JAKARTA
Tahun 2019
Oleh :
NIM : 16065
AKADEMI REFRAKSI OPTISI LEPRINDO JAKARTA
Nim : 16.065
Disetujui oleh
DR.ROSMERRY SIMANJUNTAK,AMd.RO
Menyetujui,
NIM : 16.065
Menyetujui,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kasus ini.Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan di program Diploma III Akademi Refraksi Optisi
LEPRINDO Jakarta.Laporan kasus ini berjudul “KONGJUTIVITIS AKIBAT PENGGUNAAN
LENSA KONTAK, yang datanya diambil dari pelaksanaan praktek klinik dasar di Rumah Sakit Jakarta
Eye Center Kedoya pada tanggal 4 februari 2019 sampai 15 februari 2019.
Terselenggarakannya dan terselesaikannya laporan kasus ini ,tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
yang diberikan kepada penulis baik itu dari lingkungan akademik maupun dari lingkungan praktek klinik
dasar.Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini masih banyak kekurangan , oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menjadi pedoman untuk masa
depan. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan mahasiswa ARO Leperindo pada khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat PKD........................................................................................................ 2
C.Tempat dan Waktu PKD............................................................................................................ 2
BAB II LAPORAN BERDASARKAN OBSERVASI TEMPAT DAN SISTEMATIKA KERJA DI
TEMPAT PKD..............................................................................................................................
A. Pengertian Konjungtivitis.................................................................................................. 7
C. Edukasi………………………………………………………………………………………..13
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................................14
5.2 Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia pastinya ingin memiliki sepasang mata yang indah ,dilihat oleh orang yang
memandang terlihat menarik, tanpa ada kekurangan,tanpa ada kecacatan. Karena dari mata kita
juga bisa melihat jendela jiwa , melalui mata individu dapat mengenal dan mengetahui banyak
hal. Bagaimana jika kondisi di mata terlihat ada sesuatu yang berbeda di bandingkan mata
normal pada umumnya. Terasa mengganjal apalagi hal ini juga mengganggu dalam tajam
penglihatan yang optimal.
Dari hasil Praktek Klinik Dasar penulis melakukan observasi pasien di RS JEC
KEDOYA yang mengalami konjungtivitis akibat penggunaan lensa kontak bernama Nn Davina
Nur Azizah ,umur : 29 tahun ,Pekerjaan : Karyawan Swasta , Alamat : Jl Salamun No.17 dari
hasil anamnesa diketahui bahwa pasien mengalami kemerahan pada mata kanan dan kiri ,
sehingga menimbulkan gangguan penglihatan.
1
B. TUJUAN
1. Melatih mahasiswa/i untuk dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang selama ini
didapat dilingkungan kampus ke linngkungan yang lebih professional
2. Mengetahui sistema kerja yang ada diberbagai tempat pelayanan pemeriksaan refraksi
3. Memenuhi salah satu syarat pembelajaran sebagai Ahli Madya Refraksionis Optisien di
Akademi Refraksi Optisi Leperindo Jakarta.
C. MANFAAT
Berdasarkan tujuan tersebut maka manfaat dari pembuatan laporan kasus ini diantaranya :
1. Bagi institusi : penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi mengenai
kasus konjungtivitis akibat pengunaan lensa kontak
2. Bagi masyarakat : laporan ini diharapkan menjadi informasi mengedukasi masyarakat
tentang konjungtivitis akibat pengunaan lensa kontak
3. Bagi penulis lainnya : laporan ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk kepentingan
penulis lainnya yang akan menganalisa kasus dengan tema konjungtivitis akibat
pengunaan lensa kontak.
Dalam melengkapi penyusunan makalah laporan PKD ini penulis melakukan observasi
pasien konjungtivitis akibat pengunaan lensa kontak di Rumah Sakit JEC Kedoya Jakarta
pada tanggal 4 februari 2019 sampai dengan 15 februari 2019.
2
BAB II
JEC berkembang menjadi rumah sakit mata yang kini melayani tujuh layanan gangguan kesehatan mata.
Tujuh layanan tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Katarak dan bedah katarak service (lasik dan transplantasi kornea)
2. Vitreoretina service
3. Glukoma serve
4. Okuloplasti service (bedah plastic mata dan tumor)
5. Lensa kontak sevice
6. Children eye and squint clinic
7. Low vision care
Fasilitas pada pelayanan kesehatan mata pada rumah sakit Jakarta eye center kedoya adalah sebagai
berikut :
1. BDR / BASIC DIAGNOSTIC ROOM
Alat yang tersedia untuk pemeriksaan refraksi adalah sebagai berikut :
a. Auto- Refraktometer
b. Tonometri
c. Phoroptor
d. Chart proyektor
e. Pupilometer
f. Retinoscop
g. Lensometer
h. Reading chart
i. Penlight
3
B. SISTEMATIKA KERJA
Dirumah sakit JEC memiliki dokter spesialis mata profesional yang tentunya sudah punya
pengalaman dan jam terbang tinggi di bidangnya. Didukung oleh staf yang andal dan terampil
serta fasilitas dan saran kesehatan mata terlengkap dan memadai. Selama 33 tahun sejak berdiri
pada 1 Februari 1984, JEC berkembang menjadi Rumah Sakit mata paling lengkap dan paling
modern yang berstandart internasional.
Untuk bisa lebih baik dalam melayani masyarakat, JEC memiliki sistem dan mekanisme
kerja sebagai berikut :
1. Kedatangan pasien maka pasien akan disambut oleh bagian resepsionis untuk
mengambil nomor antrian registrasi
4
2. Jika pasien baru maka pasien akan mengisi formulir data tetapi jika pasien sudah
pernah melakukan pengobatan di JEC maka pasien hanya menyiapkan kartu untuk
berobat karena data pasien sudah dapat diakses dikomputer di JEC
3. Kemudian pasien menunggu panggilan dari petugas administrasi untuk menuju ke
ruangan praktek dokter
4. Pemeriksaan awal dilakukan diruangan BDR / badan diagnostic room pemeriksaan
dilakukan staf refraksionis optision untuk anamnesa dan pemeriksaan refraksi
5. Kemudian pemeriksaan selanjutnya dilakukan diruangan dokter
6. Jika pasien hanya mengalami kelainan refraksi maka tidak dilakukan pemeriksaan
lanjutan, pasien langsung menuju kasir untuk registrasi pembayaran
7. Jika pasien mengalami kelainan organic maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan
diruangan CDC (comprehensive diagnostic center) untuk pemeriksaan lanjutan dan
kemudian dapat dilihat hasil serta dapat dilakukan diagnosis oleh dokter
8. Dokter akan melakukan perencanaan tindakan yang dilihat dari hasil diagnostic
dan kelainan.
5
C. BAGAN SISTEM KERJA
6
BAB III
LANDASAN TEORITIS
A. PENGERTIAN KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis adalah suatu peradangan atau infeksi selaput transparan yang berada di
permukaan dalam kelopak mata dan yang mengelilingi bola mata bagian luar. Bila pembuluh
darah halus yang berada dalam konjunctiva meradang, maka pembuluh darah ini akan Nampak.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya kotoran pada mata dalam jumlah banyak dan diikuti
oleh berubahnya warna putih mata menjadi merah. Pada kondisi akut, konjungtivitis akan
membuat mata mengeluarkan air dan membengkak hingga sulit dibuka.
Sebenarnya, konjungtivitis terjadi karena konjungtiva atau selaput bening pada mata mengalami
infeksi atau peradangan. Kondisi ini membuat pembuluh darah tampak lebih jelas, sehingga mata
menjadi merah. Dari banyaknya gangguan kesehatan yang terjadi pada mata, konjungtivitis
adalah yang paling sering terjadi, bahkan penularan penyakit ini terjadi sangat cepat.
3. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih.
5. Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.
6. Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur -
peka terhadap cahaya - keluarnya kotoran mata dari satu mata atau kedua mata yang dapat
membentuk kerak pada malam hari sehingga pada pagi pagi hari kelopak mata tidak dapat
dibuka
2. KONJUNGTIVITIS VIRUS
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi keadaan ini. Penyakit ini sering dimulai dari satu mata
dan menyebar ke mata yang lain dalam beberapa hari. Penyakit ini dapat sembuh dengan
sendirinya secara berangsur-angsur. Pemberian obat anti virus mungkin diberikan oleh dokter
bila ternyata diketahui penyakit ini disebabkan oleh Herpes zoster virus.
3. KONJUNGTIVITIS BAKTERI
Bila penyakit ini disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan memberikan pengobatan tetes mata
yang mengandung antibiotika. Infeksi akan sembuh dalam beberapa hari. Salep mata antibiotika
biasanya diberikan untuk penderita anak-anak. Pemberian Salep mata lebih mudah diberikan
kepada anak-anak dari pada pemberian tetes mata. Meskipun demikian, pemberian salep mata
akan membuat penglihatan kabur selama 20 menit setelah diberikan.
BAB IV
10
Refraksi Objektif
Tgl OUTOREF KERATO
24/01- OD S -9.00 C-0.50 X10 KOD 43.25/44.75 @100
2019 OS S -6.25 C-0.50 X 170 KOS 45.00/44.50 @80
Refraksi Subjektif
Tgl SC DESKRIPSI CC PD
24/01- OD 1/60 S -7.00 0.8 63
2019 OS 0.05 S-4.00 0.8
Pasien pulang kerumah dengan diberi obat tetes mata yaitu Lfx mini dose, Cenfresh
untuk mata kanan dan kiri ditetes setiap 3 jam sekali.
11
Kontrol Kedua
Konsultasi 2 pada tanggal 07 februari 2019 Seminggu setelah di berikan obat tetes pasien
disarankan mengecek kondisi mata dan visus. Prosedur pemeriksaan dilakukan oleh
tenaga medis RO (Refraksionis optision) diantaranya :
- tes tajam penglihatan (visus)
- slitlamp
Refraksi Objektif
Tgl OUTOREF KERATO
07/02- OD S -7.00 C-0.25 x5 KOD 43.75/44.00 @28
2019 OS S -4.00 C-0.25X175 KOS 43.75/44.00 @130
Refraksi Subjektif
Tgl SC DESKRIPSI CC PD
07/02- OD 1/60 S -6.00 1.0 63
2019 OS 2/60 S -3.00 1.0
Diagnosa oleh dokter didapat sebagai berikut :
12
Pasien diberikan obat tetes mata Lfx tobroson di tetes setiap 3 jam sekali pada mata
kanan dan kiri.
C. EDUKASI
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konjungtivitis adalah suatu peradangan atau infeksi selaput transparan yang berada di
permukaan dalam kelopak mata dan yang mengelilingi bola mata bagian luar. Bila pembuluh
darah halus yang berada dalam konjunctiva meradang, maka pembuluh darah ini akan Nampak.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya kotoran pada mata dalam jumlah banyak dan diikuti
oleh berubahnya warna putih mata menjadi merah. Pada kondisi akut, konjungtivitis akan
membuat mata mengeluarkan air dan membengkak hingga sulit dibuka sehingga mengganggu
penglihatan dan estetika.
Pada kasus pasien Nn Devina Nur Azizah dimana di diagnosa oleh Dokter RS Jakarta
Eye Center konjungtivitis yang disebabkan penggunaan lensa kontak maka di berikan tindakan
dengan menggunakan obat tetes mata setelah konjungtivitis membaik barulah di lakukan
pemeriksaan tes tajam penglihatan sehingga dianjurkan menggunakan kacamata sesuai hasil
akhir.
14
B . SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Konjungtivitis
http://www.kerjanya.net/faq/6570-konjungtivitis.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31458/Chapter%20II.pdf?s
equence=4&isAllowed=y