Disusun oleh
dr.Ratih Kusuma Astuti
Pembimbing
dr.Fatimah Dyah Nur Astuti,MARS,Sp.M(K)
0
DAFTAR ISI
1
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 38
DAFTAR GAMBAR
2
Gambar 24. Lensa Photochromic ............................................................................... 30
Gambar 25. Varian pelapisan warna .......................................................................... 31
Gambar 26. Pelapisan warna pada kacamata olahraga ............................................... 31
Gambar 27. Pelapisan cermin (mirror coating) pada kacamata ................................. 32
Gambar 28. Pelapisan permukaan lensa ..................................................................... 32
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan material lensa kacamata ........................................................ 22
Tabel 2. Panduan pemilihan lensa kacamata .............................................................. 35
3
BAB I.
PENDAHULUAN
seringkali ditemukan dalam praktek sehari-hari. Kelainan refraksi tersebut dapat dikoreksi
dengan menggunakan beberapa modalitas seperti kacamata, lensa kontak, atau prosedur
bedah refraktif. Kacamata merupakan koreksi kelainan refraksi yang paling aman dan
sederhana. Pemilihan kacamata yang tidak tepat membuat pemakai tidak nyaman, untuk itu
Kacamata pertama yang dapat dipakai ditemukan sekitar tahun 1284 di Italia. Penemu
kacamata ini adalah Salvino D’Armate. Kacamata pertama kali hanya dapat digunakan untuk
memperbaiki hiperopia dan presbiopia. Kemudian sekitar tahun 1400-an kacamata untuk
Saat ini berkembang bermacam jenis material lensa kacamata untuk koreksi kelainan
refraksi. Ketika membeli kacamata, mempertimbangkan jenis frame yang dipilih merupakan
hal yang penting karena berkaitan dengan penampilan dan kenyamanan pemakainya. Namun
lensa kacamata yang dipilih mempengaruhi empat hal yaitu tajam penglihatan, keselamatan,
Kesalahan yang sering dilakukan saat membeli kacamata adalah pemakai kacamata
tidak mempunyai cukup waktu untuk memilih lensa dengan mempertimbangkan material
lensa, desain, dan coating/pelapisan. Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang lensa
kacamata meliputi material pembuatan lensa kacamata, sifat lensa kacamata, jenis-jenis lensa
kacamata, dan proses pelapisan/coating serta perawatan permukaan lensa kacamata sehingga
4
BAB II.
LENSA KACAMATA
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 153 juta orang di seluruh
dunia mengalami gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, yaitu
sebesar 43% dari keseluruhan penyebab gangguan penglihatan (visual impairment) global.1
Terdapat empat jenis kelainan refraksi yang paling sering ditemukan yaitu :
1. Miopia
Disebut juga sebagai rabun jauh. Pada keadaan ini, mata akan sulit memfokuskan bayangan
benda yang terletak jauh diakibatkan bola mata yang panjang atau kekuatan bias kornea/lensa
yang terlalu kuat (terlalu cembung). Bayangan benda akan terletak pada fokus di depan
retina.1,5
2. Hipermetropia
Disebut juga rabun dekat. Pada keadaan ini, mata akan sulit memfokuskan bayangan benda
yang terletak dekat dengan mata. Umumnya keadaan ini disebabkan bola mata yang terlalu
pendek atau kekuatan bias kornea/lensa yang terlalu lemah (kurang cembung). Pada
3. Astigmatisma
Astigmatisma adalah kelainan refraksi akibat kelainan kecembungan kornea atau lensa.
Kornea dan lensa, dalam keadaan normal, memiliki kecembungan yang sama pada semua
arah, sehingga membantu untuk memfokuskan cahaya ke retina. Namun apabila kornea atau
lensa terdapat kelainan kecembungan yang berbeda di permukaannya maka sinar akan terbagi
menjadi dua titik fokus dan tidak terletak tepat pada retina dan menghasilkan gambaran
5
Gambar 1. Gambaran kelainan refraksi pada miopia, hiperopia/hipermetropia, astigmatisma.6
4. Presbiopia
Disebut juga dengan istilah “mata tua”, merupakan suatu kondisi hilang atau berkurangnya
kemampuan mata untuk membaca dekat, terkait dengan pertambahan usia dan merupakan
perubahan yang bersifat alamiah. Kondisi ini terjadi karena berkurangnya kemampuan
akomodasi sebagai akibat berkurangnya elastisitas lensa. Presbiopia umumnya mulai terjadi
Gejala yang paling sering ditemukan pada kelainan refraksi adalah pandangan kabur,
yang umumnya terjadi secara perlahan dalam kurun waktu tertentu. Gejala lain yang dapat
6
dialami antara lain adalah pandangan ganda, berkabut, silau atau berpendar, memicingkan
Kelainan refraksi dapat dialami oleh semua orang, baik anak maupun dewasa. Salah
satu faktor risiko kejadian kelainan refraksi adalah riwayat serupa pada keluarga, terutama
pada orang tua. Kelainan refraksi dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata secara
menyeluruh kemudian dikoreksi kelainan refraksinya dengan alat bantu penglihatan yang
sesuai. Koreksi kelainan refraksi meliputi koreksi optik yaitu dengan kacamata dan lensa
1. Kacamata
Kacamata merupakan koreksi kelainan refraksi yang paling aman dan sederhana
sehingga lebih banyak digunakan. Jenis lensa dan besar koreksi yang diberikan akan
digunakan, adanya berbagai pilihan lensa dan bingkai kacamata yang nyaman untuk
pemakainya. Kacamata juga dapat melindungi mata pemakainya dari debu, kotoran, atau
serangga. Berbagai pilihan desain, jenis lensa, maupun pelapisnya/coating membuat pemakai
memiliki banyak pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas pemakai.
Kekurangan dari kacamata adalah pada ukuran dioptri tinggi dapat menyebabkan pemakai
tidak nyaman karena lensa tebal dan berat. Lensa kacamata juga mudah berembun ketika
7
Gambar 3. Kacamata 1
2. Lensa kontak
Lensa kontak merupakan alternatif dari kacamata. Lensa kontak dapat memberikan
koreksi penglihatan dengan lapang pandang lebih luas. Penggunaan lensa kontak relatif aman
dan efektif apabila dilakukan fitting yang baik sebelumnya dan digunakan sesuai anjuran.
Keuntungan pemakaian lensa kontak adalah penglihatan samping tidak terhalang dengan
batas kacamata, lensa kontak tidak berembun, dan perbedaan kelainan refraksi mata kanan
dan kiri dapat dengan mudah dikoreksi. Kekurangan dari lensa kontak adalah apabila dipakai
dalam waktu yang lama dapat mengganggu suplai oksigen ke kornea. Lensa kontak juga
membutuhkan perawatan yang lebih teliti daripada kacamata karena perawatan yang tidak
3. Bedah Refraksi
Bedah refraksi dengan laser untuk mengoreksi kelainan refraksi telah berkembang
selama 20 tahun. Bedah refraksi terdiri dari : Femto-LASIK, LASIK (laser in situ
keratectomy), dan metode terbaru adalah metode ReLEx smile. Keuntungan dari bedah
refraksi adalah pasien dengan kelainan refraksi tidak memerlukan kacamata kembali setelah
8
operasi. Laser bedah refraksi ini merupakan operasi dengan risiko rendah apabila
dikerjakan oleh dokter yang berpengalaman. Kekurangan dari modalitas ini adalah laser
bedah refraksi merupakan tindakan invasif yang dilakukan pada organ yang seha. Efek
samping dari laser bedah refraksi ini adalah mata kering yang dapat bertahan hingga 12
minggu paska operasi. Terdapat kemungkinan bahwa kelainan refraksi pada pasien tidak
Lensa kacamata merupakan bagian terpenting dari kacamata. Lensa terbentuk dari dua
buah prisma yang diletakkan basis ke basis (konveks) atau puncak ke puncak (konkaf).
Berdasarkan prinsip tersebut, dapat dikatakan bahwa lensa merupakan media transparan yang
terbuat dari kaca dimana satu atau kedua permukaannya dilengkungkan. Pada dasarnya
terdapat dua jenis lensa yaitu lensa spheris dan lensa silindris. Seiring dengan perkembangan
teknologi, jenis lensa berkembang menjadi lensa spheris, lensa silindris, lensa aspheris, dan
lensa sphenosilindris.2,9
9
2.2.1. Lensa Spheris
bola (sphere). Lensa ini merefraksikan cahaya ke semua meridian. Lensa spheris dibagi
menjadi dua jenis yaitu konveks dan konkaf. Jenis-jenis lensa ini adalah :9
1. Plano-convex
2. Biconvex
3. Concavo-convex
4. Plano-concave
5. Biconcave
6. Convexo-concave
Lensa spheris konveks terbentuk dari prisma dimana basis terletak di sentral dan
puncaknya menyebar ke arah tepi sehingga lensa terlihat tebal di sentral dan tipis di tepi.
Lensa spheris konveks disebut sebagai lensa yang mencembung, mempunyai sifat
memperbesar, positif atau lensa plus yang diberi tanda +. Lensa ini memiliki kekuatan
10
Gambar 7. Prisma pada lensa konveks dan konkaf.9
3. Concavo-convex atau convex meniscus : dimana satu permukaan konveks dan permukaan
lain konkaf, dimana permukaan yang terakhir memiliki radius kurvatura yang lebih
panjang dibandingkan dengan kurvatura sebelumnya. Lensa ini juga disebut sebagai
lensa konveks periskopik, meskipun lensanya plus atau minus. Lensa ini mengurangi
Lensa spheris konkaf dibentuk dengan kedua puncak berada di sentral. Lensa ini tipis
pada bagian sentral dan tebal pada bagian tepi. Lensa ini dikenal sebagai mendivergensikan
(menyebarkan cahaya), bersifat mengurangi, minus atau lensa negatif dengan tanda (-). Lensa
3. Convexo-concave atau concave meniscus : dimana satu permukaan adalah konveks dan
permukaan lain adalah konkaf, yang terakhir memiliki radius kurvatura yang lebih
Kekuatan lensa dilambangkan dengan D (dioptri). Lambang yang mudah diingat ini
menunjukkan panjang lensa dari vertex belakang ke fokus prinsipal kedua yang disebut
11
panjang vertex belakang fokal. Kekuatan lensa diperoleh dengan membagi panjang vertex
garis/bidang bukan ke sebuah titik, seperti kinerja lensa spheris. Permukaan yang
melengkung dari lensa silindris ini merupakan bagian dari sebuah silinder, dan lensa ini
memfokuskan bayangan yang melewatinya menuju suatu garis yang paralel terhadap
Kemajuan teknologi di bidang desain optik telah menghasilkan lensa kacamata aspheris
yang dibuat dengan kelengkungan lebih mendatar daripada lensa spheris, sehingga
menghasilkan lensa yang lebih tipis. Lensa spheris mempunyai bentuk permukaan spheris
yang berarti kelengkungannya selalu sama pada semua permukaannya, sama seperti sebuah
bola. Sedangkan lensa aspheris mempunyai permukaan yang lebih kompleks yaitu memiliki
12
perbedaan kelengkungan yang secara bertahap berubah dari bagian tengah lensa hingga ke
tepi.11,12
Lensa aspheris mempunyai kelengkungan yang lebih rata daripada lensa konvensional
sehingga lensa ini lebih dekat dengan wajah pemakainya. Hal ini merupakan keuntungan bagi
pemakai yang memiliki kelainan refraksi dengan ukuran dioptri tinggi. Lensa aspheris juga
menjadi lebih natural, dan mata pemakai juga tampak lebih natural bagi yang melihat.11
Lensa sphenosilindris memiliki bentuk torus. Bentuk torus mirip dengan permukaan
luar ban motor atau tabung, dengan kurvatura terbesar dan terkecil bertemu. Titik pertemuan
tersebut merupakan pusat optik lensa sphenosilindris. Lensa ini digunakan sebagai alat
13
koreksi dua kelainan refraksi yang terdapat pada satu mata yaitu miopia/hiperopia dan
astigmatisma.2
Awal mula adanya koreksi kelainan refraksi, hanya kaca yang digunakan sebagai bahan
lensa kacamata. Namun sejak tahun 1960-an, penggunaan plastik sebagai material pembuatan
lensa kacamata telah meningkat cukup tajam. Lensa kacamata yang berkualitas adalah lensa
yang bersifat transparan, memiliki kualitas optik yang bagus, tipis, ringan, tahan gores, dan
tahan benturan. Material lensa juga harus mudah didapatkan dan memiliki biaya produksi
yang rendah. 13
Terdapat berbagai macam jenis lensa dari kaca dan plastik beserta keunggulan dan
kekurangan masing-masing. Material lensa dapat menjalani proses beragam pewarnaan dan
pelapisan. Proses tersebut ditujukan agar lensa memiliki kemampuan refraksi yang lebih baik,
14
lebih mudah dibersihkan, proteksi terhadap ultraviolet, meningkatkan daya tahan terhadap
2.3.1. Kaca
Terdapat beberapa jenis kaca yang digunakan sebagai material dalam pembuatan lensa
Ophthalmic crown glass terdiri atas campuran pasir (silicon dioxida), soda (Na2O), dan
lime (CaO). Material tersebut dicampur dalam suhu tinggi sehingga membentuk kaca yang
memiliki struktur bentuk acak (random amorpheus structure). Ikatan antar atom dan ion
dalam kaca akan menciptakan ikatan yang sangat kuat. Namun, apabila terdapat cacat pada
permukaan seperti goresan akibat gesekan atau penanganan yang kasar akan membuat
Material kaca untuk lensa kacamata tersedia dalam beragam indeks refraksi. Kaca
dengan indeks refraksi 1,523 atau sering disebut dengan crown glass, merupakan jenis lensa
yang paling banyak digunakan sebagai material pembuatan lensa kacamata karena memiliki
karakteristik transparan, tidak berwarna, tahan panas, tahan goresan, dan memiliki
karakteristik optik yang baik (distorsi lensa minimal). Kaca jenis ini memiliki beberapa
kekurangan yakni indeks refraksi yang rendah dan densitas yang tinggi. Hal ini membuat
lensa menjadi sangat berat dan tebal pada dioptri yang tinggi sehingga penggunaan kaca jenis
15
b. Kaca High Index
Gambar 13. Perbedaan lensa bahan standar plastik dan lensa high-index.14
Material untuk kaca High Index terdiri atas oksida logam seperti titanium, lanthanum,
atau niobium untuk meningkatkan indeks refraksi. Kaca High Index memiliki kepadatan dan
dispersi kromatis yang lebih tinggi dibandingkan dengan crown glass. Peningkatan indeks
refraksi menurunkan ketebalan, namun juga membuat lensa cenderung lebih berat. Lensa
yang terbuat dari kaca High Index akan terasa lebih berat sehingga kurang nyaman digunakan
bila frame tidak tepat diposisikan pada telinga dan hidung pasien. Peningkatan dispersi
kromatis membuat aberasi kromatis harus diperhatikan pada penggunaan kaca High Index,
Gambar 14. Perbandingan indeks refraksi dan ketebalan lensa pada bahan material high-
index.15
Material yang paling banyak digunakan untuk lensa high index adalah titanium oxide
glass High Lite 1.7. Material lensa tersebut dapat memiliki indeks refraksi hingga 1.90. Lensa
16
ini tidak terdapat di Amerika Serikat karena tdak memenuhi standar dari FDA dari sisi
Jenis kaca high index lain yang banyak digunakan adalah Flint Glass. Kaca ini
merupakan jenis kaca yang lebih tua dan dibuat dengan menambahkan oksida timbal pada
campuran kaca standar. Kaca ini memiliki batasan penggunaan antara lain sebagai proteksi
X-ray untuk teknisi radiologi di rumah sakit. Pada flint glass tidak dapat dilakukan proses
pelapisan (laminasi) untuk meningkatkan ketahanan terhadap benturan sehingga tidak dapat
memenuhi standar FDA. Oleh karena itu, penggunaan flint glass di Amerika harus disertai
peringatan bahwa kaca yang digunakan rentan pecah terhadap benturan. 2,4,13
Material plastik untuk lensa kacamata tersusun atas polimer, molekul rantai panjang
dengan sub unit berulang. Molekul ini memiliki ikatan molekul yang banyak sehingga
membuat material plastik menjadi lebih tahan benturan maupun tarikan. Material plastik
untuk lensa kacamata terdiri atas tiga jenis yakni thermosetting plastic, thermoplastics dan
trivex.3,9,10
a. Thermosetting plastic
Thermosetting plastic memiliki ikatan molekul yang banyak. Yang termasuk jenis
thermosetting plastic adalah CR-39 dan seluruh material plastik high index kecuali
b. Thermoplastic
Jenis thermoplastic ini memiliki ikatan molekul yang tidak terlalu banyak sehingga
molekul thermoplastic dapat berubah tempat dengan mudah. Sifat tersebut membuat
17
thermoplastic dapat dibentuk secara permanen tanpa mengakibatkan bahan
thermoplastic pecah. Contoh dari bahan thermoplastic ini adalah polikarbonat. Energi
yang diterima oleh lensa polikarbonat cenderung akan merubah bentuk lensa namun
tidak membuat lensa pecah. Kemampuan tersebut membuat lensa polikarbonat lebih
tahan terhadap benturan. Namun permukaan lensa polikarbonat sangat halus sehingga
lensa polikarbonat harus dilapisi dengan material khusus untuk membuat lensa
c. Trivex
Lensa Trivex atau dikenal dengan nama lensa Trilogy, memiliki struktur molekul di
Lensa ini terdiri atas molekul rantai panjang dengan jumlah cross-linking
intermediate. Lensa Trivex memiliki ketahanan benturan yang sangat baik dan lebih
Jenis lensa bahan plastik yang ada saat ini adalah :4,13
Lensa resin terbuat dari resin acrylic. Lensa resin dilapisi dengan material pelapis yang
keras sehingga tahan goresan. Material resin yang banyak digunakan adalah CR-39. Huruf C
resin, sedangkan angka 39 merupakan urutan percobaan dimana material ini berhasil
ditemukan. CR-39 tersusun atas Allyl Diglycol Carbonate. Material ini memiliki indeks
refraksi sebesar 1.498 dan tahan terhadap suhu hingga 100oC. Lensa resin memiliki beberapa
- Lensa resin merupakan material yang ringan karena hanya memiliki berat separuh
18
- Lensa resin lebih tahan benturan sehingga memberikan proteksi mata yang lebih baik
- Lensa resin dapat melalui proses pewarnaan. Proses pewarnaan tersebut dapat diubah
menjadi lebih gelap maupun lebih cerah pada permukaan yang bebas goresan. Resin
yang telah diwarnai dapat menjalani proses bleaching untuk kemudian diganti dengan
- Lensa resin tersedia dalam berbagai macam tipe dan dapat menyerap sinar ultraviolet
hingga 350 nm. Apabila ditambah dengan material UV absorber, lensa resin dapat
- Proses pembentukan embun pada lensa resin akibat perubahan lingkungan lebih
pencegahan seperti pembersihan dengan air hangat mengalir dan kain lap halus akan
terbentuk goresan. Lapisan khusus dapat ditambahkan pada lensa resin sehingga
- Lensa resin lebih tebal dibandingkan dengan lensa yang terbuat dari kaca. Pada
ukuran dioptri minus tinggi batas lensa resin akan terlihat sangat jelas.
Jenis lensa resin terbaru dengan indeks refraksi yang lebih tinggi (1.586, 1.60 dan 1.66)
dibandingkan CR-39 telah tersedia. Lensa ini cenderung lebih tipis, ringan, dan secara
19
2. Plastik Polikarbonat
Polikarbonat merupakan jenis material plastik high index dengan indeks refraksi lebih
tinggi dibandingkan CR-39 maupun crown glass. Material ini memiliki ketahanan benturan
yang sangat baik dan telah digunakan secara luas seperti material pembuatan helm astronot
hingga material kaca telepon seluler. Polikarbonat banyak digunakan sebagai material
pembuatan lensa kacamata karena indeks refraksi yang tinggi sehingga membuat lensa
menjadi lebih ringan dan tipis serta ketahanan benturan sehingga dapat memberikan proteksi
Polikarbonat cenderung tidak tahan terhadap perubahan suhu. Lensa polikarbonat dapat
mengalami perubahan bentuk pada suhu ekstrim. Lensa polikarbonat dapat menahan paparan
radiasi ultraviolet hingga 400 nm. Meskipun mudah untuk dilakukan pewarnaan, lensa
polikarbonat tidak dapat menjalani pewarnaan ulang karena proses bleaching pada material
banyak tipe antara lain : single vision, aspheric, bifocal, trifocal dan progressive addition
lenses (PALs). Harga lensa polikarbonat cenderung tinggi karena proses pembentukan dan
20
3. Material plastik Mid-index dan High-index
Material plastik mid-index dan high-index selain polikarbonat mulai banyak digunakan.
Lensa mid-index memiliki rentang indeks refraksi antara 1.53-1.59 sedangkan lensa high-
index memiliki indeks refraksi lebih dari 1.60. Indeks refraksi terbesar yang tersedia di
pasaran adalah 1.74. Lensa mid-high index kadang dibuat dengan desain aspheric dan
ketebalan sentral yang rendah guna mengurangi ketebalan dan berat lensa. 2,4,13
Lensa mid-index dan high-index yang banyak digunakan adalah lensa dengan indeks
1.60 dan 1.66. Lensa high-index memiliki beberapa kekurangan serupa dengan lensa
polikarbonat antara lain tingginya tingkat transverse chromatik abberation pada penglihatan
off-axis. Lensa mid-index merupakan perpaduan yang seimbang antara kualitas optik dan
ketebalan lensa. Contoh lensa mid-index adalah Trivex. Lensa Trivex memiliki abberasi
warna yang lebih rendah dibandingkan dengan polikarbonat dan lensa high-index lain. Pada
dioptri yang sama, trivex memiliki ketebalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lensa
polikarbonat. Hal ini dapat diminimalkan dengan penggunaan desain aspheric dan ketebalan
sentral yang lebih kecil sehingga dapat mengurangi ketebalan lensa secara signifikan pada
21
Tabel 1. Perbandingan Material Lensa Kacamata
Lensa kacamata secara umum terdiri dari 3 tipe yaitu lensa single vision, bifocals, dan
varifocals/progressive addition lenses (PALs). Lensa single vision merupakan lensa yang
biasanya dibutuhkan oleh pasien sampai dengan usianya mencapai lebih dari 40 tahun,
dimana kelainan presbiopia muncul. Saat berusia lebih dari 40 tahun, pasien akan merasa
22
cukup terganggu apabila beraktivitas jarak dekat. Lensa single vision hanya dapat mengoreksi
satu kelainan refraksi saja, yaitu koreksi penglihatan jauh atau dekat. Apabila pasien
membutuhkan kedua koreksi (untuk penglihatan jauh dan dekat), akan merepotkan apabila
a. Definisi
Merupakan bentuk lensa multifokal yang paling banyak dijumpai. Lensa bifocals berasal
dari dua lensa single vision. Satu lensa untuk melihat jauh dan satu lensa untuk melihat
dekat. Kedua lensa ini disatukan dalam satu frame lensa yang sama sehingga lensa ini
dibagi menjadi 2 bagian. Bagian atas lensa membantu untuk penglihatan jauh. Bagian
bawah membantu untuk penglihatan dekat. Terdapat dua jenis lensa bifocals yaitu one-
b. Penggunaan
Kelebihan :
Kekurangan :
- Hanya dapat melihat benda yang dekat dengan bagian lensa bawah (bagian untuk
melihat dekat), apabila melihat dengan bagian lensa atas akan tampak kabur,
- Kesulitan dalam melihat atau beraktivitas jarak menengah seperti beraktivitas dengan
komputer.
23
Gambar 16. Lensa one-piece bifocals.2
a. Definisi
Lensa yang memiliki tiga fokal kekuatan. Lensa ini seperti lensa bifocals namun
untuk fokus melihat objek dengan jarak lebih dari jarak membaca namun kurang dari 1
meter. Biasanya mempunyai kekuatan setengah hingga dua pertiga dari kekuatan lensa
melihat dekat/membaca.
24
b. Penggunaan
Lensa bifocals ini biasanya diresepkan untuk pasien berusia 40 tahun atau lebih yang
Kelebihan :
- Pasien yang memakai lensa trifokal tidak mempunyai masalah dalam melihat jarak
Kekurangan :
- Dari segi kosmetik kurang baik dilihat karena terdapat dua garis dalam satu lensa.
a. Definisi
Merupakan desain lensa paling modern dimana kekuatan lensa akan berubah secara
gradual/bertahap. Penglihatan jauh di bagian atas lensa, penglihatan dekat pada bagian
bawah lensa. Pada PALs terdapat 4 tipe zona optik : zona melihat jarak jauh spheris,
zona membaca, zona transisi/koridor, zona distorsi perifer. PALs terbagi menjadi 2
macam jenis yaitu hard design PALs dan soft design PALs.
b. Penggunaan
- pasien dengan early presbiopia yang sebelumnya tidak memakai lensa bifokal,
Kelebihan :
25
- Tidak terjadi lompatan bayangan atau diplopia yang dapat terjadi pada garis lensa,
Kekurangan :
- Dapat terjadi distorsi sehingga menyebabkan sensasi “bergoyang” saat
menggerakkan kepala.
26
BAB III.
PELAPISAN PERMUKAAN LENSA DAN PERAWATANNYA
Material lensa dapat diberi pelapisan dan pewarnaan dengan proses dan material
kimiawi tertentu untuk meningkatkan ketahanan dan kenyamanan saat digunakan. Jenis
pelapisan lensa sesuai dengan nama bahan material kimiawi yang ditambahkan. Lapisan yang
sangat tipis ditambahkan di depan dan atau di belakang permukaan lensa. Saat ini pelapisan
lensa sudah diberikan secara langsung saat lensa diproduksi dengan tujuan meningkatkan
kualitas penglihatan, kenyamanan dan keuntungan maksimal yang bisa diperoleh mata
pemakai.3,13,17
Gambar 19. Perbedaan penglihatan pada lensa tanpa pelapis anti refleksi dan lensa
Pelapisan anti refleksi merupakan proses pelapisan yang sering dilakukan. Proses ini
ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi refleksi pada permukaan depan dan
belakang lensa sehingga dapat mempertajam penglihatan. Proses pelapisan anti refleksi dapat
dilakukan pada semua jenis lensa terutama untuk polikarbonat dan high-index, dimana kedua
jenis lensa ini akan merefleksikan lebih banyak cahaya apabila tidak diberikan pelapisan anti
refleksi. 3,13,17,18,19
27
Pemberian pelapisan anti refleksi ini dapat meningkatkan transmisi cahaya saat
menyetir di malam hari dan membantu mengurangi silau akibat sinar matahari pada pemakai
lensa photochromik. Beberapa lensa dengan anti refleksi memiliki lapisan hidrofobik dan
oleofobik/lipofobik, yang berarti lensa tersebut anti air dan anti minyak. 3,13,17,18,19
Gambar 20. Perbedaan penglihatan pada lensa tanpa pelapisan anti gores dan lensa
Semua jenis lensa tidak ada yang benar-benar memiliki sifat anti gores, bahkan jenis
lensa kaca. Lensa yang diberi pelapisan anti gores pada bagian depan dan belakang
permukaan lensa menjadi memiliki lapisan yang lebih keras sehingga lebih tahan terhadap
goresan. Sehingga pelapisan ini sangat menguntungkan untuk lensa kacamata pada anak-anak
Sebagian besar lensa yang diproduksi saat ini sudah dilengkapi pelapisan anti gores saat
Pasien yang rentan terpapar sinar ultraviolet dalam waktu lama harus menggunakan lensa
yang memiliki sifat proteksi terhadap sinar ultraviolet. Lensa ideal harus dapat menyerap
28
Crown glass dapat menyerap radiasi ultraviolet hingga 350nm sedangkan material resin
hingga 380nm. Lapisan tambahan pada resin dapat menyerap radiasi ultraviolet hingga
400nm. Tanpa tambahan pelapis, polikarbonat dapat menyerap hampir seluruh radiasi sinar
ultraviolet. Paparan berlebih terhadap sinar ultraviolet dapat memicu munculnya pterigium,
Gambar 21. Perbandingan penglihatan pada lensa tanpa pelapisan proteksi sinar
Gambar 22. Perbandingan penglihatan pada lensa dengan pelapisan anti embun
Lensa yang berembun dapat menimbulkan gangguan pada pemakainya. Lensa yang
berembun disebabkan oleh adanya tetesan-tetesan air yang terbentuk karena proses
kondensasi pada permukaan lensa ketika suhu lensa lebih dingin daripada suhu udara sekitar.
Pelapisan anti embun bekerja dengan membatasi kondensasi dari kelembaban lensa. 3,13,17,19
29
Saat ini terdapat produk cairan pelapis anti embun yang dapat diaplikasikan sendiri oleh
pemakainya. Pelapisan anti embun dilakukan dengan meneteskan 1 tetes cairan bernama
“Optifog activator” pada kedua permukaan lensa kemudian usap dengan menggunakan kain
mikrofiber sehingga cairan pelapis anti embun merata di seluruh permukaan lensa. Pelapisan
ini dapat menjaga lensa menjadi anti embun selama satu minggu. 3,13,17,19
Gambar 23. Produk pelapisan anti embun (Anti-Fog Cleaner) yang ada di pasaran.17
3.1.5. Photochromic
Lensa photochromic akan menggelap secara otomatis sebagai respon terhadap sinar
matahari dan akan kembali jernih (atau mendekati jernih) ketika di dalam ruangan. Lensa
photochromic tersedia pada berbagai jenis material dan desain lensa dan sesuai digunakan
untuk orang yang tidak mau repot menggunakan dua buah kacamata yang berbeda atau pada
30
3.1.6.Lensa Berwarna
Lensa kacamata yang berwarna selain dapat digunakan sebagai alat koreksi kelainan
refraksi namun juga dapat digunakan untuk fashion atau cosmetic style. Saat ini berkembang
berbagai macam pilihan pada pelapisan warna baik macam warnanya, shades, dan gradasi.
3,13,17,19
Pelapisan cermin berkembang dalam berbagai macam warna dan sangat reflektif.
Kacamata dengan pelapisan cermin sering dipakai saat beraktivitas luar ruangan. Lensa
31
dengan pelapisan cermin ini merefleksikan panas dan silau, sehingga mata pemakai merasa
Saat memilih lensa dengan pelapisan cermin, harap diperhatikan bahwa lapisan ini
dapat mengelupas atau tergores jika tidak dirawat dengan baik. Hal-hal yang dapat merusak
lapisan cermin ini antara lain kebiasaan meninggalkan kacamata pada dashboard mobil
sehingga terpapar suhu yang ekstrim. Lensa yang mempunyai lapisan cermin juga dilengkapi
32
3.2. Edukasi Perawatan Kacamata yang Baik
Pelapisan anti gores terbaik sekalipun tidak dapat menjaga lensa sepenuhnya untuk
tidak tergores atau pecah. Perawatan yang baik terhadap kacamata sangat diperlukan supaya
kacamata selalu terlihat baru. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan lensa
2. Menyimpan kacamata pada wadahnya saat tidak dipakai, atau kacamata dapat diletakkan
3. Tidak meletakkan kacamata di atas kepala sebagai “bando” atau menyimpan kacamata di
4. Menghindarkan lensa dari semprotan parfum, hairspray, atau bahan kimia lainnya.
6. Membersihkan lensa kacamata secara teratur dengan air sabun hangat (tidak
7. Mencuci kacamata dengan air yang mengalir dari keran, tidak menggunakan air panas
dan sikat karena akan merusak lapisan coating-nya. Kemudian lensa dikeringkan dengan
menggunakan kain mikrofiber menuju satu arah dan tanpa menekan lensa kacamata.
8. Membersihkan kacamata dalam keadaan basah terutama pada lensa dengan pelapisan
anti refleksi, tidak dianjurkan membersihkan lensa tanpa membasahinya terlebih dahulu.
Pembersihan dalam keadaan kering dengan menggunakan kain dapat membuat lensa
tergores. Goresan pada lensa dengan pelapisan anti refleksi akan lebih tampak terlihat
33
BAB IV.
PEMILIHAN LENSA
Pemilihan kacamata dan lensa kacamata yang tepat akan membantu pemakainya
melihat sebaik mungkin, apapun pekerjaan pemakai tersebut. Sehingga dengan memakai
Pada penderita kelainan refraksi yang bekerja di depan komputer lebih dari 8 jam
sehari, biasanya akan muncul keluhan mata lelah, sakit kepala bahkan sakit pada leher,
punggung dan tulang belakang akibat dari tegangan berlebih pada mata saat melihat layar
filter cahaya biru (blue light filtering lenses). Lensa filter cahaya biru mengurangi efek dari
sinar biru, membantu mengurangi refleks mengecilkan celah mata, tidak membuat tegang
berlebih pada mata, membuat saat bekerja menjadi lebih nyaman dan lebih produktif dalam
bekerja. 4,19
Pemakai kacamata yang lebih banyak bekerja di luar ruangan disarankan melindungi
mata dari sinar ultraviolet dengan memilih lensa kacamata yang mempunyai proteksi
ultraviolet. Lensa dengan proteksi ultraviolet tidak hanya melindungi mata dari efek buruk
sinar ultraviolet namun juga melindungi kulit di sekitar mata. Apabila pekerjaan atau hobi
membuat sering beraktivitas baik di dalam maupun di luar ruangan, maka pemilihan lensa
Lensa yang dapat dipilih untuk para atlit atau orang yang menghabiskan banyak
waktu pada bidang olahraga dan aktivitas luar ruangan adalah lensa dengan proteksi anti
gores yang baik, proteksi terhadap sinar UV, dan photocromic . 4,19
34
Tabel 2. Panduan pemilihan lensa kacamata
35
Photocromic - Memblok sinar - Individu yang sensitif
ultraviolet terhadap sinar
- Secara otomatis berubah - Anak-anak
gelap dan terang ketika - Pengemudi/sopir
terkena sinar ultraviolet - Kegiatan di luar ruangan
Pelapisan Proteksi - Mengurangi silau - Menyetir di siang hari
Ultraviolet - Meningkatkan kontras - Kegiatan di luar ruangan
- Proteksi ultraviolet
maksimal
36
BAB V.
RINGKASAN
Kacamata merupakan koreksi kelainan refraksi yang paling aman dan sederhana. Saat
ini berkembang bermacam jenis material lensa kacamata untuk koreksi kelainan refraksi.
Lensa kacamata yang dipilih mempengaruhi empat hal yaitu faktor penampilan, kenyamanan
pasien, tajam penglihatan dan keselamatan pemakainya. Kesalahan yang sering dilakukan
saat membeli kacamata adalah pemakai kacamata tidak mempunyai cukup waktu untuk
Terdapat 4 macam jenis lensa yaitu lensa spheris, lensa silindris, lensa aspheris, dan
lensa sphenosilindris. Keempat jenis lensa tersebut dipilih berdasarkan kelainan refraksi pada
pemakai kacamata. Masing-masing dari jenis lensa tersebut dibagi menjadi lensa negatif dan
lensa positif.2,9
Material lensa sangat berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Pada mulanya
material lensa yang dipakai sebagai lensa kacamata adalah kaca, kemudian beralih ke plastik.
Saat ini telah diproduksi dan dipakai luas material lensa jenis polikarbonat, trivex dan lensa
dan keuntungan maksimal yang bisa diperoleh mata pemakai. Jenis pelapisan yang ada saat
ini adalah pelapisan anti refleksi (Anti-Reflective Coating), pelapisan anti gores (Scratch-
Resistance), pelapisan proteksi sinar ultraviolet, pelapisan anti embun (anti-fog coating atau
fog free), photochromic, lensa berwarna, pelapisan cermin (mirror coating). Masing-masing
pemakainya.3,13,17,19
37
DAFTAR PUSTAKA
http://jec.co.id/id/blog/128/kelainan-refraksi.
4. Heiting OD,Gary. How to Choose The Best Lenses For Your Glasses. 2017. Diunduh
dari : http://www.allaboutvision.com/lenses/how-to-choose.htm
nearsightedness.html
http://www.allaboutvision.com/visionsurgery/lasik.htm
9. Mukherjee PC. Optics for Optometry Student. Chapter 31. New Delhi : Jaypee Brother
11. Heiting OD,Gary. Aspheric Lenses for Better Vision and Appearance. Diunduh dari :
http://www.allaboutvision.com/lenses/aspheric-lenses.htm
12. Edmund optic. All about Aspheric Lenses. Diunduh dari : http://www.edmundoptics.com
http://entokey.com/spectacle-lens-materials/
14. Lose the weight with the 1.74 high index lenses. Diunduh dari :
http://www.brillianteyecare.com/Content/eyeglasses/lenses/essilor/174/174.aspx
38
15. When to order high lenses. Diunduh dari : www.endmyopia.org/need-high-index-lenses/
http://www.mcleishoptometrists.com/information/further-information/spectacle-lenses-
2/spectacle-lenses-types/
18. Heiting OD,Gary. Anti-Reflective Coating : See Better and Look Better. Diunduh dari :
http://www.allaboutvision.com/lenses/anti-reflective.htm
19. Wachler MD,Brian. Eyeglasses : Tips to Help You Pick the Right Lenses. Diunduh dari :
http://www.webmd.com/eye-health/eyeglasssees-eyes
20. Optik Tunggal. Tips dan Trik Cara Merawat dan Membersihkan Kacamata. Diunduh dari
: http://www.optiktunggal.com/news/detail/tips-dan-trik-cara-merawat-dan-
membersihkan-kacamata
https://www.optikmelawai.com/kacamata-lensa/cara-tepat-membersihkan-kacamata.html
22. Heiting OD,Gary. Polycarbonate vs Trivex Eyeglass Lenses – Which Are Right For
health/diseases/what-is-astigmatism
24. Spectacles, Contact Lenses or Laser Surgery, What’s Right For You?. Diunduh dari :
https://www.zeiss.com/vision-care/en_de/better-vision/understanding-vision/lenses-and-
solutions/spectacles-contact-lenses-or-laser-surgery-what-s-right-for-you.html
39