Anda di halaman 1dari 15

RHINOSKOPI POSTERIOR

UMAR
201710401011167

Pembimbing : dr. Indra Setiawan, Sp. THT-KL


1. Perkenalan dan Ananmesis
2. Peralatan yang disiapkan
2. Peralatan yang disiapkan

Lampu kepala van hasselt

Kaca nasofaring

Spatel lidah

Handscoon

Spiritus
3. Pemasangan Lampu Kepala dan handscoon
4. Posisikan Pasien
5. Mempanaskan kaca nasofaring ( perhatikan
tidak terlalu panas)
6. Pasien diminta untuk membuka mulut 
dibuka sebesar 2/3 lidah anterior, tekanlah
dengan spatula lidah
7. Pasien bernafas melalui mulut
- uvula terangkat
- kaca nasofaring masuk menelusuri spatula lidah dengan arah
kaca keatas
8. Setelah kaca sampai di nasofaring  px
nafas biasa
9. Evaluasi

1. Septum nasi bagian belakang

2. Nares posterior (koana)

3. Sekret di dinding belakang faring (post nasal drip) dengan


memutar kaca tenggorok lebih ke lateral maka tampak konka
superior, konka media dan konka inferior.

4. Dapat dilihat nasopharing, perhatikan muara tuba, torus


tubarius dan massa di fossa Rossenmuller.
9. Evaluasi
9. Evaluasi
10. Kembalikan alat alat dan dibersihkan
Daftar Pustaka
Boies et al. 2012. Buku Ajar Penyakit THT edisi 6. Jakarta: EGC
Iskandar, N., Soepardi, E., & Bashiruddin, J., et al (ed).
2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi ke6. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai