Anda di halaman 1dari 3

1.

Klasifikasi
Klasifikasi luka tembak ada 2 macam , antara lain :
1. luka tembak masuk
Pada seseorang melepaskan tembakan dan kebetulan mengenai sasaran yaitu tubuh
korban, maka pada tubuh korban tersebut akan didapatkan perubahan yang diakibatkan oleh
beberapa unsur atau komponen yang keluar dari laras senjata api tersebut.
Klasifikasi luka tembak masuk dikulit sebaiknya didasarkan pada jarak tembakan karena
hal yang terpenting pada pemeriksaan kasus luka tembak adalah menentukan jarak tembakan.
Berdasarkan jarak tembakan, luka tembak masuk diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

Luka tembak masuk kontak


Pada umumnya luka tembak masuk kontak adalah merupakan perbuatan bunuh
diri. Terjadi bila moncong laras senjata api ditekankan pada kulit dan ditembakkan.
Sasarannya adalah daerah temporal, dahi sampai occiput, dalam mulut, telinga, wajah
dibawah dagu dengan arah yang menuju otak. Luka pada kulit tidak bulat, tetapi
berbentuk bintang dan sering ditemukan cetakan/jejas ujung laras daun mata pejera.
Terjadinya luka berbentuk bintang disebabkan karena ujung laras ditempelkan keras pada
kulit, maka seluruh gas masuk kedalam dan akan keluar melalui lubang anak peluru. Pada
tepinya terdapat gelang kontusi dan apabila ada rambut akan hangus. Di samping ada
gelang kontusi tepi luka menunjukkan tanda luka terdapat sisa-sisa mesiu, tattoage
minimal atau tidak ada.
Apabila senjata dipegang erat menekan kulit, sisa mesiu terdapat dalam jaringan
subkutan dan dalam saluran tembakan. Apabila ada tulang dibawah kulit, penghitaman
karena mesiu sering dapat ditemukan pada permukaan kulit tebal, maka tepi luka akan
berbentuk bintang atau robek-robek karena gas-gas yang masuk terhalang tulang,
berbalik keluar. Seringkali tepi luka berwarna pinkish-red karena terbentuknya
carboxyhemoglobin akibat gas CO yang masuk. Pada kontak erat dapat terjadi cetakan

dari moncong laras.


Luka tembak masuk jarak dekat

Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh peristiwa
pembunuhan, sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan tanda-tanda schot
hand.Terjadi pada jarak tembakan mulai jarak dari kontak longgar hingga jarak kurang
dari 60 cm , mempunyai ciri-ciri yang khas yang disebabkan karena efek dari asap, nyala
api dan tattoage. Efek dari nyala api terjadi pada tembakan kurang dari 15 cm ,
sedangkan noda akibat asap sering masih terlihat pada tembakan sampai 30 cm . tatto
yang disebabkan mesiu yang tidak terbakar dapat terlihat sekitar luka tembak masuk pada
tembakan kurang dari 60 cm. Kadang-kadang ditemukan juga metal fouling pada luka

tembak masuk jarak dekat. Pada tepi luka terdapat gelang kontusi selebar 1-1.5 cm.
Luka tembak masuk jarak jauh.
Berbentuk bulat atau oval, tanpa adanya kekotoran / noda-noda yang disebabkan
nyala api, asap atau sisa sisa mesiu/tattoage. Pada arah tembakan tegak lurus permukaan
sasaran (tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris, bundar. Sedangkan pada
tembakan miring bentuk contusio ringnya oval. Luka sedemikian disebabkan tembakan
pada jarak lebih dari 60-75 cm.
Tepi luka umumnya menunjukkan gelang konstusi dengan jelaga disekitar luka.
Dapat juga ditemukan kemerahan pada tepi luka disebabkan karena echymosis akibat
perdarahan didalam kulit. Jelaga disekitar luka disebabkan karena hapusan dari jelaga
anak peluru.

2. luka tembak keluar


Luka tembak keluar dikulit terjadinya sama dengan luka tembak masuk. Hanya saja
kekuatan yang meregangkan kulit, arahnya dari dalam keluar. Dalam banyak hal, kebanyakan
kelainan yang terjadi disebabkan anak peluru / gotri saja, sedangkan komponen lain seperti nyala
api asap, mesiu, wad dan card yang menimbulkan kelainan pada luka tembak masuk tidaklah
berperan dalam luka tembak keluar, kecuali tembakan dilepaskan menembus jaringan lunak yang
tipis, seperti pada ekstremitas.
Luka tembak keluar dapat menimbulkan kesulitan dalam interpretasinya sebab bervariasi
dalam ukuran dan bentuk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ialah:
-

Kecepatan dari anak peluru pada waktu keluar

Luas daerah yang terkena anak peluru waktu keluar


Deformasi anak peluru
Goyangan/ tumbling anak peluru
Fragmentasi
Ada tidaknya fragmen tulang yang ikut keluar
Ada tidaknya tulang dibawah kulit tempat keluar
Ada tidaknya benda yang tertekan pada kulit tempat keluar
Kecepatan dan besar dari anak peluru adalah faktor penting dalam menentukan besarnya

luka yang ditimbulkan, makin besar kecepatannya , makin besar kerusakan yang ditimbulkan
sehingga semakin besar luka keluarnya.
Deformitas dari anak peluru dan goyangan yang disebabkan organ-organ dalam tubuh
yang tidak sama kepadatannya menyebabkan anak peluru bergerak tidak beraturan sehingga pada
waktu keluar akan menimbulkan lubang yang lebih besar daripada luka tembak masuknya.
Bentuk luka tembak keluar jadi sangat bervariasi, dapat bulat ,stelatte, cruciata, elips,
kadang-kadang hanya berupa laserasi linier seperti luka iris.
Pada luka tembak keluar tidak ada gelang kontusi kecuali apabila ada benda keras yang
menempel/menekan kulit tempat peluru keluar, seperti korban menempel tembok atau tergeletak
dilantai , atau anak peluru yang keluar itu mengenai sabuk/ benda keras lain.
Dalam keadaan demikian, bentuk luka tembak keluar tidak hanya bulat, tetapi juga
menunjukkan adanya gelang kontusi ditepinya yang dapat dikacaukan sebagai luka tembak
masuk.

1.

Hoediyanto, Haridai A. Ilmu Kedokteran Forensik dan

Medikolegal. Edisi Ketujuh. Departemen Ilmu Kedokteran


Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. 2010. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai