Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KEMAMPUAN VERBAL DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


SISWA KELAS IV SDN 06 PATAMUAN

Arryal Syaputra1
e-mail : arryalsyaputra82@gmail.com

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SUMATERA BARAT

Abstrak. Kemampuan verbal adalah kemampuan dalam hal memahami kosa kata dan analogi
verbal. Kemampuan verbal perlu dimiliki siswa agar dapat mengungkapkan kembali materi yang
diperoleh menggunakan kata-kata sendiri. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes
kemampuan verbal siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Kemampuan
verbal merupakan hal yang sangat penting bagi individu khususnya siswa sekolah dasar. Hal
demikian dikarenakan kemampuan verbal yang baik dapat menunjang proses pembelajaran karena
siswa dapat dengan mudah menuangkan isi pikirannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa

Kata Kunci: Kemampuan verbal, siswa sekolah dasar

Abstract. Verbal ability is the ability to understand verbal vocabulary and verbal analogy. Verbal
abilities need to be possessed by students in order to be able to reveal the material obtained using
their own words. The research instrument uses a test to measure the student's verbal ability. Data
analysis technique uses descriptive statistics. Verbal ability is very important for individuals,
especially elementary school students. This is because good verbal skills can support the learning
process because students can easily express their thoughts. The purpose of this study was to
determine the effect of verbal ability on students'

Keywords: Verbal ability, elementary school students


PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat tentu dipengaruhi oleh
kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Dunia pendidikan yang terus maju, menuntut para lembaga
pendidikan untuk bekerja lebih giat dalam meningkatkan prestasi siswa. Kegiatan proses
pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh
karena itu, baik dan buruknya suatu proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang paling
banyak dalam menentukan kualitas pendidikan

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan


pembeda antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia hidup menggunakan akal dan
pikiran yang dimilikinya yang kemudian pada hakikatnya pendidikan adalah suatu usaha manusia
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan (Hasni & Quraisy, 2022). Pendidikan merupakan hak dari
setiap warga Negara dan diatur dalam undang-undang. Menurut UU No. 20 tahun 2003,
pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Permendiknas, 2007).

Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat berpikir bagi manusia, baik
secara lisan maupun tertulis, bersifat dinamis, selalu berubah (Nurlaelah & Sakkir, 2020).
Perkembangan masyarakat bahasa dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan bahasa. Hal ini
menandakan bahwa bahasa merupakan hasil kebudayaan manusia yang mengalami perkembangan
sesuai dengan tingkat kemajuan masyarakatnya. Perkembangan bahasa dapat terjadi pada bidang
bentuk dan makna kata, leksikal atau gramatikal.

Kemampuan berbahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,


dan emosional siswa di sekolah. Kemampuan berkomunikasi juga merupakan penunjang
keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi yang terdapat di sekolah. Sebagai alat
komunikasi dalam pembelajaran di Indonesia pada setiap jenjang pendidikan adalah bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar ditujukan pada penyampaian
gagasan, perasaan, menemukan, dan kemampuan analisis serta imaginatif setiap individu yang
dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain baik secara lisan maupun secara tertulis.
Penggunaan bahasa yang sesuai dengan pendengar yang dalam hal ini adalah peserta didik
dapat menciptakan komunikasi yang efektif. Selain itu, penggunaan bahasa yang baik dengan
artikulasi yang jelas dapat memunculkan interaksi dua arah, sehingga proses komunikasi berjalan
dengan baik dan menjadi penghubung penyampaian informasi (Hamidah & Luzyawati, 2022).

Komunikasi sangat luas dan beragam. Semua bidang kehidupan selalu terkait dengan
komunikasi, dan tidak ada yang dapat berkembang tanpa komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
secara tertulis (non verbal), lisan (verbal) dan secara simbolik (non verbal)). Dalam tataran bahasa
Indonesia kemampuan komunikasi individu banyak dilakukan secara tertulis dan lisan. Secara
lisan tertuang dalam pembicaraan aktif (berkomunikasi), dan secara tertulis diwujudkan dalam
bentuk narasi (cerita, puisi dan sebagainya). Berdasarkan hal ini komunikasi bersifat multidimensi
dan dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu. “Menurut Sri, dkk (2008) kemampuan komunikasi baik
verbal maupun non verbal dapat diperoleh melalui pendengaran (radio, TV, dan lainnya), melihat
(gambar, simbol dan sebagainya), dan membaca (cerita).

Kemampuan berkomunikasi verbal berarti kemampuan siswa menyampaikan pesan kepada


pendengar untuk direspon secara lisan. Agar respon sesuai dengan harapan, maka digunakan
bahasa yang baik, benar, dan mudah dipahami oleh pendengar. Dalam berkomunikasi memiliki
beberapa aturan. Aturan berkomunikasi ini dapat dilihat dari sisi pendengar, gaya bahasa, dan
penggunaan kosa kata (Wulandari, 2018). Kemampuan verbal dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk memahami makna atau arti kata tersebut kemudian memahami fungsi dan penggunaan kata-
kata tersebut serta memahami hubungan suatu kata dengan kata-kata yang lain (Febrianti, 2017).

Menurut Eggen&Kauchak (1984),kemampuan verbal adalah kemampuan yang


berhubungan dengan bahasa baik yang dilakukan secara lisan maupun tertulis. Menurut Vukovic
& Lesaux (2013) kemampuan verbal adalah kemampuan dalam ha memahami kosa kata
dananalogi verbal. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan verbal
adalah kemampuan kosa kata yang dimiliki seseorang baik secara lisan maupun tulisan yang dapat
digunakan untuk berbicara, membaca, menulis, mendengar, dan memahami permasalahan
(Wulandari, 2018).

Kemampuan verbal menunjukkan kemampuan berbahasa seseorang. Sedangkan fungsi


bahasa itu sendiri adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan mengadakan interaksi
sosial (Mutsyuhito, 2011). Kemampuan verbal penting bukan hanya untuk keterampilan
berkomunikasi melainkan juga untuk mengungkapkan pikiran, keingintahuan, dan pendapat,
Kemampuan verbal yang baik dapat membantu siswa dalam memahami konsep sehingga dapat
menganalisis dan menyelesaikan masalah dengan baik serta dapat mengkomunikasikan hasil
penyelesain masalah baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan komunikasi verbal sangat
diperlukan oleh anak untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka kepada orang lain serta
mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
Mahyuddin & Elias (2010) mengatakan ketika kemampuan berkomunikasi anak baik maka
kemampuan sosialnya juga akan berjalan dengan baik. Namun jika kemampuan komunikasi
terhambat, mengalami gangguan maka hubungan atau interakasi anak dengan lingkungan
sosialnya juga akan terhambat atau tidak berjalan sebagaimana mestinya (Christien Languju et al.,
2021).

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SDN 06 Patamuan. Sampel penelitian sebanyak 30 siswa kelas


IV SDN 06 Patamuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Teknik pengambilan data menggunakan tes. Instrumen pengambilan data yang digunakan berupa
tes kemampuan verbal. Tes kemampuan verbal yang digunakan meliputi: tes perbendaharaan kata,
persamaan kata, lawan kata, dan analogi verbal (Koyan, 2003); (Widhiarso&Haryanto, 2015). Tes
kemampuan verbal yang digunakan berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal kemampuan
verbal. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Analisis statistic deskriptif
digunakan untuk mengetahui rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi dan
jumlah nilai keseluruhan kemampuan verbal siswa. Selain itu juga dilakukan analisis untuk tiap
item indikator tes kemampuan verbal. Untuk menghitung nilai kemampuan verbal siswa
digunakan Rumus :

R = S/N x 100%

Keterangan:

R = Rata-rata skor

S = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimal


HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita.
Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual
kita (Mardan & Kusumaryono, 2021). Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita
bayangkan. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau
lebih (Mulyana, 2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan tes
kemampuan verbal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa
kemampuan verbal siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kemampuan untuk
menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan dengan tepat akurat dan pas. Maksud
kecerdasan verbal linguistik dalam artikel ini lebih di fokuskan pada kemampuan mendengar,
kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis, sebagai upaya
mengembangkan kecerdasan siswa dalam meningkatkan prestasi siswa (Mukni’ah, 2021).

Kemampuan verbal penting dimiliki oleh siswa agar siswa mampu menyelesaikanmasalah
dengan baik. Siswa dengan kemampuan verbal tinggi dapat dengan mudah berpikir dan
memecahkan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Jika kemampuan verbal siswa
rendah maka siswa akan mengalami kesulitan- kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Menurut
Yudiani, dkk (2014) terdapat kontribusi kemampuan verbal dalam menyelesaikan masalah
berbentuk soal cerita. Semakin tinggi kemampuan verbal siswa maka kemampuan menyelesaikan
masalah siswa juga akan semakin baik.

Jadi seorang guru harus memiliki Komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi
dan juga sebagai penghubung dengan lingkungan, oleh sebab itu, bahasa dan komunikasi memiliki
hubungan yang sangat erat sehingga prestasi belajar siswa menjadi meningkat.

Adapun indikator kemampuan verbal yang kemunculannya paling banyak adalah indikator
menyimak perkataan orang lain dan berkomunikasi secara lisan (Hilmawan et al., 2022). Dalam
kegiatan pembelajaran, guru seringkali meminta siswa untuk mendengarkan secara fokus dan
seksama terkait hal-hal yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut secara tidak langsung melatih
kemampuan menyimak para siswa. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran tentu tidak terlepas
dari adanya interaksi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lainnya. Bentuk
interkasi yang dilakukan yakni dalam bentuk komunikasi lisan. Sehingga indikator berkomunikasi
secara lisan menjadi salahsatu indikator yang kemunculannya paling dominan. Temuan ini
mengkonfirmasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Izzaty & Setiawati (2019) bahwa ada
perbedaan peroleh skor kemampuan verbal berdasarkan gender, dimana rata-rata skor kemampuan
verbal siswa perempuan lebih tinggi daripada siswa laki-laki. Denno (1982)& Halpern (1986)
dalam Hyde & Linn (1988) menunjukkan bahwa kemampuan verbal perempuan lebih unggul
dibandingkan dengan laki-laki terutama pada usia praseskolah dan pasca usia 10 dan 11 tahun.
Dalam hal ini, kemampuan verbal akan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, juga
akan mempunyai keterampilan mendengar yang baik.

Selain itu juga ditemukannya representasi verbal adalah: 1) membuat situasi masalah
berdasarkan data atau representasi yang diberikan,2) menuliskan interpretasi dari suatu
representasi,3) menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata,
4) menyususn cerita yang sesuai dengan suatu representasi yang disajikan, dan 5) menjawab soal
dengan menggunakan kata- kata atau tertulis (Murtianto et al., 2019).

Berhasil atau tidaknya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tergantung oleh proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Keberhasilan yang dicapai dalam proses pembelajaran tidak
hanya dilihat dari hasil akhir yang diraih siswa, namun banyak faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran (Astuti, Susilo, & Sari, 2018). Faktor-faktor tersebut biasanya terjadi saat proses
pembelajaran berlangsung. Salah satu faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran adalah
kemampuan verbal yang dimiliki oleh siswa. Lestari (2019) menyatakan bahwa kemampuan
verbal merupakan salah satu aspek yang dimiliki siswa sebagai potensi yang turut mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Kemampuan verbal sangat dibutuhkan oleh siswa dalam kegiatan
pembelajaran (Utama et al., 2020)

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh kemampuan verbal dan sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Namun, secara parsial diperoleh bahwa kemampuan
verbal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Namun ini tidak
berpengaruh terhadap seluruh mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Christien Languju, M., Syaikhu, A., & Nadar, W. (2021). Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan STKIP Kusuma Negara III Peningkatan Kemampuan Komunikasi Verbal
melalui Project Based Learning. Prosiding Seminar NasionalPendidikan STKIP Kusuma
Negara III, 74–82.

Febrianti, D. (2017). 2101412084. Pengaruh Kemampuan Verbal Dan Kecerdasan Intrpersonal


Terhadap Keterampilan Menceritakan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas X Sma Negeri 3
Semarang. http://lib.unnes.ac.id/30102/1/2101412084.pdf

Hamidah, I., & Luzyawati, L. (2022). Keterampilan Komunikasi Verbal Calon Guru Biologi
Melalui Pembelajaran Jarak Jauh. Biodik, 8(1), 90–96.
https://doi.org/10.22437/bio.v8i1.15667

Hasni, N., & Quraisy, A. (2022). Pengaruh Kemampuan Verbal Dan Kemampuan Numerik
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Vii. 3(1), 1–7.

Hilmawan, H., Darmawan, N. H., & Rakasiwi, K. (2022). Analisis Kemampuan Verbal Siswa
Sekolah Dasar Berdasarkan Gender. Jurnal Elementaria Edukasia, 5(1), 112–117.
https://doi.org/10.31949/jee.v5i1.3799

Mardan, Z. H., & Kusumaryono, R. S. (2021). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role
Playing Terhadap Keterampilan Komunikasi Verbal Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD
Muhammadiyah 5. Jurnal Teknologi Pembelajaran, 6(2), 1140–1152.
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/tekp/article/view/2022

Mukni’ah, M. (2021). Kecerdasan Verbal Linguistik Pada Penerapan Dua Bahasa Dalam
Pembelajaran Di Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama Kraton Kencong Jember. Jurnal Asy-
Syukriyyah, 22(1), 35–51. https://doi.org/10.36769/asy.v22i1.136

Murtianto, Y. H., Suhendar, A., & Sutrisno, S. (2019). Analisis Kemampuan Representasi Verbal
Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tahapan Krulik and Rudnick
Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. JIPMat, 4(1), 77–84.
https://doi.org/10.26877/jipmat.v4i1.3630

Nurlaelah, N., & Sakkir, G. (2020). Model Pembelajaran Respons Verbal dalam Kemampuan
Berbicara. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 4(1), 113–122.
https://doi.org/10.33487/edumaspul.v4i1.230

Perubahan kemampuan komunikasi verbal siswa kelas viic smp n 3 kesugihan cilacap dalam
menggunakan bahasa indonesia yang baku. (n.d.). 61–71.

Utama, M., Sari, T. H. N. I., & Ismiyati, N. (2020). Pengaruh Kemampuan Verbal Dan
Penyesuaian Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Al Asma : Journal of
Islamic Education, 2(2), 160. https://doi.org/10.24252/asma.v2i2.17349

Wulandari, A. Y. R. (2018). Analisis Kemampuan Verbal Siswa Pada Materi Getaran,


Gelombang, Dan Bunyi. Natural Science Education Research, 1(2), 23–29.
https://doi.org/10.21107/nser.v1i2.4789

Anda mungkin juga menyukai