Anda di halaman 1dari 9

F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER

F00.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER DG ONSET DINI


F00.1 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER DG ONSET LAMBAT
F00.2 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER, TIPE TAK KHAS/ TIPE
CAMPURAN
F00.9 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER YTT
F01 DEMENSIA VASKULAR
F01.0 DEMENSIA VASKULAR ONSET AKUT
F01.1 DEMENSIA MULTI-INFARK
F01.2 DEMENSIA VASKULAR SUBKORTIKAL
F01.3 DEMENSIA VASAKULAR CAMPURAN KORTIKAL DAN SUBKORTIKAL
F01.8 DEMENSIA VASKULAR LAINNYA
F01.9 DEMENSIA VASKULAR YTT
F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
F02.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT PICK
F02.1 DEMENSIA PADA PENYAKIT CREUTZFELDT-JAKOB
F02.2 DEMENSIA PADA PENYAKIT HUNTINGTON
F02.3 DEMENSIA PADA PENYAKIT PARKINSON
F02.4 DEMENSIA PADA PENYAKIT HIV
F02.8 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDT YDK

F03 DEMENSIA YTT

TERMASUK : DEMENSIA PRASENIL ATAU SENIL YTT


PSIKOSIS PRASENIL ATAU SENIL YTT
DEMENSIA DEGENERATIF PRIMER YTT
F03.X0 TANPA GX TAMBAHAN
F03.X1 GEJALA LAIN TERUTAMA WAHAM
F03.X2 GEJALA LAIN TERUTAMA HALUSINASI
F03.X3 GEJALA LAIN TERUTAMA DEPRESI
F03.X4 GEJALA CAMPURAN

F04 SINDROMA AMNESIK ORGANIK BUKAN AKIBAT ALKOHOL & OBAT PSIKOAKTIF
LAINNYA

F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN OBAT PSIKOAKTIF LAIN

F05.0 DELIRIUM, TAK BERTUMPANG TINDIH DG DEMENSIA


F05.1 DELIRIUM BERTUMPANG TINDIH DG DEMENSIA
F05.8 DELIRIUM LAINNYA
F05.9 DELIRIUM YTT
F06.0 HALUSINOSIS ORGANIK

F06.1 GG KATATONIK ORGANIK


F06.30 GG MANIK
F06.2 GG WAHAM ORGANIK LIR ORGANIK
SKIZOFRENIA F06.31 GG BIPOLAR
F06.3 GG SUASANA PERASAAN ORGANIK
(MOOD/AFEK) ORGANIK F06.32 GG DEPRESIF
F06 GG MENTAL LAIN ORGANIK
F06.4 GG ANXIETAS ORGANIK
 AKIBAT KERUSKAN F06.33 GG AFEKTIF
& DISFUNGSI OTAK & F06.5 GG DISOSIATIF ORGANIK ORGANIK CAMPURAN
PENY FISIK
F06.6 GG ASTENIK ORGANIK

F06.7 GG KOGNITIF RINGAN

F06.8 GG MENTAL  ∆ & DISFUNGSI


OTAK / PENY FISIK LAIN YDT
F06.9 GG MENTAL  ∆ & DISFUNGSI
OTAK / PENY FISIK YTT

F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN & PERILAKU PENY, ∆ & DISFUNGSI OTAK

F07.0 GG KEPRIBADIAN ORGANIK


F07.1 SINDROMA PASCA ENSEFALITIS
F07.2 SINDROMA PASCA KONTUSIO
F07.8.GG KEPR & PERILAKU ORG  PENY, ∆ /DISFUNGSI OTAK YTT

F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK / SIMTOMATIK YTT


Penyakit Pick dikenal juga sebagai frontotemporal dementia (FTD)

Tipe demensia ini mencakup 10 persen dari seluruh kasus. Penyakit ini biasanya timbul pada
akhir usia 50-an. Selain ketidakmampuan kognitif yang umum terjadi pada demensia,
demensia frontal temporal ditandai oleh perubahan perilaku dan kepribadian yang ekstrem.
Kadang pasien menjadi sangat apatetik dan tidak responsive terhadap lingkungan mereka;
pada waktu lain mereka menunjukkan pola yang berlawanan seperti euphoria, aktivitas yang
berlebihan, dan impulsivitas (Levy dkk., 1996). Tidak seperti penyakit Alzheimer, demensia
frontal temporal tidak berkaitan erat dengan hilangnya neuron kolinergik; neuron serotonin
adalah yang paling berpengaruh. Terjadi pengurangan neuron yang menyebar luas pada
frontal dan lobus temporalis. Penyakit Pick adalah salah satu penyebab demensia frontal
temporal. Seperti halnya penyakit Alzheimer, penyakit Pick adalah gangguan degenerative di
mana neuron-neuron dalam otak yang hilang. Penyakit ini juga ditandai oleh adanya
kumpulan Pick, yaitu sisipan berbentuk bulat di dalam neuron. Demensia frontal temporal
memiliki komponen genetik yang kuat meskipun spesifikasi genetic tidak diketahui sebaik
dalam penyakit Alzheimer

 Creutzfeldt-Jakob.

Penyakit ini merupakan kelainan otak degeneratif yang menyebabkan terjadinya demensia
dan bahkan kematian.

Tanda dan gejala dari penyakit Creutzfeldt-Jakob dapat menyerupai penyakit lain yang
menyebabkan demensia, seperti penyakit Alzheimer. Namun, penyakit Creutzfeldt-Jakob
umumnya memiliki progresivitas yang jauh lebih cepat.

Penyebab dari penyakit Creutzfeldt-Jakob dan TSE lainnya diduga adalah jenis abnormal dari
protein yang disebut sebagai prion.

Umumnya, protein ini tidak berbahaya. Akan tetapi, bila mengalami perubahan bentuk,
protein ini dapat menjadi infeksius dan mengganggu proses biologis normal pada tubuh.

Penyakit ini tidak ditularkan melalui batuk, bersin, sentuhan, atau kontak seksual. Tiga cara
penyakit ini dapat terjadi adalah:

Secara sporadik. Sebagian besar individu dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob yang


klasik tidak diketahui secara jelas penyebabnya.

Secara keturunan. Sekitar 5 sampai 10 persen orang dengan penyakit Creutzfeldt-


Jakob memiliki anggota keluarga dengan penyakit tersebut atau memiliki hasil
positif pada pemeriksaan mutasi genetik yang dikaitkan dengan penyakit ini.

Secara kontaminasi. Proporsi kecil individu dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob


mengalami kondisi ini setelah terekspos jaringan manusia tertentu pasca tindakan
medis, seperti transplantasi kornea atau kulit.
Penyakit Huntington atau Huntington’s Chorea merupakan kelainan genetik yang
menyebabkan kerusakan otak yang terjadi progresif. Penyakit ini umumnya baru
menunjukkan gejala pada saat penderitanya berusia 30–50 tahun.

Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan fisik penderitanya dalam bergerak dan
menurunkan kemampuan berpikir (kognitif). Penderita penyakit Huntington juga dapat
mengalami gangguan kejiwaan atau mental.

Penyakit parkinson merupakan proses degeneratif yang melibatkan neuron dopaminergik


dalam substansia nigra (daerah ganglia basalis yang memproduksi dan menyimpan
neurotransmitter dopamin). Daerah ini memainkan peran yang penting dalam sistem
ekstrapiramidal yang mengendalikan postur tubuh dan koordinasi gerakan motorik volunter,
sehingga penyakit ini karakteristiknya adalah gejala yang terdiri dari bradikinesia, rigiditas,
tremor dan ketidakstabilan postur tubuh (kehilangan keseimbangan)

Otak manusia adalah salah satu organ vital yang memiliki anatomi serta fungsi paling
canggih. Organ ini memiliki peran utama sebagai pusat kontrol dari ribuan kegiatan yang
dilakukan tubuh, baik yang dilakukan secara sadar seperti menggenggam ponsel dan yang
tidak seperti mencerna makanan. Itu sebabnya kesehatan setiap bagian otak dan kelancaran
masing-masing fungsinya tidak boleh dipandang sebelah mata.
Masih meragukan kemampuan otak? Mungkin Anda pernah menonton film berbahasa asing
yang bahkan tidak Anda kuasai, sebut saja bahasa Korea atau India. Fokus mendengarkan
bahasanya saja mungkin Anda tidak langsung bisa mengerti. Namun di saat yang bersamaa,
otak bekerja secara sekaligus untuk memproses gambar serta membaca teks terjemahan lewat
penglihatan mata hingga memproses suara dan intonasi dari aktor agar Anda bisa
menginterpretasikan maknanya. Semua hal ini bisa terjadi hanya dalam sepersekian detik.
Anatomi bagian otak manusia dan fungsinya yang utama
Gambar anatomi bagian-bagian otak manusia
Skenario di atas hanya salah satu contoh dari sekian banyak “keajaiban” yang bisa dilakukan
otak. Tentu, kecanggihan tersebut tidak bisa terjadi begitu saja. Anatomi otak manusia yang
terdiri dari bagian-bagian seperti otak kecil, otak besar, hingga susunan saraf yang ada di
dalamnya saling bekerja sama dalam suatu mekanisme yang rumit tapi efektif.Hingga saat
ini, penelitian mengenai kemampuan otak manusia masih terus dilakukan. Ratusan tahun
sejak dimulainya penelitian seputar otak rupanya belum cukup untuk menyibak misteri dari
organ paling kompleks di tubuh ini.Meski begitu, secara garis besar, bagian otak dan
fungsinya telah diketahui dan dibagi menjadi beberapa kelompok di bawah ini.
1. Otak besar
Sesuai namanya, otak besar (cerebrum) merupakan bagian yang paling besar dan fungsinya
juga paling banyak. Permukaan luar otak besar disebut korteks serebri dan bagian inilah yang
terlihat saat kita membayangkan gambar otak manusia. Korteks serebri adalah bagian otak
yang melekuk-lekuk.Otak besar dibagi menjadi dua bagian, kiri dan kanan yang disebut
dengan hemisfer. Hemisfer kiri dan kanan juga sering disebut sebagai otak kiri dan otak
kanan. Keduanya dipisahkan oleh struktur seperti parit yang disebut fisura interhemisfer atau
fisura longitudinal.Lalu, masing-masing hemisfer tersebut dibagi lagi menjadi bagian-bagian
otak yang disebut dengan lobus. Masing-masing lobus otak memiliki peran dan fungsinya
tersendiri.

• Lobus frontalis
Lobus frontalis adalah yang terbesar dibandingkan dengan lobus lainnya. Lobus ini terletak di
otak bagian depan, kira-kira sejajar dengan tulang dahi.Fungsinya adalah untuk
mengoordinasikan perilaku yang memerlukan kemampuan tingkat tinggi, seperti kemampuan
motorik, menyelesaikan masalah, perencanaan, fokus, dan menimbang baik dan buruk. Lobus
frontalis juga berperan untuk mengatur emosi serta mengatur impuls atau informasi rangsang.

• Lobus parietal
Lobus parietal terletak di belakang lobus frontal. Bagian ini berperan dalam kemampuan
mengatur sensasi tubuh, tulisan tangan, posisi tubuh, dan menerjemahkan informasi yang
dikirimkan oleh bagian otak lain.
• Lobus temporal
Lobus temporal terletak di sisi sebelah kiri dan kanan otak, dekat telinga. Fungsi lobus
temporal adalah untuk mengendalikan kemampuan daya ingat visual (misalnya mengingat
wajah seseorang), daya ingat verbal (mengerti bahasa tertentu), pendengaran, dan
menginterpretasikan emosi dan reaksi orang lain.

• Lobus oksipital
Lobus oksipital terletak di bagian belakang otak. Bagian ini berperan besar dalam
kemampuan seseorang untuk bisa membaca dan mengenali literasi serta aspek penglihatan
lainnya.
2. Otak kecil
Otak kecil atau cerebellum terletak di bawah otak besar, tepatnya bagian bawah lobus
oksipital.Bagian otak ini berperan penting dalam kemampuan motorik halus, seperti
koordinasi tangan dan kaki. Otak kecil juga berperan dalam keseimbangan tubuh, postur, dan
pemerataan fungsi otak kiri dan kanan (equilibrium).
3. Batang otak
Batang otak adalah bagian otak yang terletak di depan otak kecil dan menghubungkan otak
besar ke susunan saraf di tulang belakang. Batang otak kemudian dibagi lagi menjadi:

• Otak tengah
Otak tengah berfungsi untuk mengatur pergerakan mata memproses informasi visual dan
suara yang diterima oleh otak.

• Pons
Pons merupakan bagian terbesar dari batang otak. Terletak di bawah otak tengah, pons
merupakan kumpulan dari saraf-saraf yang menghubungkan berbagai bagian otak.Pada
bagian ini juga terdapat ujung awal saraf kranial. Saraf kranial adalah saraf yang berperan
dalam pergerakan wajah dan mengantarkan informasi sensori ke otak.

• Medulla oblongata
Medulla oblongata adalah bagian otak yang letaknya paling bawah. Bagian ini berfungsi
sebagai pusat pengaturan fungsi jantung dan paru-paru.Seperti yang kita tahu, jantung dan
paru-paru kita bergerak secara otomatis, tanpa perlu ada keinginan atau perintah terlebih
dahulu. Bagian inilah yang menjadi pusat kontrolnya. Medulla oblongata berperan dalam
berbagai fungsi penting di tubuh, mulai dari bernapas, bersin, hingga menelan.
4. Thalamus
Thalamus adalah bagian otak yang terletak di atas batang otak, dan fungsinya untuk
memproses dan memindahkan informasi mengenai pergerakan sensori di otak.Bisa dibilang,
thalamus adalah terminal transit sebelum informasi tersebut berpindah ke korteks serebri.
5. Hipothalamus
Hipothalamus adalah sekelompok sel saraf yang terletak di dasar otak, dekat dengan kelenjar
pituitari. Bagian ini berhubungan dengan banyak bagian lain dan bertanggung jawab untuk
mengontrol rasa lapar, haus, emosi, suhu tubuh, tekanan darah, dan siklus tidur.
6. Sistem limbik
Sebenarnya, hingga saat ini belum ada pengelompokan resmi seputar bagian-bagian dari
sistem limbik di otak. Namun secara garis besar, sistem limbik terdiri dari empat bagian
utama, yaitu:

 Amygdala
 Hippocampus
 Bagian korteks limbik
 Bagian septal

Struktur-struktur di atas, berperan sebagai jembatan yang menghubungkan sistem limbik,


hipothalamus, serta korteks cerebral. Bagian otak yang satu ini secara umum berperan
sebagai pusat kontrol respon emosional.  Secara khusus, hippocampus juga berperan penting
dalam proses belajar dan daya ingat seseorang.
7. Ganglia basalis
Ganglia basalis adalah sekelompok sel saraf yang berukuran besar dan terletak di sekeliling
thalamus. Bagian ini sangat penting dalam mengatur pergerakan tubuh manusia.Ganglia basal
dihubungkan ke otak bagian tengah oleh dua komponen yang dinamakan red nuclei atau sel
saraf berwarna merah, serta substantia nigra.
8. Kelenjar hipofisis
Bagian otak ini terletak pada kantong kecil yang berada di dasar tulang tengkorak, sella
turcica. Kelenjar hipofisis dihubungkan ke hipotalamus otak oleh batang hipofisis.Fungsi
kelenjar hipofisis adalah untuk mengontrol kelenjar endokrin dalam tubuh. Kelenjar endokrin
sendiri berperan untuk memproduksi hormon yang mengontrol perkembangan seksual,
meningkatkan pertumbuhan tulang maupun otot, serta merespons stres.
9. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal terletak di belakang ventrikel ketiga. Fungsi kelenjar ini yaitu untuk
memproduksi melatonin, yang membantu mengatur jam internal tubuh dan ritme sirkadian
(pengatur siklus tidur dan bangun).
10. Corpus callosum
Corpus callosum adalah serat saraf yang menghubungkan sisi kiri otak ke sisi kanan otak.
Bagian ini menjadi jalur penghubung terbesar di otak, yang terdiri dari lebih dari 200 juta
serabut saraf.

Agnosia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mengenali objek, wajah, suara,


atau tempat.

Afasia = Gangguan berkomunikasi


Apraxia atau apraksia adalah gangguan neurologis yang memengaruhi
kemampuan untuk mengendalikan gerakan. Kondisi ini terjadi akibat
adanya cedera atau kelainan pada lobus parietal di otak.

Afasia Broca

 Bicara tidak lancar

 Tampak sulit memulai bicara

 Kalimatnya pendek

 Repetisi buruk

 Kemampuan menamai buruk (anomia)

 Pemahaman lumayan

 Gramatika bahasa kurang, tidak kompleks

Afasia wernicke

 Bicara lancar

 Panjang kalimat normal

 Repetisi buruk

 Kemampuan menamai buruk (anomia)

 Komprehensi auditif dan membaca buruk

Anda mungkin juga menyukai