DEPARTEMEN DARURAT, RUMAH SAKIT TAJUK SHOAHADAYE, UNIVERSITAS ILMU KEDOKTERAN SHAHID BEHESHTI,
TEHERAN, IRAN
Latar Belakang : Memilih obat yang tepat untuk manajemen nyeri pasien
dengan kolik ginjal akut telah menjadi tantangan bagi dokter yang
merawat pasien ini.
• KOLIK GINJAL DILAPORKAN PADA 1 JUTA PASIEN YANG DATANG KE UNIT GAWAT DARURAT
DI AMERIKA SERIKAT SETIAP TAHUNNYA.
• RASA SAKIT YANG TAK TERTAHANKAN DARI PASIEN MEMBUTUHKAN RESEP ANALGESIK, YANG
MEMBERIKAN EFEKNYA DALAM WAKTU SESINGKAT MUNGKIN. ANALGESIK YANG PALING
UMUM DIGUNAKAN UNTUK MENGHILANGKAN RASA SAKIT PADA KOLIK GINJAL ADALAH
OBAT ANTIINFLAMASI NONSTEROID (NSAID), OPIOID, DAN PARASETAMOL.
• UJI T-TEST DITERAPKAN UNTUK MENGEVALUASI PERBEDAAN USIA ANTARA KEDUA KELOMPOK
• TINDAKAN ANOVA DAN ANOVA DUA ARAH UNTUK MENGEVALUASI PERUBAHAN TINGKAT
KEPARAHAN NYERI DALAM KELOMPOK BERDASARKAN WAKTU, DAN UNTUK MENILAI
PERBEDAAN ANTARA 2 KELOMPOK,
DENGAN MEMBANDINGKAN 2
KELOMPOK YANG DIOBATI DENGAN
IBUPROFEN DAN KETOROLAC MELALUI
UJI NON-PARAMETRIK UNTUK TREN
BERDASARKAN UJI CHI-SQUARED,
DITENTUKAN KELOMPOK MANA YANG
MEMILIKI KEBERHASILAN PENGOBATAN
YANG LEBIH BAIK. P <0,05 JUGA
DIANGGAP SEBAGAI TINGKAT
SIGNIFIKANSI.
Hasil
Tabel 1. Perbandingkan karakteristik dasar pada dua
kelompok studi
Membandingkan Dua Obat dalam Manajemen Nyeri
•
•
•
•
•
•
JUDUL
Perbandingan Ibuprofen Intravena dengan Ketorolac Intravena
dalam Manajemen Nyeri Kolik Ginjal; Percobaan Klinis
KUTIPAN
AnesthPainMed.2019February;9(1):e86963,doi: 10.5812/aapm.86963,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6412918/
PENELITI
Mohammad Mehdi Forouzanfar, Khaghan Mohammadi, Behrouz
Hashemi, Saeed Safari , Departemen Darurat, Rumah Sakit Tajuk
Shoahadaye, Universitas Ilmu Kedokteran Shahid Beheshti, Teheran, Iran.
METODE
Dalam penelitian ini dilakukan studi uji coba klinis.
A. APAKAH HASIL DARI PENELITIAN INI VALID?
Apakah pada penelitian ini memililki fokus
tujuan yang jelas?
Jawab : Ya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan ibuprofen intravena (IV) dan
ketorolac (IV) dalam manajemen nyeri pasien ini.
Jawab : Ya, karna peneliti memilih sampel penelitian sesaui kriteri inklusi
dan eksklusi. Seperti : pasien yang datang ke unit gawat darurat berusia
antara 18 dan 65 tahun, yang didiagnosis dengan kolik ginjal oleh spesialis
kedokteran gawat darurat yang mempertimbangkan riwayat dan
pemeriksaan klinis, urinalisis, ultrasonografi dan computed tomography
(CT) scan, dan mengesampingkan diagnosis banding lainnya, dilibatkan
dalam penelitian ini. Pasien dieksklusi dalam kasus yang memiliki riwayat
reaksi merugikan terhadap ketorolac dan ibuprofen, tidak dapat
menentukan keparahan nyeri melalui alat skala analog visual (VAS), hamil,
memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi, penyakit sistemik lanjut,
keganasan, penyakit hati kronis, riwayat penyakit psikologis dan
neurologis, dan mengonsumsi analgesik dalam 6 jam sebelumnya sebelum
pemeriksaan.
Apakah sample dapat merefresentasikan
populasi yang dipilih?