Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL READING

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK UNTUK


KEPALA DAN LEHER

PEMBIMBING
D R . I N D R A S E T I AWA N , S P. T H T- K L

Putri Mega Firmadhani


201720401011154

SMF Telinga Hidung dan Tenggorok


Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang
ANAMNESIS (RIWAYAT PASIEN)

IDENTIFIKASI PASIEN
• Memahami pasien lebih dahulu sebelum bertanya lebih jauh
mengenai keluhan yang mereka rasakan merupakan tindakan
yang baik. Subjudul yang tertulis berikut merupakan hal yang
harus diperhatikan dalam mengisi lembar riwayat pasien.
NAMA
• Mengetahui nama pasien sangatlah penting
UMUR
• Kelainan kongenital yang kebanyakan tampak sejak lahir, seperti:
• Cystic Higroma
• Hemangioma
• Sumbing bibir (cleft lip), sumbing langit-langit (cleft palate)
• Kelainan kongenital yang tampak di kemudian hari, seperti:
• Kista branchial
• Kista dermoid
• Kista thyroglossal
• Malignansi yang mempengaruhi usia yang lebih dewasa. Tumor malignan bersifat
sedikit lebih agresif pada pasien yang berusia kurang dari 45 tahun.
• Penyakit yang berhubungan dengan thyroid – mempengaruhi berbagai usia.
JENIS KELAMIN
Berbagai penyakit cenderung lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin tertentu,
seperti:
• Penyakit Thyroid – lebih banyak pada perempuan
• Plummer-Vinson Syndrome – lebih banyak pada perempuan
• Malignansi pada Kelenjar Submandibula – lebih banyak pada laki-laki
• Malignanis pada rongga mulut dan laring – lebih banyak pada laki-laki
AGAMA
Berbagai kondisi dianggap muncul sebagai akibat dari adat religius. Reverse
smoking (merokok dengan bagian rokok yang dibakar di arah mulut) di Kashmir sangat
lazim ditemukan. Hal ini diasosiasikan dengan keganasan rongga mulut dan orofaring.
Consanguineous marriage (pernikahan serentak/sedarah; pernikahan yang dilakukan
dengan dua orang yang masih memiliki hubungan darah) diasosiasikan dengan
berbagai kelainan kongenital pada kepala dan leher seperti sindroma Treacher Collins,
ketulian, microtia, anotia, aplasia maxilla dan mandibula.
PEKERJAAN
Beberapa penyakit menunjukkan predileksi yang khas terhadap
pekerjaan tertentu.
• Kanker maksila – pekerja yang bekerja dengan kayu, pekerja yang
bekerja dengan nikel, dll
• Nodul pita suara – penyanyi, aktor, politisi
TEMPAT TINGGAL
Beberapa penyakit memiliki penyebaran geografis
• Thyroid – daerah pesisir Kerala, Karnataka, daerah
Himalaya
• Rhinosporiodosis – Kerala, Tamilnadi Sri Lanka
• Rhinoscleroma – Karnataka (Bhidar, Shomoga, dll)
KELUHAN UTAMA
• Keluhan pasien dicatat dalam subjudul ini secara kronologis
sesuai dengan urutan kemunculannya
• Durasi keluhan-keluhan ini
• Harus ditentukan apakah pasien dalam keadaan normal (sehat)
sebelum keluhan muncul. Karena ada kemungkinan bahwa
pasien tidak mengemukakan beberapa keluhan karena
keluhan-keluhan tersebut dianggap tidak signifikan/tidak
penting atau tidak berkaitan dengan keluhan utamanya saat ini.
Padahal hal ini dapat menjadi petunjuk yang sangat penting
dalam menegakkan diagnosis
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Riwayat ini dimulai sejak awal kemunculan gejala pertama hingga saat dilakukannya
pemeriksaan. Yang berisi:
1. Mode onset
• mendadak
• insidious (tersembunyi; perlahan, tidak nampak namun memberikan efek yang
membahayakan)
2. Perjalanan penyakit
• Progresif : progresivitas cepat (malignansi/inflamasi)
progresivitas lambat (tumor benigna/jinak)
• Non-progresif (kondisi kongenital)
3. Faktor yang memperberat
4. Faktor yang meringankan
5. Apakah pasien sedang dalam terapi apapun?
6. Variasi diurnal
Hal-hal ini harus dituliskan dalam bahasa pasien,
bukan dalam istilah ilmiah. Pasien harus diperbolehkan
untuk mendeskripsikan gejala-gejala yang dialaminya
sendiri. Mereka lebih memahami keluhan yang mereka
alami dibandingkan oleh dokter. Jangan pernah
menanyakan pertanyaan yang menjurus di awal.
Terkadang jawaban yang negatif lebih berharga dalam
menentukan diagnosis dan tidak boleh disepelekan,
misalnya, pada kasus sinus di pipi, tidak adanya riwayat
munculnya watery discharge (keluarnya cairan) pada
saat makan mengeksklusi adanya salivary fistula.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat hipertensi, diabetes melitus, tuberkulosis, asma bronkial,
tendensi/kecenderungan perdarahan, alergi apapun, operasi apapun yang
pernah dilakukan sebelumnya harus diperhatikan, karena hal-hal ini penting
dalam menegakkan diagnosis maupun menentukan terapi.
RIWAYAT TERAPI
• Terapi harus memperhatikan secara detil terapi terdahulu yang sudah
diberikan seperti yang dibahas pada Bab 3. Hal ini penting untuk
menentukan intensitas dan tipe penyakit.
RIWAYAT KELUARGA
• Adanya keluhan yang serupa pada keluarga
• Banyak penyakit yang berulang dalam keluarga
• Adanya riwayat hipertensi, diabetes melitus, tuberkulosis, asma bronkial
pada keluarga yang sedarah
RIWAYAT PRIBADI
• Riwayat pernikahan
• Pola makan
• Tidur
• Kebiasaan BAK dan BAB (bowel and bladder habbit)
• Penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan
• Adiksi : - Alkohol
- Merokok
- Mengunyah
- Menghirup atau menghisap
POIN UMUM YANG HARUS DIPERHATIKAN
• Massa di leher yang paling umum adalah reactive node, dan hal ini
seringnya bersifat sekunder akibat infeksi bakteri atau virus pada telinga,
hidung, sinus-sinus, gigi, tonsil, atau kulit dan jaringan ikat pada kepala
dan leher
• Sebagian besar massa di leher pada anak-anak bersifat jinak/benigna.
• Sebagian besar massa di leher pada orang dewasa bersifat
ganas/malignan.
• The rule of 7 (“Hukum 7”) adalah pedoman yang sangat berguna :
• Massa yang muncul selama 7 hari bersifat inflamatori
• Muncul selama 7 bulan bersifat malignan
• Muncul selama 7 tahun bersifat kongenital atau benigna/jinak
• Benjolan multipel hampir selalu melupakan nodus limfatikus
• FNAC (Fine Needle Aspiration Cytology) adalah alat diagnostik yang
sangat berguna dalam mendiagnosis benjolan benigna dan maligna
• Benjolan-benjolan malignan harus ditentukan stage-nya (derajat
keparahannya) secara akurat dan ditangani bersamaan dengan
benjolan primernya

Anda mungkin juga menyukai