Klasifikasi
Klasifikasi luka tembak ada 2 macam , antara lain :
1. luka tembak masuk
Pada seseorang melepaskan tembakan dan kebetulan mengenai sasaran yaitu tubuh
korban, maka pada tubuh korban tersebut akan didapatkan perubahan yang diakibatkan oleh
beberapa unsur atau komponen yang keluar dari laras senjata api tersebut.
Klasifikasi luka tembak masuk dikulit sebaiknya didasarkan pada jarak tembakan karena
hal yang terpenting pada pemeriksaan kasus luka tembak adalah menentukan jarak tembakan.
Berdasarkan jarak tembakan, luka tembak masuk diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh peristiwa
pembunuhan, sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan tanda-tanda schot
hand.Terjadi pada jarak tembakan mulai jarak dari kontak longgar hingga jarak kurang
dari 60 cm , mempunyai ciri-ciri yang khas yang disebabkan karena efek dari asap, nyala
api dan tattoage. Efek dari nyala api terjadi pada tembakan kurang dari 15 cm ,
sedangkan noda akibat asap sering masih terlihat pada tembakan sampai 30 cm . tatto
yang disebabkan mesiu yang tidak terbakar dapat terlihat sekitar luka tembak masuk pada
tembakan kurang dari 60 cm. Kadang-kadang ditemukan juga metal fouling pada luka
tembak masuk jarak dekat. Pada tepi luka terdapat gelang kontusi selebar 1-1.5 cm.
Luka tembak masuk jarak jauh.
Berbentuk bulat atau oval, tanpa adanya kekotoran / noda-noda yang disebabkan
nyala api, asap atau sisa sisa mesiu/tattoage. Pada arah tembakan tegak lurus permukaan
sasaran (tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris, bundar. Sedangkan pada
tembakan miring bentuk contusio ringnya oval. Luka sedemikian disebabkan tembakan
pada jarak lebih dari 60-75 cm.
Tepi luka umumnya menunjukkan gelang konstusi dengan jelaga disekitar luka.
Dapat juga ditemukan kemerahan pada tepi luka disebabkan karena echymosis akibat
perdarahan didalam kulit. Jelaga disekitar luka disebabkan karena hapusan dari jelaga
anak peluru.
luka yang ditimbulkan, makin besar kecepatannya , makin besar kerusakan yang ditimbulkan
sehingga semakin besar luka keluarnya.
Deformitas dari anak peluru dan goyangan yang disebabkan organ-organ dalam tubuh
yang tidak sama kepadatannya menyebabkan anak peluru bergerak tidak beraturan sehingga pada
waktu keluar akan menimbulkan lubang yang lebih besar daripada luka tembak masuknya.
Bentuk luka tembak keluar jadi sangat bervariasi, dapat bulat ,stelatte, cruciata, elips,
kadang-kadang hanya berupa laserasi linier seperti luka iris.
Pada luka tembak keluar tidak ada gelang kontusi kecuali apabila ada benda keras yang
menempel/menekan kulit tempat peluru keluar, seperti korban menempel tembok atau tergeletak
dilantai , atau anak peluru yang keluar itu mengenai sabuk/ benda keras lain.
Dalam keadaan demikian, bentuk luka tembak keluar tidak hanya bulat, tetapi juga
menunjukkan adanya gelang kontusi ditepinya yang dapat dikacaukan sebagai luka tembak
masuk.
1.