Retina : jaringan di
mata, yg peka thd
cahaya/ sinar)
Nervus kranialis 2
Nervus optikus
(menuju ke otak)
Retina merubah sinar/ cahaya menjadi “pesan”
sinyaldikirim ke otak melalui nervus kranialis ke 2
(mata minus)
Mata plus
Usia < 40 th) Mata silinder
Hipermetropi
Miopia a
Plus <40 th
minus
Astigmatism Presbiopia
Silinder Plus >40th
MIOPA / Rabun jauh / mata minus
Sinar sejajar yg
● ●
Miopia Aksial : sumbu ●
Kabur saat melihat jauh
aksial mata lebih panjang ( tulisan di papan tulis,
masuk ke mata (saat tulisan saat kuliah dg
dari mata orang normal
istirahat, tanpa ●
Miopia kurvatura : proyektor jarak jauh)
●
Jarang sakit kepala
akomodasi)akan kurvatura kornea atau ●
Jika melihat jauh, berupaya
dibiaskan lensa, lebih kuat dari org untuk memfokuskan mata,
normal
membentuk ●
Miopia indeks : indeks
dg cara “memicingkan “
mata
bayangan di depan bias mata lebih tinggi dari ●
Biasanya terjadi pd orang yg
retina org normal banyak membaca
miopia
normal
Klasifikasi miopia
Berdasarkan
besarnya ●
Miopia ringan : -0,25 s/d -3
●
Miopia sedang : -3,25 s/d -6
kelainan ●
Miopia berat : > - 6, 25
refraksi
Berdasarkan ●
Miopia simpleks : dimulai pd usia 7-9 thn, akan
terus bertambah hingga anak berhenti
perjalanan ●
pertumbuhannya ± usia 20 thn
Miopia progresif : miopia bertambah secara cepat ±
4 D / tahun, sering disertai perubahan vitreo retinal
klinis
Miopia maligna/ miopia
pernisiosa/ miopia
Miopia progresif degeneratif
Miopia stasioner Miopia bertambah Miopia berjalan
Miopia menetap terus saat dewasa progresif, dapat
setelah dewasa krn bola mata menyebabkan
bertambah panjang lepasnya retina
(ablasio retina),
kebutaan
Neonatus = mata hiper opia (hipermetropia)masa
pertumbuhan, mata emetropia (normal) umur 5-8 tahun,
proses emetropisasimiopia derajat rendah : faktor miopi-
genik : televisi, gadget, kerja mata berjarak dekat yg
berlebihan dlm jangka lama, elongasi aksial mata
(perpanjangan sumbu mata)= miopia
Miopia : mata cenderung mudah utk cembung, spy tidak kelelahan berakomodasi
berlebihandibantu dg pemberian Lensa sferis negatif (cekung)
Miopia = bayangan terjadi di
depan retina
Pemeriksaan visus dg Snellen Chart
Metode Trial and Error
*Patofisiologi :
1. Hipermetropia aksial : sumbu aksial mata lebih
pendek (daripada sumbu aksial mata normal)
2. Hipermetropis kurvatura: kornea atau lensa
lebih lemah (dibandingkan korne atau lensa
mata normal)
3. Hipermetropia indeks : indeks bias mata lebih
rendah (dibandingkan mata normal)
Gejala klinis
kelainan refraksi mata hipermetropia
Karena akomodasi yg
berlebihan, merasa
seperti mata juling,
diikuti konvergensi yg
berlebihan juga
normal
Pembagian kelainan refraksi mata Hipermetropia
Berdasarkan Berdasarkan
besarnya kelainan refraksi kemampuan akomodasi
1. FRAKSI SUBYEKTIF :
Jarak pemeriksaan 6 m atau 5 m atau 20 feet, menggunakan kartu Snellen yg diletakkan
setinggi mata penderita.mata diperiksa satu persatu bergantian, yg kanan terlebih dahulu.
Tentukan visus/ tajam penglihatan masing-masing mata :
VOD = visus optical dekstra ( visus mata kanan berapa………)
VOS = visus optical sinistra (visus mata kiri berapa……………)
Jika pd Dewasa dan visus tidak 6/6dikkoreksi dg lensa sferis positif (pilih yg ukuran terbesar,
yg memberikan tajam penglihatan terbaik)
Pd anak-anak , remaja dg visus 6/6, dan mengeluh asthenopia akomodativadilakukan tes
Siklopegikkemudian ditentukan koreksinya.
2. FRAKSI OBYEKTIF
Retinoskopi
*Dengan lensa sferis S + 2.00 , pemeriksa mengamati refleksi fundus yg bergerak searah
gerakan retinoskop (with movement), kemudian dikoreksi dg lensa sferis positif ,
sampai tercapai netralisasi
Autorefraktometer
Penatalaksa
naan
Komplikasi
●
Kacamata, dikoreksi dg lensa sferis ●
Glaukoma sudut tertutup
positif (cembung) terkuat, yg ●
Esotropia pd hipermetropia >
menghasilkan tajam penglihatan terbaik 2.0D
●
Mata (kondisi mudah cekung ) ●
Ambliopia, terutama pd
dikoreksi dg kaca cembung, utk
membantu spy lensa tidak kelelahan hipermetropia dan Anisotropia.
berakomodasi berlebihan Hipermetropia merupakan
●
Kontak lensa digunakan untuk : penyebab tersering ambliopia pd
Anisometropia, hipermetropia tinggi anak & bisa bilateral
KELAINAN REFRAKSI MATA
Silinder
Bbrp titik
normal
Dalam keadaan istirahat (tidak akomodasi), sinar sejajar yg masuk ke matadifokuskan pd lebih dari
satu titik Penyebab terbanyak adalah kelainan bentuk kornea
Kelainan refraksi mata, pembiasan di meridian yg berbeda, tidak sama. Sebagian kecil disebabkan oleh kelainan lensa
Definisi Etiologi
ASTIGMATISM
2. Autorefraktometer
Penatalaksanaan kelainan refraksi Astigmatism
1. Astigmatism reguler
kacamata sesuai kelainannyalensa silinder
negatif atau lensa silinder positif (dengan atau
tanpa kombinasi lensa sferis)
●
Normal, ketika melihat sesuatu dg jarak dekat : peningkatan daya refraksi
mataperubahan keseimbangan elastisitas matriks lensa & kapsullensa
Patofisiologi ●
mencembung
Usia meningkat : lensa lebih kaku/ sklerosis, elastisitas untuk men-cembungkan
lensa menurun, kemampuan memfokuskan saat melihat jarak dekat berkurang
●
Daya akomodasi kurangtitik dekat mata makin menjauh
●
Kacamata bifokal, utk
melihat jauh & dekat
(ada pembatas)
Bgn atas untuk lihat jauh
Bgn bawah utk lihat jarak dekat
Mata (cekung ), koreksi lensa cembung , dikombinasi dg kaca baca
Jika tatalaksana tersebut, tetap tidak berhasil
Pemeriksaan kualitas & kuantitas air mata Power dg cara refraksi & over refraksi, diameter
Pendahulu
Khusus
an
Maintenance sehari-hari
Perawatan & pemeliharaan lensa kontak
1. Pencucian
2. Pembilasan
3. Desinfeksi
4. Pembersih protein & pelumas
5. Saat hendak tidur, lepaskan dari kornea mata
6. Harus higienis/ bersih dan rajin (di Indonesia kelembaban
tinggi, banyak mikroorganisme patogen eksternal yg mudah
menempel di bendamasuk ke tubuh melalui lesi mukosa-
submukosa)
!mata termasuk jaringan mukosa-submukosa
7. Vitamin A, C, E
WE LOVE OUR EYES