Anda di halaman 1dari 4

MAKNA DELUSI BIZAR DALAM SKIZOFRENIA

Rodrigo S, Ana LF, Fabio S, Cinthia HH, Gerardo MAF, Rodrigo AB, Ary G, Bruno
BO

PEMBAHASAN
Agar dapat menggambarkan fenomena delusi bizar dengan lebih baik, skor Temuan
ini mengindikasikan bahwa gagasan klinis mengenai “kebizaran” lebih dikaitkan dengan
PANSS pada item G9 diperiksa terkait dengan jenis delusi, ciri klinis dan demografi pada
sampel 160 pasien dengan skizofrenia. Kepemilikan lebih banyak jenis delusi dianggap
sebagai penanda “bizar” yang lebih baik dalam penelitian ini. perbedaan tema delusi yang
kacau dan tidak pada tempatnya dibandingkan dengan delusi dengan inti tunggal yang
sistematis. Selain itu, temuan skor G9 ≥ 5 berkaitan secara signifikan dengan respons
terhadap obat antipsikotik dan memiliki lebih dari satu episode psikosis menunjukkan
bahwa delusi bizar dapat memiliki nilai prognosis tertentu.
Menurut DSM III-R (Perkumpulan Psikiatri Amerika, 1987), delusi bizar
didefinisikan sebagai satu dari tiga kriteria diagnosis yang mencukupi untuk skizofrenia.
Pada DSM-IV, adanya delusi bizar dianggap sebagai kriteria yang mencukupi untuk
penegakan diagnosis skizofrenia, dengan syarat kriteria B dan C tercapai (DSM III-R
memeriksa disfungsi pekerjaan dan sosial dan DSM-IV memeriksa durasi penyakit).
Namun, DSM-5 (Perkumpulan Psikiatri Amerika, 2013) mengesampingkan delusi bizar
sebagai kriteria diagnosis untuk skizofrenia. Meskipun delusi bizar mungkin tidak dapat
dihubungkan dengan diagnosis, penyelidikan mengenai konsep “delusi bizar” terkait nilai
prognosisnya dalam skizofrenia dapat dilakukan apabila temuan kami ditemukan pula
dalam penelitian lain.
Gejala disorganisasi pada pasien skizofrenia ditandai dengan kemampuan bicara
dan perilaku yang bizar. Kriteria sub-tipe skizofrenia disorganisasi yang ada pada DSM-
IV didasari oleh hebefrenia yang dijelaskan oleh Hecker pada tahun 1881 (Taylor,
Shorter, Vaidya, & Fink, 2010). Menurut Sullivan (1953), gejala hebefrenik merupakan
tanda dari keluaran yang lebih buruk, dan ketika perubahan hebrefenik terjadi, maka
pasien akan mengalami halusinasi visual dan auditori dan “delusi yang dapat berubah-
ubah, bizar, atau tidak masuk akal”. Temuan ini konsisten dengan temuan sebelumnya
yang menunjukkan bahwa tingkat disorganisasi yang lebih tinggi berhubungan dengan
respons yang lebih buruk terhadap perawatan, sedangkan penyakit yang berlangsung
lama berhubungan dengan prognosis jangka panjang yang lebih buruk (Cuesta, Peralta,
& De Leon, 1994; Fenton & McGlashan, 1991, Metsanen, Wahlberg, Hakko, Saarento,
& Tienari, 2006; Ortiz, Araujo Filho, de Alencar, Medeiros & Bressan, 2013; Owens,
Johnstone, Miller, Macmillan, & Crow, 2010).
Mengikuti pemahaman Sullivan mengenai skizofrensia sebagai fenomena
interpersonal, Arieti (1978) melaporkan hubungan interpersonal yang lebih buruk secara
progresif pada pasien dengan hebefrenia. Selain itu, Johansen, Iversen, Melle, dan Hestad
(2013) menyatakan bahwa nilai tidak setuju pasien terhadap tujuan perawatan dengan
terapis berkaitan secara berbeda dengan edukasi yang lebih singkat dan gejala psikotik
yang lebih positif dengan konten pemikiran yang tidak biasa dan tidak adanya penilaian
dan wawasan.
Penelitian ini terbatas dengan penggunaan item PANSS yang hanya bersifat
probabilistik. Maka dari itu, penilaian lain dapat menilai isi delusi yang berbeda sebagai
“sangat berat”. Selain itu, kami tidak dapat membedakan FRS Schneider (Schneider,
1959) dari isi delusi lain dan hanya beberapa karakteristik klinis dibandingkan dengan
delusi bizar. Di sisi lain, deskripsi PANSS mengenai pemikiran yang tidak biasa
berempati dengan manifestasi gejala yang lebih berat karena memerlukan isi delusi yang
sangat tidak masuk akal seperti keparahan tingkat 6, yakni “pasien mengekspresikan ide-
ide yang tidak logis atau tidak masuk akal atau ide yang memiliki kualitas yang bizar
(misal memiliki tiga kepala, kedatangan tamu dari planet lain)”. Tidak ada proposisi dari
penilaian delusi bizar dalam penilaian statistik yang ditemukan dalam literatur ini.
Melihat bahwa kejadian tipe delusi berkaitan dengan satu atau lebih episode psikosis pada
penelitian ini, penelitian lebih lanjut mengenai delusi dapat bermanfaat dalam
mengidentifikasi diagnosis atau bahkan dapat memprediksi prognosis pada pasien
skizofrenia.
Tabel 1. Perbandingan PANSS item G9 antar pasien dengan 2, 3, 4, dan 5 jenis delusi (N
= 160).
Jumlah delusi N (%) Rerata G9 SD Nilai P Ukuran
efek*
2 jenis Ya 9 (5.7%) 3.89 0.33 0.016 -0.68-
Tidak 151 5.09 1.46
(94.3%)
3 jenis Ya 33 (20.6%) 3.82 1.40 < 0.001 -0.97
Tidak 127 5.33 1.30
(79.4%)
4 jenis Ya 67 (41.8%) 5.22 1.25 0.131 0.16
Tidak 93 (58.2%) 4.87 1.57
5 jenis Ya 51 (31.8%) 5.73 1.28 < 0.001 0.67
Tidak 109 4.69 1.41
(68.2%)
SD: standar deviasi, G9: komponen PANSS mengenai pemikiran tidak biasa. *Ukuran efek Cohen’s d.

Tabel 2. Perbandingan ciri-ciri klinis dan demografi pasien dengan G9 ≤ 4 dan G9 ≥ 5 (N


= 160).
Ciri-ciri G9 ≤ 4 (n = 62) G9 ≥ 5 (n = 98) Nilai P
Laki-laki N (%) 36 (58.0%) 54 (55.1%) 0.746
Episode pertama 25 (52.1%) 23 (47.9%) 0.033
psikosis N (%)
Respons awal N 36 (58.0%) 33 (33.6%) 0.001
(%)
Usia dalam tahun, 34.77 (±12) 33.58 (±12) 0.558
rerata (±SD)
Tahun pendidikan, 8.2 (±1) 8.1 (±1) 0.779
rerata (±SD)
Usia saat onset, 24.92 (±10) 23.70 (±8) 0.439
rerata (±SD)
Durasi penyakit, 9.73 (±10) 9.94 (±9) 0.896
rerata (±SD)
Durasi rawat inap, 42.58 (±27) 49.34 (±29) 0.175
rerata (±SD)
PANSS awal, rerata 126.13 (±21) 128.18 (±19) 0.527
(±SD)
CGI-S awal, rerata 5.98 (±0.8) 6.18 (±0.6) 0.093
(±SD)
GAF awal, rerata 21.58 (±10) 20.68 (±8) 0.564
(±SD)
SD: standar deviasi, PANSS: skala sindrom positif dan negatif, CGI-S: keparahan impresi global klinis,
GAF: penilaian fungsi global, G9: komponen PANSS mengenai pemikiran tidak biasa.
DISCLOSURE STATEMENT
Rodrigo Affonseca Bressan menerima dana penelitian dari FAPESP, CNPq,
CAPES, Fundacao Safra, Fundacao ABADS, Janssen, Eli Lilly, Lundbeck, Novartis dan
Roche, berperan sebagai pembicara untuk Astra Zeneca, Bristol, Janssen, Lundbeck dan
Revista Brasileira de Psiquiatria, dan merupakan pemilik saham Radiopharmacus Ltda
dan Biomolecular Technology Ltda. Ary Gadelha merupakan bagian dari biro pembicara
dan/atau berlaku sebagai konsultan untuk Janssen-Cilag selama 12 tahun terakhir. Peneliti
lain tidak melaporkan adanya konflik yang perlu diungkap.

Anda mungkin juga menyukai