Anda di halaman 1dari 18

ANGIOGRAFI

Pembimbing :
dr. Robert Mangiri Sp.Rad., M.sc
Pemeriksaan pembuluh darah
dengan menggunakan zat kontras
dengan alat cateter melewati arteri
femoralis atau brachialis sehingga
memudahkan penglihatan terhadap
pembuluh darah.

Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :


1. Arterografi
2. Flebografi
ARTERIOGRAFI

Pemeriksaan pembuluh darah arteri dengan menggunakan


zat kontras.
Karena aliran darah arteri sangat cepat maka digunakan
rapid film charger yang dapat memotret maximus secepat 10
film/detik, sehingga setiap aliran kontras dalam pembuluh darah
arteri dapat diikuti.
Ada 2 teknik dasar arterografi, yaitu
1. Pungsi jarum perkutan
2. Kateterisasi arteri-arteri perkutan
Lanjutan arteriografi …………

Puncture sites :
1. A. Femoralis/axillaris/brachialis/Carotis
2. Aortae (Trans lumbar aortografi)

7
Indikasi Kontaindikasi
1. Kelainan kongenital 1. Absolut: Alergi terhadap
2. Trauma yodium
3. Kelainan pembuluh darah 2. Relatif : Kelainan jantung
4. Tumor
5. Pemeriksaan donor dan
resipiden pada transplantasi
organ
Persiapan penderita
Lanjutan arteriografi …………

• Pasien dirawat inap


• Hentikan pemakaian obat antikoagulan
• Pasien puasa, tempat punksi dicukur
• Radiolog periksa pasien (inform consent,
vital sign, Lab : AT/CT/BT/Hb, EKG, Rw/
Allergi)
• Premedikasi

9
Lanjutan arteriografi …………
Komplikasi

• Reaksi Kontras
• Embolus
• Thrombus
• Hematom
• AV Fistula
• Diseksi arteri
• Kerusakan syaraf
• Infeksi

10
FLEBOGRAFI

Pemeriksaan pembuluh darah balik (vena) dengan


menyuntikan zat kontras ke dalam vena tersebut. Karena
aliran vena lambat maka tidak diperlukan rapid film charger
INDIKASI KONTRAINDIKASI
 Edema karena kelainan  Mutlak: alergi yodium
vena  Relatif: Kelainan jantung
 Pelebaran vena berat.
 Penyumbatan vena
 Gangguan katup vena
 Penekanan vena oleh
massa atau tumor
PENYAKIT PEMBULUH DARAH

Aneurysma
Coarctatio aortae
Pseudocoarctatio
Takayasu’s syndrome
Moya-Moya disease
Carotico-Cavernosa Fistula
Angioma (hemangioma)
Deep Vein Thrombosis
Buerger’s Disease

15
INTERVENSIONAL RADIOLOGI

Untuk tindakan terapi:


1. Perdarahan masif gastrointestinal
2. Hepatoma
3. Renal cell carcinoma
4. Arteriovenous malformation (AVM)
5. Caroticocavernous fistula (CCF)
6. Malignancy
TEKNIK INTERVENSI

1. Embolisasi : menutup pembuluh darah dengan embolic


agent (lipiodol, wire, cotton, stent)
2. Pemberian sitostatika intraarterial (Hepatoma, ca pulmo)
3. Aspirasi cairan (abses hepar, kista)
4. Pemberian anticoagulan pada acute cerebral ischemic
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai