Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT

HORDEOLUM INTERNUM OD
PEMBIMBING : dr Denti Purpasari Sp.M
Esha putriningtyas setiawan
J51017106
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Tegakmed Kaliman, Ponorogo
Pekerjaan : Wiraswasta
No. RM : 390120
Tanggal Periksa : 9 Agustus 2017
ANAMNESIS

Keluhan utama :

Benjolan pada kelopak mata kanan bawah


Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Dr. Harjono


Ponorogo dengan keluhan benjolan pada kelopak
mata kanan bawah sejak 4 bulan yang lalu.
Benjolan kecil, berwarna merah, terasa nyeri dan
mengganjal. Tidak ditemukan adanya nanah pada
permukaan benjolan. Keluhan juga disertai mata
gatal dan kadang berair. Tidak terdapat keluhan
mata merah, penurunan penglihatan, sekret, silau,
maupun mata ngeres. Pasien pernah menguluh
penyakit tersebut dan memberikan obat tetes mata,
namun keluhan tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Keluhan Serupa : Diakui


• Riwayat Rawat Inap : Disangkal
• Riwayat Alergi : Disangkal
• Riwayat Memakai kacamata : Disangkal
• Riwayat Trauma : Disangkal
• Riwayat Operasi : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

• Keluhan Serupa : Disangkal


• Riwayat DM : Disangkal
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Alergi : Disangkal
• Riwayat Memakai Kacamata : Disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
• Riwayat Lingkungan : Pasien tinggal di
dekat sungai
• Riwayat Tempat tinggal : Pasien tinggal di desa
• Riwayat Pekerjaan : Wiraswasta
Riwayat Kebiasaan
• Riwayat alkohol : Disangkal
• Riwayat merokok : Disangkal
• Riwayat olahraga : Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Kompos Mentis
• Aktifitas : Normoaktif
• Kooperatif : Kooperatif
• Tanda vital :
• TD : 120/80 mmHg
• Suhu : 36ºC
• Nadi : 80x/menit
• RR : 19x/menit
Status Gizi : Cukup
OD Pemeriksaan OS

5/5 Visus 5/5

Normal ke segala arah


Gerakan bola mata Normal ke segala arah

Palpebra Superior
Edem (-)
Benjolan (-)
Edem (-)
Hiperemis (-)
Benjolan (-)
Palpebra inferior
Palpebra Hiperemis (-)
Edem (+)
Edem (-)
Tampak benjolan (+)
Benjolan (-)
Hiperemis (+)
Hiperemis (-)
Nyeri tekan (+)
Konsistensi lunak (+)
Konjungtiva palpebra
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Sekret (-)
sekret (-)
Konjungtiva Bulbi Konjungtiva
Injeksi siliar dan konjungtiva (-)
Injeksi siliar dan konjungtiva (-)
Sekret (-)
Sekret (-)
Khemosis (-)
Khemosis (-)

Jernih Kornea Jernih

Jernih, dalam COA Jernih, dalam

Bentuk normal, warna coklat Bentuk normal, warna coklat


Iris
kehitaman kehitaman

Bulat, sentral,diameter 3 mm, RC Bulat, sentral, diameter 3 mm,


Pupil
(+/+) RC (+/+)

Jernih Lensa Jernih

Tidak diperiksa Fundus media Tidak diperiksa

Tidak diperiksa Retina Tidak diperiksa


Ringkasan Anamnesis dan Pemeriksaan

Ny.I, 38 tahun datang ke Poli mata dengan keluhan benjolan pada


kelopak mata kanan bawah sejak 4 hari yang lalu yang semakin
membesar, berwarna merah, terasa nyeri dan mengganjal. Tidak
ditemukan adanya nanah pada permukaan benjolan. Keluhan juga
disertai mata gatal dan kadang berair. Tidak terdapat keluhan mata
merah, penurunan penglihatan, sekret, silau, maupun mata ngeres.
Pasien pernah mengeluh penyakit tersebut dan sudah mengobati
keluhaan tersebut, namun keluhan tidak berkurang
OD  Visus 5/5 .Pada palpebra inferior edem (+), tampak adanya
benjolan (+), hiperemis (+), nyeri tekan (+) dengan konsistensi lunak
(+), kornea jernih, TIO dbn.
OS  Visus 5/5, palpebra edem (-), benjolan (-), hiperemis (-),
konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, TIO dbn.
Diagnosis Banding

• OD Hordeolum internum
OD Hordeolum eksternum
OD Kalazion

Diagnosis Kerja

• OD Hordeolum internum
PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
– Antiinflamasi topikal  Bralifex Plus ED 4x1
OD
NON MEDIKAMENTOSA

• Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari
• Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk
membantu drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
• Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau
sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat
mempercepat proses penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.
• Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan
infeksi yang lebih serius.
• Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu
menjadi penyebab infeksi.
• Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke
kornea.
• Dilakukan pembedahan jika tidak terdapat respon pengobatan dengan oral
maupun topikan dan terjadi infeksi berlanjut disertai ukuran yang bertambah
besar
PROGNOSIS

• Ad Visam : ad bonam
• Ad Kosmetikam : ad bonam
• Ad Fungsionam : ad bonam
• Ad Vitam : ad bonam
EDUKASI

• Menjaga kebersihan area mata .Terutama


bagi yang sering terkena hordeolum
• Biasakanlah mencuci tangan sebelum
menyentuh mata dan hindari mengosok-
gosok mata
• Jangan pernah memencet atau melukai
hordeolum sendiri karena akan
menyebabkan kerusakan dan infeksi yang
lebih parah
TINJAUAN PUSTAKA
• Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting.
Kelopak mata melindungi kornea dan berfungsi dalam
pendisribusian dan eliminasi air mata. Penutupan
kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata ke
seluruh permukaan mata dan memompa air mata
melalui punctum lakrimalis.
• Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-
macam, mulai dari yang jinak sampai keganasan, proses
inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur seperti
ektropion, entropion dan blepharoptosis. Untungnya,
kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak
mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.
• Hordeolum biasanya menyerang pada dewasa muda,
namun dapat juga terjadi pada semua umur, terutama
orang-orang dengan taraf kesehatan yang kurang.
Mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis
dan konjungtivitis menahun
Hordeolum Eksternum
Adalah infeksi kelenjar sebaceous dari Zeis di dasar bulu
mata, atau infeksi pada kelenjar keringat apokrin dari Moll.
[1Hordeolum eksternum terbentuk pada bagian luar
palpebra dan dapat dilihat sebagai benjolan merah kecil.
Hordeolum Internum Adalah infeksi pada kelenjar sebaceous
meibom yang melapisi bagian dalam kelopak mata. Penyakit ini
juga menyebabkan benjolan merah di bawah palpebra (pada
konjunctiva tarsalis) dan tampak dari luar sebagai bengkak dan
kemerahan. Hordeolum internum mirip dengan chalazia, tetapi
cenderung lebih kecil dan lebih menyakitkan dan biasanya tidak
menghasilkan kerusakan permanen. Chalazia yang kronis dan
biasanya tidak sembuh tanpa intervensi.
ETIOLOGI

Staphylococcus aureus adalah agent infeksi


pada 90-95% kasus hordeolum.
FAKTOR RESIKO

• Penyakit kronik.
• Kesehatan atau daya tahan tubuh yang
buruk.
• Peradangan kelopak mata kronik, seperti
Blefaritis.
• DM
• Riwayat hordeolum sebelumnya
• Higiene dan lingkungan yang tidak bersih
GEJALA DAN TANDA

Gejala
• Pembengkakan
• Rasa nyeri pada kelopak mata
• Perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada
kelopak mata
• Ketidaknyamanan selama berkedip
• Sensasi benda asing di mata
• Sensitif terhadap cahaya
• Penglihatan kabur
• Gatal
Tanda

• Hiperemis
• Edema
• Nyeri bila ditekan di dekat pangkal bulu mata
• Seperti gambaran absces kecil
Keluhan utama dapat berupa bengkak dan kemerahan
pada kelopak mata yang terasa nyeri untuk hoedeolum
internum, dan bisul atau benjolan kmerahan, dapat
disertai nanah atau tidak pada hordeolum eksternum
KOMPLIKASI

mata kering simblefaron

Abses atau
selulitis palpebra
PENATALAKSANAAN

Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu


5-7 hari.

Non Medikamentosa
• Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu
drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
• Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo
yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat
proses penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.
• Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi
yang lebih serius.
• Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi
penyebab infeksi.
• Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.
Medikamentosa
• Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak
ada perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah
hordeolum.
Antibiotik topikal.
• Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10
hari.
• Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum
eksterna dan hordeolum interna ringan.
Antibiotik sistemik
• Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda
pembesaran kelenjar limfe di preauricular.
• Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat.
Dapat diberikan cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari
selama 7 hari. Bila alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan
clindamycin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500
mg 2 kali sehari selama 7 hari.
Pembedahan
• Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka
prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat drainase
pada hordeolum.
• Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal
dengan pantokain tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan
prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang
bila:
– Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada
margo palpebra.
– Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
• Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase
seluruh isi jaringan meradang di dalam kantongnya dan kemudian
diberikan salep antibiotik.
PENCEGAHAN

Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan


sebelum menyentuh wajah agar hordeolum tidak mudah berulang.

Usap kelopak mata dengan lembut menggunakan washlap hangat


untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak.

Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi


oleh kuman.

Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai