Oleh:
Preseptor :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Case Science Session yang
berjudul “Glaukoma Sudut Tertutup Akut” ini dapat penulis selesaikan. Case
Science Session ini ditulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
dan pembaca mengenai Glaukoma, serta menjadi salah satu syarat dalam
mengikuti kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dr. Rindawati Sp.M
(K) sebagai preseptor yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
saran, perbaikan, dan bimbingan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang
Glaukoma Sudut Tertutup Akut.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,
yang memberikan kesan warna pada pupil penderita glaukoma.Glaukoma
merupakan suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang yang biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan intraocular. Glaukoma terbagi atas glaukoma primer,
sekunder, kongenital dan absolut. Glaukoma primer merupakan glaukoma yang
tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Glaukoma primer terbagi atas
glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. 1 Penamaan glaukoma sudut
tertutup didasarkan pada keadaan sudut yang tampak pada saat pemeriksaan
menggunakan gonioskop.2 Glaukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata
dengan predisposisi anatomi tanpa disertai kelainan lain. Hampir 60 juta orang
didunia terkena glaukoma. Glaukoma sudut tertutup didapatkan sekitar 10% -
15% pada kasus ras putih dan lebih tinggi lagi pada orang Asia. Glaukoma sudut
tertutup primer berperan lebih dari 90% kebutaan bilateral di China. Sebanyak
0,02% glaukoma sudut tertutup terjadi pada usia 40 – 49 tahun dan meningkat
0,95% untuk usia 70 tahun ke atas. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan kira –
kira 3 kali lebih tinggi kejadian glaukoma sudut tertutup daripada laki – laki. 3
Peningkatan tekanan intraokuler pada kejadian glaukoma sudut tertutup
disebabkan oleh gangguan akses aquos humor ke sistem drainase yaitu terjadi karena
sumbatan aliran keluar aqous humour akibat adanya oklusi anyaman trabekuler oleh
iris perifer. Pada glaukoma sudut tertutup akut tekanan intraokuler dapat mencapai 60
– 80 mmHg menimbulkan kerusakan iskemik akut pada iris dan biasanya disertai
edema kornea dan kerusakan nervus optikus . Orang dengan glaukoma sudut tertutup
1
akan mengalami peningkatan tekanan mata secara tiba – tiba. Gejala lain meliputi
rasa sakit dan mual yang parah, serta mata merah dan pandangan kabur. Glaukoma
sudut tertutup akut merupakan suatu kegawatdaruratan oftalmologi. Tindakan dan
perawatan yang cepat untuk mengembalikan cairan aliran dibutuhkan untuk
mencegah dari kebutaan. Pemeriksaan lapang pandang secara teratur berperan sangat
penting dalam diagnosis dan tindak lanjut glaukoma. 1
2.1 Definisi
2.5 Patofisiologi