Oleh:
20011
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Jakarta,
Disetujui
Pembimbing Materi Pembimbing Teknis
Disahkan,
Direktur
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, tentu tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk kesempatan ini
ilmiah ini.
4. Kedua orang tua dan adik-adik yang terus memberikan dukungan baik
ii
6. Responden yang sudah meluangkan waktu mengisi kuesioner yang
dalam pembuatan laporan tugas akhir ini penulis merasa banyak kekurangan serta
hambatan dan masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat diharapkan, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
Penulis,
iii
ABSTRAK
Air Conditioner (AC) adalah mesin yang dapat mengontrol atau mengendalikan
suhu dalam suatu ruangan sehingga bisa menimbulkan efek nyaman pada tubuh
seseorang. Namun AC juga dapat menyebabkan kelembaban udara rendah dalam
suatu ruangan sehingga bisa menimbulkan gejala mata kering pada seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan AC
terhadap gejala mata kering di fakultas psikologi UIN Jakarta angkatan 2021.
Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sumber data dari penelitian ini berupa tanggapan dari responden
pada kuesioner yang diberikan oleh peneliti di fakultas psikologi UIN Jakarta.
Kata Kunci : Mata kering , ruang ber-AC
iv
ABSTRACT
Air Conditioner (AC) is a machine that can control the temperature in a room so
that it can have a comfortable effect on a person's body. However, air
conditioning can also cause low humidity in a room so that it can cause dry eye
symptoms in a person.
The purpose of this study was to determine the relationship between the use of air
conditioners and dry eye symptoms in the psychology faculty of UIN Jakarta class
of 2021.
This study used analytic observational research with a cross sectional approach.
The data source of this study is in the form of responses from respondents on
questionnaires given by researchers at the psychology faculty of UIN Jakarta.
Keywords : dry eye , AC room
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
1. Pengaruh ............................................................................................... 7
2. Ruangan ................................................................................................ 7
3. Suhu ...................................................................................................... 7
vi
7. Hubungan Penggunaan Air Conditioner pada Sindrom Mata Kering 16
C. Hipotesis ................................................................................................. 19
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 24
LAMPIRAN .......................................................................................................... 28
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR GRAFIK
x
BAB I
PENDAHULUAN
baik, maka dari itu mata adalah salah satu organ yang penting dalam tubuh
manusia telah menghasilkan sistem serta alat yang bisa mempermudah dan
yang berfungsi sebagai pendingin atau penyejuk udara pada suatu ruangan.
Air Conditioner (AC) bermula sejak zaman Romawi, pada zaman itu
Penemu Air Conditioner (AC) adalah Dr. Jhon Gorrie tahun 1845
1
manusia melainkan untuk percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC
untuk perumahan baru dikembangkan tahun 1927 dan sampai saat ini AC
negara yang beriklim tropis yang suhunya relatif tinggi. Namun, tidak
Mata kering adalah kelainan yang terjadi pada lapisan air mata yang
dimana berkurangnya produksi air mata atau terjadi ketidakstabilan pada air
mata, atau juga bisa disebabkan karena terjadinya penguapan air mata
mata dengan potensi kerusakan pada permukaan okular, hal ini disertai
2
pascamenopause), penyakit kelopak mata, dan lain sebagainya. Sedangkan
penggunaan lensa kontak, paparan sinar matahari, debu, dan angin, obat-
Iyer, 2012).
2007 antara lain, aqueous deficient dry eye (ADDE) dan evaporative dry eye
(EDE), Namun pada tahun 2020 Asia Dry Eye Society (ADES)
mengklasifikasikan tiga tipe dari sindroma mata kering sesuai dengan letak
lapisan air mata yang mengalami kelainan, ketiganya antara lain dry eye
populasi umum secara global. Prevelensi dry eye syndrome (DE) di negara-
3
yang tinggi didapati pada wanita yaitu 1,33-1,47 kali lebih tinggi
kejadian sindroma mata kering pada pelajar SMA Bandar Lampung pada
tahun 2020.
UIN Jakarta”.
B. Rumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah, hanya
4
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
yang ber-AC
2. Aspek Praktis
5
b. Bagi tempat penelitian
c. Bagi masyarakat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengaruh
pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang maupun
seseorang.
2. Ruangan
ruangan adalah sela-sela antara dua deret tiang atau sela-sela antara
3. Suhu
yang akan menyatakan ukuran derajat suatu benda dingin atau panas.
a. Definisi AC
7
lebih banyak digunakan di daerah yang beriklim tropis dengan
dipilih sebagai bahan sikrulasi karena bahan ini mudah menguap dan
maupun gas.
5. Anatomi Mata
8
drainse melalui aparatus eksretori lakrimalis. Kelainan salah satu
1) Sistem Sekresi
basal dan refleks sekresi. Sekresi basal adalah sekresi air mata
2) Sistem Ekskresi
2012)
b. Air Mata
9
untuk membasahi konjungtiva dan permukaan kornea. Penguapan air
detik antara kedua kedipan mata akan mengurangi ketebalan air mata
sekitar 0,1 um dan konsentrasi air mata akan berkurang sebesar 1-2%
(Soebagjo, 2012)
1) Lapisan Lemak/lipid
10
mengandung esters, gliserol dan asam lemak yang diproduksi
oleh kelenjar meibom yang terdapat pada kelopak mata atas dan
2) Lapisan Aqueous
3) Lapisan Musin
11
ketidakstabilan lapisan air mata, hiperosmolaritas, inflamasi, dan
Casey, 2021).
pada epitel kornea bahkan pada kasus yang sudah lanjut dapat terjadi
b. Epidemiologi
12
c. Patofisiologi
(Milner, et al.,2017).
d. Faktor Risiko
1) Usia Lanjut. Hampir semua dalam usia lanjut yaitu 75% diatas
2) Hormonal. Dry eye syndrome lebih sering dialam oleh wanita pada
menopause.
13
3) Faktor lingkungan. Udara panas dan kering, asap, polusi udara,
dan ponsel.
kadar air tinggi akan menyerap air mata sehingga mata terasa perih,
umum.
1) Mata merah
14
3) Mata terasa seperti berpasir atau ada yang mengganjal
lakrimal asinar atau penurunan volume sekresi air mata. Hal ini
al.,2007).
15
keadaan hiposekresi air mata atau saliva. Pada Non-Sindrom
sistemik.
flu, batuk, iritasi kulit dan mata. Mekanisme kerja dari AC adalah
16
ketika suhu ruangan yang masih dingin kembali dihisap yang
udara segar.
membuat udara pada suatu ruangan menjadi kering, hal ini yang bisa
perabot dan interior, banyaknya isi barang pada ruangan, kualitas udara
juga adalah salah salah satu yang bisa menyebabkan sindrom mata
suhu udara > 28% disitulah suatu ruangan perlu menggunakan alat
17
untuk mengontrol udara seperti AC atau kipas angin. Bila kelembaban
antara 55%-60
18
B. Kerangka Teori
Kelembaban menjadi
rendah
C. Hipotesis
H0: Tidak terdapat pengaruh penggunaan air conditioner (AC) terhadap mata
HI: Terdapat pengaruh penggunaan air conditioner (AC) terhadap mata kering di
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan mengenai apa
1. Tempat penelitian
2021.
20
2. Waktu penelitian
ditentukan oleh pihak berwajib yaitu satu bulan untuk penelitian dan
1. Populasi
secara umum yang terdiri atas obyek/subyek yang memilik kualitas dan
2. Sampel
n= jumlah sampel
N= jumlah populasi
21
n= 150
1 + 150 (95%)²
= 150
1 + 150 (0,05)²
= 150
1 + 0,375
= 150
1, 375
= 109,09
110 mahasiswa.
D. Sumber Data
merupakan suatu gambaran atau fakta yang akan dikumpulkan oleh peneliti
1. Data Primer
Data primer adalah jenis data yang diperoleh langsung dari pihak
22
data kepada pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui
oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam
suatu penelitian yang dimana populasi tersebut adalah bagian dari jumlah
23
dimana Teknik dalam pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi
a) Kriteria Inklusi
2021
b) Kriteria Eksklusi
F. Instrumen Penelitian
berisikan 12 pertanyaan.
G. Analisa Data
yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk solusi suatu
permasalahan. Adapun jenis analisa data yang digunakan pada penelitian ini
antara lain:
24
Analisis Univariat digunakan untuk mendeskripsikan variabel
penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi dan presentase dari tiap
variabel. Dalam penelitian ini, hasil analisis univariat yaitu distribusi dan
H. Definisi Operasional
menyejukkan ber-AC ± 2
kenyamanan
termal
Tabel 3. 1
Definisi Operasional
25
DAFTAR PUSTAKA
udara.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132100514/pendidikan/perencanaan-
pendingin.pdf.
Athena Casey, S. M. (2021). Klasifikasi, diagnosis, dan pengobatan saat ini untuk
INDONESIA.
https://satudata.dinkes.riau.go.id/sites/default/files/Kepmenkes%20No%201
405%20th%202002%20ttg%20PERSYARATAN%20KESEHATAN-
LINGKUNGAN-KERJA-PERKANTORAN-DAN-INDUSTRI.pdf.
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/5861-16318-1-SM.pdf.
Jayant V. Iyer, S.-Y. L. (2012). The Dry Eye Disease Activity Log Study.
https://www.hindawi.com/journals/tswj/2012/589875/.
https://meenta.net/metode-kuantitatif/.
26
https://utsouthwestern.pure.elsevier.com/en/publications/the-definition-and-
classification-of-dry-eye-disease-report-of-th.
perkembangan-ac .
https://raharja.ac.id/2020/11/08/data-sekunder/
1-PB.pdf.
27
LAMPIRAN
Kuesioner 1 variabel
A. Identitas
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Hobi :
a. Ya
b. Tidak
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. >2 tahun
c. 6 jam / hari
a. 1 buah AC
b. 2 buah AC
c. 3 buah AC
28
5. Biasanya dalam ruangan tersebut anda memakai AC dalam suhu berapa
a. 16°-18°
b. 18°-20°
c. 20°-25°
d. 25°-30°
pernyataan berikut dengan memilih opsi yang telah tersedia dibawah ini:
terakhir
terakhir
6. Ketika anda berada di dalam ruangan ber-AC apakah mata anda merasa
tidak nyaman
7. Ketika anda berada di dalam ruangan ber-AC apakah mata anda terasa
perih/nyeri
8. Kettika anda berada di dalam ruangan ber-AC apakah mata anda terasa
cepat lelah
9. Ketika anda berada di dalam ruaagan ber-AC apakah mata anda terasa
berpasir
10. Ketika anda berada di dalam ruangan ber-AC apakah mata anda menjadi
29
11. Ketika anda berada di dalam ruangan ber-AC apakah mata anda terasa
12. Ketika anda berada di dalam ruangan ber-AC apakah anda sering sekali
30