PENDAHULUAN
2
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : Nn. T.M.
Usia : 33 tahun
Alamat : Indonesiana, Tidore
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 7 Maret 2023
No. RM : 02 71 61
B. Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan pada kelopak mata bagian atas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa oleh ibunya ke Poli Mata RSD Tidore dengan
keluhan terdapat benjolan pada kelopak mata kiri bagian atas.
Benjolan muncul secara tiba-tiba tanpa adanya suatu kejadian
trauma sebelumnya. Awalnya berupa benjolan kecil kemerahan
kemudian semakin lama semakin besar sehingga kelopak mata atas
pada mata kiri menjadi merah dan bengkak dan terasa nyeri apabila
disentuh. Karena merasa tidak nyaman pasien akhirnya
diperiksakan ke Poli Mata RSD Tidore dan disarankan untuk
dilakukan tindakan pembedahan. Keluhan seperti mata merah (-),
gatal (-), mata nyeri (-), pandangan kabur (-), demam (-), keluar
cairan dan kotoran pada matanya disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat mata merah, berair, gatal dan keluar kotoran
disangkal.
- Riwayat trauma (-)
3
Riwayat Penyakit Keluarga
- Pada keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang
sama dengan pasien. Tidak ada riwayat penyakit mata
ataupun penyakit kronik pada keluarga.
Riwayat Alergi
- Pasien menyangkal mempunyai riwayat alergi obat maupun
makanan.
Riwayat Pengobatan
- Sebelumnya pasien sudah dikompres dengan air hangat di
lokasi benjolan, namun tidak membaik.
C. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran/GCS : Compos mentis / E4V5M6
Status lokalis
Visus :
OD VISUS OS
6/6 Visus jauh tanpa koreksi 6/6
- Koreksi -
- Visus jauh dengan koreksi -
terbaik
- Visus dekat -
- Koreksi -
- Visus dekat dengan koreksi -
- Distensi pupil (mm) -
4
Pemeriksaan Segmen Anterior
OD PEMERIKSAAN OS
5
OD OS
Kesegala arah Kesegala arah
Palpasi
FOLMULIR PEMERIKSAAN BUTA WARNA
OD PALPASI OS
NAMA - Nyeri tekan -
Umur - Massa tumor -
Fakultas
No.test - Glandula -
Alamat
Slit Lamp
1. SLOD : Konjungtiva inferior hiperemis (+), kornea jernih, BMD, iris
dalam batas normal, pupil bulat, reflex cahaya (+/+), lensa IOL sentral.
2. SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD dalam batas
normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulai, central, reflex cahaya (+/+),
lensa keruh tidak menyeluruh (+) , NO5NC5.
6
Gambaran mata pasien (ODS)
7
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA KASUS
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data medis pasien diatas, ditemukan beberapa
permasalahan. Adapun permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah:
SUBJECTIVE
Pasien datang ke Poli Mata RSD Tidore dengan keluhan terdapat
benjolan pada kelopak mata kiri bagian atas. Benjolan muncul secara tiba-
tiba tanpa adanya suatu kejadian trauma sebelumnya. Awalnya berupa
benjolan kecil kemerahan kemudian semakin lama semakin besar sehingga
kelopak mata atas pada mata kiri menjadi merah dan bengkak dan terasa
nyeri apabila disentuh.
OBJECTIVE
Pada palpebra superior, didapatkan adanya massa berbentuk bulat,
berbatas tegas dengan ukuran diameter kurang lebih 1 cm, konsistensi
lunak kenyal, mobile, dan nyeri tekan (+).
B. Analisa Kasus
Benjolan pada palpebra superior
8
kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata. Mata
mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada
sesuatu di matanya.4
Diagnosis banding pada pasien ini yaitu merupakan suatu radang
granulomatosa kelenjar meiboma kronik yang idiopatik. Secara klinik,
nodul tunggal (jarang multipel) yang agak keras. Kalazion akan
memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemi, tidak
ada nyeri tekan. hal ini yang menjadi pembeda dengan hordeolum.
C. Assessment
Diagnosis Kerja:
Hordeolum internum OS
Diagnosis Banding:
Khalazion
D. Planning
1. Usulan Pemeriksaan Lanjutan
- Pemeriksaan slit lamp untuk menilai hordeolum lebih jelas.
2. Tatalaksana
- Nonmedikamentosa
Kompres hangat 3 kali sehari selama 10-15 menit
- Medikamentosa
Cravit Eye Drop (Levofloxacin 1,5%) 3 kali sehari
- Operatif
Insisi dan kuretase (Ekskokleasi) pada hodeolum tersebut
E. KIE
1. Pasien dan orangtua diberikan informasi terkait penyakit yang
dialaminya
2. Pasien dan orangtua diinformasikan bahwa akan dilakukan tindakan
pembedahan pada kelopak mata pasien
3. Menginformasikan untuk senantiasa menjaga kebersihan
9
F. Prognosis
Prognosis pengelihatan (ad visum)
Prognosis pengelihatan pasien bonam.
Prognosis nyawa (ad vitam)
Prognosis nyawa pasien bonam
10
BAB IV
KESIMPULAN
Pasien datang ke Poli Mata RSD Tidore dengan keluhan terdapat benjolan
pada kelopak mata kiri bagian atas. Benjolan muncul secara tiba-tiba tanpa adanya
suatu kejadian trauma sebelumnya. Awalnya berupa benjolan kecil kemerahan
kemudian semakin lama semakin besar sehingga kelopak mata atas pada mata kiri
menjadi merah dan bengkak dan terasa nyeri apabila disentuh.
Pemeriksaan status lokalis pada mata kiri pasien pada palpebra superior,
didapatkan adanya massa berbentuk bulat, berbatas tegas dengan ukuran diameter
kurang lebih 1 cm, konsistensi lunak kenyal, mobile, nyeri tekan (+), dan sedikit
hiperemis (+).
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tanda dan gejala yang terdapat
pada pasien mengarahkan pada hordeolum internum OS. Terapi yang dapat
diberikan kompres hangat, analgetik, antibiotik, insisi vertikal dan kuretase
hordeolum dari konjungtiva tarsal inferior. Prognosis penyakit mata dan visus
pasien bonam. Prognosis fungsional bonam.
11
DAFTAR PUSTAKA
12