LAPORAN KASUS
Keluhan Utama
Pengelihatan yang semakin kabur saat melihat jauh sejak 4 bulan yang lalu.
• Penglihatan kabur yang semakin kabur saat melihat jauh sejak 4 bulan yang lalu.
Keluhan mata kabur dirasakan berangsur-angsur. Keluhan dirasakan saat melihat jauh
dan pasien perlu memicingkan mata untuk melihat jauh.
• Keluhan tidak disertai adanya penglihatan yang ditutupi bayangan berawan.
• Pasien menggunakan kacamata sejak 2 tahun yang lalu dengan kekuatan S -1/2D dan
digunakan hanya untuk belajar dikelas. Namun sejak 4 bulan terakhir pasien merasa
pandangan semakin kabur.
• Pandangan ganda (-), mata merah (-), mata berair (-), mata nyeri (-)
• Pasien mempunyai kebiasaan membaca sambil tidur dalam keadaan gelap sudah lama.
Riwayat Penyakit dahulu
Vital Sign
Pernapasan : 19 x/ menit
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 37,5oC
Status Optalmikus :
Status ophtalmikus OD OS
Visus tanpa koreksi 20/50 20/50
Visus dengan koreksi ƪ -0,75 20/20 ƪ -1,25 20/20
Refleks fundus (+) (+)
Silis/supersilia Trichiasis (-), Madrosis (-) Trichiasis (-), Madrosis (-)
Palpebra superior Edema (-) Edema (-)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Margo palpebra Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Aparat lakrimalis Lakrimalisasi normal Lakrimalisasi normal
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-), folikel (-), Hiperemis (-), folikel (-),
papil (-) papil (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (-), folikel (-) Hiperemis (-), folikel (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemis (-) Hiperemis (-)
PENUTUP
Miopia (rabun jauh) adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar yang datang
sejajar dari jauh oleh mata istirahat (tanpa akomodasi) dibiaskan didepan retina. Miopia dapat
diakibatkan terjadinya perubahan indeks bias (akibat kadar gula tinggi dalam cairan mata atau
kadar protein dalam cairan mata akibat peradangan), kelainan panjang sumbu bola mata,
kelainan kornea (keratokonus, keratoglobus), kelainan lensa, dan bisa terjadi herediter.
Keluhan yang sering dirasakan oleh pasien miopia adalah penurunan visus ketika
melihat jauh, hingga bisa memberikan keluhan sakit kepala. Seseorang dengan miopia
mempunyai kebiasaan menyerinyitkan matanya untuk mencegah aberasi sferis atau untuk
mendapatkan efek pinhole (lubang kecil). Pada pasien perlu dilakukan pemeriksaan tajam
penglihatan, pemeriksaan pinhole yang berfungsi untuk membedakan apakah penurunan
penglihatan terjadi akibat gangguan refraksi atau gangguan media penglihatan. Dilanjutkan
dengan pemeriksaan refraksi untuk menentukan koreksi kacamata yang tepat.
Menurut derajatnya miopia terbagi atas 3 yaitu miopia ringan dimana miopia kecil
daripada 1-3 dioptri, miopia sedang dimana miopia lebih antara 3-6 dioptri, dan miopia berat
dimana miopia lebih besar dari 6 dioptri. Pengobatan pasien dengan miopia dengan
memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakulas
Kedokteran Universitas Indonesia;2014.