinga :
Kanan Kiri
• Abses/Fistel : Tidak Ada Tidak Ada
• Tumor : Tidak Ada Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada Tidak Ada
PEMERIKSAAN 8

TELINGA
D. Liang Telinga Luar :
Kiri Kanan
Warna : Normal Normal
Edema : Tidak ada Tidak Ada
Sekret : Tidak Ada. Tidak Ada
Serumen : Minimal Minimal

E. Membran Timpani :
Kanan Kiri
Permukaan : Intak Intak
Warna : Putih Keabuan Putih Keabuan
Perforasi : Tidak ada Tidak Ada
Pantulan Cahaya: Arah jam 5 Arah Jam 7
PEMERIKSAAN 9

HIDUNG
A. Bagian Luar Hidung : Kanan Kiri
• Bentuk : Normal Normal
• Kelainan Kulit : Tidak Ada Tidak
Ada
• Kolumella : Normal Normal
• Nares Anterior : Normal
Normal
• Fossa Kanina : Normal
Normal
• Dinding Media : Normal
Normal
B. Bagian Dalam Kanan Kiri
 Vestibulum : Intak Intak
 Dasar Rongga Hidung
• Sekret : Tidak ada Tidak ada
• Edema/Polip : Tidak Ada
Tidak Ada
PEMERIKSAAN 10

HIDUNGC. Dinding Lateral Kanan Kiri


 Meatus Nasi Inferior
• Polip : Tidak Ada Tidak Ada
• Edema : Tidak Ada Tidak Ada
• Sekret : Minimal Minimal
 Konka Inferior
• Warna : Hiperemis (-) Hiperemis (-)
• Sekret : Minimal Minimal
• Permukaan : Licin Licin
• Ukuran : Eutrofi Eutrofi
 Meatus Nasi Media
• Edema : Tidak Ada Tidak Ada
• Sekret : Tidak Ada Tidak Ada
• Polip : Tidak ada Tidak Ada
 Konka Media
• Warna : Hiperemis (-) Hiperemis (-)
• Sekret : Tidak Ada Tidak Ada
• Permukaan : Licin Licin
• Ukuran : Normal Normal
PEMERIKSAAN 11

HIDUNG
E. Dinding Belakang (Rhinoskopi Posterior)

• Koana : Tidak Dievaluasi

• Palatum Mole : Tidak Dievaluasi

• Ujung Post Konka Inferior : Tidak Dievaluasi

• Ujung Post Konka Media : Tidak Dievaluasi

• Meatus Nasi Media : Tidak Dievaluasi


D. Dinding Media Rongga Hidung
Kanan Kiri • Ostium Tubae : Tidak Dievaluasi
•Warna : Hiperemis (-) Hiperemis (-)
•Permukaan : Tidak Ada Tidak Ada • Torus Tubarius : Tidak Dievaluasi
•Edema : Tidak Ada Tidak Ada
•Ekskoriasi : Tidak Ada Tidak Ada • Fossa Rossenmuler : Tidak Dievaluasi
•Perforasi : Tidak Ada Tidak Ada
• Tonsil Tubaria : Tidak Dievaluasi

• Adenoid : Tidak Dievaluasi


PEMERIKSAAN 12

HIDUNG

F. Sinus Paranasalis Kanan Kiri


• Nyeri Tekan : Tidak ada Tidak ada
• Transluminasi : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN GIGI,TENGGOROKAN 13

DAN KERONGKONGAN
1. Gigi
• Karies : Tidak Ada
• Abses : Tidak Ada
• Gusi : Edema (-), Tidak Ada kelainan

2. Mulut
• Abses/Fistel : Tidak Ada
• Sikatrix : Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada
PEMERIKSAAN GIGI, TENGGOROKAN,
14

DAN KERONGKONGAN

3. Kerongkongan
Kanan Kiri
 Orofaring
 Dinding Dorsal
• Mukosa : Normal Normal
• Granulasi : Tidak ada Tidak ada
• Deformitas : Tidak Ada Tidak Ada
• Post Nasal Drips : Tidak Ada Tidak Ada
 Dinding Lateral
•Lateral Band : Tidak Ada Tidak Ada
•Deformitas : Tidak Ada Tidak Ada
15

PEMERIKSAAN GIGI, TENGGOROKAN DAN


KERONGKONGAN
3. Korongkongan
Kanan Kiri
 Isthmus Faucium : Normal Normal
 Arcus Anterior : Normal Normal
 Arcus Posterior : Normal Normal
 Tonsil
• Warna : Hiperemis (-) Hiperemis (-)
• Pembesaran : T1 T1
• Detritus : Tidak Ada Tidak Ada
• Kripte : Normal Normal
• Perlengketan : Tidak Ada Tidak Ada
 Hipofaring
• Fossa Piriformis : Tidak dievaluasi
• Vallekula : Tidak dievaluasi
• Radikal Lingua : Tidak dievaluasi
PEMERIKSAAN GIGI, TENGGOROKAN
16

DAN KERONGKONGAN

4. Tenggorokan
• Epiglottis : Tidak dievaluasi
• Arytenoid : Tidak dievaluasi
• Plica Vocali s : Tidak dievaluasi
• Trakea : Tidak dievaluasi

5. Kelenjar Limfe Regional : Tidak Ada Pembesaran

6. Kelainan Lain : Tidak ada kelainan


RESUME
Pasien perempuan usia 43 tahun dating dengan keluhan vertigo yang
dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Vertigo dirasakan seperti rungan
disekitarnya berputar, keluhan vertigo muncul terutama saat Pasien
beraktivitas atau melakukan gerakan cepat seperti memalingkan wajah.
Keluhan disertai cephalgia sinistra, serta nausea dan vomitus. Keluhan
tinnitus, otalgia, otorrhea, gangguan pendengaran disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang,
kesadaran compos mentis, status gizi baik. Pada pemeriksaan tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pada palpasi dan inspeksi telinga, hidung dan
tenggorokan dalam batas normal. Pada tes dix hellpike manuver didapatkan
nystagmus (+/+) rotatorik.
DIAGNOSIS

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

DIAGNOSIS BANDING
Meniere Disease
19

PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
• Melakukan metode epley untuk mereposisi canalith
• Hindari Gerakan yang bersifat cepat dan tiba-tiba
• Mengedukasi Pasien untuk melakukan manuver brand
daroff agar bisa dilakukan secara mandiri di rumah

Medikamentosa
• Dimenhydrinate 50 mg 3x1
• Betahistine 6 mg 3x1
• Natrium Diklofenat 50 mg 3x1
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Ad Bonam


Quo ad Sanationam : Ad Bonam
Qua ad Functionam : Dubia ad Bonam
TERIMA KASIH
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
23

• Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah vertigo (<1 menit) yang
dicetuskan oleh peubahan posisi kepala yang bisa disertai mual, muntah dan
keringat dingin
• BPPV merupakan bentuk keluhan ‘dizziness’ atau pusing yang sering
didapatkan
• Di Indonesia, insiden vertigo adalah sekitar 30%
• Usia 50-70 tahun
• Wanita > Laki-laki
Presentation title 24
Presentation title 25
Presentation title 26
Presentation title 27
Presentation title 28
29

PATOFISIOLOGI BPPV
30

GEJALA KLINIS

• Sulit berkonsentrasi
• Mual dan Muntah
• Ketidakseimbangan
• Pssing (lightheadness)
• Sensasi berputa <1 menit
• Dipengaruhi perubahan posisi
PEMERIKSAAN FISIS BPPV
31
32
Supine Roll Manuver
DIAGNOSIS BANDING BPPV
Presentation title
33

Diagnosis Simptom Tanda-tanda Penanganan

BPPV Vertigo, transient nausea Serangan tiba tiba yang dipicu Reassurance
oleh pergerakan kepala, singkat Manuver Eply
(dalam hitungan detik), Latihan Vestibular
nystagmus ada

Labirintis Akut Vertigo, tuli, nausea Muntah, nystagmus ada, bisa Tirah baring
bertahan dalam hitungan hari Vestibular sedatives (short
couses)
Latihan vestibular

Penyakit Meniere Vertigo, tuli,tinnitus, Serangan berulang, dalam Istirahat


aural fullness hitungan menit hingga jam, Dietary modification
muntah kadang-kadang, Obat-obatan (betahistin,
nystagmus dapat terjadi diuretic, vestibular
sedative)
34

TATALAKSANA BPPV

Medikamentosa
a) Antiemetik dan vestibular suppressants Edukasi
b) Antikoligernik dan antiistaminuntuk rawatan a) Tidur pada posisi yang sedikit diangkat
nausea yang berkaitan dengan vertigo atau pada sisi yang dirawat dengan
motion sickness menggunakan bantal atau tidak
b) Memakai kolar servikal untuk
menghindarkan kepala berputar dengan
cepat
Non Medikamentosa (Terapi Maniver) c) Mengurangi aktivitas yang menyebabkan
a) BBPV Kanalis Posterior rotasii atau pergerakan kepala yang banyak
b) BPPV kanalis Horizontal (Lateral) seperti aktivitas berenang
c) BPPV Kanalis Anterior (Superior)
Manuver Untuk BPPV Kanal Posterior 35

Canalith Repostioning Manuver (Manuver


Epley)

1. Pasien akan duduk ditempat pemeriksaan sambal


kepalanya diputar kesisi lesi]
2. Setelah itu, Pasien baring secara perlahan
sambal kepalanya tergantung di bantal atau
Kasur
3. Dalam posisi ini, perlahan Pasien akan diputar
kepalanya ke bagian yang sebenarnya lagi, dan
setelah itu putar lagi 45 derajat ke bawah
4. Akhirnya, Pasien akan bangun duduk dengan
leher yang di fleksi. Setiap posisi bertahan
selama 30 detik
Semont Liberatory Manuver (SLM) 36

1. Pasien dminta untuk duduk tegak diatas


meja pemeriksaan dengan kepala
dihalakan jauh dari sisi yang terkena
2. Kemudian, Pasien dminta untu kbatung
dengan kepala direndahkan ke sisi yang
terkena vertigo sambal mata tetap
memandang ke plafon. Posisi ini
dipertahankan selama 2 hingga 3 menit
3. Kemudian, Pasien bergerak ke arah yang
berlawanan dengancepat tanpa berhenti di
tengah-tengah. Posisi dipertankan selama
2 sampai 3 menit
4. Akhinya posisi tegak Kembali selama 2
hingga 3 menit
Manuver Untuk BPPV Kanal Horizontal 37

Roll Mnuver (Manuver


Lempert atau Manuver
Barbecue)
Pasien diminta untuk berputar
360 derajat dalam posisi tidur,
dimulai dengan telinga yang
sakit diposisi bawah, berputar
90 derajat sampai satu putaran
lengkap (360 derajat). Setiap
posisi dipertahankan selama 30
detik
Gufoni Manuver 38

1. Pasien duduk dengan kepala


menghadap lurus ke depan dan
direbahkan dengan cepat ke arah sisi
lesi. Posisi imi dipertahankan selama
satu menit setelah nystagmus
apogeotropic berakhir

2. Dalam posisi kepala diputar 45


derajat kedepan (hidung ke
atas),posisi ini diperthankan selama 2
menit sebelum Pasien Kembali ke
posisi semula
39

Forced Prolonged
Positioning manuver
Pasien diminta untuk tidur
miring dengan telinga yang
sakit berada di posisi atas
selama 12 jam
40

Manuver Untuk BPPV Kanal Anterior

• Tidak ada penanganan definitive untuk BPPV tipe ini, namun terdapat
modifikasi manuver yang logika yaitu Deep Dix-Hallpike

• Diketahui juga bahwa manuver versi kebalikannya dapat meawat


BPPV kanal anterior, misalnya Reverse Semont atau Reverse Epley
41

Obat Dosis
Antihistamin
Meclizine 25 mg/6jam/oral
Promethazine 25050 mg/6 jam/oral/IM/rectal
Dimenhydrinate 50 mg/6jam/oral/IM atau 100 mg/8 jam/rectal
Antikoligernik
Scopalamine 0,5mg/3hari/transdermal
Benzodiazepine
Diazepam 5-10 mg/6 jam/IM
Sympathomimetik
Amphetamine 5-10 mg/6jam/oral
ephendrine 25 mg/6jam/oral
KOMPLIKASI BPPV
42

• Canalith Jam
Gejalah seperti vertigo yang menetap,mual, muntah dan nystagmus. Cara untuk menanganinya, Pasien
dapat Kembali reposisi kebalikannya dari manuver yang dilakukan sebelumnya

• Canal Switching
Terjadi lebih dari 6% pada BPPV kanal posterior. Konversi kanal yang sering terjadi dari kanal posterior
ke horizontal dan kanal posterior ke kanal anterior. Lebih banyak terjadi sewaktu dilakukan manuver
Eply dibandingkan manuver Semont

• Undue Cervical Strain


Jarang terjadi, biasanya akibat peregangan servikal yang berlebihan Ketika dilakukan Semont manuver
atau terjadi hiperekstensi leher Ketika melakukan eply manuver
PROGNOSIS BPPV
43

Mengulangi manuver Eply pada satu sesi dapat meningkatkan


efektifitas keberhasilannya. Satu penelitian melaporkan bahwa
keberhasilan menggunakan terapi Eply manuver adalah 80% dengan
satu kali percobaan dan 100% jika diulang beberapa kali. Namun,
dalam jangka waktu yang lama, BPPV dapat rekurens dengan kadar
15% setiap tahun. Penelitian lain melaporkan 20% akan berulang dalam
waktu 20 bulan dan 37% berulang dalam jangka waktu 60 bulan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai