NPM : 130112160677
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NN
Umur : 22 tahun
Alamat : Cikutra
ANAMNESA
Keluhan utama : Benjolan di kelopak mata kanan atas, sejak 3 hari yang lalu
(akut hordeolum, kronik khalazion)
Anamnesa khusus :
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : sakit sedang
Tanda vital : dalam batas normal
STATUS OFTALMOLOGIS
OD OS
Visus dasar/PH 6/6 6/6
Posisi Bola Mata Ortotropia
Pergerakan Bola Mata
Duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Pergerakan Bola Mata
Baik ke segala arah
Versi
TIO N N
Silia Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Nodule(+) 0,5 cm x 0,5 cm
Palpebra Superior konsistensi lunak, kemerahan tenang
(+), nyeri tekan (+), edema
Palpebra Inferior Tenang tenang
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Tarsalis Superior Tenang Tenang
Konjungtiva Tarsalis Inferior Tenang Tenang
Konjungtiva Bulbi Injeksi (-) Injeksi (-)
Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)
COA Sedang, flare (-) Sedang, flare (-)
Pupil Bulat, diameter 3 mm, RC +/+ Bulat, diameter 3 mm, RC +/+
Rubeosis (-) Rubeosis (-)
Iris
Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih
ANAMNESA
Os mengeluh benjolan pada mata kanan atas sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri,
bengkak dan kemerahan pada kulit di daerah benjolan tersebut. Keluhan dirasakan bertambah besar.
Riwayat sering mengucek mata diakui pasien.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan visus, ph ODS 6/6
Posisi mata: orthotropia, GBM ke segala arah
TIO: N
OD: PS: nodule (+) 0,5 x 0,5 cm konsistensi lunak, hiperemis, edema, nyeri tekan (+)
DD
Hordeolum eksterna PS OD
Hordeolum interna PS OD
Khalazion
Tumor kelopak mata
DK
Hordeolum eksterna palpebra superior OD
PENATALAKSANAAN
Umum : Edukasi:
• Kompres hangat pada palpebra setiap hari dan lid scrubs untuk mencegah
pembentukan lesi baru
• Jangan sering mengucek mata.
• Kontrol 1 minggu kemudian
Khusus :
PROGNOSA
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
PEMBAHASAN
Hordeolum
Definisi: peradangan supuratif kelenjar kelopak mata
Etiopathogenesis: hordeolum disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar sebasea pada dasar bulu
mata. Hordeolum dapat disebabkan oleh kurangnya higine, sering mengucek mata, biasanya
disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan umumnya dapat sembuh sendiri
Tipe hordeolum:
a. Hordeolum interna: infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Benjolan
dapat keluar ataupun ke dalam, pembengkakan biasanya lebih besar dari hordeolum
eksterna
b. Hordeolum eksterna: infeksi kelenjar Zeis atau Moll. Benjolan ke luar, dengan mata
nanah terlihat dari eksternal
Gejala:
Hordeolum Khalazion
Kelopak mata bengkak dan merah Benjolan pada kelopak mata tidak merah
Terasa nyeri dan mengganjal Tidak terasa nyeri
Nyeri bila ditekan Waktu yang lebih lama (kronis)
Kelenjar preaurikel dapat membesar Kelenjar preaurikel tidak membesar
Dapat membentuk abses dan pecah
sendiri
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
a. Kultur abses dan tes resistensi antibiotik
b. Pada hordeolum interna dan chalazion harus dipikirkan keganasan terutama
apabila berulang pemerksaan histopatologi
Penatalaksanaan:
- Biasanya sembuh sendiri. Kompres hangat 3x sehari selama 10 menit sampai nanah
keluar
- Antibiotik sistemik (apabila ada tanda cellulitis)
- Antibiotik lokal apabila berbakat untuk rekuren atau terjadi pembesaran kelenjar
preaurikel
- Insisi dan drainase apabila tidak membaik dalam 48 jam
o Hordeolum internal: insisi vertikal pada permukaan konjungtiva untuk
mencegah terpotongnya kelejar meibom
o Hordeolum eksternal: insisi horizontal untuk meminimalisasi scar (sejajar
margo palpebra)
Komplikasi
Preseptal cellulitis: disebabkan karena infeksi menyebar orbital cellulitis