3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 Nyeri akut b.d luka Setelah dilakukan perawatan Manajemen nyeri :
1x24 jam tingkat kenyamanan Lakukan pegkajian nyeri secara
klien meningkat, dibuktikan komprehensif termasuk lokasi,
dengan level nyeri pada scala karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
2-3, klien dapat melaporkan dan faktor presipitasi.
nyeri pada petugas dan Observasi reaksi nonverbal dari
menyatakan kenyamanan fisik ketidaknyamanan.
dan psikologis Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
klien sebelumnya.
Kaji kultur yang mempengaruhi nyeri.
Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau.
Evaluasi bersama klien dan tim
kesehatan tentang keefektifan kontrol
nyeri masa lampau.
Bantu klien dan keluarga untuk
mendapatkan dukungan
Kontrol faktor lingkungan yang
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan.
Kurangi faktor presipitasi nyeri.
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologis/non farmakologis)
kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi.
Ajarkan teknik non farmakologis
(relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi
nyeri..
Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri.
Evaluasi tindakan pengurang
nyeri/kontrol nyeri.
Kolaborasi dengan dokter bila ada
komplain tentang pemberian analgetik
tidak berhasil.
Monitor penerimaan klien tentang
manajemen nyeri.
Chada, P.V. 1993. Catatan Kuliah Ilmu Forensik & Teknologi (Terjemahan).
Widya Medika: Jakarta.
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran (Terjemahan). Edisi 9. EGC: Jakarta.
Sudoyo,W.et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Jakarta :
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
A. IDENTITAS
1. IDENTITAS KLIEN RM : 08/23/91
Nama : Sdr.B
Umur/jenis kelamin : 25 Tahun
Status : MENIKAH
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : WIRASWASTA
Agama : Islam
Alamat : Pasar Ujung
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pada hari Senin tgl 20-11-2017, Klien mendatangi RSUD karena paha
kanan bagian belakang karena terkena tembakan senapan angin. (P: nyeri
saat berusaha bergerak, Q: nyeri seperti disayat-sayat, R: region cruris
dextra posterior, S: skala 7, T: nyeri berulang.)
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke RSUD Kepahiang post terkena tembakan senapan angin,
terdapat luka pada kaki kanan bagian belakang. Klien sadar, mual, GCS :
15 ( E:4,M:6,V:5 ), klien juga merasa lemas. TTV klien : TD : 130/80 N
92 R:24 S 36.80C.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada yang mengalami riwayat penyakit kronis.
C. PEMERIKSAAN KEBUTUHAN DASAR
1) Pola Oksigenasi
Sebelum sakit : klien bernafas secara normal RR 16-24 x/menit
Saat dikaji : klien bernafas secara normal RR 20 x/menit
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : klien makan sehari 3x dan dalam porsi yang
sedang dengan menu sayuran dan kadang ikan
dan selalu habis. Minum 6-7 gelas.
Saat dikaji : klien makan makanan yang diberikan dari
Rumah Sakit dan Habis 1 porsi yang
disediakan, bahkan lebih banyak dari yang
disediakan, minum 6-7 gelas tiap hari.
3) Pola Eliminasi
Sebelum sakit : klien BAK normal 3-4 X tiap hari dengan warna
kuning jernih, tidak ada darah, bau urine khas.
BAB 1 x sehari, konsistensi lembek, tidak ada
darah.
Saat dikaji : klien BAK normal 3X sehari dengan warna
kekuning-kuningan jernih, tidak ada darah.
Klien belum BAB dari masuk sampai saat
pengkajian.
4) Pola Aktivitas
Sebelum sakit : klien beraktifitas seperti biasa, bekerja, jalan-
jalan, Membuka Toko.
Saat dikaji : klien mampu beraktifitas di tempat tidur dibantu
oleh keluarga, serta berbaring di tempat
tidur karena nyeri (P:nyeri saat berusaha
bergerak, Q: nyeri seperti disayat-sayat, R:
region cruris dextra posterior, S: skala 7, T:
nyeri berulang.)
5) Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : klien istirahat normal, 8 jam/24 jam, pola tidur
teratur
Saat dikaji : klien merasakan kurang tidur karena merasakan
nyeri pada kakinya
6) Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : klien barpakaian sesuai kebutuhan, ganti baju
2x sehari
Saat dikaji : klien tampak bersih, dengan memakai kaos,
ganti 2X dibantu keluarga.
7) Mempertahankan Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Sebelum sakit : klien mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan
lingkungan sekitar suhu normal.
Saat dikaji : klien tidak mengalami masalah dalam
menyesuaikan suhu tubuh ( 36,80C )
8) Pola Personal Hygiene
Klien mampu mandi di seka di tempat tidur 2 x sehari, gosok gigi, ganti
pakaian 2X sehari dibantu oleh keluarga dan perawat. Klien tampak
sedikit rapi, rambut terlihat bersih.
9) Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit : klien merasa aman dan betah untuk tinggal di
rumahnya sendiri bersama keluarganya
Saat dikaji : klien terlihat tenang tinggal di rumah sakit.
10) Komunikasi dengan Orang Lain
Sebelum sakit : klien mampu berkomunikasi dengan orang lain
dengan bahasa daerahnya
Saat dikaji : klien mampu berkomunikasi dengan bahasanya
sendiri ( bahasa Indonesia ).
11) Kebutuhan Spiritual
Klien tidak dapat menjalankan sholat karena nyeri, klien mempunyai
motivasi tinggi untuk sembuh, tetapi klien juga berkeluh kesah karena
keadaannya tidak segera membaik.
12) Pola bekerja
Sebelum sakit : klien mampu melaksanakan pekerjaannya
dengan baik sebagai pedagang.
Saat dikaji : klien mampu beristirahat dengan keadaannya
yang seperti itu.
13) Kebutuhan rekreasi dan bermain
Sebelum sakit : klien suka jalan-jalan ke rempat rekreasi dengan
keluarganya
Saat dikaji : klien hanya bisa menikmati keadaanya, ditemani
anak dan istrinya.
14) Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : klien mampu belajar dari radio, dan televisi.
Saat dikaji : klien mendapatkan info dari perawat dan
informasi dari Keluarganya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36.60C
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik
1. Sistem pernafasan
Tidak nampak retraksi dada, bentuk dada simetris, tidak nampak
penggunaan otot bantu nafas, tidak ada massa, pola nafas normal (RR:
20x/m). fokal fremitus normal (tidak ada hambatan oleh secret dan
penumpukan cairan), tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa. Suara
paru sonor, tidak redup. Suara paru vesikuler, tidak ada ronki dan
whezing.
2. Sistem kardiovaskular
Tidak terlihat ada massa, ictus cordis tampak pada itercosta ke 5.
Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, pulse teraba kuat. Batas-
batas jantung normal, suara redup. Tidak terdengar gallop
3. Sistem pencernaan
Abdomen flat, simetris, pernafasan perut. Auskultasi gaster normal,
peristaltik gaster dan intestine normal (10- 12x/m). Suara lambung
tympani, batas hepar normal. Tidak ada nyeri tekan, tidak terasa
pembesaran hepar, tak teraba adanya massa
4. Sistem perkemihan
Karakteristik urine/BAK kuning jernih, frekuensi 3X sehari tidak ada
hematuri, tidak ada nyeri pinggang, tidak terpasang alat bantu BAK,
tidak ada darah, bau khas, tidak ada benjolan.
5. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfatik. Sistem genetalia.
Tak nampak terpasang DC.
6. Sistem musculoskeletal
Pergerakan sendi normal, kekuatan otot 5, tidak ada edema daerah
kaki, turgor kulit lembab, ada deformitas ( luka laserasi ) pada tungkai
kiri, ada nyeri gerak pada tungkai kiri, nyeri tekan kaki kiri (P: nyeri
saat berusaha bergerak, Q: nyeri seperti disayat-sayat, R: region cruris
dextra posterior, S: skala 7, T: nyeri berulang.), tidak ada
pembengkakan pada sendi,tidak menggunakan alat bantu, tidak ada
fraktur, kemampuan ADL mandi( diseka oleh keluarga), berpakaian,
eliminasi, mobilisasi di tempat tidur, ambulasi terganggu.
7. Sistem integument
Turgor kulit tidak baik, tidak ada sianosis/anemis, warna kulit sawo
matang, tidak ada luka,tidak ada edema, tidak ada memar,
benjolan,lesi, terdapat luka laserasi pada extremitas inferior bagian
sinistra.
8. Sistem persarafan
Tidak ada tremor, reflex cahaya pupil bagus, GCS 15, Kesadaran CM,
tidak ada parese, plegi, parastese, paraplegi, orientasi waktu, tempat,
orang normal.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Lab darah
a. Darah rutin
Pemeriksaan Hasil Hasil
WBC + 13.6 x 103 High
RBC 5.15 x 106 Normal
HGB 14.4 gr/d Normal
HCT 45.8 % Normal
MCV 88.9(Fl) Normal
MCH 28.0 (pq) Normal
Lymp 42.5 % Normal
MXD 7.8 % Normal
Neut 49.7% Normal
F. THERAPHY
Injeksi (IV): kalnex 1gr (IV), ketorolac 1 amp 30mg (IV),
ondansentron 1 amp 4mg (IV), ranitidine 1amp 25mg(IV), tetagam
250 iu(IM), ceftriaxone 1gr (IV)
Infuse RL 20tpm mac
Diet yang diberikan TKTP
Ambulasi mandiri
G. ANALISA DATA
Analisa data Etiologi Masalah
Data Subyektif : Luka Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada
kaki sebelah kanan setelah
operasi
Klien mengatakan skala nyeri 7
Data Obyektif :
Klien terlihat meringis
Klien terlihat menyentuh area
yang sakit
Klien terlihat pucat
Klien terlihat lemah
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka
2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan proses pembedahan
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan,
terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan kekuatan/tahanan.
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 Nyeri akut b.d luka Setelah dilakukan perawatan Manajemen nyeri :
1x24 jam tingkat kenyamanan Lakukan pegkajian nyeri secara
klien meningkat, dibuktikan komprehensif termasuk lokasi,
dengan level nyeri pada scala karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
2-3, klien dapat melaporkan dan faktor presipitasi.
nyeri pada petugas dan Observasi reaksi nonverbal dari
menyatakan kenyamanan fisik ketidaknyamanan.
dan psikologis Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
klien sebelumnya.
Kaji kultur yang mempengaruhi nyeri.
Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau.
Evaluasi bersama klien dan tim
kesehatan tentang keefektifan kontrol
nyeri masa lampau.
Bantu klien dan keluarga untuk
mendapatkan dukungan
Kontrol faktor lingkungan yang
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan.
Kurangi faktor presipitasi nyeri.
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologis/non farmakologis)
kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi.
Ajarkan teknik non farmakologis
(relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi
nyeri..
Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri.
Evaluasi tindakan pengurang
nyeri/kontrol nyeri.
Kolaborasi dengan dokter bila ada
komplain tentang pemberian analgetik
tidak berhasil.
Monitor penerimaan klien tentang
manajemen nyeri.
2 Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi.
infeksi b.d proses keperawatan selama 1x24 jam Batasi pengunjung.
pembedahan luka post op tidak Bersihkan lingkungan pasien secara
terkontaminasi oleh bakteri, benar setiap setelah digunakan pasien.
dengan kriteria hasil : Cuci tangan sebelum dan sesudah
Membersihkan luka post merawat pasien, dan ajari cuci tangan
op yang benar.
Pastikan teknik perawatan luka yang
sesuai jika ada.
Tingkatkan masukkan gizi yang cukup.
Tingkatkan masukan cairan yang cukup.
Anjurkan istirahat
3 Hambatan mobilitas fisik NOC : NIC :
b.d nyeri/ ketidak Setelah diberikan tindakan kep Monitoring vital sign sebelm/sesudah
nyamanan, terapi selama 1x24 jam masalah latihan dan lihat respon pasien saat
pembatasan aktivitas, klien teratasi latihan
penurunan ketahanan/ke Kriteria Hasil : Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
kuatan Klien meningkat dalam lain tentang teknik ambulasi
aktivitas fisik Kaji kemampuan pasien dalam
Mengerti tujuan dari mobilisasi
peningkatan mobilitas Berikan alat Bantu jika klien
Memverbalisasikan memerlukan.
perasaan dalam Ajarkan pasien bagaimana merubah
meningkatkan kekuatan posisi dan berikan bantuan jika
dan kemampuan berpindah diperlukan
Therapi medis
Chada, P.V. 1993. Catatan Kuliah Ilmu Forensik & Teknologi (Terjemahan).
Widya Medika: Jakarta.
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran (Terjemahan). Edisi 9. EGC: Jakarta.
Sudoyo,W.et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Jakarta :
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam.