1. Anamnesis
- Ada mata merah tidak (+) ?
- Penurunan visus (+) ?
- Ada nyeri pada mata tidak (+) ?
- Ada kotoran pada mata tidak ?
- Ada mata berair-air tidak (+) ?
- Ada riwayat trauma , riwayat kelilipan , riwayat mengucak mata tidak?
- Ada riwayat lensa kontak, obat-obatan, alergi tidak?
- Ada riwayat penyakit sistemik ( DM, Hipertensi)
2. Pemeriksaan fisik
a. Status generalis ( dalam batas normal )
b. Status oftalmologis
- Visus : menurun
- TIO : p = N + O
- KBM : ortoforia
- GBM : normal
- Palpebra : tenang / edema
- Konjungtiva : injeksi siliar (+) mix injeksi (+)
- Kornea : jernih / keruh ; FT (+) bentuk : geografis/dendritik
- BMD, Iris, Pupil, Lensa, Segmen posterior ( dalam batas normal/ sulit
dinilai)
3. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan gram (jika bakteri ), KOH (jika jamur), giemsa ( virus)
- Uji sensibilitas kornea -> ( hipestesi : menurun)
4. Diagnosis banding
- Keratitis ec virus OD/ OS
- Keratitis ec jamur
- Keratitis ec bakteri
5. Diagnosis kerja
- Keratitis ec Virus OD/ OS
6. Tatalaksana
a. Farmakologi : antiviral topikal dan oral.
- Acyclovir 3 % ED 1 gtt /4jam
- Acyclovir 5 x 800 mg
- Artificial tears 1 gtt/ 6 jam
- Vitamin c 4 x 250mg
b. Edukasi
- Hygiene tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata
- Jangan mengucek mata
- Gunakan tissue sekali pakai/ setiap kali mengelap mata
- Minum obat teratur dan pakai obat tetes sesuai anjuran.
- Kontrol ulang ke dokter 5, jika sebelum 5 hari bisa kontrol.
KONJUNGTIVITIS VERNAL
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Mata merah (+). Sejak kapan? Mata kanan atau kiri atau
keduanya?
Keluhan Tambahan :
- Keluhan gatal (+)
- Keluhan rasa mengganjal (+)
- Keluhan muncul musiman (+)
- Kotoran mata putih bening (+) kotoran kunig/hijau (bakteri)
- Kelopak mata sulit dibuka ketika bangung tidur (+)
- Pengelihatan menurun (-)
- Mata berair (-)
- Nyeri (-)
Riwayat pengobatan:
- Sudah pernah berobat sebelumnya? Sudah diberi obat apa untuk meredakan
keluhan?
Pemeriksaan Fisik
Status generalis:
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/min reguler, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 20 x/min, reguler
Suhu : 36,5oC
Status Gizi : Baik
0 0 0 0
0 0 0
0
Kedudukan Ortoforia
bola mata
Gerakan
bola mata
Diagnosis Banding
- Konjungtivitis alergi OD/OS/ODS
- Konjungtivitis bakteri OD/OS/ODS
- Konjungtivitis vitus OD/OS/ODS
Diagnosis Kerja
Konjungtivitis Vernal OD/OS/ODS
Tatalaksana
Non-Farmakologi:
Menjelaskan pada pasien bahwa keluhan mata merah dan gatal
disebabkan oleh peradangan pada konjungtiva yang dipengaruhi oleh
faktor alergen
Mengedukasi pasien untuk menjaga personal hygiene dan menghindari
faktor lingkungan yang dapat memperburuk penyakit.
Mengedukasi pasien agar tidak menggosok mata karena akan
memperburuk rasa gatal dan peradangan.
Menjelaskan rencana pengobatan, dan efek samping pengobatan
Farmakologi:
Sodium Chromolyn ED 1 gtt/6 jam OD/OS/ODS MAST CELL
STABILIZER
Sodium Chloride, Potassium Chloride ED 1 gtt/6 jam OD/OS/ODS
ARTIFICIAL TEAR
Prednison ED 1 gtt/4 jam OD/OS//ODS Steroid Topikal
Pheneramin maleat ED 1gtt/6 jam 0D/0D/0DS Anti Histamin
BLEFAROKONJUNGTIVITIS
è Peradangan yang meluas dari kelopak mata hingga ke bagian konjunktiva
Gejala:
Pemeriksaan fisik
a. Status generalis ( dalam batas normal )
b. Status oftalmologis
- Visus : 6/6 ODS
- TIO : p = N + O
- KBM : ortoforia
- GBM : normal
- Palpebra : edema, hiperemis, eksudat, krusta, pada pangkal bulu mata.
edema dan hiperemis pada palpebra
- Konjungtiva : konjingtiva tarsal: edema dan hiperemis; konjungtiva bulbi:
injeksi konjungtiva (+)
- Kornea : jernih
- BMD, Iris, Pupil, Lensa, Segmen posterior ( dalam batas normal)
Tatalaksana:
Non medikamentosa:
Medika mentosa:
Gejala:
· Mata merah
· Iritasi ringan
· Rasa tidak nyaman
· Tidak nyeri/ nyeri ringan
Factor risiko:
Pemeriksaan fisik:
Status oftalmologis
Diagnosis bandig:
Tatalaksana:
PTERYGIUM
Anamnesis
- Keluhan utama: kosmetik, gangguan penglihatan, mata merah
- Penglihatan kabur tergantung letak lesi. Kabur bila menutupi aksis visual
- Rasa mengganjal (+)
- Riwayat khas yang dapat menjadi faktor risiko: riwayat terpapar sinar
matahari (UV), debu dalam jangka waktu panjang
Pemeriksaan Fisik
Status Generalikus: dbn
Status oftalmologikus:
Visus: bila menutupi aksis visual, bisa terjadi penurunan visus (tidak 6/6)
TIO: P=N+0
KBM: ortoforia
GBM: baik ke segala arah
Palpebra: tenang
Konjungtiva: Terdapat jaringan fibrovaskuer berbentuk segitiga dengan puncak di
sentral/kornea
Kornea: jernih
BMD: sedang
Iris: gambaran baik
Pupil: bulat, central, rc (+), diameter 3mm
Lensa: jernih
RF: RFOD (+), RFOS (+)
Papil: bulat, batas tegas, warna merah, c/d 0,3, a/v 2/3
Makula: refleks fovea (+)
Retina: kontur pembuluh darah baik
Pemeriksaan penunjang
Slit lamp
Diagnosis Banding
- Pseudopterigium
- Pinguekula iritan
Tatalaksana
KIE
- Hindari paparan sinar matahari, debu, udara panas (pakai kaca pelindung)
Farmakologi
- Artificial tears (contoh: polyvinyl pyrrolidone ED 1gtt/ 4 jam)
Tindakan
- Pro eksisi pterigium + autograft konjungtiva (rujuk ke spesialis mata)
Indikasi operasi:
- Gangguan aksis Visual
- Inflamasi kronik
- Progresivitas cepat
- Kosmetik
ULKUS KORNEA
Identitas Pasien
-Nama
-Usia
-Alamat
-Pekerjaan
Anamnesis
Keluhan utama : mata merah
Sejak kapan
Mata kanan atau kiri
Sejak kapan
Ada penurunan penglihatan ( ada)
Nyeri ( ada )
Silau ( ada )
Mata berair ( ada)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah - DALAM BATAS NORMAL
Nadi
Frekuensi napas
Suhu
Segmen Anterior
Edema (+),
Palpebra Tenang
blefarospasme (+)
Mix injeksi (+), sekret
Konjungtiva Tenang
(-)
Keruh, tampak defek
bergaung (+) sentral
Kornea ukuran 5x4mm, Jernih
fluorescent test (+) di
tepi defek
BMD Hipopion (+) Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Bulat, sentral, Refleks Bulat, sentral,
Pupil Cahaya (+), diameter 3 Refleks Cahaya (+),
mm diameter 3 mm
Keruh, Keruh,
Lensa
shadow test (+) shadow test (+)
Segmen Posterior
Diagnosis banding
- Ulkus kornea sentral
- Ulkus kornea parasentral
- Ulkus kornea ec susp jamur / bakteri / virus OD-OS)
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
Debridement > spooling RL + POVIDONE IODIN 0,5 %
Antibiotik topical
- Levofloxacin ED 6 x 1 gtt ( 3-5 hari)
- Sulfas atropine 1% ED 3X1 gtt
- Artificial tears ED 4x1 gtt
- Asam mefenamot 500mg x3
- Vitamin c 250mg/ 500 mg ( 1 kali sehari)
HERPES ZOOSTER OFTALMICUS
ANAMNESIS
Keluhan utama: Nyeri pada mata. Sejak kapan? Mendadak atau perlahan?
Terus menerus atau hilang timbul?
- Pandangan kabur ~ penurunan visus (+)
- Pandangan seperti melihat pelangi (-)
- Pandangan seperti melihat terowongan (-)
- Mata merah (+)
- Pandangan silau (+)
- Pandangan berasap (-)
- Nyeri mata (+)
- Merasa ada kotoran (+)
Keluhan tambahan:
- Nyeri kepala (+) pada kondisi akut
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis:
Biasanya dalam batas normal
Status oftalmologi:
Visus OD dan OS turun pada mata yang terlibat
Tek. Intra Okular OD dan OS meningkat
Kedudukan Bola Mata biasanya ortoforia
Gerakan Bola Mata biasanya baik ke segala arah
Diagnosis Kerja
Herpes Zooster Oftalmicus OD/OS/ODS
Diagnosis Banding
- Keratitis OD/OS.ODS
- Keratokonjungtivitis OD/OS/ODS
- Glaukoma Akut OD/OS/ODS
Tatalaksana
- Edukasi
Menenjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
Menyarankan pasien unutk menjaga lesi kulit untuk tetap bersih, mandi 2x
sehari. Hindari menggaruk dibagian lesi, gunakan pakaian longgar
Kompres basah dingin steril unutk mengurangi nyeri atau rasa tidak nyaman
Hindari penggunaan antibiotik topikal kecuali bila ada indikasi infeksi
sekunder
- Medikamentosa:
o Asiklovir 5x200mg
o Asiklofir 5% EO OD/OS/ODS
o Ibuprofen 3x400mg
ABLASIO RETINA
ANAMNESIS
Keluhan Utama : pengelihatan menurun (+). Sejak kapan? Mata kanan atau kiri
atau keduanya?
Keluhan Tambahan :
- Lapangan pandang tertutup seperti tirai (+)
- Meihat kilatan cahaya/ fotopsia (+)
- Sensasi melihat benda coklat kehitaman melayang /floaters(+)
- Penurunan tajam pengelihatan (+)
- Mata merah (-)
Riwayat pengobatan:
- Sudah pernah berobat sebelumnya? Sudah diberi obat apa untuk meredakan
keluhan?
Pemeriksaan Fisik
Status generalis:
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0
0
Kedudukan Ortoforia
bola mata
Gerakan
bola mata
Diagnosis Banding
- Ablasio retina non regmatogen
- Ablasio retina regmatogen
- Ablasio retina traksi
Diagnosis Kerja
Ablasio Retina
Tatalaksana
Non-Farmakologi:
- Pasien disarankan untuk tirah baring total sekitar selama satu bulan untuk
mencegah ablaio retina yang semakin meluas.
- Pasien juga di edukasi mengenai penyebab adanya gambaran seperti
bagian pengelihatan yang bergerak-gerak dan pengelihatan seperti kilatan
cahaya.
- Menyampaikan pada pasien bahwa tatalaksana yang dapat dilakukan
segera adalah tindakan operatif untuk mencegah keadaan penyakit pada
mata kanan pasien yang bisa meluas dan semakin menggangu pengelihatan
pasien.
Tatalaksana Non-operatif
Bedrest total
Sikloplegik untuk mencegah akomodasi
RUJUK!!!
Tatalaksana Operatif
0 0
0 0
HORDEOLUM INTERNUM
Anamnesis
Benjolan kemerahan di kelopak mata (kanan/kiri)
Nyeri (+)
Rasa mengganjal (+)
Tidak terdapat keluhan lain (visus normal, mata tidak merah, mata berair-air (-),
silau (-), mata seperti berpasir (-)).
Pemeriksaan fisik
Status generalis: dalam batas normal.
Status oftalmologikus:
Segmen Anterior
Palpebra Tenang/hiperemis Tenang
Konjungtiva Inspeksi: Tampak benjolan Tenang
di konjungtiva tarsal
superior ukuran….mm,
hiperemis.
Palpasi: nyeri (+)
Kornea Jernih Jernih
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran Baik Gambaran Baik
Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Pupil
cahaya (+), Ø 3 mm cahaya (+), Ø 3 mm
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior
Refleks Fundus Refleks fundus (+) Refleks fundus (+)
Bulat, batas tegas, warna Bulat, batas tegas, warna
Papil
merah, c/d 0,3, a/v 2:3 merah, c/d 0,3, a/v 2:3
Makula Refleks fovea (+) Refleks fovea (+)
Kontur pembuluh darah Kontur pembuluh darah
Retina
baik baik
Tatalaksana
Non-farmakologis
Farmakologis
R/ Kloramfenikol 1% EO NO.I
s.u.e/8 jam OD/OS
TRIKIASIS
Anamnesis
Bulu mata mengarah ke dalam (tumbuh menyentuh bola mata)
Rasa mengganjal
Mata merah (+)
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
Mata berairc(+)
Tidak terdapat keluhan lain (visus normal, silau (-), mata seperti berpasir (-), dan
lain lain).
Pemeriksaan fisik
Status generalis: dalam batas normal.
Status oftalmologikus
Diagnosis banding
Trikiasis OD/OS
Distikhiasis OD/OS
Entropion OD/OS
Tatalaksana
Non-farmakologis
Memberitau pasien bahwa kemungkinan bulu mata dapat tumbuh kea rag dalam
lagi.
Mengurangi penggunaan kosmetik di daerah mata.
Jangan menggosok-gosok mata
Epilasi (pencabutan bulu mata)
Farmakologis
MIOPIA
ANAMNESIS
Keluhan utama: Pandangan mata kabur/buram (+). Sejak kapan? Mata kanan
atau kiri atau keduanya?
- Pandangan seperti melihat asap/kabut (-)
- Pandangan seperti melihat halo (-)
- Pandangan silau saat melihat cahaya (-)
- Sulit melihat atau membaca pada redup (-)
- Kemampuan baca dari awalnya buruk menjadi bisa membaca (myopic shift)
(+) karena lensa yang katarak mencembung membuat kekuatan akomodasi
bertambah
Singkirkan penyakit lain:
- Pandangan melihat terowongan (-)
- Pandangan melihat tirai (-)
- Pandangan melihat pelangi (-)
Keluhan tambahan:
- Mata merah (-)
- Mata nyeri (-).
- Nyeri kepala (-)
- Mual, muntah (-)
Riwayat pengobatan:
- Sudah pernah berobat sebelumnya? Sudah diberi obat apa untuk meredakan
keluhan?
Status oftalmologi:
Visus OD dan OS turun pada mata yang terlibat
Tek. Intra Okular OD dan OS biasanya normal
Kedudukan Bola Mata biasanya ortoforia
Gerakan Bola Mata biasanya baik ke segala arah
Diagnosis Kerja
Miopia Simpleks OD/OS/ODS
Diagnosis Banding
- Glaukoma OD/OS/ODS
- Retinitis Pigmentosa OD/OS/ODS
Tatalaksana
- Edukasi mengenai penyakit miopia kepada pasien.
- Mengedukasi pasien bahwa pasien harus memakai kaca mata dan
kemungkinan untuk bertambah semakin berat.
- HIFEMA GRADE IV
Anamnesis
mata merah
nyeri mata
mata berair-air
kelopak mata bengkak
nyeri saat membuka kelopak mata
sakit kepala
mual muntah
silau
pandangan seperti melihat pelangi
keluar darah dari bola mata
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penggunaan kacamata
Riwayat darah tinggi
Riwayat kencing manis
Pemeriksaan fisik
Status generalis: dalam batas normal.
Status oftalmologikus:
OD OS
KBM Ortoforia
GBM
Segmen Anterior
Palpebra
Kontur pembuluh
darah baik
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah rutin
TIODS Tonometer schiotz/
Aplanasi/
NCT
Test Konfrontasi/
Kampimeter/
Humphrey
Roentgen Cranium AP/Lateral
Diagnosis banding
Hifema Grade IV OD + Glaukoma Sekunder OD e.c. Trauma Tumpul Bola Mata
Erosi Kornea OD + Glaukoma Sekunder OD e.c. Trauma Tumpul Bola Mata
Tatalaksana
Non Farmakologi :
Monitoring TIO
Farmakologi :
XEROFTALMIA
Anamnesis
nyeri pada mata
gatal
silau
Mata kering
Trauma pada mata
Penglihatan kabur Tidak bisa melihat pada sore hari (buta senja) /
malam
Sering capek, susah konsentrasi, mata berkunang-kunang?
Riwayat penyakit yang diderita sebelumnya
pernah menderita campak dalam waktu < 3 bulan ?
sering menderita diare dan atau ISPA ?
pernah menderita pneumonia ?
pernah infeksi?
pernah menderita tuberkulosis ?
Kontak dengan pelayanan kesehatan
Tanyakan imunisasi, mendapat suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi
dan memeriksakan kesehatan baik di posyandu atau puskesmas.
Riwayat pola makan
ASI eksklusif selama 6 bulan?
Apakah mendapatkan MP-ASI setelah umur 6 bulan ?
Riwayat ibu yang pernah menderita kekurangan vitamin A ?
Pemeriksaan fisik
Status oftalmologikus:
OD OS
Posisi Ortoforia
Hirscbergh
Gerakan Baik ke segala arah Baik ke segala arah
bola mata
Pemeriksaan penunjang
- Tes Adaptasi Gelap
- Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis banding
- Edema kornea
Kornea keruh dan sedikit menebal. Edema kornea terjadi pada glaucoma
kongenital, pasca bedah intraokular, dekompensasi endotel kornea, trauma,
dan infeksi kornea.
- Sikatriks kornea
- Sikatriks, jaringan parut pada kornea yang mengakibatkan permukaan kornea
irregular sehingga memberikan uji plasido positif, dan mungkin terdapat
dalam beberapa bentuk, yaitu: (1) nebula adalah kabut halus pada kornea yang
sukar terlihat, (2) makula adalah kekeruhan kornea yang berbatas tegas, (3)
leukoma adalah kekeruhan berwarna putih padat.
Tatalaksana
A. Medikamentosa
- Pemberian vitamin A akan memberikan perbaikan nyata dalam 1-2 minggu.
Defisiensi vitamin A diberikan dosis 30.000 unit/hari per oral selama 1
minggu. Jika pasien muntah, pemberian secara IM dianjurkan. Kebutuhan
vitamin A adalah 1500-5000 IU/hari (anak-anak sesuai usia) 5000 IU
(dewasa). Pemberian obat gangguan protein kalori malnutrisi dengan
menambahkan vitamin A, sehingga perlu diberikan perbaikan gizi pasien.
Pemberian vitamin E bersama dengan vitamin A nampaknya meningkatkan
efektivitas vitamin A dan mencegah kemungkinan terjadi hipervitaminosis A.
GLAUKOMA AKUT
1. Anamnesis
- Ada nyeri (+) pada mata, sejak kapan nyerinya?
- Ada mata merah tidak (+) ?
- Ada pandangan kabur tidak (+) ?
- Ada kotoran pada mata tidak (-) ?
- Silau tidak (+/-)?
- Ada mata berair- air tidak (+/-) ?
- Ada pandangan seperti diterowongan tidak (+) ?
- Ada pandangan seperti melihat pelangi (+) ?
- Ada mula, muntah, sakit kepala tidak?
- Ada riwayat trauma, obat-obatan, operasi mata, alergi, kacamata/kontak
lensa, penyakit sistemik (DM, Hipertensi, ASMA -> kontraindikasi B-
bloker { Timolol} )
2. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis ( dalam batas normal )
a. Status optalmologis
- Visus : menurun ph (-)
- TIO : meningkat
- KBM : ortoforia
- GBM : normal
- Palpebra : edema
- Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+), kemosis (+/-)
- Kornea : jernih/keruh? Edema (+)
- BMD : sedang -> sudut terbuka ; dangkal -> sudut tertutup , fler (+/-)?
- Iris : iridoplegia (+)
- Pupil : mid-dilatasi (+)
- Lensa : jernih ( keruh jika ada katarak)
- Shadow test : (+) -> katarak imatur ; (-) -> katarak matur / tidak ada
katarak.
Segmen Posterior
- RFOD 5
- Papil = bulat, batas tegas, warna ? , c/d ratio ( biasanya >0,3) , a/v ratio 2:3
- Makula : reflex fovea (+)
- Retina : kontur pembuluh darah baik.
- * Jika ada katarak -> sulit dinilai segmen posteriornya.
3. Pemeriksaan penunjang
- Gonioskopi
- Perimetri humprey
- * Jika ada katarak -> USG orbita (untuk melihat segmen posterior)
4. Diagnosis
- Jika BMD sempit, tanpa katarak -> Glaukoma primer sudut tertutup akut
- Jika BMD sedang, tanpa katarak -> Glaukoma primer sudut terbuka akut
5. KIE
- Menjelaskan bahwa pasien mengalami glaucoma; yaitu akibat
drainasecairan mata (aquous humor) tergangu.
- Emosi ( bingung / takut ) dapat menimbulkan serangan akut.
- Hindari pemakaian obat-obat simpatomimetik karena ia dapat melebarkan
pupil -> memparah glaucoma.
- Telah dilakukan tatalaksana awal dan direncanakan untuk tindakan bedah
setelah tekanan intraokular normal.
6. Resep
- R/ Asetazolamide 250mg tab No. XV
S 3 dd tab 1
- R/ KSR tab No. V
S 1 dd tab 1
- R/ Cendo xytrol ED No. 1
S 6 dd gtt 1 OD/ OS/ ODS
ANAMNESIS
Keluhan utama: Nyeri pada mata. Sejak kapan? Mendadak atau perlahan?
Terus menerus atau hilang timbul?
- Pandangan kabur ~ penurunan visus (+)
- Pandangan seperti melihat pelangi (+) bila ada kornea edema
- Pandangan seperti melihat terowongan (+)
- Mata merah (+)
- Pandangan silau (+)
- Pandangan berasap (+) akibat katarak katarak bisa menyebabkan
glaukoma GLAUKOMA SEKUNDER KARENA KATARAK
(FAKOMORFIK bila MATUR; FAKOLITIK bila MORGAGNI atau isi lensa
sudah mencair dan keluar)
Keluhan tambahan:
- Mual, muntah (+) pada kondisi akut
- Nyeri kepala (+) pada kondisi akut
Riwayat penyakit dahulu:
- Keluhan yang sama?
- Pakai kacamata? Sejak kapan? Minus/plus, berapa?
- Rokok/minum alkohol?
- Darah tinggi? Sejak kapan? Rutin minum obat?
- Kencing manis? Sejak kapan? Rutin minum obat?
- Konsumsi steroid jangka panjang? Sejak kapan?
- Trauma pada mata? Kena apa? Mekanisme traumanya?
- Operasi pada mata? Kapan? Tindakan apa kalo masih ingat?
Riwayat pengobatan:
Sudah pernah berobat sebelumnya? Sudah diberi obat apa untuk meredakan
keluhan?
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis:
Biasanya dalam batas normal
Status oftalmologi:
Visus OD dan OS turun pada mata yang terlibat
Tek. Intra Okular OD dan OS meningkat
Kedudukan Bola Mata biasanya ortoforia
Gerakan Bola Mata biasanya baik ke segala arah
Diagnosis Kerja
Glaukoma sekunder et causa Katarak Matur OD/OS/ODS
Diagnosis Banding
- Glaukoma sekunder et causa Katarak Matur OD/OS/ODS
- Glaukoma primer sudut tertutup idiopatik + BMD dangkal
- Glaukoma primer sudut terbuka idiopatik + BMD sedang
Tatalaksana
- Edukasi mengenai penyakit GLAUKOMA kepada pasien. Segera dilakukan
tindakan untuk menyelamatkan fungsi penglihatan mata pasien. Glaukoma
pada kasus ini disebabkan oleh katarak yang matur sehingga tatalaksana
definitif dengan ekstraksi lensa dan memasukkan IOL. Semua tindakan itu
dapat dilakukan di dokter spesialis Mata
- Tatalaksana bisa dilakukan trabeculectomi/iridectomi terlebih dahulu untuk
mengatasi peningkatan tekanan intraokuler. Tatalaksana yang dilakukan
berupa tindakan ekstraksi lensa bisa dilakukan bila TIOnya sudah stabil,
silahkan jelaskan jenis tindakan seperti ECCE, ICCE, Fakoemulsifikasi, dan
Pemasangan IOL dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien. Adapun
teorinya sebagai berikut:
o ECCE (Extracapsular Cataract Extraction): isi lensa berupa korteks dan
nukleus diangkat, meninggalkan sebagian kapsul anterior dan seluruh
kapsul posterior. Selanjutnya, IOL ditempatkan pada capsular bag.
o ICCE (Intracapsular Cataract Extraction): dilakukan insisi pada limbus
atau kornea perifer lensa dan kapsul diangkat prosedur ini telah
jarang dilakukan karena risiko ablasio retina dan edema makular sistoid
o Fakoemulsifikasi dan Implantasi IOL: dilakukan insisi kecil sekitar 3 mm
pada kornea bagian temporal atau superior lensa yang keruh
dipecahkan menjadi beberapa bagian oleh gelombang ultrasonik dan
dihisap dengan vakum kapsul anterior sebagian ditinggalkan dengan
teknik continuous curvilinear capsulorhexis (CCC) lalu, dipasang
lensa tanam lipat atau foldable IOL KEUNTUNGAN: luka insisi kecil
sehingga risiko infeksi minimal, tidak butuh jahitan luka, dan
penyembuhan luka lebih cepat.
- Medikamentosa:
o Timolol maleate 0,5% ED 1 gtt/12 jam OD/OS/ODS
o Latanoprost 0,05% ED 1 gtt/24 jam OD/OS/ODS
o Acetazolamide 500 mg tab 1 tab/8 jam PO
o Pilocarpine 2% 1 gtt/12 jam OD/OS/ODS kontraindikasi pada kasus
sudut tertutup
o Kalium klorida (KSR) 600 mg tab 1 tab /24 jam PO
KATARAK IMATUR
ANAMNESIS
Keluhan utama: Pandangan mata kabur/buram (+). Sejak kapan? Mata kanan
atau kiri atau keduanya?
- Pandangan seperti melihat asap/kabut (+)
- Pandangan seperti melihat halo (+)
- Pandangan silau saat melihat cahaya (+)
- Sulit melihat atau membaca pada redup (+)
- Kemampuan baca dari awalnya buruk menjadi bisa membaca (myopic shift)
(+) karena lensa yang katarak mencembung membuat kekuatan akomodasi
bertambah
Singkirkan penyakit lain:
- Pandangan melihat terowongan (-) (+) pada glaukoma kronik
- Pandangan melihat tirai (-) (+) pada ablasio retina
- Pandangan melihat pelangi (-) (+) pada glaukoma akut
Keluhan tambahan:
- Mata merah (-) kemudian, tentukan differential diagnosis: mata tenang
visus turun.
- Mata nyeri (-). Bila disertai glaukoma akut nyeri pada mata (+)
- Nyeri kepala (-) (+) biasanya pada glaukoma
- Mual, muntah (-) (+) biasanya pada glaukoma
Riwayat pengobatan:
- Sudah pernah berobat sebelumnya? Sudah diberi obat apa untuk meredakan
keluhan?
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis:
Biasanya dalam batas normal
Status oftalmologi:
Visus OD dan OS turun pada mata yang terlibat
Tek. Intra Okular OD dan OS biasanya normal
Kedudukan Bola Mata biasanya ortoforia
Gerakan Bola Mata biasanya baik ke segala arah
Keterangan: Gambaran hasil shadow test (+) ada bayangan iris di lensa
berbentuk bulan sabit warna gelap. Ini menandakan KATARAK IMATUR
Diagnosis Kerja
Katarak Senilis Imatur OD/OS/ODS
Diagnosis Banding
- Katarak Senilis Imatur OD/OS/ODS
- Katarak Senilis Matur OD/OS/ODS
- Katarak Senilis Hipermatur OD/OS/ODS
- Katarak Traumatika OD/OS/ODS bila ada riwayat trauma
- Katarak Komplikata OD/OS/ODS bila disebabkan oleh DM
Tatalaksana
- Edukasi mengenai penyakit katarak kepada pasien.
- Edukasi bahwa pasien akan dirujuk ke dokter Spesialis Mata untuk
pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Tatalaksana yang dilakukan berupa
tindakan ekstraksi lensa, silahkan jelaskan jenis tindakan seperti ECCE, ICCE,
Fakoemulsifikasi, dan Pemasangan IOL dengan bahasa yang mudah
dimengerti pasien. Adapun teorinya sebagai berikut:
o ECCE (Extracapsular Cataract Extraction): isi lensa berupa korteks dan
nukleus diangkat, meninggalkan sebagian kapsul anterior dan seluruh
kapsul posterior. Selanjutnya, IOL ditempatkan pada capsular bag.
o ICCE (Intracapsular Cataract Extraction): dilakukan insisi pada limbus
atau kornea perifer lensa dan kapsul diangkat prosedur ini telah
jarang dilakukan karena risiko ablasio retina dan edema makular sistoid
o Fakoemulsifikasi dan Implantasi IOL: dilakukan insisi kecil sekitar 3 mm
pada kornea bagian temporal atau superior lensa yang keruh
dipecahkan menjadi beberapa bagian oleh gelombang ultrasonik dan
dihisap dengan vakum kapsul anterior sebagian ditinggalkan dengan
teknik continuous curvilinear capsulorhexis (CCC) lalu, dipasang
lensa tanam lipat atau foldable IOL KEUNTUNGAN: luka insisi kecil
sehingga risiko infeksi minimal, tidak butuh jahitan luka, dan
penyembuhan luka lebih cepat.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah - DALAM BATAS NORMAL
Nadi
Frekuensi napas
Suhu
Okuli Dekstra Okuli Sinistra
Visus 6/6 6/6
Tekanan Intraokular 15,4 mmHg 14,9 mmHg
KBM Hipertropia OD
12 105 14
GBM 0 0 -2 -2
0 0 0 -2
0 0 0 -2
Segmen Anterior
Palpebra Inferior : Tampak Inferior : Tampak
eritema (+) eritema (+)
Konjungtiva Tenang Tenang
Kornea Jernih Jernih
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Bulat, sentral, refleks Bulat, sentral, refleks
Pupil cahaya (+), diameter cahaya (+), diameter
3 mm, RAPD (-) 3 mm, RAPD (-)
Lensa Jernih Jernih
Segmen Posterior
Refleks Fundus RFOD (+) RFOS (+)
Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,
Papil warna merah normal, warna merah, c/d: 0,3
c/d: 0,3 a/v 2:3 a/v 2:3
Refleks fovea (+) Refleks fovea (+)
Makula
Normal Normal
Kontur pembuluh Kontur pembuluh
Retina
darah baik darah baik
Pemeriksaan Penunjang
- MRI kepala
- USG Orbita
- Pemeriksaan Laboratorium Tes Fungsi Tiriod
Diagnosis banding
Orbital Pseudotumor
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
Farmakologi
- Metil Prednisolon tab 16 mg / 12 jam PO
- Omeprazol cap 20 mg / 12 jam PO
Anamnesis
- Benjolan yang semakin membesar
- Nyeri (+)
- Mudah berdarah
- Bisa disertai gatal
Pemeriksaan Fisik
Status Generalikus: dbn
Status oftalmologikus:
Visus: 6/6
TIO: P=N+0
KBM: ortoforia
GBM: baik ke segala arah
Palpebra: massa, ukuran Amm x Bmm, batas, tepi, nyeri tekan, mudah berdarah,
telangiektasia, madarosis.
SCC noduler: nodul hiperkeratotik, biasanya disertai krusta dan fisura. Batas tegas, tepi
reguler
SCC ulseratif: dasar hiperemis, indurasi, batas tegas, tepi reguler/ireguler
Konjungtiva: tenang
Kornea: jernih
BMD: sedang
Iris: gambaran baik
Pupil: bulat, central, rc (+), diameter 3mm
Lensa: jernih
RF: RFOD (+), RFOS (+)
Papil: bulat, batas tegas, warna merah, c/d 0,3, a/v 2/3
Makula: refleks fovea (+)
Retina: kontur pembuluh darah baik
Pemeriksaan penunjang
Biopsi
Diagnosis Banding
Benign
- Seborrheic keratosis
- Actinic keratosis
- Keratoacanthoma
- Chalazion
- Cyst
- Squamous papilloma
- Blepharitis
- Xanthelasma
- Nevus
- Verruca
Malignant
- Basal cell carcinoma
- Sebaceous gland carcinoma
- Malignant melanoma
- Lymphoma
- Merkel cell tumor
- Metastasis
Tatalaksana
Non Medikametnosa
- Menjelaskan bahwa pasien akan dirujuk untuk dilakukan operasi
- Rujuk pasien ke spesialis mata