Anda di halaman 1dari 29

Endoftalmitis

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN  
 Nama : Tn. M
 Umur : 65 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
 Agama : Islam
 Alamat : Pasorangi Kab. Bantaeng
 Pekerjaan :
 Tgl Pemeriksaan: 18 Desember 2011
 Rumah Sakit : Wahidin Sudirohusodo
ANAMNESIS
  Keluhan Utama : Nyeri pada mata kiri
Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak + 10 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Tiga hari sebelum timbul nyeri pasien telah
menjalani operasi katarak di RSUD Bantaeng. Nyeri muncul tiba-tiba,
mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (+).
Riawayat keluar darah dari bekas luka operasi (+). Telah mendapatkan
perawatan dan diberi obat : C. LFX, C. Tobroson, P. Prednison, dan
C. Tropin sebelum di rujuk ke RSWS.
Riwayat Hipertensi (+), Riwayat Diabetes Mellitus (+), berobat tidak
teratur.
Riw. Mencuci muka dengan air sumur setiap hari setelah operasi
katarak.
No. Pemeriksaan OD OS
1. Palpebra Edema (-) Edema (-)
2. App. Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
3. Silia Sekret (-) Sekret (+++) warna
kuning kehijauan.
4. Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Inj. Konjungtiva (+)
Inj. Perikornea (+)
5. Bola Mata Normal Normal
6. Kornea Jernih Melting, seluruh
permukaan kornea
7. Bilik Mata Depan Normal Dangkal
8. Iris Coklat, Kripte (+) Sulit dievaluasi
9. Pupil Bulat, Sentral Sulit dievaluasi
10. Lensa Keruh Sulit dievaluasi
11. Mekanisme Muskular Kesegala Arah Kesegala Arah
ODS
OD
OS
Foto Pasien
No. Pemeriksaan OD OS

1. Tensi Okuler Tn Tn-2


2. Nyeri Tekan - -
3. Massa Tumor - -
4 Glandula pre-aurikel - -
Visus

VOD : 3/60
VOS : 0
Pemeriksaan OD OS

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+)


Inj. Konjungtiva (+)
Inj. Perikornea (+)
Kornea Jernih Melting, seluruh
permukaan kornea
Bilik Mata Depan Normal Dangkal
Iris Coklat, Kripte (+) Sulit dievaluasi
Pupil Bulat, Sentral Sulit dievaluasi
Lensa Keruh Sulit dievaluasi
Slit Lamp
 SLOD : Konjungtiva hiperemis (-),
Kornea jernih, BMD normal, Iris Coklat, Kripte
(+), Pupil bulat, sentral, Lensa keruh.
NO3NC3C4
 SLOS : Konjungtiva hiperemis (+),
Injeksi Konjungtiva (+), Injeksi Periokorneal
(+), Kornea melting (+) hampir seluruh
permukaan kornea, BMD dangkal, Detail lain
sulit dievaluasi.
HASIL LABORATORIUM
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
GD2PP 338 < 200 mg/dl
Kolesterol Total 318 200 mg/dl
Koleseterol HDL 46 L (>55), P (>65) mg/dl
Kolesterol LDL 193 < 130 mg/dl
Trigliserida 114 200 mg/dl

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


GDP 249 110 mg/dl
RESUME
Seorang laki-laki berumur 65 tahun masuk Rumah Sakit Wahidin
Sudirohusodo dengan keluhan nyeri pada mata kiri, Dialami sejak + 10 hari
yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Tiga hari sebelum timbul nyeri pasien
telah menjalani operasi katarak di RSUD Bantaeng. Nyeri muncul tiba-tiba,
mata merah (+), lakrimasi (+), sekret (+). Riawayat keluar darah dari bekas
luka operasi (+).
Telah mendapatkan perawatan dan diberi obat : C. LFX, C. Tobroson, P.
Prednison, dan C. Tropin sebelum di rujuk ke RSWS. Riwayat Hipertensi (+),
Riwayat Diabetes Mellitus (+), berobat tidak teratur. Riwayat mencuci muka
dengan air sumur setiap hari setelah operasi katarak. VOD : 3/60, VOS : 0.
SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), Kornea jernih, BMD normal, Iris Coklat,
Kripte (+), Pupil bulat, sentr al, Lensa keruh. NO3NC3C4. SLOS : Konjungtiva
hiperemis (+), Injeksi Konjungtiva (+), Injeksi Perikorneal (+), Kornea
melting (+) hampir seluruh permukaan kornea, BMD dangkal, detail lain sulit
dievaluasi.
TERAPI
 
Bilas Bethadin : RL 1:4 IVFD RL 20 tpm
C. LFX 4 x 1 tts OS Dexametashon 1 amp/ 8 am/ IV

Vitreus tap + Injeksi Antibiotik intravitreal

Konsul Bagian Penyakit dalam :


Novorapid 8 – 8 – 8
Simvastatin 25 mg 0 – 0 – 1
Lanzoprazole 30 mg 0 – 0 – 1
DIAGNOSIS

OD KATARAK SENIL IMATUR


OS ENDOFTHALMITIS
DISKUSI
PENGERTIAN
Endoftalmitis merupakan peradangan berat
dalam bola mata yang biasa disebabkan oleh
infeksi.
KLASIFIKASI
Terdapat 2 tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen :
1. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran
bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran
darah. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-
15% dari seluruh endoftalmitis.
2. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma
tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang
membuka bola mata.
PENYEBAB
Penyebab terjadinya endoftalmitis antara lain:
 Tindakan pembedahan.
 Luka yang menembus mata.
 Bakteri. Penyebab paling banyak adalah
Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus, dan spesies Streptococcus
 Jamur. Penyebab paling banyak adalah Aspergilus,
fitomikosis dan aktinomises.
GAMBARAN KLINIK
 Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan
gambaran klinik :

 Rasa sakit yang sangat,


 Kelopak merah dan bengkak,
 Kelopak sukar dibuka,
 Konjungtiva kemotik dan merah,
 Kornea keruh,
 Bilik mata depan keruh.
 Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan,
 Fotofobia (takut cahaya).
Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi
setelah 24 jam dan penglihatan akan semakin
memburuk dengan berlalunya waktu. Bila
sudah memburuk, akan terbentuk hipopion,
yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris.
PENATALAKSANAAN
 Pengobatan endoftalmitis tergantung
penyebabnya.

 Segera setelah diagnosis endoftalmitis


ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena
keterlambatan beberapa jam saja dapat
membedakan hasil yang diinginkan.
Bila disebabkan oleh bakteri, dan hal ini
sudah dikonfirmasikan pemeriksaan
laboratorium, antibiotik dapat dipakai.
Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata, per
oral (diminum) atau lewat intra vena.
Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan
ke dalam mata.
Bacterial endophthalmitis

Antibiotik Topikal dan sistemik :


Ampisilin 2 gram/hari
Kloramfenikol 3 gram/hari
 1st choice
Vancomycin 1 mg/01ml
+
Ceftaxidime 2.25 mg /01ml
 2nd choice
Vancomycin 1 mg/0.1ml
+
Amikacin 4.00 mgm/0.1ml
 3rd choice
Vancomycin 1mg/0.1ml
+
Gentamycin 200 mg/0.1ml
Intravenous antibiotics
 Drug Dosage
 Vancomycin 1 g iv 12 hrly
 Ciprofloxacin 750 mg oral 12 hrly

 Ceftazidime 2 g iv 8 hrly

 Amikacin 240 mg 8 hrly

 Gentamycin 80 mg 8 hrly

 Ofloxacin 200 mg oral 12 hrly


Fungal endophthalmitis
 Ketoconazole - 400 mg/hr (2 x 1).
 Fluconazole - 200 mg/hr (4 x 1).

Fungal endophthalmitis
 Jika infeksi sudah semakin berat, dokter
spesialis mata dapat melakukan tindakan
bedah yang disebut Vitrectomy untuk
mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata.
KOMPLIKASI
 Bila terjadi infeksi pada sklera dan tenon maka
akan terjadi apa yang disebut Panoftalmitis.
PROGNOSIS

 Bila penyebabnya bakteri dan mendapat


pengobatan yang tepat, maka hasil akan baik,
sedangkan bila terlambat maka hasilnya sangat
tidak memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai