Anda di halaman 1dari 10

Dipresentasikan : Selasa, 30 Juni 2020

Clinical Science Session

Glaukoma Sudut Tertutup Akut

Oleh:

Azaria Zhafirah. D 1840312723


Yunia Habsari 1840312726

Preseptor :

dr. Rindawati Sp.M (K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M DJAMIL PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Case Science Session yang
berjudul “Glaukoma Sudut Tertutup Akut” ini dapat penulis selesaikan. Case
Science Session ini ditulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
dan pembaca mengenai Glaukoma, serta menjadi salah satu syarat dalam
mengikuti kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dr. Rindawati Sp.M
(K) sebagai preseptor yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
saran, perbaikan, dan bimbingan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang
Glaukoma Sudut Tertutup Akut.

Padang, Juni 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,
yang memberikan kesan warna pada pupil penderita glaukoma.Glaukoma
merupakan suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang yang biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan intraocular. Glaukoma terbagi atas glaukoma primer,
sekunder, kongenital dan absolut. Glaukoma primer merupakan glaukoma yang
tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Glaukoma primer terbagi atas
glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. 1 Penamaan glaukoma sudut
tertutup didasarkan pada keadaan sudut yang tampak pada saat pemeriksaan
menggunakan gonioskop.2 Glaukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata
dengan predisposisi anatomi tanpa disertai kelainan lain. Hampir 60 juta orang
didunia terkena glaukoma. Glaukoma sudut tertutup didapatkan sekitar 10% -
15% pada kasus ras putih dan lebih tinggi lagi pada orang Asia. Glaukoma sudut
tertutup primer berperan lebih dari 90% kebutaan bilateral di China. Sebanyak
0,02% glaukoma sudut tertutup terjadi pada usia 40 – 49 tahun dan meningkat
0,95% untuk usia 70 tahun ke atas. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan kira –
kira 3 kali lebih tinggi kejadian glaukoma sudut tertutup daripada laki – laki. 3
Peningkatan tekanan intraokuler pada kejadian glaukoma sudut tertutup
disebabkan oleh gangguan akses aquos humor ke sistem drainase yaitu terjadi karena
sumbatan aliran keluar aqous humour akibat adanya oklusi anyaman trabekuler oleh
iris perifer. Pada glaukoma sudut tertutup akut tekanan intraokuler dapat mencapai 60
– 80 mmHg menimbulkan kerusakan iskemik akut pada iris dan biasanya disertai
edema kornea dan kerusakan nervus optikus . Orang dengan glaukoma sudut tertutup
1

akan mengalami peningkatan tekanan mata secara tiba – tiba. Gejala lain meliputi
rasa sakit dan mual yang parah, serta mata merah dan pandangan kabur. Glaukoma
sudut tertutup akut merupakan suatu kegawatdaruratan oftalmologi. Tindakan dan
perawatan yang cepat untuk mengembalikan cairan aliran dibutuhkan untuk
mencegah dari kebutaan. Pemeriksaan lapang pandang secara teratur berperan sangat
penting dalam diagnosis dan tindak lanjut glaukoma. 1

1.2 Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, faktor resiko,


patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, pemeriksaan penunjang,
diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi dan prognosis dari glaukoma akut
sudut tertutup.

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk memahami serta menambah pengetahuan


tentang glaukoma akut sudut tertutup.

1.4 Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan


merujuk ke berbagai literatur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Glaukoma sudut tertutup merupakan glaukoma yang sudah menimbulkan


kerusakan nervus optikus dan kehilangan lapang pandang. Glaukoma primer sudut
tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari tekanan intraokuler yang
disebabkan oleh penutupan COA (Camera Oculi Anterior) yang mendadak oleh
akar iris, sehingga menghalangi pengeluaran aquos humor melalui trabekula.
Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila terbentuk iris bombe yang menyebabkan
oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer. Ini akan menyebabkan
terhambatnya aliran keluar aquos dan tekanan intraocular meningkat dengan
cepat, menimbulkan nyeri yang hebat, dan penglihatan kabur secara tiba – tiba
disertai tanda kongesti di mata seperti mata merah dan kelopak mata bengkak.
Serangan akut tersebut sering dipresipitasi oleh dilatasi pupil yang terjadi spontan
saat pencahayaan berkurang. Serangan juga dapat terjadi pada dilatasi pupil akibat
oftalmoskopi.1

2.2 Anatomi mata

Gambar 2.1 Anatomi Mata


a. Korpus siliaris atau badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan
cairan bilik mata (aqueous humour), yang dikeluarkan melalui trabekulum
yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera. Korpus siliaris
memiliki panjang 6 mm, berbentuk segitiga pada potongan melintang,
membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris sesuai yang
terlihat pada Gambar 2.1.1

b. Camera Oculi Anterior (COA) yang dibentuk jaringan kornea-sklera ditutupi


pangkal iris. Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila
terdapat hambatan pengaliran aqueous humour akan terjadi penimbunan
cairan pada kamera okuli di dalam bola mata, sehingga TIO meninggi atau
glaukoma. COA ini berdekatan dengan jalinan trabecular meshwork (TM),
kanalis schlemm, garis Schwalbe dan jonjot iris.1

c. Aqeuous Humour. Aqeuous Humour adalah cairan bening yang mengisi


ruang antara anterior dan posterior chambers mata. Volume normal AH
adalah 250 μL, dan rata-rata kecepatan produksinya adalah 2.5 μL/min.
Tekanan osmotik AH cenderung sedikit lebih tinggi dibandingkan plasma.
Komposisi AH memiliki kemiripan dengan plasma, numun memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi serta konsentrasi
urea, protein dan glukosa yang lebih rendah.4
Aqueous humor mengalir melalui pupil menuju bilik mata depan lalu
melewati anyaman trabekular. Anyaman trabekular membentuk saringan-
saringan yang memiliki pori-pori yang ukurannya semakin kecil ketika
semakin mendekati kanal Schlemm. Aqueous humor akan mengalir ke dalam
kanal Schlemm lalu saluran eferen dalam kanal tersebut akan mengalirkan
cairan ke dalam sistem vena. Sejumlah kecil aqueous humor akan dikeluarkan
dari mata ke dalam sistem vena korpus siliaris, koroid, dan sklera. Jaringan
jukstakanalikular yang berbatasan dengan lapisan endotel kanal Schlemm
merupakan tahanan utama aliran keluar aqueous humor dari bilik mata
depan.4
Sistem aliran aqueous humour terlihat pada Gambar 2.2 yang melibatkan
jalinan trabekulum, kanalis Schlemm, saluran kolektor.1
2.3 Epidemiologi

Glaukoma saat ini merupakan penyebab kedua kebutaan di seluruh dunia.


Kejadian glaucoma secara umum lebih dari 60 juta orang dan diperkirakan akan
meningkat hampir 80 jt orang pada tahun 2020. Glaucoma primer sudut tertutup
mempengaruhi 26% dari populasi glaucoma dan bertanggung jawab hampir
setengah untuk kasus – kasus kebutaan terkait glaucoma di dunia. Sebanyak
0,02% glaucoma sudut tertutup terjadi pada usia 40 – 49 tahun dan meningkat
0,95% untuk usia 70 tahun ke atas. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan kira –
kira 3 kali lebih tinggi kejadian glaucoma sudut tertutup daripada laki – laki. Hal
ini mungkin disebabkan oleh bentuk anatomis mata pada perempuan yaitu
kedalaman ruang anterior pada perempuan jauh lebih rendah dengan sudut yang
lebih sempit. Prevelensi glaucoma sudut tertutup tertinggi di dunia terjadi di
China dengan prevelensi 47,5% dari 15 juta penduduk yang terdata pada tahun
2010. Untuk ras Asia prevelensi kejadian glaucoma sudut tertutup sebesar 1,4%.3
2.4 Etiologi dan Faktor Resiko

a. Genetik, ada beberapa gen tertentu yang menyebabkan perubahan pada


morfologis pada segmen anterior yang menyebabkan risiko terjadinya
glaucoma sudut tertutup. Penelitian menyebutkan bahwa ada tiga lokus
yang mempengaruhi terjadinya glaucoma sudut tertutup yaitu rs11024102
pada PLEKHA7, rs3753841 pada COL11A1 dan rs1015213 pada
kromosom 8q.2
b. Kelainan anatomis dari mata.
Faktor risiko terjadinya glaucoma sudut tertutup akut biasanya disebabkan
oleh faktor anatomis yang hanya timbul pada orang – orang yang mempunyai
sudut bilik mata yang sempit.3
a. Bulbus okuli yang pendek, biasanya terjadi pada orang yang hipermetrop
dimana makin dalam hipermetropnya makin dangkal COA nya.
b. Kornea yang kecil yang dengan sendirinya akan membuat coa dangkal.
c. Tebalnya iris. Makin tebal iris makin dangkal coa.
d. Tumbuhnya lensa menyebabkan coa menjadi lebih dangkal

2.5 Patofisiologi

Glaukoma akut terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler secara


mendadak yang dapat disebabkan oleh sumbatan di daerah kamera okuli anterior
oleh iris perifer, sehingga menyumbat aliran humor akueus dan menyebabkan
tekanan intra okular meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyerihebat.4
Pada sebagian besar kasus tidak terdapat penyakit mata lain (glaukoma
primer). Tekanan intra-okuler tersebut ditentukan oleh kecepatan pembentukan
humor akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya air mata. Mekanisme
peningkatan tekanan intra-okuler pada glaukoma adalah gangguan aliran keluar
humor akueus akibat kelainan sistem drainase sudut kamera anterior (glaukoma
sudut terbuka) atau gangguan akses humor akueus ke sistem drainase (glaukoma
sudut tertutup). Patofisiologi peningkatan tekanan intra-okuler-baik disebabkan
oleh mekanisme sudut terbuka atau sudut tertutup akan berhubungan dengan
bentuk-bentuk glaukoma.
Efek peningkatan tekanan intra-okuler di dalam mata ditemukan pada
semua bentuk glaukoma, yang manifestasinya ditentukan oleh perjalanan waktu
dan besar peningkatan tekanan intra-okuler. Mekanisme utama pada penurunan
penglihatan pada glaukoma adalah atrofi sel ganglion difus, yang menyebabkan
penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina dan berkurangnya akson
di saraf optikus.
Diskus optikus menjadi atrofik, disertai pembesaran cekungan optik. Iris
dan korpus siliare juga menjadi atrofik, dan prosesus siliaris memperlihatkan
degenerasi hialin. Pada glaukoma sudut tertutup akut, tekanan intra-okuler
mencapai 60-80 mmHg, sehingga terjadi kerusakan iskemik pada iris yang
disertai edema kornea. Pada glaukoma sudut tertutup yang akut terjadi apabila
terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris
perifer. Hal ini menyumbat aliran humor akueus dan tekanan intra-okuler
meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan dan kekaburan
penglihatan.
Glaukoma sudut tertutup terjadi pada mata yang sudah mengalami
penyempitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada
hipermetropi). Sedangkan pada glaukoma sudut tertutup yang kronik, sejumlah
kecil pasien dengan predisposisi penutupan sudut kamera anterior tidak pernah
mengalami episode peningkatan akut tekanan intra-okuler tetapi mengalami
sinekia anterior perifer yang semakin luas disertai peningkatan bertahap tekanan
intra-okuler. Para pasien ini memperlihatkan manifetasi yang diperlihatkan oleh
pasien glaukoma sudut tertutup primer, sering dengan pengecilan ekstensif
lapangan pandang. Kadang-kadang para pasien tersebut mengalami serangan-
serangan penutupan sudut subakut.4
Jadi, glaukoma sudut tertutup baru akan menyebabkan perubahan diskus
optikus dan penurunan lapangan pandang jika telah terjadi berulang dan tidak
disertai dengan pengobatan yang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Riorda-Eva P, Whitcher J P. Vaughan & asbury’s general ophthalmology. The


McGraw-Hill Company. 2008 ; 212-28.

2. Wang S, Zhuang W, Ma J, Xu M, Piao S, Hao J, et al. Association of Genes


implicated in primary angle-closure Glaucoma and the ocular biometric parameters of
anterior chamber depth and axial length in a northern Chinese population. BMC
Ophthalmol. 2018;22;18(1):271.

3. Wright C, Tawfik M A, Waisbourd M, Katz L J. Primary angle- closure glaucoma:


an update. Acta Ophthalmologica. 2016; 217- 28.

4. Noecker, R. J. Glaucoma, Angle Closure, Acute. Available at


http://emedicine.medscape.com/1206956-diagnosis.Updated January 2011.

Anda mungkin juga menyukai