Anda di halaman 1dari 12

Laporan kasus

KEMATIAN MENDADAK AKIBAT ASFIKSIA,


USAHA GINTING , 52 TAHUN, CM 1-16-16-98

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian/ SMF Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Unsyiah RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Oleh:
Evans Risqan Hendrawan
Zulfahmi
Oky Vidia Wahyuni
Fauziyah
Putri Sukma Dewi

Pembimbing:
Dr. dr. H. Taufik Suryadi, Sp. F., Dipl-BE

Bagian/ SMF Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal


Fakultas Kedokteran Unsyiah
RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
2018
Artikel Laporan Kasus Kedokteran Forensik dan Medikolegal

KEMATIAN MENDADAK AKIBAT ASFIKSIA,


USAHA GINTING , 52 TAHUN, CM 1-16-16-98

Taufik Suryadi1, Muhammad Reva Florean2, Zulfahmi2, Oky


Vidia Wahyuni2, Fauziyah2, Putri Sukma Dewi2.

1
Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Unversitas Syiah Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
2
Mahasiswa Kepanitraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Fakultas Kedokteran Unversitas Syiah Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh.

ABSTRAK
Kematian mendadak merupakan kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-
gejala timbul, namun pada kasus-kasus forensik sebagian besar kematian terjadi
dalam hitungan menit bahkan detik sejak gejala pertama timbul. Berikut
laporan kasus pasien, seorang laki-laki usia 52 tahun meninggal secara mendadak
setelah melakukan ibadah. Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh tenaga medis di
bagian Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, dijumpai wajah dan
bibir berwarna kebiruan, lidah menjulur keluar serta warna kebiruan pada ujung jari
tangan dan kaki yang merupakan tanda-tanda terjadinya asfiksia.

Kata Kunci : Kematian mendadak, asfiksia.


ABSTRACT
Sudden death is a death that occurred in the 24 hour since symptoms arise, but in
cases of forensic most deaths occur within minutes if not seconds since the first
symptoms arise. Following the case report, men 52 years died suddenly after praying.
After an external examination in the forensic of Zainoel Abidin General Hospital, the
medical team found bluish color on the face and lips, the tongue sticking out and a
bluish color on the tip of the fingers and toes which are the sign of asphyxia.

Keywords :Sudden death, Asphyxia

PENDAHULUAN sistem kardiovaskular, sistem


Kematian merupakan keadaan pernafasan, sistem saraf pusat, sistem
fitrah dalam kehidupan manusia. saluran cerna, serta sistem urogenital
Seseorang dinyatakan mati apabila masing-masing dalam benuk koma,
fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sinkop, dan asfiksia.3
sistem pernafasan terbukti telah Di dunia, penyakit jantung
berhenti secara permanen, atau apabila menempati urutan teratas sebagai
kematian batang otak telah dapat penyakit yang menyebabkan kematian
dibuktikan.1 Kematian mendadak diikuti dengan penyakit infeksi dan
menurut World Health Organization kanker.2 Pada tahun 2008 diperkirakan
(WHO) adalah kematian yang terjadi sebanyak 17,3 juta kematian
pada 24 jam sejak gejala-gejala disebabkan oleh penyakit
timbul, namun pada kasus-kasus kardiovaskuler. Kematian yang
forensik sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit jantung
terjadi dalam hitungan menit bahkan pembuluh darah, terutama penyakit
detik sejak gejala pertama timbul.2 jantung koroner dan stroke
Menurut buku romans forensic diperkirakan akan meningkat
penyakit yang dapat menimbulkan mencapai 23,3 juta kematian pada
kematian yang mendadak dibagi ke tahun 2030.4 Kematian mendadak
dalam beberapa kategori yaitu menurut
karena penyakit jantung merupakan nadi” atau tidak berdenyut. Pengertian
60% dari keseluruhan kasus.3 ini sering salah dalam penggunaannya.
Meskipun kematian mendadak Akibatnya sering menimbulkan
hampir 75-90% disebabkan oleh PJK, kebingungan untuk membedakan
sebaiknya sebagai tenaga kesehatan dengan status anoksia lainnya.6
tidak langsung menyatakan kematian Asfiksia adalah kegagalan
tersebut sebagai kematian yang masuknya udara kedalam alveoli paru
disebabkan secara alami oleh penyakit, atau sebab-sebab lain yang
dimana pada beberapa kasus juga bisa mengakibatkan persediaan oksigen
ditemukan kematian mendadak karena dalam jaringan atau darah atau
disengaja atas dasar kriminalitas.5 keduanya berkurang sampai satu
Penyebab penyakit jantung tingkat tertentu dimana kehidupan
bermacam-macam, antara lain kelainan tidak mungkin berlanjut.6,7
pembuluh koroner, infark miokard, Dari segi etiologi Asfiksia dapat
miokarditis, kardiomiopati, kelainan disebabkan oleh hal berikut :
katup jantung, dan akibat kelainan a. Penyebab alamiah, misalnya
genetik.3 Kecurigaan kasus kematian penyeakit yang menyumbat
mendadak sering menimbulkan saluran nafas seperti laringitis,
pertanyaan, sehingga sangat perlu difteri, atau menimbulkan
diperhatikan bagaimana keadaan gangguan pergerakan paru seperti
korban sebelum kematian, apakah fibrosis paru.
korban baru saja menjalankan b. Trauma mekanik yang
aktivitas, atau sewaktu istirahat setelah menebabkan asfiksia mekanik,
melakukan aktivitas dan juga keadaan misalnya trauma yang
lingkungan tempat kejadian perkara.4 mengakibatkan emboli udara
Asfiksia berasal dari bahasa vena, emboli lemak,
yunani yaitu terdiri dari “a” yang pneumotoraks bilatera; sumbatan
berarti “tidak”, dan “sphinx” yang atau halangan pada saluran nafas,
artinya “nadi”. Jadi secara harfiah, penekanan leher atau dada, dan
asfiksia diartikan sebagai “tidak ada atau sebagainya.
c. Keracunan bahan kimiawi yang d. Histotoksik-Hipoksia
menimbulkan depredi pusat Suatu keadaan dimana oksigen
pernafasan, misalnya yang terdapat dalam darah, oleh
karbonmonoksida (CO) dan karna suatu hal, oksigen tersebut
sianida (CN) yang bekerja pada tidak dapat dipergunakan oleh
tigkat molekuler dan seluler jaringan.
dengan menghalangi penghantaran Ada empat stadium gejala atau
oksigen ke jaringan. tanda dari asfiksia, yaitu fase pertama
Dalam Kenyataan sehari-hari, adalah Dipsnue atau sianosis asfiksia
hipoksia ternyata merupakan gabungan yang berlangsung kira-kira empat
dari empat kelompok, dimana masing- menit. Fase ini terjadi akibat
masing kelompok tersebut memang rendahnya kadar oksigen dan tingginya
mempunyai ciri tersendiri. Walaupun kadar karbondiaoksida. Tingginya
ciri atau mekanisme yang terjadi pada kadar karbondioksida akan
masing-masing kelompok akan merangsang medula oblongata
menghasilkan akibat yang sama bagi sehingga terjadi perubahan pada
tubuh. Kelompok tersebut adalah: 7,8 pernafasan, nadi dan tekanan darah.
a. Hipoksik-Hipoksia Pernafasan terlihat cepat, berat, dan
Dalam keadaan ini oksigen gagal sukar. Nadi teraba cepat dan tekanan
untuk masuk kedalam sirkulasi darah terukur meningkat. Fase
darah. selanjutnya yaitu Fase Konvulsi
b. Anemik-Hipoksia asfiksia terjadi kira-kira dua menit.
Keadaan dimana darah yang Awalnya berupa kejang klonik lalu
tersedia tidak dapat membawa kejang tonik kemudian opistotonik.
oksigen yang cukup untuk Pada fase ini kesadaran mulai hilang,
metabolisme dalam jaringan. pupil dilatasi, denyut jantung lambat,
c. Stagnan-Hipoksia dan tekanan darah turun. Pada Fase
Keadaan dimana oleh karna suatu ketiga yaitu fase apnue asfiksia yang
sebab terjadi kegagalan sirkulasi. berlangsung kira-kira satu menit. Fase
ini dapat kita amati berupa adanya
depresi pusat pernafasan (nafas Jenazah dibawa kebagian Forensik
lemah), kesadaran menurun sampai Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel
hilang dan relaksasi spingter. Fase Abidin pada pukul sembilan lewat tiga
terahir asfiksia ditandai oleh adanya puluh waktu indoenesia bagian barat
paralisis pusat pernafasan lengkap. pada tanggal tiga belas februari dua
Denyut jantung beberapa saat masih ribu delapan belas oleh ambulance.
ada lalu nafas terhenti kemudia mati.6,9 Pemeriksaan Umum
a. Dijumpai jenazah dalam keadaan
LAPORAN KASUS tertutup Selembar kain putih
Telah diperiksa seorang laki- berukuran panjang dua ratus lima
laki menurut surat permintaan an. puluh tiga sentimeter dan lebar
Usaha Ginting, 52 tahun. Korban seratus lima puluh sentimeter.
dibawa oleh petugas Kantor Kesehatan Jenazah dalam keadaan
Pelabuhan ke Bagian Forensik Rumah mengenakan Baju kemeja seragam
Sakit Umum Zainoel pada hari Selasa, lengan pendek berwarna putih
13 Februari 2018. berlabel ukuran XL dengan dua
Anamnensis saku di dada depan, pada bagian
Berdasarkan keterangan dari atas saku sebelah kiri bertuliskan
petugas kantor kesehatan pelabuhan huruf IBT dengan kancing depan
yang mengantarkan jenazah pada sebanyak tujuh anak kancing
tanggal tiga belas Februari dua ribu berukuran panjang tujuh puluh
delapan belas didermaga Jetty 2 sembilan sentimeter dan lebar baju
Lhoknga pada pukul dua lewat tiga seratus lima belas sentimeter.
puluh dini hari telah ditemukan kepala Selembar kain sarung dengan
kamar mesin. MV Oceanic Success motif lurik berwarna hijau dengan
(Tn. Usaha Ginting) dalam kondisi corakan hitam cream berukuran
duduk bersiladiatas sajadah dengan panjang seratus dua puluh lima
tangan tertelungkup kedepan dan sentimeter dan lebar dua ratus
dalam kondisi tidak bernafas dengan delapan sentimeter, Dan Sebuah
kondisi badan yang sudah membiru. peci rajut berwarna putih dengan
motif biru melingkar disertai garis karena kaku mayat.Terdapat
kuning dengan ukuran panjang kumis berwarna hitam disertai
keliling lima puluh delapan beberapa helai bulu berwarna
sentimeter. putih, sukar dicabut.Tampak
b. Dijumpai sesosok jenazah laki- simetris, terdapat lebam mayat di
laki dengan perawakan besar seluruh leher, tidak hilang dengan
berusia lima puluh dua tahun, penekanan. Tampak simetris,
warna kulit kuning langsat, terdapat lebam mayat di punggung
rambut ikal berwarna hitam bagian bawah, tidak hilang dengan
pendek disertai beberapa helai penekanan. Tampak simetris,
rambut putih, tidak mudah terdapat lebam mayat pada
dicabut. Panjang badan seratus pinggang kiri dan kanan, tidak
delapan puluh tiga sentimeter. hilang dengan penekanan.
c. Dijumpai pada seluruh wajah, Terdapat lebam mayat pada
leher, dada depan, kedua lengan, lengan atas, tidak hilang dengan
pinggang, punggung belakang, penekanan, Kuku tampak
bokong, serta kedua paha bagian kebiruan, dan Terdapat kaku
belakang yang tidak hilang mayat pada anggota gerak atas.
dengan penekanan, Kaku mayat Dijumpai pengelupasan kulit ari di
pada seluruh tubuh, sukar bagian betis sebelah kiri dan
dilawan, Tubuh teraba dingin, kanan. Kuku tampak pucat.
Dijumpai pengelupasan kulit ari di Terdapat kaku mayat pada
bagian betis sebelah kiri dan anggota gerak bawah.Suhu tubuh
kanan. Rambut ikal pendek dingin, kulit bewarna kuning
berwarna hitam disertai beberapa langsat.
helai rambut putih, tidak mudah
dicabut. Hidung simetris, terdapat PEMBAHASAN
darah beku pada lubang hidung Telah diperiksa sesosok
sebelah kiri. Berwarna putih jenazah laki-laki bernama Usaha
kekuningan, jumlah sulit dinilai Ginting, berusia lima puluh dua
tahundengan sebab kematian Dalam kedokteran forensik ada
mendadak yang penyebabnya belum beberapa perubahan post mortem yang
dapat ditentukan karna tidak dilakukan perlu diperiksa dan diperhatikan.
aotopsi. Kasus ini ditegakkan Pemeriksaan yang teliti terhadap
berdasarkan hasil anamnesis dan perubahan post mortem dapat
pemeriksaan fisik pada jenazah. membantu menentukan apakah korban
Berdasarkan dari anamnesis sudah pasti meninggal, telah berapa
korban ditemukan tidak bernyawa oleh lama korban meninggal, posisi korban
petugas kantor kesehatan pelabuhan waktu meninggal, apakah posisi
pada tanggal tiga belas Februari dua korban telah berubah dari posisi
ribu delapan belas sekitar pukul dua semula dan kadang-kadang bisa
lewat tiga puluh dini hari telah menentukan sebab dan cara kematian.6
ditemukan di kapal MV Oceanic Terdapat empat tanda kematian
Success. Korban ditemukan dalam molekuler yang selalu dididapati yaitu
posisi bersila diatas sajadah dengan penuruanan suhu tubuh, lebam mayat
tangan tertelungkup kedepan dan (Livor Mostis), kaku mayat (Rigor
dalam kondisi tidak bernafas dengan Mortis, Cardaveric Rigidity),
kondisi badan yang sudah membiru. pembusukan (Decongposition),
Dari hasil pemeriksaan fisik adiposere, dan mumifikasi.10
ditemukan lebam mayat pada Penurunan suhu terjadi segera
Dijumpai pada seluruh wajah, leher, setelah kematian. Penurunan suhu
dada depan, kedua lengan, pinggang, dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
punggung belakang, bokong, serta mayat. Biasanya suhu mayat akan
kedua paha bagian belakang yang sama dengan suhu lingkungan sekitar
tidak hilang dengan penekanan, Kaku dalam waktu 12 jam. Proses terakhir
mayat pada seluruh tubuh, sukar dalam perubahan post mortem adalah
dilawan, Tubuh teraba dingin, pembusukan. Hal ini timbul dalam 16-
Dijumpai pengelupasan kulit ari di 18 jam setelah kematian. Pembusukan
bagian betis sebelah kiri dan kanan. terutama dimulai dari caecum. Proses
ini dipengaruhi oleh kerja dari bakteri
yang ada pada tubuh korban.7 berdasarkan temuan yang didapat dari
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada lebam mayat dapat disimpulkan
didapatkan tanda pembusukan dapat estimasi korban meninggal ≥ 6 jam
disimpulkan perkiraan kematian sebelum pemeriksaan dilakukan.
korban belum mencapai 16-18 jam Perubahan post mortem yang
ketika pemeriksaan dilakukan. disebabkan oleh kontraksi otot pada
Sesudah sirkulasi berhenti, mayat adalah kaku mayat (Rigor
maka cairan tubuh terutama cairan mortis). Kehilangan total ATP
darah akan dipengaruhi oleh gaya menyebabkan kontraksi. ATP
gravitasi bumi.6 Lebam mayat (Livor diperlukan dalam proses pemisahan
mortis) merupakan perubahan warna jembatan silang filament aktin. Otot
kulit menjadi merah gelap (livid) yang akan tetap kaku sampai protein otot
terjadi segera setelah terhentinya hancur yang disebabkan autolisis oleh
sirkulasi darah. Pada keadaan ini enzim yang dilepaskan oleh lisosom.
terjadi perpindahan cairan yang Kaku mayat terjadi 2-3 jam setelah
dipengaruhi oleh gravitasi sehingga kematian dan berlanjut sampai 8-12
darah mengalir pasif ke bagian distal jam. Kaku mayat hilang dalam 24-36
tubuh (tergantung posisi saat jam.7,8 Pada kasus, kaku mayat
meninggal).7 Lebam mayat muncul terdapat pada seluruh tubuh korban
setengah jam sampai 1 jam setelah dapat disimpulkan perkiraan waktu
kematian. Ketika darah masih didalam kematian terjadi 8-10 jam sebelum
pembuluh darah, penekekanan pada pemeriksaan.10
area lebam mayat menyebabkan warna Pada pemeriksaan fisik di
kulit kembali seperti semula. Lebam dapatkan wajah dan bibir berwarna
mayat yang tidak hilang dengan kebiruan, lidah menjulur keluar serta
penekanan menandakan zat warna warna kebiruan pada ujung jari tangan
darah telah masuk ke jaringan atau dan kaki.10
disebut lebam mayat menetap. Kedua Gambaran postmortem pada
fenomena ini terjadi dalam selang asfiksia :10
waktu 6 jam.8 Oleh karena itu,
1. Muka dan ujung-ujung kesimpulan, penyebab kematian pada
ekteremitas sianotik (warna korban adalah kematian mendadak
biru keunguan) yang akibat asfiksia. Sedangkan penyebab
disebabkan tubuh mayat lebih asfiksia yang dialami oleh korban
membutuhkan HbCO2 dari pada belum bisa ditentukan karena tidak
HbO2. dilakukan pemeriksaan dalam dan
2. Tardiue’s spot pada tidak diketahui riwayat penyakit yang
konjungtiva bulbi dan palpebra. dialami oleh korban sebelumnya.
Tardiue’s spot merupakan Kesimpulan kematian mendadak
bintik-bintik perdarahan diambil dari hasil pemeriksaan luar
(petekie) akibat pelebaran jenazah. 10
kapiler darah setempat.
3. Lebam mayat cepat timbul, KESIMPULAN
luas, dan lebih gelap karena 1. Telah diperiksa seorang
terhambatnya pembekuan jenazah berjenis kelamin laki-
darah dan meningkatnya laki an. Usaha Ginting, usia 52
fragilitas atau permeabilitas tahun. Perawakan gemuk
kapiler,. Hal ini akibat dengan kulit kunig langsat.
meningkatnya kadar CO2. 2. Pada pemeriksaan dijumpai
Sehingga darah dalam keadaan lebam mayat diseluruh wajah,
lebih cair. Lebam mayat lebih leher, dada depan, kedua
gelap karena menigkatnya lengan, pinggang, punggung
kadar HbCO2. belakang, bokong, serta kedua
4. Busa halus keluar dari hidung paha bagian belakang yang
dan mulut. Busa halus ini tidak hilang dengan penekanan
disebakan adanya fenomena 3. Kaku mayat pada seluruh
kocokan pada pernafasan kuat. tubuh, sukar dilawan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak 4. Ditemukan tanda-tanda
menunjukan adanya tanda-tanda pembusukan yaitu
kekerasan dan dapat diambil pengelupasan kulit ari di
bagian betis sebelah kiri dan Universitas Sam Ratulagi
kanan. Manado. 2012
5. Dari hasil pemeriksaan luar 3. Singh S. Kematian Mendadak.
dapat disimpulkan penyebab Kedokteran forensik FK USU.
kematian korban adalah sudden Medan. 2013. Available at :
death yang disebabkan http://repository.usu.ac.id/bitste
asfiksia. ream/12345678/38686/5/Chapt
6. Perkiraan kematian korban er%20I.pdf.(dikutif 12 Agustus
2016).
berkisar delapan sampai dua
4. Rorora JD, Tomuka D, Siwo J.
puluh empat jam sebelum
Temuan otopsi pada kematian
pemeriksaan pada tanggal tiga mendadak akibat penyakit
jantung di BLU RSU
belas Februari dua ribu delapan
Prof.DR.RD.Kandou Manado
belas pada pukul sembilan
periode 2007-2011. Jurnal e-
lewat tiga puluh menit Waktu Clinic (Eci).2014;2.
5. Gray HH, Dawkins KD,
Indonesia Barat
Morgan JM, Simpson IA.
DAFTAR PUSTAKA
2005. Lecture Notes :
1. Republik Indonesia. Undang-
Kardiologi. Edisi Revisi
undang No. 36 Tahun 2009
Empat. Jakarta : Erlangga
Tentang Kesehatan. Pasal 117.
Medical Series.
2. Bhaskara, DS, Mallo, JF,
6. Muhammad Al Fatih II.
Tomuka D. Hasil autopsy
Asfiksia dalam Forensik
sebab kematian mendadak tak
Klinik. 2007. Available at:
terduga di bagian forensik BLU
http://www.klinikindonesia.co
RSUP. Prof.DR.R.D. Kandou
m/forensik.php.Diakses tanggal
Manado tahun 2010-2012.
6 Maret 2008
Bagian Ilmu Forennsik
7. Budiyanto A. Kematian Akibat
Fakultas Kedokteran
Asfiksia Mekanik dalam Ilmu
Kedokteran Forensik Edisi I.
Jakarta. Bagian Kedokteran
Forensik Kedokteran
universitas Indonesia. 1997.
Hal 55-70.
8. Abdul Mun’in Idries. Pedoman
Ilmu Kedokteran Forensik
Edisi Pertama. Binarupa
Aksara. 1997. Hal 170-175.
9. Surya Putra. Penentuan Standar
Asfiksia Sebagai Penyebab
Kematian di Instalasi
Kedokteran Forensik RSUD
DR.Sardjito. Badan Litbang
Kesehatan, Departeman
Kesehatan RI. Available at :
http://digilib.litbang.depkes.go.
id. Diakses tanggal 6 Maret
2008.
10. Amir A. Ilmu Kedokteran
Forensik. 2nd ed. Medan:
Penerbit Ramadhan; 2004.p.
15-7

Anda mungkin juga menyukai