Anda di halaman 1dari 5

Nama : Astrid Tamara Maajid B

NPM : 130112160677

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. NN

Umur : 22 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pekerja pabrik

Alamat : Cikutra

Tanggal pemeriksaan : 10 Juli 2017

ANAMNESA
Keluhan utama : Benjolan di kelopak mata kanan atas, sejak 3 hari yang lalu
(akut  hordeolum, kronik  khalazion)
Anamnesa khusus :

- Apakah benjolan terasa bertambah besar? Ya


- Apakah terdapat Bengkak dan merah pada bagian kelopak mata? (Ya  hordeolum,
tidak  khalazion)
- Apakah disertai mata merah? Tidak
- Apakah disertai penglihatan buram? Tidak
- Apakah terasa nyeri terutama saat mengedipkan mata? (Ya  hordeolum, tidak 
khalazion)
- Apakah terdapat keluhan serupa sebelumnya? Tidak
- Riwayat demam? Tidak
- Apakah terdapat nanah keluar dari pangkal rambut? (Ya  biasanya hordeolum
eksterna)
- Apakah terdapat pembesaran kelenjar pada kelenjar sekitar telinga (preaurikel)? Ya 
hordeolum, tidak  khalazion
Anamnesa tambahan

- Riwayat terpapar debu, kelilipan?


- Riwayat mengucek mata (kurang menjaga higienitas)?
- Riwayat keluhan yang sama di lingkungan?

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : sakit sedang
Tanda vital : dalam batas normal
STATUS OFTALMOLOGIS

OD OS
Visus dasar/PH 6/6 6/6
Posisi Bola Mata Ortotropia
Pergerakan Bola Mata
Duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Pergerakan Bola Mata
Baik ke segala arah
Versi
TIO N N
Silia Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Nodule(+) 0,5 cm x 0,5 cm
Palpebra Superior konsistensi lunak, kemerahan tenang
(+), nyeri tekan (+), edema
Palpebra Inferior Tenang tenang
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Tarsalis Superior Tenang Tenang
Konjungtiva Tarsalis Inferior Tenang Tenang
Konjungtiva Bulbi Injeksi (-) Injeksi (-)
Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)
COA Sedang, flare (-) Sedang, flare (-)
Pupil Bulat, diameter 3 mm, RC +/+ Bulat, diameter 3 mm, RC +/+
Rubeosis (-) Rubeosis (-)
Iris
Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih

PEMERIKSAAN OBJEKTIF DENGAN ALAT LAIN


Funduskopi direk : red reflex ODS (+)
Pemeriksaan kelenjar preaurikuler: membesar
RESUME

ANAMNESA

Os mengeluh benjolan pada mata kanan atas sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri,
bengkak dan kemerahan pada kulit di daerah benjolan tersebut. Keluhan dirasakan bertambah besar.
Riwayat sering mengucek mata diakui pasien.

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan visus, ph ODS 6/6
Posisi mata: orthotropia, GBM ke segala arah
TIO: N
OD: PS: nodule (+) 0,5 x 0,5 cm konsistensi lunak, hiperemis, edema, nyeri tekan (+)
DD

 Hordeolum eksterna PS OD
 Hordeolum interna PS OD
 Khalazion
 Tumor kelopak mata

DK
Hordeolum eksterna palpebra superior OD

ANJURAN PEMERIKSAAN KHUSUS

 Kultur dan resistensi abses

PENATALAKSANAAN
Umum : Edukasi:

• Kompres hangat pada palpebra setiap hari dan lid scrubs untuk mencegah
pembentukan lesi baru
• Jangan sering mengucek mata.
• Kontrol 1 minggu kemudian
Khusus :

• 1. Kompres air hangat 3-4 kali/hari selama 10-15 menit


• 2. Antibiotik topikal : C. Mycos (hidrokortison dan chloramphenicol) 1-2 tetes, 2-
3x/hari
• 3. Insisi dan drainase hordeolum dan chalazion (apabila nanah tidak keluar atau tidak
sembuh dalam 48 jam)

PROGNOSA
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
PEMBAHASAN
Hordeolum
Definisi: peradangan supuratif kelenjar kelopak mata
Etiopathogenesis: hordeolum disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar sebasea pada dasar bulu
mata. Hordeolum dapat disebabkan oleh kurangnya higine, sering mengucek mata, biasanya
disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan umumnya dapat sembuh sendiri

Tipe hordeolum:
a. Hordeolum interna: infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Benjolan
dapat keluar ataupun ke dalam, pembengkakan biasanya lebih besar dari hordeolum
eksterna
b. Hordeolum eksterna: infeksi kelenjar Zeis atau Moll. Benjolan ke luar, dengan mata
nanah terlihat dari eksternal

Gejala:

Hordeolum Khalazion
Kelopak mata bengkak dan merah Benjolan pada kelopak mata tidak merah
Terasa nyeri dan mengganjal Tidak terasa nyeri
Nyeri bila ditekan Waktu yang lebih lama (kronis)
Kelenjar preaurikel dapat membesar Kelenjar preaurikel tidak membesar
Dapat membentuk abses dan pecah
sendiri
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
a. Kultur abses dan tes resistensi antibiotik
b. Pada hordeolum interna dan chalazion harus dipikirkan keganasan terutama
apabila berulang  pemerksaan histopatologi

Penatalaksanaan:
- Biasanya sembuh sendiri. Kompres hangat 3x sehari selama 10 menit sampai nanah
keluar
- Antibiotik sistemik (apabila ada tanda cellulitis)
- Antibiotik lokal apabila berbakat untuk rekuren atau terjadi pembesaran kelenjar
preaurikel
- Insisi dan drainase apabila tidak membaik dalam 48 jam
o Hordeolum internal: insisi vertikal pada permukaan konjungtiva untuk
mencegah terpotongnya kelejar meibom
o Hordeolum eksternal: insisi horizontal untuk meminimalisasi scar (sejajar
margo palpebra)

Komplikasi
Preseptal cellulitis: disebabkan karena infeksi menyebar  orbital cellulitis

Anda mungkin juga menyukai