Anda di halaman 1dari 49

Blok NBSS , CASE 6, semester 3

KELAINAN REFRAKSI MATA


Studi Kasus
Anatomi mata
*Akomodasi : kemampuan men- cekung & men-
cembung lensa mata
(ketika muda : Lensa mata lembut, lentur,
fleksibelmudah berubah bentuk)
saat melihat benda di kejauhanotot-otot di
sekitar lensa lebih rileks (lensa cenderung men-
cekung)
saat melihat benda jarak dekatotot-otot di
sekitar lensa memendek/
menegang/kontraksilensa cenderung berupaya
melengkung, merubah kekuatan fokus (men-
cembung)
NORMAL
Sinar sejajar yg masuk ke mata (dalam mata
keadaan istirahat, tidak sdg akomodasi
lensanya)akan dibiaskan membentuk
bayangan, tepat di retina

Bendatepat di retina, bayangan terbaliksinyal


diteruskan ke otak melalui nervus 2 (nervus
optikus)bayangan benda yg dilihat dibalik lagi,
sehingga sama dengan benda yg sebenarnya
dilihat (tidak terbalik )
Visus normal = 6/6 atau 5/5
Proses yg
panjang…..
sangat cepat
“sepersekian”
detik

Retina : jaringan di
mata, yg peka thd
cahaya/ sinar)

Nervus kranialis 2
Nervus optikus
(menuju ke otak)
Retina merubah sinar/ cahaya menjadi “pesan”
sinyaldikirim ke otak melalui nervus kranialis ke 2

Otak menterjemahkan “apa yg sedang


dilihat”dikembalikan ke objeknya
Macam – macam kelainan refraksi mata
Bisa “Mix”

(mata minus)

Mata plus
Usia < 40 th) Mata silinder

Presbiop : mata plus , usia > 40 th + kacamata baca jarak dekat


Kelainan Refraksi mata

Hipermetropi
Miopia a
Plus <40 th
minus

Astigmatism Presbiopia
Silinder Plus >40th
MIOPA / Rabun jauh / mata minus

Definisi Patofisiologi Gejala Klinis

Sinar sejajar yg
● ●
Miopia Aksial : sumbu ●
Kabur saat melihat jauh
aksial mata lebih panjang ( tulisan di papan tulis,
masuk ke mata (saat tulisan saat kuliah dg
dari mata orang normal
istirahat, tanpa ●
Miopia kurvatura : proyektor jarak jauh)

Jarang sakit kepala
akomodasi)akan kurvatura kornea atau ●
Jika melihat jauh, berupaya
dibiaskan lensa, lebih kuat dari org untuk memfokuskan mata,
normal
membentuk ●
Miopia indeks : indeks
dg cara “memicingkan “
mata
bayangan di depan bias mata lebih tinggi dari ●
Biasanya terjadi pd orang yg
retina org normal banyak membaca
miopia

normal
Klasifikasi miopia

Berdasarkan
besarnya ●
Miopia ringan : -0,25 s/d -3

Miopia sedang : -3,25 s/d -6
kelainan ●
Miopia berat : > - 6, 25
refraksi

Berdasarkan ●
Miopia simpleks : dimulai pd usia 7-9 thn, akan
terus bertambah hingga anak berhenti

perjalanan ●
pertumbuhannya ± usia 20 thn
Miopia progresif : miopia bertambah secara cepat ±
4 D / tahun, sering disertai perubahan vitreo retinal

klinis
Miopia maligna/ miopia
pernisiosa/ miopia
Miopia progresif degeneratif
Miopia stasioner Miopia bertambah Miopia berjalan
Miopia menetap terus saat dewasa progresif, dapat
setelah dewasa krn bola mata menyebabkan
bertambah panjang lepasnya retina
(ablasio retina),
kebutaan
Neonatus = mata hiper opia (hipermetropia)masa
pertumbuhan, mata emetropia (normal) umur 5-8 tahun,
proses emetropisasimiopia derajat rendah : faktor miopi-
genik : televisi, gadget, kerja mata berjarak dekat yg
berlebihan dlm jangka lama, elongasi aksial mata
(perpanjangan sumbu mata)= miopia

Miopia : mata cenderung mudah utk cembung, spy tidak kelelahan berakomodasi
berlebihandibantu dg pemberian Lensa sferis negatif (cekung)
Miopia = bayangan terjadi di
depan retina
Pemeriksaan visus dg Snellen Chart
Metode Trial and Error

Peralatan = 1. Snellen chart


2. Satu set lensa percobaan & trial frame
Pemeriksaan Visus
Mata kanan dulu (dibuka), mata kiri ditutup
Jarak 6 meter atau meter

Membaca huruf atau angka yg ditunjuk petugas

Gantian, mata kiri (dibuka), mata kanan ditutup

Mambaca huruf atau angka yg ditunjuk petugas

3 pilihan penglihatan yg bisa tajam (fokus), untuk miopia,


pilih ukuran minus (lensa sferis cekung) yg terkecil, yg
terbaik (fokus) dan nyaman bagi pasien
Koreksi dg lensa sferis
minus/ cekung “terkecil”
yg paling baik
HIPERMETROPIA
HIPER OPIA
RABUN DEKAT
(Usia < 40 tahun)
*Definisi : Sinar sejajar yg masuk ke mata (dlm
keadaan istirahat/ tanpa akomodasi) dibiaskan
membentuk bayangan di belakang retina.

*Patofisiologi :
1. Hipermetropia aksial : sumbu aksial mata lebih
pendek (daripada sumbu aksial mata normal)
2. Hipermetropis kurvatura: kornea atau lensa
lebih lemah (dibandingkan korne atau lensa
mata normal)
3. Hipermetropia indeks : indeks bias mata lebih
rendah (dibandingkan mata normal)
Gejala klinis
kelainan refraksi mata hipermetropia
Karena akomodasi yg
berlebihan, merasa
seperti mata juling,
diikuti konvergensi yg
berlebihan juga

Melihat dekat kabur Melihat jauh kabur


(terutama
lebih awal,
hipermetropia >3D, pd
( terutama bila lelah, lansia krn amplitudo
kurang terang) akomodasi menurun)

Sakit kepala, terutama Penglihatan tidak nyaman


kepala frontal/ depan (asthenopia akomodatif / eye
(makin kuat jika membaca strain), terutama jika digunakan
jarak dekat, kurang dg jarak yg tetap, diperlukan
penerangan dan dipakai fokus jangka waktu lama
lama) (misalnya melihat televisi )

Mata sensitif Spasme akomodasi


yg dapat
terhadap menimbulkan
sinar pseudomiopia
hipermetropia

normal
Pembagian kelainan refraksi mata Hipermetropia
Berdasarkan Berdasarkan
besarnya kelainan refraksi kemampuan akomodasi

1. Hipermetropia ringan = 1. Hipermetropia Latent : kelainan


S + 0.25 s/d S + 3.00 hipermetropia, yg dpt dikoreksi dg
tonus otot siliaris fisiologis (akomodasi
2. Hipermetropia sedang = masih aktif)
S + 3.25 s/d S + 6.00 2. Hipermetropia manifes fakultatif :
kelainan hipermetropia yg dpt dikoreksi
3. Hipermetropia berat = dg akomodasi sekuatnya atau dg lensa
≥ S + 6.25 sferis positif
3. Hipermetropia manifes absolut :
kelainan hipermetropia yg tidak dapat
dikoreksi dengan akomodasi sekuatnya
4. Hipermetropia total = adalah jumlah
hipermetropia latent + hipermetropia
manifes
Pemeriksaan :
Metode Trial and Error

1. FRAKSI SUBYEKTIF :
Jarak pemeriksaan 6 m atau 5 m atau 20 feet, menggunakan kartu Snellen yg diletakkan
setinggi mata penderita.mata diperiksa satu persatu bergantian, yg kanan terlebih dahulu.
Tentukan visus/ tajam penglihatan masing-masing mata :
VOD = visus optical dekstra ( visus mata kanan berapa………)
VOS = visus optical sinistra (visus mata kiri berapa……………)

Jika pd Dewasa dan visus tidak 6/6dikkoreksi dg lensa sferis positif (pilih yg ukuran terbesar,
yg memberikan tajam penglihatan terbaik)
Pd anak-anak , remaja dg visus 6/6, dan mengeluh asthenopia akomodativadilakukan tes
Siklopegikkemudian ditentukan koreksinya.

2. FRAKSI OBYEKTIF
Retinoskopi
*Dengan lensa sferis S + 2.00 , pemeriksa mengamati refleksi fundus yg bergerak searah
gerakan retinoskop (with movement), kemudian dikoreksi dg lensa sferis positif ,
sampai tercapai netralisasi

Autorefraktometer
Penatalaksa
naan
Komplikasi

Kacamata, dikoreksi dg lensa sferis ●
Glaukoma sudut tertutup
positif (cembung) terkuat, yg ●
Esotropia pd hipermetropia >
menghasilkan tajam penglihatan terbaik 2.0D

Mata (kondisi mudah cekung ) ●
Ambliopia, terutama pd
dikoreksi dg kaca cembung, utk
membantu spy lensa tidak kelelahan hipermetropia dan Anisotropia.
berakomodasi berlebihan Hipermetropia merupakan

Kontak lensa digunakan untuk : penyebab tersering ambliopia pd
Anisometropia, hipermetropia tinggi anak & bisa bilateral
KELAINAN REFRAKSI MATA

Silinder
Bbrp titik

normal
Dalam keadaan istirahat (tidak akomodasi), sinar sejajar yg masuk ke matadifokuskan pd lebih dari
satu titik Penyebab terbanyak adalah kelainan bentuk kornea

Kelainan refraksi mata, pembiasan di meridian yg berbeda, tidak sama. Sebagian kecil disebabkan oleh kelainan lensa

Definisi Etiologi
ASTIGMATISM

Astigmatism Reguler Astigmatism Irreguler

Dua meridian tegak lurus Kelainan ini tidak bisa di koreksi dg


Dikoreksi dg Lensa silinder lensa silinder

Titik fokus tidak beraturan


Penyebab =
Astigmatism with Astigmatism
1. Tersering : kelainan kornea
the rule against the rule
(sikatriks kornea, keratokonus)
2. Kelainan lensa mata ( katarak
Meridian vertikal Meridian
immatur)
mempunyai daya horisontal
bias terkuat mempunyai daya
bias terkuat
Pada penderita
muda Pada penderita yg
lebih tua
Refraksi Obyektif
Pemeriksaan
1. Retinoskopi
dengan lensa S + 2.00,
Refraksi Subyektif pemeriksa mengamati refleksi
Metode Trial and Error fundus. Jika berlawanan dg
gerakan retinoskop (against
Jarak pemeriksaan 6 meter atau 5
meter atau 20 feet, dg kartu Snellen yg
movement)dikoreksi dg
diletakkan setinggi mata penderita lensa sferis negatif.sdgkan, jika
searah dg gerakan retinoskop
Mata diperiksa satu persatu, (with movement)dikoreksi
bergantiantentukan visus/ tajam dg lensa sferis positif.
penglihatan VOD & VOS. Meridian yg “netral” terlebih
dahulu, adalah “sferis” .
Jika visus tidak 6/6, dikoreksi dg lensa Meridian yg belum netral,
silinder negatif atau positif, dg aksis
dikoreksi dg lensa silinder
diputar 00 sampai 1800. Kadang-kadang
juga perlu dikombinasi dg lensa sferis
positif sampai tercapai
negatif atau positif netralisasi

2. Autorefraktometer
Penatalaksanaan kelainan refraksi Astigmatism
1. Astigmatism reguler
kacamata sesuai kelainannyalensa silinder
negatif atau lensa silinder positif (dengan atau
tanpa kombinasi lensa sferis)

2. Astigmatism irregulerjika masih bisa dikoreksi


dengan hard kontak lens
Jika berat, dilakukan transplantasi kornea
PRESBIOP
RABUN DEKAT DI USIA > 40 tahun

Kemampuan akomodasi mata yg menurun krn
peningkatan usia, fleksibilitas lensa okuler menurun
Definisi ●
Protein di lensa mengeras, otot disekitar lensa kurang
elastis


Normal, ketika melihat sesuatu dg jarak dekat : peningkatan daya refraksi
mataperubahan keseimbangan elastisitas matriks lensa & kapsullensa

Patofisiologi ●
mencembung
Usia meningkat : lensa lebih kaku/ sklerosis, elastisitas untuk men-cembungkan
lensa menurun, kemampuan memfokuskan saat melihat jarak dekat berkurang


Daya akomodasi kurangtitik dekat mata makin menjauh

Gejala klinis (mula-mula kesulitan saat membaca dekat, dg huruf yg kecil


kecil)berupaya lebih jelas, dg cara menegakkan punggung
atau menjauhkan obyekshg mencapai titik dekat
Pemeriksaan kelainan refraksi mata Presbiop

1. Penderita terlebih dahulu dilakukan


pemeriksaan visus/ tajam penglihatan, dikoreksi
penglihatan jauhnya (dg metode Trial & error ,
kartu Snellen), hingga visus mencapai 6/6
2. Dengan menggunakan koreksi nomer 1,
kemudian secara binokuler, ditambahkan lensa
sferis positifdiperiksa dg menggunakan “kartu
Jaeger) pada jarak 0.33 meter
Penatalaksanaan kelainan refraksi mata Presbiop

Diberikan penambahan lensa sferis positif,


sesuai umur

Umur 40 tahun , diberi tambahan kaca sferis


+1.00

Setiap tambah usia 5 tahun ditambah lensa /


kaca sferis + 0.50
Lensa sferis ( + ) yg ditambahkan (untuk kelainan refraksi mata
Presbiop), dpt diberikan dg berbagai cara

Kaca mata baca untuk
melihat benda jarak dekat
saja, huruf cetakan kecil-kecil

Kekuatan fokus >


Kacamata bifokal, utk
melihat jauh & dekat
(ada pembatas)
Bgn atas untuk lihat jauh
Bgn bawah utk lihat jarak dekat
Mata (cekung ), koreksi lensa cembung , dikombinasi dg kaca baca
Jika tatalaksana tersebut, tetap tidak berhasil

Koreksi snellen chart tidak dapat mencapai


6/6penambahan lensa sferis ( + ) tidak
terikat pedoman umurtrial & error dicoba
hingga pasien bisa membaca dg nyaman
(paling nyaman)
LENSA KONTAK
CONTACK LENS
Definisi : Lensa yg langsung menempel di kornea

Jenis Lensa kontak :


1. Lensa kontak keras ( Polimetil metakrilat)
2. Lensa kontak lunak ( Hidroksi etil metakrit)
3. Lensa kontak rigit gas permeabel, dg transmisi oksigen yg
tinggi
Indikasi penggunaan Lensa kontak
Indikasi Optik : Indikasi Medik :

-Media refraksi tambahan -Alat bantu oklusi strabismus/


-Koreksi anisometropia/ terapi ambliopia
ametropia -Alat pelindung kornea
-membantu memperbaiki tajam -Alat bantu/ bebat pd kerusakan
penglihatan epitel kornea berulang
-Alat diagnostik : funduskopi,
gonioskopi
Pemeriksaan segmen anterior bola mata
Pemeriksaan Base curve (kelengkungan kornea sentral anterior) dg keratometer

Pemeriksaan kualitas & kuantitas air mata Power dg cara refraksi & over refraksi, diameter

Pendahulu
Khusus
an
Maintenance sehari-hari
Perawatan & pemeliharaan lensa kontak
1. Pencucian
2. Pembilasan
3. Desinfeksi
4. Pembersih protein & pelumas
5. Saat hendak tidur, lepaskan dari kornea mata
6. Harus higienis/ bersih dan rajin (di Indonesia kelembaban
tinggi, banyak mikroorganisme patogen eksternal yg mudah
menempel di bendamasuk ke tubuh melalui lesi mukosa-
submukosa)
!mata termasuk jaringan mukosa-submukosa
7. Vitamin A, C, E
WE LOVE OUR EYES

MATA SEBAGAI JENDELA HATI


MELIHAT YG BAIK-BAIK
PELIHARA MATA ANDA (AMANAH DIBERI MATA)

Anda mungkin juga menyukai