Abstract. School readiness is very crucial for achieving children’s school success. Language, in
both the ability to understand and the use of language, is one of important aspect of school
readiness. Language itself is strongly influenced by executive function. Although many studies
have found that executive function is closely related to language development, some studies
still find uncertainty in the relationship between them. The purpose of this research is to study
the integrative findings of a number of studies to elicit stronger patterns of relationships from
previous research by using meta-analysis methods. There are 28 studies are including in this
meta-analysis study, and artifact allow for correction is sampling error (bare bones meta-
analysis).The results of this meta-analysis study shows that the correlation of executive
function and language is 0.318, with the confidence level is 95%.
Abstrak. Kesiapan sekolah sangat diperlukan agar keberhasilan pendidikan di sekolah dapat
tercapai. Bahasa, baik kemampuan memahami maupun menggunakan bahasa, merupakan
salah satu aspek penting dalam kesiapan sekolah. Bahasa sendiri sangat dipengaruhi oleh
fungsi eksekutif (executive function). Meski telah banyak penelitian yang menemukan bahwa
fungsi eksekutif sangat erat kaitannya dengan perkembangan bahasa, beberapa penelitian
masih menemukan ketidakjelasan hubungan di antara keduanya. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengaji secara integratif temuan dari sejumlah studi untuk memunculkan pola-pola
hubungan yang lebih kokoh dari penelitian terdahulu dengan menggunakan metode meta-
analisis. Ada 28 studi yang digunakan dalam meta-analisis ini, dan artefak yang digunakan
untuk koreksi adalah kesalahan sampling (bare bones meta-analysis). Hasil studi meta-analisis
ini menunjukkan hubungan antara fungsi eksekutif dengan bahasa sebesar 0,318, dengan
tingkat kepercayaan 95%.
137
Heru Astikasari Setya Murti
kemampuan anak untuk memahami dan digunakan untuk regulasi diri atas
menerima konsep penting bagi pemikiran dan perilaku dalam rangka
keberhasilan sekolah. Keterampilan ini mencapai tujuan (Ursache, Blair, & Raver,
membantu anak untuk memahami aturan 2012). Menurut Hughes dan Graham
kelas, mengikuti instruksi verbal dan (2002), fungsi eksekutif merujuk pada
berpartisipasi secara tepat dalam interaksi sekumpulan proses regulasi kognitif,
sosial. Selain itu, keterampilan praliterasi meliputi working memory, inhibitory control
(seperti mengenali huruf dan pemahaman dan cognitive flexibility yang memampukan
mengenai keterhubungan antara bunyi- dilakukannya pengorganisasian pikiran dan
bunyi huruf) merupakan prediktor yang perilaku. Kendall-Taylor, Erard, Davey dan
baik dari kemampuan membaca anak Simon (2010) menyebutkan bahwa working
selama mengikuti sekolah. Tidak hanya memory merupakan kemampuan untuk
bahasa reseptif, anak juga perlu bekerja dengan beragam informasi secara
menggunakan bahasa ekspresif untuk bersamaan, inhibitory control merupakan
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang kemampuan untuk tidak berperilaku secara
telah terjadi, menceritakan mengenai otomatis, mengontrol diri dan tidak mudah
pengalaman, dan membuat prediksi terganggu oleh stimulus lingkungan,
mengenai apa yang akan terjadi di masa sedangkan cognitif flexibility adalah
mendatang. Bahasa juga akan membantu kemampuan untuk mengubah cara berpikir,
anak untuk mengembangkan kemampuan seperti mengubah perilaku untuk
kognitif dan pengetahuan secara lebih jauh disesuaikan dengan situasi yang berbeda,
sehingga menjadi siswa yang efektif (Blair & atau melihat sesuatu dari perspektif yang
Razza, 2007). berbeda. Seperti halnya bahasa,
Tannock dan Schachar (1996) keterampilan-keterampilan fungsi eksekutif
menyebutkan bahwa bahasa dipengaruhi ini berkembang pesat selama masa pra
oleh fungsi eksekutif (executive function). sekolah dan tahun-tahun awal sekolah
Fungsi eksekutif penting dalam proses dasar yakni usia 3-7 tahun (Blair, 2002).
perkembangan bahasa terkait dengan Terkait dengan peran fungsi
perannya dalam proses organisasional yang eksekutif dalam perkembangan bahasa,
terlibat di berbagai level pembelajaran Engle (2010) menyebutkan bahwa
bahasa (Guralnick, 2011). Secara umum komponen fungsi eksekutif yaitu working
fungsi eksekutif didefinisikan sebagai memory bertanggung jawab dalam
kemampuan untuk mengontrol dan mempertahankan informasi selama jangka
mengelola proses kognitif dan perilaku, waktu tertentu (memori jangka pendek).
yang biasanya dilihat sebagai proses yang Komponen cognitive flexibility berperan
bahasa (Bishop, Nation, & Patterson, 2014). ditelusuri dari www.lib.ugm.ac.id, dengan
keterampilan bahasa anak prasekolah Kata kunci yang digunakan adalah executive
function and school readiness, executive
function and language dan executive dengan melakukan koreksi terhadap artefak
function and vocabulary. Artikel-artikel atau ketidaksempurnaan penelitian.
yang diperoleh berdasarkan kata kunci Koreksi yang dilakukan dalam studi ini
tersebut diseleksi, dengan kriteria yang adalah bare bones meta-analysis atau
diambil sebagai sumber literatur adalah koreksi terhadap kesalahan sampling,
artikel jurnal yang mencantumkan dengan sementara koreksi terhadap kesalahan
jelas nilai korelasi antara fungsi eksekutif pengukuran tidak dilakukan karena
dan bahasa. Rentang waktu yang diterapkan sedikitnya studi yang mencantumkan
dalam penelitian ini berkisar antara tahun reliabilitas alat ukur. Dari 17 artikel hanya
2004 hingga 2017. Berdasarkan ada 4 artikel yang mencantumkan
penelusuran awal, diperoleh 52 artikel reliabilitas alat ukur, sehingga jumlah
dengan tujuh artikel yang mencantumkan tersebut dianggap kurang memadai untuk
lebih dari satu temuan korelasi antara dilakukan koreksi kesalahan pengukuran.
fungsi eksekutif dengan bahasa. Setelah Bare bones meta-analysis untuk koreksi
melalui tahap seleksi, secara keseluruhan kesalahan sampel dilakukan dengan:
digunakan 28 studi untuk dikaji a. Menghitung rerata korelasi populasi
menggunakan meta–analisis. b. Menghitung varians rxy (σ2r)
c. Menghitung varians kesalahan
Analisis data pengambilan sampel (σ2e)
Analisis data dilakukan dengan d. Dampak kesalahan pengambilan
menggunakan meta-analisis yaitu analisis sampel
data yang berasal dari studi primer. Hasil
analisis dipakai sebagai dasar untuk Hasil
menerima (mendukung) hipotesis atau Karakteristik sampel penelitian
3 2008 Figueras, B., Edwards, L., & Langdon, D. 19 0,52 Anak-anak usia 8-12 tahun,
pendengaran normal
4 2008 Figueras, B., Edwards, L., & Langdon, D. 30 0,71 Anak-anak usia 8-12 tahun,
tuli dengan Cochlear Implant
dan hearing aid, dengan level
pendengaran
18 2016 Kuhn, L. J., Willoughby, M. T., Vernon- 1121 0,22 Anak-anak usia 48 bulan
Feagans, L., Blair, C. B., & The Family Life
Project Key Investigator
19 2016 Kuhn, L. J., Willoughby, M. T., Vernon- 1121 0,19 Anak-anak usia 60 bulan
Feagans, L., Blair, C. B., & The Family Life
Project Key Investigator
Tahun
No Studi Peneliti N r Karakteristik sampel
23 2017 Willoughby, M.T., Magnus, B., Vernon- 1292 0,41 Anak-anak usia 4 tahun
Feagans, L., Blair, C. B., & the Family Life
Project Investigator
24 2017 Willoughby, M.T., Magnus, B., Vernon- 1292 0,37 Anak-anak usia 5 tahun
Feagans, L., Blair, C. B., & the Family Life
Project Investigator
25 2017 Vitiello, V. E., & Greenfield, D. B. 179 0,59 Anak-anak usia Pra-sekolah-
Spring
26 2017 Vitiello, V. E., & Greenfield, D. B. 179 0,55 Anak-anak usia Pra-sekolah-
Fall
27 2017 White, L. J., Alexander, A., & Greenfield, D. 182 0,42 Anak-anak usia 3-5 tahun
B.
28 2017 Teepe, C. R., Molenaar, I., Oostdam, R., 223 0,56 Anak-anak usia 2-4 tahun
Fukkink, R., & Verhoeven, L.
Dengan jumlah sampel 9921, rerata korelasi populasi setelah dikoreksi (ř) adalah 0,318.
0,318 menunjukkan bahwa hubungan fokus pada beragam arus informasi yang
tersebut tergolong sedang, sehingga hadir pada saat bersamaan, memonitor
hipotesis yang menyatakan ada hubungan kesalahan, dan membuat keputusan
antara fungsi eksekutif dan bahasa dapat berdasarkan informasi yang tersedia, yang
diterima. kesemuanya itu penting bagi pemerolehan
Temuan dari studi meta-analisis ini dan perkembangan keterampilan bahasa
memperkuat temuan-temuan dari (Diamond, 2013). Baddeley dan Hitch
penelitian-penelitian terdahulu mengenai (1974) memaparkan model mengenai
adanya hubungan antara fungsi eksekutif keterhubungan antara fungsi eksekutif dan
dan bahasa. Trainor (2010) melakukan bahasa melalui penjelasan mengenai
penelitian mengenai hubungan antara working memory sebagai salah satu
fungsi eksekutif dan kemampuan bahasa komponen fungsi eksekutif dengan
naratif pada anak prasekolah dan pemahaman bahasa. Dalam model working
menemukan hubungan yang kuat antara memory ini penting diketahui adanya
naratif oral dengan fungsi eksekutif, phonological loop yang menyimpan
khususnya metakognisi yang melibatkan informasi verbal yang diterima.
working memory dan perencanaan, serta Pemahaman mengenai keterhubungan
menunjukkan hubungan antara fungsi antara fungsi eksekutif dan bahasa ini
eksekutif dan bahasa ekspresif. Tidak jauh penting untuk memberikan perlakuan yang
berbeda dengan temuan Lambeth dan sesuai bagi anak sehingga dapat
Liesen (2011) juga menemukan adanya mendukung proses kesiapan sekolah.
hubungan yang kuat antara fungsi eksekutif Beberapa studi yang digunakan
dan kemampuan bahasa naratif pada anak dalam studi meta-analisis ini melibatkan
usia sekolah, sementara Simlesa, Cepanec, subjek dengan gangguan pendengaran,
dan Ljubesic (2017) menekankan sehingga temuan ini juga membantu
pentingnya peran fungsi eksekutif, memberikan informasi yang dapat
terutama working memory, dalam digunakan untuk mengupayakan intervensi
pemahaman bahasa dan pembelajaran yang tepat bagi anak dengan keterbatasan
bahasa di masa prasekolah. Sejumlah dalam penggunaan bahasa (Simlesa,
penelitian yang sudah dilakukan tersebut Cepanec, & Ljubesic, 2017). Cleary, Pisoni
menegaskan bahwa hubungan antara fungsi dan Geers (2001) memaparkan bahwa anak
eksekutif dan bahasa tidak dapat disangkal dengan gangguan pendengaran memiliki
lagi (Morgan, 2015). performa fungsi eksekutif di bawah anak-
Di tahun-tahun awal perkembangan anak yang memiliki pendengaran normal.
bahasa, fungsi eksekutif membantu anak Dengan diketahui adanya hubungan antara
fungsi eksekutif dan bahasa, maka jumlah studi yang menyertakan reliabilitas
perencanaan perlakuan yang melibatkan alat ukur dalam pelaporannya. Penambahan
intervensi dalam fungsi eksekutif untuk jumlah studi yang menyertakan informasi
meningkatkan kemampuan dan mengenai reliabilitas alat ukur sangat
keterampilan bahasa dapat dilakukan disarankan agar koreksi kesalahan
secara lebih cermat. pengukuran dapat dilakukan.