Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

CHALAZION Oleh
Askarani Kamilasari
201810401011124

Pembimbing : dr. Minggaringrum, Sp.M

SMF ILMU KESEHATAN MATA


RS BHAYANGKARA KEDIRI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
IDENTITAS
Nama : Nn. M

Usia : 23 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Suku : Jawa

Agama : Islam

Alamat : Jl. Balowerti V no. 25, Kediri

Pekerjaan : Mahasiswi

Datang ke Poli Mata tanggal 19 Maret 2019


ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Benjolan di kelopak mata kanan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada kelopak mata kanan.
Benjolan dirasakan sejak 10 hari yang lalu. Pasien juga merasakan
cenut-cenut dan kemeng hanya pada hari pertama muncul benjolan.
Saat ini pasien sudah tidak mengeluhkan nyeri pada benjolan. Tidak
ada sekret, tidak ada kemerahan, tidak perih atau panas, tidak
nerocoh/berair, tidak ada sensasi benda asing atau mengganjal, tidak
merasa silau saat melihat cahaya.
Riwayat Penyakit Dahulu:

• Pasien pernah mengalami hal serupa pada kelopak mata sebelah


kanan, sudah pernah diobati dan keluhan sempat berkurang,
namun saat ini keluhan muncul kembali pada kelopak mata yang
sama (sesisi). Sebelumnya benjolan muncul saat pasien merasa
kecapekan.
• Riwayat memakai kacamata : memakai kacamata spheris
negative dan silinder pada mata kanan dan kiri
• Riwayat trauma : (-)
• Riwayat alergi : debu, dingin
• Riwayat alergi obat : (-)
• Riwayat diabetes melitus : (-)
• Riwayat hipertensi : (-)
• Riwayat operasi : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : alergi (+)
debu, riwayat DM (+), riwayat HT (+)

Riwayat Sosial : Pasien sering


menggunakan maskara

Riwayat Pengobatan : (-)


PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis

• Keadaan Umum : baik

Kesadaran

• compos mentis

Status gizi

• baik

Vital Sign

• TD : 120/80 mmHg
•T : 37°C
• Nadi : 88x/menit
• RR : 22x/menit
STATUS OFTALMOLOGIS
Pemeriksaan Mata kanan Mata kiri
Visus
 Visus  0,8  0,6
 Dengan Koreksi  1.0  0,9
 Distansia pupil  -
 Eksoftalmus (-)  Eksoftalmus (-)
 Endoftalmus (-)  Endoftalmus (-)
Kedudukan bola mata  Deviasi (- )  Deviasi (- )
 Gerakan bola mata (bebas ke  Gerakan bola mata (bebas ke
segala arah ) segala arah)
 Warna hitam  Warna hitam
Suprasilia
 Letak simetris  Letak simetris
Palpebra Superior OD OS

 Edema - -

 Hiperemi - -

(ukuran 0,5 cm x 0,5 cm, konsistensi kenyal,


 Benjolan -
batas tegas, terfiksasi, tidak didapatkan
tanda-tanda inflamasi)
Palpebra Inferior

 Edema - -

 Hiperemi - -

 Benjolan - -
Konjungtiva Palpebra Superior OD OS

 Hiperemi - -

 Benjolan + -

Palpebra Inferior

 Hiperemi - -

 Benjolan - -
Sistem Lakrimalis

 Punctum lakrimalis  Terbuka  Terbuka

 Tes anel  Tidak dilakukan  Tidak dilakukan

Sklera

Warna putih/Keruh Putih Putih

Kornea

 Kejernihan  Jernih  Jernih


 Permukaan  Cembung  Cembung
 Infiltrate  (-)  (-)
 Sikatrik  (-)  (-)
 Arkus senilis  (-)  (-)
 Edema  (-)  (-)
 Tes placido  Tidak dilakukan  Tidak dilakukan
Bilik Mata Depan

 Jernih  (+)  (+)


 Kedalaman normal  Normal  Normal
 Hifema/hipopion  (-)  (-)

Iris

 Warna  Coklat  Coklat


 Regular  (+)  (+)

Pupil

 Bulat  (+)  (+)

 Diameter  3 mm  3 mm

 Reflek cahaya langsung dan tidak  (+)  (+)

langsung (+)

Lensa

 Keruh  (-)  (-)


 Shadow test  Tidak dilakukan  Tidak dilakukan
Tonometri

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Segmen Posterior

 Fundus reflek Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Papil N. II Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Rasio arteri vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan

 Reflek makula Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Okuli Dextra Okuli Sinistra
DIAGNOSIS DAN DIFFENTIAL DIAGNOSIS
Diagnosis : Diagnosis Banding :
Okuli dextra Okuli Dextra
Chalazion Hordeolum
Palpebra Interna Palpebra
Superior Superior
TERAPI
Non medikamentosa: Kompres hangat 5-10 menit dalam 3-4 kali
sehari, mengurangi konsumsi makanan tinggi protein
Medikamentosa: antibiotik dan steroid
Pembedahan: insisi vertikal
Komplikasi :astigmatisme

Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanactionam : dubia ad bonam
DISKUSI
Dx: OD Chalazion palpebra superior berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pada anamnesis dikatakan bahwa terdapat benjolan pada mata kanan, konsistensi kenyal,
tidak nyeri dan tidak kemerahan dan pada pemeriksaan fisik teraba benjolan pada palpebra
superior berbatas tegas, dan tidak didapatkan nyeri tekan (tidak terdapat tanda-tanda
peradangan akut)
Terapi yang bisa diberikan yaitu :
Non medikamentosa : Kompres dengan air hangat 3-4 x sehari selama 5-10 menit,
menghindari terlalu banyak menyentuh daerah yang sakit dan menjaga kebersihan daerah
mata untuk mempercepat penyembuhan penyakit dan mencegah terjadinya infeksi sekunder,
mengurangi konsumsi makanan tinggi protein (seperti ayam, telur, susu dan produk dari
susu, mie instan, ikan, kacang, dll
Medikamentosa:
• Nolipo 500 mg capsule, 1 kapsul sehari
• Tobroson 4x sehari, 2 tetes pada mata kanan
• Cendo Xitrol salep 1x sehari, dioleskan pada kelopak mata kanan
• Pembedahan
PEMBAHASAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PALPEBRA
CHALAZION
DEFINISI

Radang granulomatosa yang timbul akibat sumbatan pada kelenjar Meibom atau
tersumbatnya sekresi kelenjar sebasea.
ETIOLOGI

Sumbatan pada saluran kelenjar


FAKTOR RESIKO

• Belum diketahui dengan pasti factor resiko apa yang menyebabkan terjadinya
kalazion
• Hygiene palpebra yang buruk
• Stress
• Faktor makanan
TANDA & GEJALA
• Benjolan pada kelopak, tidak hiperemi, tidak ada nyeri tekan, dan adanya
pseudoptosis.
• Kelenjar preurikel tidak membesar.
• Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya
sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.
• Awalnya, pasien datang dengan riwayat singkat adanya peradangan akut (misalnya
merah, pembengkakan, perlunakan). Setelah beberapa hari, gejala-gejala awal hilang,
tanpa rasa sakit, tumbuh lambat, benjolan tegas dalam kelopak mata.
• Kulit di atas benjolan dapat digerakkan secara longgar
DIAGNOSIS

• Diagnosis hordeolum dapat ditegakkan hanya dengan riwayat


(anamnesis) dan pemeriksaan fisik.
• Tidak ada tes diagnostik yang diperlukan atau berguna dalam
diagnosisnya.
• Biopsi/histopatologis jika dicurigai adanya keganasan
DIAGNOSIS BANDING

• Hordeolum interna
• Keganasan pada palpebra
TATALAKSANA
TERAPI NON-FARMAKOLOGIS

• Kompres Hangat
• Jangan menekan kalazion
• Hindari pemakaian makeup pada mata
• Pembedahan
TERAPI FARMAKOLOGIS

• Antibiotik Topikal
• Steroid Topikal
• Antibiotik Sistemik
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai