Anda di halaman 1dari 50

LATIHAN SOAL – SOAL UKNI

DALAM RANGKA PEMBAHASAN & TRY OUT INTERNAL


PRODI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SOAL KEPERAWATAN GERONTIK

(Oleh Nur Meliza, M.Kep, jumlah 18 soal)

TBC

1. Saat melakukan kunjungan rumah, seorang pria 70 tahun terdiagnosis TB paru tinggal
bersama istrinya. Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan batuk sudah lebih dari
1 bulan, tidak nafsu makan, dan terlihat kurus. Klien mengatakan berat badan semakin
turun dalam 2 bulan terakhir. Berdasarkan data tersebut diatas data penunjang yang
dibutuhkan perawat untuk mengangkat diagnosis keperawatan adalah…
a. Status gizi
b. Suara nafas
c. Antropometri
d. Pemeriksaan fisik
e. Pemeriksaan dahak BTA
2. Seorang wanita 75 tahun, mengeluh lemas dan tidak nafsu makan, setiap akan makan
terasa ingin batuk, batuk yang dirasakan sudah 1 bulan lebih dan berdahak, karena hal
tersebut berat badan klien semakin menurun. Sebelum sakit klien mengatakan berat
badannya 60 kg, namun setelah sakit 2 bulan terakhir menjadi 40 kg. Maka diagnose
keerawatan yang tepat pada kasus tersebut adalah
a. Defisit nutrisi
b. Pola nafas tidak efektif
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Manajemen kesehatan tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
3. Saat kunjungan rumah, didapatkan seorang pria 65 tahun yang telah terdiagnosis TB
sudah tidak melanjutkan pengobatannya dalam 1 bulan terakhir, sedangkan klien harus
menyelesaikan pengobatan selama 6 bulan. Klien mengatakan berhenti minum obat
karena banyak efek samping yang terjadi, antara lain tidak nafsu makan, sering mual
dan muntah. Istri mengatakan telah membantu klien dengan mengingatkan minum
obat, menyiapkan masakan kesukaan dan yang dinginkan. Setelah berhenti minum
obat klien mengatakan sedikit menikmati makanan. Diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut adalah..
a. Defisit nutrisi
b. Pola nafas tidak efektif
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Manajemen kesehatan tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
4. Saat kunjungan rumah ditemukan seorang wanita 68 tahun dengan masalah defisit
nutrisi ditandai dengan pelaporan penurunan berat badan, tidak nafsu makan, lemah,
terlihat kurus, nausea dan vomiting, TD: 100/70 mmHg, RR: 26x/menit, N: 69x/menit.
Manakah kriteria hasil keperawatan (Nursing Outcome Classification) yang paling
tepat pada kasus diatas?
a. Nafsu makan
b. Status nutrisi
c. Status nutrisi: Energi
d. Kontrol mual & muntah
e. Status nutrisi: Asupan nutrisi
5. Saat kunjungan rumah ditemukan seorang wanita 68 tahun dengan masalah defisit
nutrisi ditandai dengan pelaporan penurunan berat badan, tidak nafsu makan, lemah,
terlihat kurus, nausea dan vomiting, TD: 100/70 mmHg, RR: 26x/menit, N: 69x/menit.
Manakah intervensi keperawatan (Nursing Intervention Classification) yang paling
tepat pada kasus diatas?
a. Terapi nutrisi
b. Manajemen mual
c. Manajemen nutrisi
d. Manajemen muntah
e. Manajemen pengobatan
6. Seorang pria datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdahak sudah lebih dari 1
bulan, sesak nafas dan terlihat lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien harus
dirujuk ke RS yang memiliki fasilitas pemeriksaan yang lebih lengkap, sebelum
memberikan rujukan perawat menjelaskan kondisi kesehatan klien, prosedur
pemeriksaan selanjutnya, biaya yang harus dikeluarkan, apa saja yang harus
dipersiapkan, serta manfaat dan kerugian pemeriksaan selanjutnya. Dalam hal ini
perawat melakukan prinsip etik?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficence
e. Non-Maleficence

HIPERTENSI

7. Saat kunjungan rumah, ditemukan pria 72 tahun menderita hipertensi sudah sejak 1
tahun lalu. Hasil pengkajian yang didapatkan TD: 150/100mmHg, RR: 24x/menit, N:
100x/menit, nyeri dada, terdapat suara S3. masalah keperawatan yang muncul pada
klien adalah penurunan curah jantung. Manakah fokus data yang dapat dijadikan
acuan untuk menegakkan diagnosis keperawatan tersebut diatas?
a. Suara S3
b. Nyeri dada
c. N: 100x/menit
d. RR: 24x/menit
e. TD: 150/100 mmHg
8. Saat melakukan kunjungan rumah kepada wanita 70 tahun, didapatkan data bahwa
klien menderita hipertensi sudah lebih dari 2 tahun, TD: 150/100 mmHg, klien
mengatakan sering sakit kepala, hal tersebut terjadi setiap banyak pikiran dan lelah,
klien mengatakan setelah istirahat dan minum obat pusing akan hilang, klien juga
mengatakan jika sakit bertambah parah maka klien akan memanggil dokter ke rumah,
sehingga keluhan tidak berlanjut. Maka berdassarkan kasus tersebut diatas kriteria
menojolnya masalah adalah
a. Masalah tetapi tidak perlu segera ditangani
b. Masalah perlu segera ditangani
c. Masalah dapat ditangani
d. Masalah tidak dirasakan
e. Ada masalah
9. Saat kunjungan rumah didapatkan data bahwa wanita 72 tahun menderita hipertensi
sejak 2 tahun yang lau, TD: 160/100 mmHg, N: 98x/menit, RR: 26x/menit, keluhan
nyeri sering kambuh dari dada kiri tembus ke bahu belakang, akral dingin, terdengan
bunyi S3. Kriteria sifat masalah dari kasus diatas adalah
a. Aktual
b. Resiko
c. Potensial
d. Wellness
e. Kesiapan
10. Seorang pria 70 tahun dengan riwayat hipertensi datang ke Puskesmas dengan keluhan
nyeri dada sampai bahu, skala nyeri 5. Setelah dilakukan pemeriksaan TD:
160x/menit, RR: 24x/menit, N: 105x/menit, pasien terlihat gelisah, diaphoresis, klien
mengatakan nyeri di daerah dada kiri sampai bahu. Klien juga mengatakan hal tersebut
terjadi setelah beberapa jam sebeumnya mengkonsumsi daging sate kambing yang
diberikan tetangganya. Maka diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut
adalah
a. Nyeri akut
b. Penurunan curah jantung
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
d. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
e. Menajemen kesehatan tidak efektif
11. Saat melakukan kunjungan rumah kepada wanita 70 tahun, didapatkan data bahwa
klien menderita hipertensi sudah lebih dari 2 tahun, TD: 150/100 mmHg, klien
mengatakan sering sakit kepala, hal tersebut terjadi setiap banyak pikiran dan lelah,
keluhan akan bertambah saat pasien mengkonsumsi makanan tinggi garam. Klien
mengatakan setelah istirahat dan minum obat pusing akan hilang, klien juga
mengatakan jika sakit bertambah parah maka klien akan memanggil dokter ke rumah,
sehingga keluhan tidak berlanjut. Maka berdasarkan kasus tersebut diatas intervensi
keperawatan yang tepat adalah..
a. Manajemen diri
b. Manajemen nyeri
c. Manajemen stress
d. Manajemen nutrisi
e. Manajemen pengobatan
12. Saat kunjungan rumah pria 67 tahun mengatakan “kepala bagian belakang sering sakit,
kaki dan tangan kesemutan, dada berdebar, dan tubuh terasa lemas sehinga sulit
berativitas”. Klien mengatakn mengkonsumsi Captopril 2x sehari, namun merokok,
minum kopi dan mengkonsumsi makanan tinggi garam masih belum bisa dihindari.
Maka tindak keperawatan yang tepat bagi pasien adalah
a. Membantu aktivitas klien
b. Kontrol tekanan darah tiga kali sehari
c. Anjurkan klien untuk mentaati diet rendah garam
d. Observasi efek samping obat anti hipertensi
e. Latihan manajemen stress dan nyeri

DIARE

13. Pria 78 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan BAB lebih dari 3x dalam sehari,
konsistensi cair dan merasa lemas. Saat dilakukan pengkajian TD: 120/80mmHg, N:
88x/menit, RR: 18x/menit, mukosa bibir kering, pasien terlihat lemas. Maka data
penunjang yang dapat digunakan untuk menegakkan diganosa keperawatan diare
adalah..
a. Nyeri abdomen
b. Feses lember/cair
c. Warna feses sedikit gelap
d. Terdapat darah pada feses
e. Frekuensi peristaltik meningkat
14. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada klien 73 tahun dengan diare di dapatkan
feses cair, mata cowong, bising usus menurun, TD: 120/80mmHg, N: 88x/menit, RR:
18x/menit, mukosa bibir kering, pasien terlihat lemas. Klien mengatakan hal tersebut
terjadi karena sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas, klien mengatakan sudah
terbiasa dengan makanan pedas namun baru kali ini mengalami masalah dengan
pencernaannya. Maka diagnosa yang tepat pada kasus diatas adalah
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
c. Manajemen pengobatan tidak efektif
d. Manajemen kesehatan tidak efektif
e. Ketidakmampuan koping keluarga
15. Saat kunjungan rumah, perawat menemukan seorang pria menderita diare. Hasil
anamnesa keluarga mengatakan tidak tau penyebab diare klien, keluarga mengatakan
jika klien makan seperti biasa, klien memang suka makanan pedas dan selama ini
tidak masalah dengan hal tersebut. Apakah tujuan keperawatan keluarga yang harus
diakukan oleh perawat pada kasus?
a. Meningkatkan kemampuan keluarga mengenali masalah kesehatan
b. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk berperilaku sehat
c. Meningkatkan peran serta keluarga dalam terapi klien
d. Menyadarkan keluarga akan bahaya penyakit diare
e. Meningkatkan pemeliharaan kesehtan klien

16. Pria 78 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan BAB lebih dari 3x dalam sehari,
konsistensi cair dan merasa lemas. Saat dilakukan pengkajian TD: 120/80mmHg, N:
88x/menit, RR: 18x/menit, mukosa bibir kering, pasien terlihat lemas, mata klien
terlihat cowong. Maka tindakan keperawatan yang tepat pada klien adalah
a. Menganjurkan klien untuk istirahat
b. Memberikan makanan yang mudah dicerna
c. Menganjurkan klien untuk minum yang banyak
d. Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
e. Menganjurkan keluarga untuk memberikan klien oralit
17. Saat dilakukan kunjungan rumah lanjutan pada klien dengan diare, didapatkan data
bahwa frekuensi BAB klien sudah berkurang, klien tidak mengkonsumsi makanan
pedas lagi. Sebelumnya perawat menemukan masalah bahwa klien diare sudah 2 hari,
perawat memberikan larutan oralit kepada klien, dan mengajarkannya kepada keluarga
agar dapat melanjutkan pemberian kepada pasen dirumah. Berdasarkan kasus tersebut
diatas, maka fokus evaluasi yang tepat adalah..
a. Meningkatkan kemampuan keluarga mengenali masalah kesehatan
b. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk berperilaku sehat
c. Meningkatkan peran serta keluarga dalam terapi klien
d. Menyadarkan keluarga akan bahaya penyakit diare
e. Meningkatkan pemeliharaan kesehatan klien
18. Saat kunjungan rumah, perawat menemukan seorang pria menderita diare. Hasil
anamnesa keluarga mengatakan tidak tau penyebab diare klien, keluarga mengatakan
jika klien sering seperti itu karena klien memang suka makanan pedas. Apakah tujuan
keperawatan keluarga yang harus diakukan oleh perawat pada kasus?
a. Meningkatkan kemampuan keluarga mengenali masalah kesehatan
b. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk berperilaku sehat
c. Meningkatkan peran serta keluarga dalam terapi klien
d. Menyadarkan keluarga akan bahaya penyakit diare
e. Meningkatkan pemeliharaan kesehatan klien
SOAL KOMUNITAS
(Oleh : Nurlailatul Masruroh, MNS)

1. Desa Sumbersari tercatat memiliki 12 home industri pabrik keramik dengan jumlah pekerja sekitar
1000 orang. Berdasarkan data yang teridentifikasi, rata-rata pekerja yang menderita sesak nafas
akibat debu silica, penggunaan bahan kimia dari cat semprot yang digunakan sebanyak 40% per-
tahun. Salah satu program yang menjadi tanggungjawab perawat komunitas adalah peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pertanyaan
Apakah saran yang paling tepat diberikan oleh perawat komunitas untuk implementasi terhadap
permasalahan pekerja pabrik berdasarkan kasus di atas?
Pilihan Jawaban :
a. Kampanye mengkonsumsi makanan sehat
b. Penggunaan alat pelindung diri
c. Screening/ deteksi dini kasus
d. Program latihan kerja
e. Immunisasi
2. Masyarakat di Desa Sumbersari tercatat memiliki data KIA sebagai berikut: jumlah balita sebanyak
150 jiwa, dari hasil studi dokumentasi didapatkan data kunjungan ke posyandu balita sangat rendah.
Hampir 40% balita tidak pernah dibawa ke Posyandu dengan alasan orang tua sibuk sebanyak 55%
dan jarak ke posyandu jauh sebanyak 12,5%.
Pertanyaan
Apakah masalah komunitas yang muncul pada kasus di atas?
Pilihan Jawaban :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang posyandu
b. Terbatasnya jumlah kader posyandu balita
c. Kurang aktifnya kader posyandu balita
d. Kunjungan posyandu balita yang kurang efektif
e. Jauhnya jarak ke posyandu
3. Pada masyarakat Desa Sumbersari diketahui terdapat balita sebanyak 150 jiwa, 15 orang anak
diantaranya menderita kurang energi protein dengan tanda-tanda: rambut berwarna merah, perut
buncit, berat badan rata-rata di bawah garis hijau, diketahui juga bahwa rata-rata pendapatan
masyarakat di desa tersebut di bawah UMR serta banyak masyarakat yang tidak memiliki
pengetahuan tentang gizi pada anak
Pertanyaan Soal :
Apakah implementasi prioritas yang sebaikanya diberikan pada masyarakat desa tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Memberikan bantuan finansial kepada tiap-tiap keluarga di Desa tersebut
b. Memberikan informasi kesehatan tentang peningkatan gizi
c. Memberikan bantuan makanan bergizi pada seluruh anak di Desa tersebut
d. Anak yang kurang gizi ditangani, anak lainnya dilakukan pencegahan kurang gizi
e. Anak yang kurang gizi dirujuk ke puskesmas, anak lainnya ditangani pola makannya
4. Jumlah penduduk disebuah RW sebanyak 2000 jiwa yang tersebar di 10 RT. Pada saat musim hujan
wilayah tersebut terjangkit penyakit DBD dengan jumlah penderita sebanyak 7 orang. Wilayah yang
terjangkit DBD berada di RT 1 dan RT 2.
Pertanyaan Soal :
Siapakah sasaran yang tepat untuk kegiatan gerakan health prevention di wilayah tersebut?

Pilihan Jawaban :
e. Seluruh keluarga di RW selain 7 keluarga penderita DBDa. Warga yang berada di RT 1 dan RT 2
b. Seluruh keluarga di RW tanpa terkecuali
c. Ditujukan kepada 7 keluarga yang menderita DBD
d. Keluarga yang bersedia saja dilakukan pencegahan
e. Seluruh keluarga di RW selain 7 keluarga penderita DBD
5. Perawat Komunitas melakukan Winshield Survey di sebuah desa dan didapatkan data: 65% sanitasi
lingkungan kurang memenuhi syarat kesehatan, bentuk bangunan semi permanen, jarak rumah
berhimpitan sehingga sinar matahari tidak bisa masuk rumah, lebih dari 50% pencahayaan rumah
kurang.
Pertanyaan Soal :
Apakah tindakan keperawatan komunitas yang tepat dan mudah dikerjakan oleh masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan rumah?
Pilihan Jawaban :
a. Menggerakkan masyarakat untuk kerja bakti lingkungan setiap satu minggu sekali
b. Menyarankan kepada setiap kepala keluarga untuk memasang genteng kaca
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
d. Menganjurkan setiap kepala keluarga untuk memasang jendela yang memadai
e. Mengkaji pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencahayaan dan ventilasi rumah
6. Perawat komunitas melakukan pengkajian keperawatan komunitas pada kelompok lansia di suatu
wilayah. Dari informasi awal didapatkan data bahwa sebagian besar lansia menderita hypertensi dan
rheumathoid artritis, sementara itu jarak puskesmas terdekat adalah 5 kilo meter dan belum
terbentuk posyandu lansia di wilayah ini.
Pertanyaan Soal :
Untuk memperdalam dan mengeksplorasi issue ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan yang
bisa dijangkau oleh lansia, maka alat pengkajian yang paling tepat dilakukan oleh perawat A untuk
kasus diatas adalah…
Pilihan Jawaban :
a. Key informant.
b. Literatur review
c. Focus group discussion
d. Observasi partisipan
e. Data demografi dan epidemiologi
7. Seorang perawat komunitas sedang melakukan pengkajian komunitas pada agregat kelompok tani.
Pertanyaan perawat pada ketua kelompok tani adalah sebagai berikut; “Saya tadi mendengar Bapak
mengatakan bahwa sebagian besar petani di wilayah Bapak tidak menggunakan masker saat
menyemprot sawah menggunakan pestisida. Bagaimana keyakinan Bapak terkait dengan hal itu?
Pertanyaan Soal :
Pertanyaan dari perawat A diatas akan mengekspolasi core/inti dengan metode key informant pada
komponen.
Pilihan Jawaban :
a. Riwayat
b. Demografi
c. Pengalaman
d. Statistik vital
e. Nilai dan kepercayaan
8. Perawat A melakukan evaluasi dengan menganalisa kegagalan strategi dan tindakan yang telah
dilakukan masyarakat dalam mengatasi permasalah sampah. Tindakan yang telah dilakukan adalah
pelatihan pengolahan sampah, tetapi masyarakat masih saja membuang sampah di sungai.
Selanjutnya perawat A bekerjasama dengan dinas kebersihan dan masyarakat membuat gerobak
sampah yang akan mengambili sampah dari rumah untuk dibuang di tempat pembuangan sampah
sementara.
Pertanyaan Soal :
Prinsip dalam melakukan evaluasi yang dilakukan perawat komunitas diatas adalah:
Pilihan Jawaban :
a. Evaluasi dapat menguatkan program
b. Evaluasi membantu pencapaian tujuan
c. Menggunakan pendekatan yang komplek
d. Menciptakan proses partisipasi masyarakat
e. Menggunakan sumber-sumber di masyarakat
9. Perawat komunitas sedang memeriksa kelengkapan untuk pendidikan kesehatan di suatu wilayah.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi; petugas penyuluh, media yang akan digunakan, alat
transportasi, menghubungi personal contak petugas wilayah yang akan ditempati aktivitas
pendidikan kesehatan.
Pertanyaan Soal :
Jenis evaluasi yang dilakukan perawat komunitas diatas adalah...
Pilihan Jawaban :
a. Evaluasi hasil
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi struktur
d. Evaluasi pendahuluan
e. Evaluas komprehensifat
10.Perawat komunitas bermaksud melakukan pengkajian keadaan disuatu wilayah, perawat berusaha
menggali informasi tentang bagaimana kondisi lingkungan fisik wilayah tersebut, sumber air, kondisi
sanitasi dan pengolahan limbah serta keberadaan area hijau di wilayah tersebut
Pertanyaan Soal :
Metode pengkajian yang tepat digunakan oleh perawat komunitas untuk situasi diatas adalah...
Pilihan jawaban :
a. Wawancara tokoh masyarakat
b. Focus Group Discussion
c. Winshield Survey
d. Questioner
e. Literatur Review
11.Saat kunjungan pada wilayah RW didapatkan data sebagian besar bekerja sebagai pedagang potong
ayam. Ada warga yang komplain,”Selokan buntu Pak, kotor dan bau ada juga darah sisa pemotongan
ayam”. Perawat komunitas ingin mendapatkan data terkait kebijakan aparat desa terkait hal ini.
Pertanyaan Soal :
Apakah metode pengkajian yang paling tepat kasus diatas?
Pilihan Jawaban :
a. Participant observation
b. Winshield survey
c. Literatur review
d. Key Informan interview
e. Focus group discuss
12.Perawat komunitas bermaksud melakukan pengkajian komunitas pada agregat anak sekolah dasar.
Dari informasi staf Tata Usaha diketahui bahwa jumlah siswa di SD tersebut sejumlah 650 siswa,
perawat komunitas bermaksud menggali informasi tentang pola bermain dan pola komunikasi antara
siswa dengan orang tua selama di rumah
Pertanyaan Soal :
Apakah metode pengkajian komunitas yang paling tepat yang harusnya dilakukan oleh perawat
komunitas....
Pilihan jawaban :
a. Wawancara tokoh masyarakat
b. Focus Group Discussion
c. Winshield Survey
d. Questioner
e. Literatur Review
13.Seorang perawat sekolah melakukan pemantauan terhadap kebiasaan cuci tangan siswa SDN “X”,
selain itu juga mengajarkan cuci tangan metode 7 langkah serta berkoordinasi dengan manajemen
sekolah dalam penyediaan fasilitas cuci tangan bagi siswa.
Pertanyaan soal
Implementasi diatas menggambarkan upaya pencegahan pada tingkat.
Pilihan jawaban:
a. Pencegahan pertama
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
d. Pencegahan primer
e. Pencegahan suplementer
14.Dalam Musyawarah Masyarakat Desa, perawat komunitas bersama-sama dengan warga mencapai
kesepakatan bahwa warga akan mendirikan bank sampah untuk mengatasi masalah sampah di
desanya sehingga diharapkan dapat mencegah meningkatnya kejadian penyakit khususnya yang
berbasis lingkungan seperti misalnya diare dan penyakit kulit dikalangan warga.
Pertanyaan Soal :
Tindakan yang dilakukan oleh perawat komunitas bersama warga masuk kedalam level pencegahan...
Pilihan Jawaban :
a. Primary Prevention
b. Secondary prevention
c. Tertiary Prevention
d. Rehabilitation
e. Early case finding
15.Perawat Komunitas melakukan Winshield Survey di sebuah desa dan didapatkan data: 65% sanitasi
lingkungan kurang memenuhi syarat kesehatan, bentuk bangunan semi permanen, jarak rumah
berhimpitan sehingga sinar matahari tidak bisa masuk rumah, lebih dari 50% pencahayaan rumah
kurang.
Pertanyaan Soal :
Apakah tindakan keperawatan komunitas yang tepat dan mudah dikerjakan oleh masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan rumah?
Pilihan Jawaban :
a. Mengkaji pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencahayaan dan ventilasi rumah
b. Menggerakkan masyarakat untuk kerja bakti lingkungan setiap satu minggu sekali
c. Menyarankan kepada setiap kepala keluarga untuk memasang genteng kaca
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
e. Menganjurkan setiap kepala keluarga untuk memasang jendela yang memadai
16.Perawat komunitas telah melakukan implementasi dari diagnosis keperawatan : resiko timbulnya
penyakit diare berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan
lingkungan, diantaranya dengan melakukan penyuluhan tentang penyakit diare pada ibu-ibu PKK
bersama kader kesehatan.
Pertanyaan Soal :
Apakah evaluasi hasil dari implementasi yang dilakukan perawat komunitas pada kasus diatas?
Pilihan Jawaban :
a. Rancangan penyuluhan telah disusun 1 minggu sebelum acara dilaksanakan
b. Undangan penyuluhan disebar 3 hari sebelum acara dilaksanakan
c. 15% peserta aktif bertanya terhadap materi penyuluhan
d. Peserta penyuluhan dapat memahami tentang diare
e. Peserta yang hadir sebanyak > 75%
17.Dari hasil pengkajian tentang Potensi masyarakat Desa Sumbersari, RW 08 untuk meningkatkan
kesehatan balita didapatkan disimpulkan bahwa kinerja kader dan petugas kesehatan sangat baik
yang ditandai dengan: kunjungan balita ke posyandu setiap bulan 93,14%; balita dengan imunisasi
lengkap 85,08%; balita memiliki KMS 93%, balita dalam garis hijau 71,23%.
Pertanyaan Soal :
Apakah Implementasi keperawatan komunitas yang paling tepat untuk kasus diatas?
Pilihan Jawaban :
a. penyuluhan tentang sakit pada balita
b. diskusikan tentang cara membaca KMS
c. penyuluhan makanan tambahan bagi balita
d. reinforcement atas keberhasilan yang dicapai
e. penyuluhan tentang tumbuh kembang balita
18.Hasil Survey kesehatan komunitas di desa X, didapatkan jumlah lansia 20%, terdaftar di Posyandu 5%,
hadir ke Posyandu 3%, pengetahuan lansia tentang Posyandu 75% kurang, jumlah kader 1 orang dan
tidak pernah mendapatkan pembinaan.
Pertanyaan soal:
Apakah masalah utama yang tepat pada kasus diatas?
Pilihan jawaban :
a. Jumlah posyandu lansia kurang
b. Kesehatan lansia kurang terjaga
c. Kader lansia kurang pembinaan
d. Kurang efektifnya kegiatan posyandu lansia
e. Kehadiran lansia kurang memenuhi standard
MANAJEMEN KEPERAWATAN
(Oleh : Zahid Fikri, M.Kep & Sunardi, M.Kep)

1. Seorang perawat teregistrasi (Ners) merencanakan penugasan untuk perawat pelaksana


di ruangan. Perawat ners akan memercayakan tindakan perawatan pada perawat
pelaksana. Tindakan perawatan manakah yang dapat dipercayakan pada perawat
pelaksana ?
a. Klien yang membutuhkan penghitungan urine selama 24 jam
b. Pasien dengan luka abdomen yang membutuhkan hidrasi luka
c. Klien lanjut usia yang membutuhkan perawatan mandi di tempat tidur
d. Klien dengan ventilator yang membutuhkan tindakkan suction
e. Klien yang tidak stabil
2. Seorang perawat manajer akan melakukan persiapan kunjungan rumah pasien DM
dengan luka gangren. Seorang perawat pelaksana bertugas menjadi koordinator
prawatan pasien. Fungsi manakah yang harus dijalankan oleh perawat manajer untuk
memenuhi perannya?
a. Mengorganisasi, mengatur dan mengevaluasi pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan pasien
b. Memberikan laporan harian pada semua anggota untuk rencana perawatan pasien
c. Merencanakan pertemuan mingguan dengan semua orang yang terlibat vdalam
perawatan klien
d. Melakukan sesi pembelajaran pada klien dan keluarga tentang manajemen kasus
e. Menjelaskan konsep keperawatan yang digunkan dalam perawatan pasien
3. Kepala ruang VIP harus menentukan model asuhan keperawatan professional yang
terdiri dari 5 perawat profesional, 20 perawat pelaksana deagan jumlah pasien yang
dirawat 10. Secara finasial dan perbandingan SDM sangat memadai. Model asuhan
yang dipilih kepala ruang untuk memaksimalkan asuhan keperawatan pada pasien
adalah adalah ….
a. Case method
b. Fungsional
c. Tim
d. Primer
e. Case manajemen
4. Kepala ruang ICU harus menentukan model keperawatan professional dengan SDM
yang terdiri dari 10 perawat dengan berbagai keahlian khusus dan jumah pasien yang
dirawat sebanyak 6 pasien dengan tingkat ketergantungan total care. Model asuhan
keperawatan apakah yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan asuhan
keperawatan pada pasien ?
a. Case method
b. Fungsional
c. Tim
d. Primer
e. Case manajemen
5. Di rumah sakit X didapatkan data kunjungan pasien sebagai dalam table di bawah ini.
Bila jam kerja perawat dalam sehari adalah 7 jam.
Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam
No. Jenis/kategori
Pasien/hari Perawatan/Pasien/hari Perawatan/hari

a B c D e

1 Pasien penyakit 10 3,5 35


dalam

2 Pasien bedah 8 4 32

3 Pasien gawat 1 10 10

4 Pasien anak 3 4,5 13,5

5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5

93,0
Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan pada ruang perawatan tersebut?

a. 10
b. 11
c. 12
d. 13
e. 14
6. Jumlah perawat yang dibutuhkan dalam bangsal perawatan Maternitas adalah 20.
Kepala ruang harus menambahkan perawat akibat adanya kegiatan non keperawatan
(Non Nursing Job) yang dilakukan perawat dengan estimasi 25%.
Berapakah jumah perawat yang harus ditambahkan?
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
7. Perawat ruang bedah sering mendapat komplain dari keluarga klien karena obat yang
dibeli cepat habis padahal menurut keluarga klien jarang diberi obat. Kepala ruang
memutuskan untuk mengubah manajemen sentralisasi obat yang selama ini
diterapkan.
Manajemen obat apakah yang harus dilakukan perawat untuk menghindari masalah
keluarga pasien ?
a. Manajemen obat mandiri
b. Manajemen obat terstruktur
c. Manajemen obat desentralisasi
d. Manajemen obat terkendali
e. Manajemen obat pasien
8. Kepala ruang bedah selalu mendapat pengaduan dari klien terkait sulitnya melakukan
kontrol karena informasi yang diberikan perawat pada waktu pulang dari RS berbeda-
beda antara perawat satu dengan yang lainnya. Kabid keperawatan memutuskan untuk
melakukan pembuatan SOP untuk discard planning.
Dalam rangka menyamakan persepsi tindakkan yang dapat dilakukan oleh Kepala
ruang bedah yang tepat adalah .....
a. Memasang poster discard planning
b. Melakukan pengumuman tertulis
c. Membuat buku panduan discard planning
d. Mengadakan morning report
e. Standarisasi conference
9. Kepala ruang menilai timbang terima yang dilakukan di bangsal rawat Anak kurang
tepat karena setiap hari masih sering terjadi kesalahan komunikasi antara perawat
pelaksana terkait dengan tindakan yang dilakukan pada klien. Tahapan timbang terima
yang harus diperbaiki untuk mengatasi masalah perawat pelaksana adalah .....
a. Perawat menyediakan buku catatan
b. Perawat menyampaikan masalah yang sudah teratasi
c. Perawat menyampaikan tindakkan yang sudah dilakukan
d. Perawat keliling memeriksa kondisi pasien
e. Perawat berkumpul secara lengkap sebelum timbang terima dimulai
10. Seorang perawat mendapatkan tugas dari kepala ruangan untuk mengelola asuhan
keperawatan pada seorangpasien laki – laki berusia 40 tahun yang menjalani rawat
inap sejak 6 jam lalu dengan riwayat penyakit sebelumnya adalah diabetes mellitus
selama 10 tahun dan pernah di rawat dua minggu yang lalu dengan keluhan yang
sama. Apakah perilaku perawat yang mencerminkan gaya kepemimpinan yang tepat
pada kasus?
a. “Bapak mendapatkan terapi insulin sehari 3 kali sebelum makan”
b. “Selama bapak di rawat di ruangan ini harus melakukan apa yang sudah saya
rencanakan”
c. “Apakah bapak bisa menjelaskan penanganan penyakit yang telah dilakukan selama
di rumah”
d. “Keluarga yang mendampingi perlu mengingatkan bapak waktu pemberian obat
anti diabetes”
e. “Jika ada pertanyaan terkait perencanaan asuhan selama di rawat dapat bapak
tanyakan kepada saya”
11. Seorang perawat pelaksana sedang melakukan diskusi dengan istri klien yang
mengeluh jika suaminya tidak mau mematuhi anjuran dari perawat tentang terapi diet
dan obat yang telah direncanakan, sehingga keluhan yang dirasakan tidak mengalami
perubahan sejak masuk rumah sakit. Apakah perilaku yang diterapkan oleh perawat
pelaksana sebagai pemimpin klien dan keluarganya?
a. “Mari kita identifikasi latar belakang yang dialami oleh suami ibu dan kita cari
alternative solusinya”
b. “Jika suami ibu masih belum mematuhi perencanaan yang telah disepakati, ibu
segera memberitahukan kepada saya”
c. “Penyelesaian masalah yang tepat untuk suami ibu adalah dengan pengisian check
list terapi yang telah dilakukannya”
d. “Ibu perlu melakukan pendampingan secara terus menerus sehingga suaminya
dapat mematuhi terapinya”
e. “Peran serta dari keluarga terdekat sangat dibutuhkan oleh suami ibu”
12. Perawat pelaksana mengelola klien laki – laki usia 35 tahun yang masuk rumah sakit
dengan sumber pembiayaan umum, setelah 3 hari pasien tersebut mengeluh kesulitan
dalam pembiayaan rumah sakit karena jumlah tagihan yang semakin banyak. Apakah
hubungan interpersonal yang tepat dilakukan oleh perawat pelaksana sebagai
pemimpin klien?
a. “Saya akan menyampaikan kesulitan yang bapak alami dengan bagian administrasi
keuangan dan petugas BPJS”.
b. “Alangkah lebih baik jika keluarga bapak diundang ke rumah sakit untuk
mendiskusikan permasalahan ini”
c. “Bagaimana jika keluarga bapak segera mengurus persyaratan untuk mendapatkan
kartu BPJS?”
d. “Jika bapak mengalami kesulitan pembiayaan, bagaimana jika keluarga bapak
meminta bantuan ke pemerintah daerah?”
e. “Bapak tidak perlu memikirkan tentang pembiayaan terlebih dahulu, yang paling
penting adalah masalah kesehatan bapak”
13. Seorang ketua tim sedang melakukan diskusi dengan perawat pelaksana yang bekerja
di timnya tentang manajemen asuhan pasien. Ketua Tim berkata, “metode penugasan
yang diberlakukan pada tim kita perlu dilakukan evaluasi karena ada penambahan
perawat yang berpendidikan ners”. Apakah aktifitas pengambilan keputusan yang
perlu dilakukan oleh ketua tim?
a. Menyusun perencanaan perubahan
b. Evaluasi terhadap perawat pelaksana
c. Analisis dan mendesai ulang pekerjaan
d. Mengalokasikan sumber daya yang ada di tim
e. Memperkerjakan perawat pelaksana dalam tim
14. Seorang perawat pelaksana sedang mengelola asuhan pasien laki – laki berusia 30
tahun yang baru masuk rumah sakit. Perawat berkata, “bagaimana kebiasaan bapak
dalam menangani permasalahan kesehatan yang sekarang dialami di rumah dan apa
yang diharapkan dalam pelayanan di rumah sakit ini?”. Kemudian pasien
menceritakan pengalamannya. Apakah tujuan pelayanan berfokus pada pasien yang
dilakukan oleh perawat?
a. Koordinasi dan integrasi dalam pemberian pelayanan
b. Menghormati terhadap preferensi dan nilai-nilai pasien
c. Informasi, komunikasi dan pendidikan
d. Kenyamanan fisik
e. Dukungan emosional
15. Seorang perawat pelaksana sedang mengelola asuhan klien laki-laki berusia 30 tahun
yang baru masuk rumah sakit. Perawat berkata, “saya akan membantu untuk
mengurangi nyeri yang bapak rasakan? ”. Kemudian perawat melakukan tindakan
manajemen nyeri. Apakah tujuan pelayanan berfokus pada klien yang dilakukan oleh
perawat?
a. Koordinasi dan integrasi dalam pemberian pelayanan
b. Menghormati terhadap preferensi dan nilai-nilai pasien
c. Informasi, komunikasi dan pendidikan
d. Kenyamanan fisik
e. Dukungan emosional
16. Perawat pelaksana akan memberikan obat dengan injeksi sesuai dengan order dokter
pada klien laki – laki usia 30 tahun.Perawat berkata, “selamat pagi, minta tolong
sebutkan nama dan tanggal lahir bapak?”. Kemudian perawat melakukan pemberian
injeksi. Apakah tujuan sasaran keselamatan pasien yang dilakukan oleh perawat
pelaksana?
a. Peningkatan komunikasi efektif
b. Ketepatan identifikasi pasien
c. Peningkatan keamanan obat
d. Kepatuhan terhadap standar pemberian obat
e. Penurunan resiko efek samping
17. Perawat pelaksana berkata, “Kita perlu mengadakan diskusi dengan dokter dan ahli
gizi terkait dengan permasalahan kebutuhan nutrisi yang dialami oleh klien X?”.
Kemudian perawat penanggung jawab menghubungi dokter dan ahli gizi. Apakah
tujuan pelayanan berfokus pada pasien yang dilakukan oleh perawat?
a. Menghormati terhadap preferensi dan nilai-nilai pasien
b. Koordinasi dan integrasi dalam pemberian pelayanan
c. Informasi, komunikasi dan pendidikan
d. Dukungan emosional
e. Kenyamanan fisik
18. Perawat pelaksana melaporkan kondisi klien yang mengalami penurunan secara tiba-
tiba melalui telepon ke dokter dengan menggunakan metode SBAR, kemudian dokter
memberikan instruksi untuk diberikan obat. Setelah dilakukan validasi perawat
melakukan pendokumentasian di status rekam medis klien. Apakah tujuan tindakan
yang dilakukan oleh perawat pelaksana?
a. Peningkatan komunikasi efektif
b. Ketepatan identifikasi klien
c. Peningkatan keamanan obat
d. Penurunan resiko malpraktik
e. Kepatuhan terhadap standar prosedur pendokumentasian
19. Langkah menuju keselamatan pasien yang sudah dilakukan oleh manajemen rumah
sakit dalam mensukseskan keberhasilan program ini adalah memimpin dan
mendukung staf, melalui kegiatan membangun komitmen dan fokus yang kuat tentang
keselamatan pasien di rumah sakit. Apakah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan
oleh perawat setelah kegiatan tersebut?
a. Mengembangkan sistem pelaporan
b. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
c. Melibatkan dan berkomunikasi dengan klien
d. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan klien
e. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan klien
20. Perawat penanggung jawab klien mendapat tugas dari manajemen rumah sakit untuk
menghadiri rapat kerja. Perawat penanggung jawab melakukan pendelegasian kepada
perawat pelaksana tentang pengelolaan pasiennya. Apakah yang harus dilakukan oleh
perawat pada kasus?
a. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
b. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh pasien
c. Mengidentifikasi kesesuaian kompetensi perawat pelaksana
d. Memberikan arahan tentang materi yang didelegasikan kepada perawat pelaksana
e. Menyampaikan informasi tentang materi yang didelegasikan secara jelas dan akurat
21. Perawat penanggung jawab klien mendapat tugas dari manajemen rumah sakit untuk
menghadiri rapat kerja. Perawat penanggung jawab melakukan pendelegasian kepada
perawat pelaksana tentang pengelolaan kliennya. Apakah yang harus dilakukan
selanjutnya oleh perawat pada kasus?
a. Memberikan penghargaan kepada perawat pelaksana
b. Memberikan arahan dan supervisi kepada perawat pelaksana
c. Mendokumentasikan materi yang didelegasikan kepada perawat pelaksana
d. Melimpahkan tanggung jawab pengelolaan pasien kepada perawat pelaksana
e. Menyampaikan informasi terkait kondisi pasien secara jelas kepada perawat
pelaksana

22. Perawat mengalami perbedaan pendapat tentang pengelolaan klien dengan perawat
lainnya dalam satu tim. Kondisi ini mengakibatkan suasana kerja yang kurang
kondusif. Ketua Tim berkata ”Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk
memikirkanhal ini dan menentukan waktu untuk melakukan diskusi”.Apakah strategi
penyelesaian konflik yang dilakukan oleh ketua tim?
a. Kompromi
b. Menghindar
c. Mengakomodasi
d. Kompetisi
e. Negosisasi
23. Kepala ruang bedah selalu mendapat pengaduan dari klien terkait sulitnya melakukan
kontrol karena informasi yang diberikan perawat pada waktu pulang dari RS berbeda-
beda antara perawat satu dengan yang lainnya. Kabid keperawatan memutuskan untuk
melakukan pembuatan SOP untuk discard planning.
Dalam rangka menyamakan persepsi tindakan yang dapat dilakukan oleh Kepala
ruang bedah yang tepat adalah .....
a. Memasang poster discard planning
b. Melakukan pengumuman tertulis
c. Membuat buku panduan discard planning
d. Mengadakan morning report
e. Standarisasi conference
24. Kepala ruang menilai timbang terima yang dilakukan di bangsal rawat Anak kurang
tepat karena setiap hari masih sering terjadi kesalahan komunikasi antara perawat
pelaksana terkait dengan tindakkan yang dilakukan pada klien.
Tahapan timbang terima yang harus diperbaiki untuk mengatasi masalah perawat
pelaksana adalah .....
a. Perawat menyediakan buku catatan
b. Perawat menyampaikan masalah yang sudah teratasi
c. Perawat menyampaikan tindakkan yang sudah dilakukan
d. Perawat keliling memeriksa kondisi klien
e. Perawat berkumpul secara lengkap sebelum timbang terima dimulai
25. Hasil evaluasi manajemen RS ditemukan masih banyak perawat yang belum
memahami asuhan perawatan pada kasus yang langka di bangsal rawat bedah. Kepala
ruang sudah melakukan penyegaran setiap sebulan sekali dan sering
memberangkatkan untuk mengikuti pelatihan pada perawat pelaksana.
Upaya apakah yang belum dilakukan oleh Karu untuk meningkatkan kemampuan
perawat di ruang rawat bedah ?
a. Brand storming
b. Bedah kasus
c. Diskusi kelompok
d. Ronde keperawatan
e. Pre conference
26. Supervisi yang dilakukan kepala ruang masih ditemukan sistem dokumentasi asuhan
keperawatan yang tidak dilakukan oleh perawat pelaksana. Manajemen RS berencana
membuat terobosan dengan mebuata sistem computerisasi asuhan. Penerapan rencana
ini mengalami banyak kendala mulai pembiayaan sampai persiapan SDM.
Tahapan awal yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk mengatasi permasalahan
adalah.....
a. Melakuakn perencanaan
b. Mengorganisasi SDM
c. Membuat analisis SWOT
d. Mendiskusikan dengan pimpinan
e. Mengadakan pelathan eknologi informasi
27. Sebuah RS ternama tiba-tiba mengalami penurunan kunjungan secara drastis. Hasil
evaluasi manajemen ditemukan angka keslahan pemberian obat yang tinggi sehingga
menyebabkan sering dikaitkan dengan kejadian sentinel di RS.
Tindakkan utama yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelayanan RS adalah .....
a. Melakukan perbaikan metode identifikasi pasien
b. Membuat SOP penerimaan pasien baru
c. Meningkatakan pasien safety
d. Melakukan promosi
e. Melakukan PHK perawat yang bermasalah
28. Perawat pelaksana membantu klien yang terjatuh dari tempat tidur. Setelah klien
kembali pada posisi di tempat tidur perawat memeriksa apakah keadaan fisik klien.
Tindakkan selanjutnya yang harus dilakukan perawat tersebut adalah.....
a. Mencari perawat yang bertanggung jawab atas kejadian klien
b. Mendiskusikan pada midle conference
c. Mencatat pada status klien
d. Melaporkan pada perawat manajer diruangan
e. Mengantisipasi tuntutan hukum yang akan diakukan klien
29. Kepala ruang mendapat tambahan tenaga perawat vokasi baru. Setelah
mengorientasikan perawat tersebut pada lingkungan, alat, rekan kerja kepala ruang
memberi kesempatkan masa orentasi selama 3 bulan.
Tindakan keperawatan yang diperkenankan pada masa orientasi perawat adalah ....
a. Menerima delegasi dari perawat senior
b. Melakukan tindakkan infasive
c. Pemenuhan kebutuan dasar klien
d. Melaksanakan tugas non keperawatan
e. Melakukan tugas transportasi pasien
30. Ruang ICU mengalami peningkatan jumlah klien. Kepala ruang mengajukan
penambahan jumlah perawat untk memberikan asuhan. Kepala bidang perawatan
menugaskan perawat ruang dengan BOR yang rendah untuk bertugas di ICU. Perawat
menolak karena merasa tidak mempunyai keahlian perawatan klien kritis.
Tindakan apa yang harus dilakukan oleh kepala bidang keperawatan ?
a. Melakukan pendekatan personal
b. Menjelaskan tugas-tugas utama di Ruang ICU
c. Mendiskusikan dengan Karu ICU untuk tugas perawat yang diperbantukan
d. Meminta perawat untk membuat pernyataan penolakan
e. Membuat catatan khusus tentang kinerja perawat yang menolak ditugaskan
31. Perawat PK- III mendapat tugas untuk mengikuti pelatihan sehingga klien yang diasuh
harus didelegasikan pada perawat pelaksana PK- I. Untuk melaksnakan asuhan pada
pasien dengan diagnosis multiple fraktur.
Tindakan keperawatan apakah yang dapat pada perawat pelaksana PK- I ?
a. Merawat luka dengan modern dressing
b. Merencanakan tindakan pencegahan komplikasi
c. Memenuhi kebutuhan eliminasi pasien
d. Mengevaluasi catatan perkembangan klien
e. Menentukan rencana tindak lanjut setelah evaluasi
KEPERAWATAN JIWA
(Oleh : M. Rosyidul Ibad, M.Kep)

1. Seorang perempuan 33th dirawat di ruang jiwa hari perawatan ke 3, saat ini nampak
berbicara sendiri, rambut kotor, dan sering melamun. Pasien mengatakan masih mendengar
suara tangisan saat ia melamun, pasien mampu mengenal halusinasi dan menghardik
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat anda lakukan selanjutnya?
a. Mempraktikkan ulang cara menghardik dengan tepat
b. Membantu klien mengajarkan mandi dengan cara yang benar
c. Membuat aktifitas rutin secara terjadwal untuk mengalihkan halusinasi
d. Memberikan penjelasan tentang cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
e. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain
2. Seorang Laki-laki 20th datang ke puskesmas dengan keluhan pusing, sulit tidur, dan tidak
nafsu makan. Ia merasa bingung sejak 3 minggu yang lalu karena menunggu hasil
pengumuman ujian seleksi perguruan tinggi, 1 tahun sebelumnya pernah gagal tes pertama
dan sedih jika berpisah dari sahabatnya.
Apakah faktor presipitasi dari masalah tersebut?
a. Kepala pusing
b. Perasaan gelisah
c. Perpisahan dengan sahabat
d. Seleksi perguruan tinggi yang pertama
e. Menunggu hasil seleksi perguruan tinggi yang kedua
3. Seorang perempuan 48th datang ke poliklinik jiwa dengan keluhan saat ini sulit memulai
tidur, tidak bersemangat kerja, dan merasa tidak berguna sebagai seorang ibu. Keluarga
mengatakan bahwa pasien kerap menyalahkan dirinya, 5 bulan yang lalu anak pertamanya
meninggal.
Apakah rencana keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Melindungi pasien
b. Menggali perasaan pasien
c. Meningkatkan kemampuan spiritual pasien
d. Menyarankan untuk berbicara terbuka dengan orang terdekatnya
e. Mengidentifikasi dan melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
4. Seorang laki-laki 48th memilikiv riwayat sesak nafas yang sering muncul apabila banyak
pikiran. Pemeriksaan saat ini whzeing (+) pada kuadran kanan atas, RR 24x/mnt, anemis
(-), pupil dilatasi (+). dari hasil wawancara pasien mengatakan sulit tidur karena
memikirkan pekerjaan dan teringat akan prestasinya dulu.
Apakah psikoterapi yang paling tepat dapat anda berikan untuk pasien?
a. Nafas dalam
b. Aroma terapi
c. Hipnotis 5 jari
d. Guided imagery
e. Distraksi relaksasi
5. Seorang laki-laki 20th berinteraksi dengan perawat, selanjutnya perawat bertanya: ”Coba
sebutkan kembali apa saja cara yang dapat digunakan untuk mengatasi munculnya suara-
suara yang bapak dengar!”
Apakah tindakan komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat
a. Validasi
b. Evaluasi obyektif
c. Evaluasi subyektif
d.Rencana tindak lanjut
e.Kontrak yang akan datang
6. Seorang laki-laki, 32 tahun, diantar ke poli klinik rumah sakit karena di rumah sering
melamun dan menangis. Pada saat pengkajian, klien mengatakan dirinya tidak berguna
karena bukan seorang laki-laki yang normal.
Apakah tanda dan gejala pada masalah keperawatan utama kasus di atas ?
a. Bukan laki-laki yang normal
b. Merasa tidak berguna
c. Sering menangis
d. Sering melamun
e. Tidak bekerja
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(Oleh : Zaqqi Ubaidillah, M.Kep.Sp.Kep.MB)

Soal Endokrin
1. Pasein wanita usia 42 tahun dirawat di ruang medikal dengan keluhan utama: mual-mual,
tidak nafsu makan, Makan setiap hari sedikit sekali. Pemeriksaan fisik : kesadaran
komposmentis, TD 160/80 mmHg, Nadi 98x/mnt, RR 16x/mnt, suhu 37oC. BB 43 Kg TB
167 cm. Kesimpulan Pemeriksaan Laborat: Hiperkalsemia, Parathormon serum
meningkat, hipercalciuria, hiperposphatiuria. X ray: Demineralisasi tulang. Dx Medis:
Hiperparathyoid Primer. Ny” N “ mengalami demineralisasi tulang karena….
a. Peningkatan aktivitas sel osteoklast
b. Peningkatan aktivitas sel osteoblast
c. Peningkatan ekskresi kalsium renal
d. Peningkatan absorbsi kalsium saluran cerna
e. Peningkatan intake kalsium
2. Pasien laki-laki usia 35 tahun dirawat di Ruang Dahlia dengan keluhan: badan gemetar,
lemas, terasa panas sekali. Pemeriksaan fisik: Tampak lelah dan badannya kurus sekali,
terlihat tremor, teraba kelenjar thyroid, TD 140/80 mmHg, Nadi 98x/menit, RR
24x/menit, suhu tubuh 38,4 oC, turgor kulit menurun, mata sedikit cowong, mukosa lidah
kering. Diagnosa Medis: Hiperthyroid. Intervensi keperawatan yang harus dilakukan
adalah …..
a. Istritahatkan
b. Berikan diit tinggi kalori
c. Batasi intake cairan secara ketat
d. Kolaborasi pemberian katekolamin
e. Berikan cairan untuk rehidarasi sesuai dengan kebutuhan
3. Pasien wanita usia 29 tahun di rawat di bangsal medikal dengan keluhan : tidak sadar
secara mendadak, napas cepat dan dalam, berbau anggur. Riwayat : 2 hari yang lalu klien
tersiram air panas kaki kanannya. Riwayat: pasien memiliki riwayat DM sejak 5
tahun yang lalu, BAK banyak. Pemeriksaan fisik: TD 90/70 mmHg, Nadi
100x/menit,RR 24 x/menit, suhu 37 oC, napas berbau seperti anggur, turgor kulit tak
elastis, ada luka bakar pada kaki kanan, badan kurus. Gula darah 600 mg/dl. Diagnosa
medis: Diabetik Ketoasidosis. Diagnosa keperawatan yang paling utama pada Ny”S”
adalah….
a. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kesadaran menurun
c. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik
d. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan ketoasidosis
e. Kurangnya nutrisi berhubungan dengan kedaran menurun
4. Pasien wanita usia 53 tahun di rawat di bangsal medikal dengan keluhan : kesadaran
menurun, napas cepat dan dalam, nafas berbau keton. Riwayat: pasien memiliki riwayat
DM sejak 10 tahun yang lalu, BAK banyak. Hasil pemeriksaan glukosa darah adalah
350 mg/dl. Diagnosa medis: Diabetik Ketoasidosis. Akibat tidak adanya hormon insulin
seperti pada Ny”S” adalah tejadi…
a. Penurunan transport glukosa ke dalam sel.
b. Penurunan katabolisme protein.
c. Penurunan lipolisis.
d. Peningkatan pemakaian glukosa.
e. Peningkatan glykogenesis
5. Pasien wanita umur 27 tahun di rawat di ruang bangsal medikal dengan keluhan: badan
mudah lemes, badannya semakin kurus, padahal makannya banyak sekali. Gula darah:
300 mg/dl, pemeriksaan fisik: TD 130 mmHg, RR 16 x/mnt, Nadi 88 x/mnt, BB 45 kg,
TB 168 cm, tampak kurus. DX Medis : diabetes tipe 1. Masalah yang paling utama pada
pasien adalah
a. Intoleransi aktivitas
b. Hiperglycemia
c. Kelebihan nutrisi
d. Gangguan mobilitas fisik
e. Kekurangan nutrisi
6. Pasien laki-laki usia 20 tahun datang periksa di poli penyakit dalam dengan keluhan:
kulitnya mengalami bercak merah dan perutnya membuncit. Pemeriksaan fisik: wajah
bulat gemuk, petechie dikulit, ada striae di perut. TD 150/80 mmHg, RR 18 x/menit, nadi
88x/menit, gula darah 200 mg/dl. Dx medis: Cushing syndrome. Peningkatan glukosa
darah pada pasien tersebut dapat diakibatkan oleh
a. Peningkatan kadar hormon mineralokortikoid berlebihan.
b. Peningkatan kadar hormon glukokortikoid berlebihan.
c. Peningkatan kadar hormon parathyroid berlebihan.
d. Kerusakan sel pankreas
e. Penurunan kadar hormon Insulin
7. Seorang pria berusia 49 thn kepuskesmas dengan keluhan cepatlelah di alami 2
minggu. Pasien juga mengeluh poliruia dan beratbadan turun 10 kg dalam 6
bulan,TB 16 cm dan TD 160/96 mmHg.Hasil pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu 270 mg/dl. Apakah penyebab pasien poliuria
a. Diuresis osmosis
b. Hipersekresi hormon diuretik
c. Banyak minum
d. Gangguan reabsorbsi pada ginjal
e. Penurunan hormon ADH
8. Seorang pria berusia 49 tahun kepuskesmas dengan keluhan cepatlelah di alami 2
minggu. Pasien jugamengeluh banyak kencing dan beratbadan turun 10 kg dalam 6 bulan
Pemeriksaan fisik BB 46 kg, TB 166cm dan TD 160/96 mmHg. Hasil pemeriksaan
glukosa plasma sewaktu 226 mg/dL. Oleh karena pertimbangan status gizi,
makadokter memutuskan untuk memberikan management terapi berupa olehraga,
pengaturan dietdan pemberian obat oral. Apakah obat oral yang paling tepat
diberikan pada penderita tersebut di atas?
a. Sulfonilurea
b. Acarbose
c. Metformin
d. Thiozolidinediones
e. DPP IV inhibitor
9. Pasien laki-laki 56 tahun dengan diabetes dirawat di ruang IPD mengeluh gemetar dan
pusing. klien tampak berkeringat dan nadi 120 x/menit. Klien mengatakan 1 jam yang lalu
mendapatkan rapid insulin tapi klien hanya makan seperempat porsi. Apa tindakan
perawat yang harus dilakukan?
a. Memberikan jus jeruk
b. Memberikan secangkir kopi
c. Melaporkan segera ke dokter
d. Menawarkan makanan kesukaannya
e. Mendorong klien untuk memakan sisa makanan yang belum dimakan
10. Seorang perempuan 42 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan luka di
kaki. Pengkajian didapatkan luka menghitam terdapat nanah, bau khas dan bengkak luka,
skala nyeri 3,CRT 3 detik, TD 130/80 mm/Hg, frekuesi napas 25 x/menit, frekuesi nadi 80
x/menit, Suhu 38º C; GDA 310 mg/dl, WBC : 21000 /ul, GD puasa 188 mg/dl.Riwayat
DM sudah 7 tahun, diet tidak kontrol. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
diatas?
a. Nyeri
b. Resiko Infeksi
c. Kurang pengetahuan
d. Ketidak patuhan diet DM
e. Kerusakan intergritas jaringan kulit

Soal Muskuloskeletal
11. Seorang laki-laki 46 tahun datang dirawat di ruang bedah dengan keluhan tidak bisa
bergerak. Pengkajian didapatkan terdapat fraktur pada tibia sinistra, terpasang gips, skala
nyeri 4, akral dingin, CRT 3 detik,tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80
x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 37,2 ºC. Perawat memberikan perawatan untuk
mencegah terjadinya compartemen sindroma.Apakah tindakan perawat yang sesuai pada
pada kasus diatas?
a. Hindarkan meninggikan ekstermitas
b. Mengimobilisasi ektermitas bawah
c. Membantu ADL pasien
d. Distraksi relaksasi
e. Melatih mobilisasi
12. Seorang laki laki usia 56 tahun dirawat di rumah sakit setelah mengeluh nyeri pada tulang
belakang. Saat pemeriksaan fisik, ditemukan deformitas pada tulang belakang (spinal kyphosis)
dan juga ada kelemahan otot. Pasien didiagnosa mengalami osteomalacia. Yang merupakan faktor
resiko terjadinya osteomalacia adalah...

A. Kadar kalsium 11 mg/dL


B. Diet tinggi susu dan kedelai
C. Kadar phosphate 1.0 mg/dL
D. Konsumsi suplemen vitamin D
E. Posisi duduk yang salah
13. Seorang laki laki usia 56 tahun dirawat di rumah sakit setelah mengeluh nyeri pada tulang
belakang. Saat pemeriksaan fisik, ditemukan deformitas pada tulang belakang (spinal kyphosis)
dan juga ada kelemahan otot. Pasien didiagnosa mengalami osteomalacia. Saat mengkaji riwayat
kesehatan klien, maka klien harusnya dikaji tentang...

A. Kekuatan lengan dan kaki


B. Diet vitamin D
C. Diet calcium
D. Kebiasaan latihan/exercise
E. Kandungan hormon estrogen
14. Perempuan 50 tahun , datang ke poliklinik denga keluhan nyeri pada tangan kanan disertai
rasa tebal dan kesemutan pada sekitar ibu jari , sudah dirasakan kurang lebih tahun lalu
dan nyeri dirasakan bertambah hebat pada malam hari. Pada pemeriksan tampak atropi
otot – otot thenar . setelah dilakukan pemeriksaan dokter mendiagnosanya denga carpal
tunel syndrom. Struktru yang mengalami kelainan pada penyakit ini adalah
a. N. Radialis
b. N. Ulnaris
c. N. Axillaris
d. N. Medianus
e. N. Muskulokutaneus
15. Laki –laki , 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada persendiaan kaki.
Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah diperoleh 9.0 g/dl. Pasien ini memiliki BB 75
kg dan TB 160 cm . tekanan darah 140.90 mmHg.Pasien ini mengalami peningkatan asam
uarat dalam darah disebabkan oleh karena
a. Ganguan metabolisme pirimidin dalam tubuh
b. Gangguanmetabolisme purindalam tubuh
c. Gangguan metabolisme kreatini dladam tubuh
d. Gangguan metabolisme ureum dalam
e. Gangguan metabolisme xanthin
16. Pasien 35 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dan luka terbuak sekitar 6
cm, kotor dengan tulang menonjol keluar akibat kecelakaan lalulintas. Dari foto radiologi
ditemukan fraktu 1/3 tengah femur. Kemudian pasien dilakukan tindakan operasi dengan
dipasang pen tulang. Setelah 2 taun pasca terapi dengan bik pada pasien kasus diatas dan
hasil x – ray menunjukkan radiologic healing, berarti pasien telah melalui fase proses
penyembuhan tulang
a. Fase soft callus
b. Fase hard callus
c. Fase inflmasi
d. Fase hematom
e. Fase ossifikasi
17. Pasien laki-laki 45 tahun post operasi fraktur cruris. Pasien dirawat di ruang bedah dan
terpasang orif dan terbalut dengan elastis verban. Terlihat pucat pada jari-jari kaki yang
terpasang elastis verban.Tekanan darah pasien adalah 130/80 mm Hg, denyut nadi adalah
90 denyut / menit, suhu 38 0C), dan frekuensi pernapasan 21x/ menit. Klien mengeluh
nyeri dengan skala 3. Terdapat bercak darah minimal pada verban. Apakah pengkajian
lebih lanjut yang harus dilakukan perawat ?
a. Adanya infeksi
b. Tanda-tanda syok awal
c. Tanda-tanda perdarahan
d. Gangguan rasa nyaman nyeri
e. Tanda-tanda kompartemen sindrome
18. Klien dengan cedera pada spinal, kesadaran compos mentis, lumpuh pada kedua kakinya,
tidak bisa mengontrol BAK/BAB. Prioritas pencegahan cedera pada klien ini yang paling
benar adalah
a. Memasang penghalang tempat tidur dan menempatkan bel dekat pasien
b. Menjaga kebersihan tempat tidur dan program miring kanan/kiri
c. Memiringkan kiri/kanan dan masase punggung tiap dua jam
d. Memasang kateter urine dan memasang diapers
e. Memberikan lotion
19. Seorang perempuan berusia 58 tahun, dirawat di ruang bedah dengan diagnosa
osteoartritis. Pada pengkajian ditemukan riwayat kecelakaan lalu lintas 8 tahun yang lalu.
Sejak itu pasien merasakan sering nyeri terutama pada persendian. Nyeri berkurang bila
pasien istirahat dan akan memberat jika beraktivitas berlebihan. Persendian tampak
edema, demam dan nyeri hilang timbul, BB 85 KG dan TB 158 cm. Apakah faktor resiko
terjadinya osteoartritis pada pasien?
a. Usia
b. Infeksi
c. Obesitas
d. Riwayat trauma
e. Pekerjaan berat
20. Seroang laki-laki, berusia 55 tahun dirawat di ruang rawat inap dewasa dengan diagnosa
trauma vertebrea. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pasien mengeluh tangan dan kaki
kana terasa lemas, tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 88 kali/menit. Saat dilakukan
penilaian kekuatan otot didaptkan ekstremitas kanan bisa diangkat tetapi langsung
terjatuh, sedangkan ekstremitas kiri mampu menahan tahanan ringan. Berapakah nilai
kekuatan oto pada pasien?
a. 1 kanan dan 2 kiri
b. 3 kanan dan 3 kiri
c. 2 kanan dan 3 kiri
d. 3 kanan dan 4 kiri
e. 4 kanan dan 5 kiri

Soal pencernaan
21. Seorang perempuan 42 tahun datang ke poli dengan keluhan diare. Pengkajian didapatkan
BAB 5 kali sehari konsistensi encer, CRT > 3 detik, lemas, mual dan tidak nafsu makan,
mukosa bibir kering, tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 85 x/menit, frekuensi
napas 21x/menit, S 37,8ᵒC, Leukosit 13000/mm3. Apakah masalah keperawatan pada
kasus diatas?
A. Hipertemi
B. Resiko infeksi
C. Intoleransi aktivitas
D. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
22. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri. Pemeriksaan bibir
dan lidah terdapat lesi kemerahan, skala nyeri 6, mual muntah dan tidak nafsu makan.
Pasien ibu rumah tangga sedangkan suami bekerja di luar kota, selama sakit pasien jarang
keluar rumah dan berinteraksi karena malu dengan penyakitnya. TD : 110/70 mmHg, Nadi
87x/menit, Frekeunsi nafas 20 x/menit, Suhu 37,7C. Lab: Hb : 10 gr/dl, leukosit :
17.000(/ul), ELISA (+) HSV. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Anoreksia
B. Hipertermi
C. Nyeri (akut)
D. Gangguan body image
E. Kerusakan integritas kulit

23. Seorang perempuan 35 tahun post-operasi kandung empedu, Setelah operasi, pasien
dipindahkan dari unit perawatan Post-anestesi (Recovery Room) ke ruang rawat bedah dan
sudah terpasang NGT dan infus NS 0,9%. Pasien terlihat memegang perutnya dan terus
mengeluh mual dan terasa ingin muntah. Apakah tindakan yang akan perawat lakukan?
a. Mengubah posisi klien
b. Melaporkan segera ke dokter
c. Memberikan minum air hangat
d. Memeriksa adanya obstruksi pada NGT
e. Memberikan antiemetik sesuai dengan order
24. Pasien laki-laki 46 tahun dengan sirosis dirawat di bangsal IPD. Pasien mengalami
perdarahan dikarena varises esofagus akibat komplikasi dari sirosis. Kemudian, klien
dipasang selang Sengstaken-Blakemore untuk menghentikan perdarahan tersebut. Setelah
selang di insersi, klien mengeluh kesulitan bernapas. Apa tindakan pertama perawat yang
harus dilakukan?
a. Dorong untuk tarik nafas dalam
b. Merubah posisi klien
c. Berikan tindakan head-till chin-lift
d. Pantau tanda-tanda vital
e. Mengempeskan balon esofageal
25. seorang klien wanita 33 tahun kembali dari ruang pemulihan (recovery room) post operasi
laparatomi pada jam 09:00. Kondisi klien sadar, terpasang infus, denyut nadi 82 x/menit,
tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi pernafasan 20 x/menit. Pukul 10 pagi dan pukul
11 pagi, tanda-tanda vitalnya stabil. Namun, pada siang hari denyut nadi 94 x/menit,
tekanan darah 116/74 mmHg, dan frekuensi pernafasan 24 x/menit. Apa tindakan perawat
yang harus dilakukan?
a. Berikan posisi syok
b. Melaporkan segera ke dokter
c. Posisikan dengan Trendelenburg
d. Pantau tanda tanda vital setiap 15 menit
e. Pantau tanda tanda vital satu jam kemudian
26. seorang klien wanita 43 tahun pascaoperasi Billroth untuk tukak lambung di rawat ruang
IPD. Klien terpasang NGT dan infus NS 0,9%. Saat dilakukan pengkajian perawat,
drainase dari NGT nya kental dan volume sekresi berkurang dalam 2 jam terakhir dan
klien merasa mual. Apa tindakan perawat yang harus dilakukan?
a. Mereposisi NGT
b. Menghentikan suctioning drainase
c. Dorong klien untuk meminum lebih banyak air
d. Melaporkan segera ke dokter berdasarkan hasil temuan
e. Irigasi NGT dengan 50 cc dengan air steril atau NS 0,9%
27. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnosa medis
gastritis. Pada saat pengkajian pasien mengatakan sering terlambat makan karena sibuk
bekerja. Saat ini pasien sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
Pendidikan kesehatan apakah yang harus diberikan kepada pasien sebelum pulang?
a. Diet bbur dan mengurangi aktivitas sehari-hari
b. Makan teratur, istirahat yang cukup dan hindari stress
c. Minum obat yang teratur, menghindari merokok dan makanan pedas
d. Diet tinggi serat dan protein, minum air 2500 cc perhari
e. Menghindari makanan yang merangsang peningkatan asam lambung seperti kafein
dan alkohol.
28. Seorang laki-laki 30 tahun dirawat dengan riwayat saat masuk ke rumah sakit pasien
berjalan membungkuk sambil memegang perut. Hasil pengkajian ditemukan pasien
mengatakan nyeri perut bagian bawah, demam, mual dan tidak nafsu makan, RR: 24
x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38 0C. Pasien berbaring dengan posisi miring
dan lutut di tekuk. Apakah pengkajian yang harus dilakukan untuk melengkapi data
pasien?
a. Melalukan pengkajian pada titik Mc Burney
b. Mengkaji respon verbal
c. Mengukur skala nyeri
d. USG abdomen
e. Periksa leukosit
29. Seorang laki-laki berusia 73 tahun dirawat di bangsal medikal dengan riwayat muntah-
muntah sejak 12 jam yang lalu dan disertai dengan diare berat. Saat pengkajian ditemukan
bahwa kesadaran klien menurun tapi masih berespon, TD: 80/50 mmHg, nadi 170
x/menit, suhu 38 0C, akral dingin, keringat dingin, pulsasi perifer cepat dan lemah, turgor
jelek, kelurga mengatakan pasien tidak mau makan karena mual. Apa diagnosa
keperawatan yang paling utama pada pasien tersebut?
a. Hipertermia
b. Diare
c. Resiko syok
d. Gangguan volume cairan
e. Gangguan perfusi jaringan perifer
30. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang dewasa dengan keluhan utama
demam, sakit kepala, mual dan muntah sejak 4 hari yang lalu, nafsu makan menurun dan
makan hanya 3 sendok, berat badan turun 0,3 Kg. Hasil pengkajian didapatkan tekanan
darah 100/80 mmHg, nadi 93 kali permenit, suhu 38 0C, kulit tampak kuning dan sklera
ikterus, urin berwarna gelap, feses berwarna pucat, saat dipalpasi abdomen klien
merasakan nyeri di kuadran kanan atas, hasil laboratorium HbsAg (+). Masalah utama
pada pasien adalah?
a. Nyeri
b. Mual
c. Hipertermia
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan
e. Gangguan eliminasi fekal.
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(Oleh : Edi Purwanto, M.Ng)

1. Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke poli klinik dengan anemia defisiensi zat besi.
Pasien mengeluh badan terasa lemah dan jantung sering terasa berdebar debar. Berat
badan pasien turun 9 kg dalam 8 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan didapatkan
konjungtiva anemis, frekwensi nadi 110X/mnt, Tekanan nadi 100/70 mmhg, frkwensi
nafas 22 X/mnt, suhu 37 C. Kulit kering, hangat dan pucat. Pasien mendapat terapi
suplemen zat besi.
Apakah masalah prioritas utama pada kasus di atas?
a. Intoleransi aktivitas
b. Kurang pengetahuan
c. Gangguan intregitas kulit
d. Penurunan perfusi jaringan perifer
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
2. Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke poli klinik dengan anemia defisiensi zat besi.
Pasien mengeluh badan terasa lemah dan jantung sering terasa berdebar debar. Berat
badan pasien turun 9 kg dalam 8 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan didapatkan
konjungtiva anemis, frekwensi nadi 110X/mnt, Tekanan nadi 100/70 mmhg, frkwensi
nafas 22 X/mnt, suhu 37 C. Kulit kering, hangat dan pucat. Pasien mendapat terapi
suplemen zat besi.
Apakah tindakan utama pada kasus di atas?
a. Menjelaskan perawatan untuk menjaga kesehatan kulit
b. Mendiskusikan dengan pasien untuk meningkatkan berat badan
c. Mendiskusikan dengan pasien untuk meningkatkan intake nutrisi
d. Membantu pasien untuk membuat jadual aktivitas dan istirahat yang tepat
e. Mendiskusikan dengan pasien tentang cara mencegah efek diare pada pemberian zat
besi
3. Seorang wanita berusia 45 tahun kontrol ke poli klinik dengan anemia defisiensi zat besi.
Pasien mendapat terapi zat besi dan mengeluh mengalami konstipasi serta feces berwarna
hitam.
Apakah tindakan perawat yang tepat pada kasus di atas?
a. Menyarankan kepada pasien untuk minum obat pencahar
b. Menyarankan kepada pasien untuk mengurangi dosis zat besi
c. Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan akan hilang setelah kadar Hb normal
d. Menyarankan kepada pasien untuk meningkatkan intake cairan dan diet tinggi serat
e. Menjelaskan bahwa warna feces berwarna hitam tidak biasa dan perlu pemeriksaan
lebih lanjut
4. Seorang laki-laki usia 36 tahun datang ke poli, terdiagnosa positiv HIV 3 tahun yang lalu
dan sudah 3 tahun diterapi Zidovudine (protease inhibitor). Secara umum kondisinya baik
dan bertujuan pemeriksaan rutin tiap 3 bulan. Hasil laporan laboratorium untuk hitung
limfosit CD4 adalah 198 cells/µl, hasil limfosit CD4 ini menunjukan penurunan dari 3
bulan sebelumnya.
Apa yang perlu dijelaskan oleh perawat terkait hasil Hitung Limfosit CD4 yang didapat?
a. Laki-laki ini memiliki kesempatan hidup kurang dari 1 tahun
b. Diagnosis berubah dari HIV positif ke AIDS
c. Tidak akan mendapatkan keuntungan jika terapi dilanjutkan
d. Tubuh tidak mampu lagi dalam merespon imun
e. System kekebalan pasien menurun
5. Seorang laki-laki usia 36 tahun datang ke poli, terdiagnosa positiv HIV 2 tahun yang lalu.
Dia datang bersama istrinya yang telah dinikahi 3 tahun yang lalu. Dia bertanya kepada
perawat mengapa istrinya tidak terinfeksi HIV serta langkah apa yang harus mereka
siapkan jika mengingikan keturunan.
Mengapa pada beberapa orang tahan terhadap infeksi HIV, hal ini karena ?

a. Sel T helper tidak memiliki reseptor CD4


b. Tubuh tidak mampu lagi dalam merespon imun
c. Kurangnya coreseptor yang diperlukan virus untuk melakukan binding dan insertion
d. Sistem kekebalan tubuhnya sangat kuat
e. Orang tersebut seblum terinfeksi virus yang menyerupai HIV dan mengembangkan
imunitas
6. Seorang perempuan berusia 54 tahun dengan diagnosis congestive heart failure baru saja
menerima 2 unit kantong darah selama 1 jam 25 menit, saat ini pasien duduk di tempat
tidur tampak sesak dan gelisah. Hasil auskultasi menunjukan adanya crackles bagian basal
paru kanan dan kiri.
Apakah jenis komplikasi transfusi yang dialami pasien?

a. Kelebihan cairan
b. Reaksi hemolitik akut
c. Alergi transfusi
d. Syok anafilaktik
e. Reaksi demam non hemolitik
7. Seorang laki-laki berumur 80 tahun datang ke poli mata dengan keluhan penglihatan mata
sebelah kanan kabur sekitar 1 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan ditemukan pada lensa
mata sebelah kiri ada lapisan berwarna putih seperti susu. Tekanan darah 130/70 mmhg,
S=37, N = 88 x/mnt. Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat diberikan pada pasien tersebut setelah operasi?

a. Anjurkan pasien untuk menggunakan penutup mata yang sakit setelah operasi
b. Anjurkan pasien untuk keramas segera setelah operasi
c. Anjurkan pasien untuk tidur pada sisi yang sakit
d. Anjurkan pasien untuk bed rest selama 1 minggu
e. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi antibiotik
8. Seorang laki-laki berumur 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak, batuk yang disertai hemaptoe selama 1 bulan, diare yang tidak kunjung sembuh.
Hasil pemeriksaan fisik terdapat bercak putih di mulut, RR : 40 x/menit, HR : 120
x/menit, TD : 145/90 mmhg.
Apa masalah keperawatan utama dalam kasus diatas?

a. Bersihan jalan nafas inefektif


b. Gangguan pola nafas
c. Gangguan pertukaran gas
d. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
9. Seorang pria, usia 25 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan demam 3 hari dirumah,
mula-mula panas tidak tinggi, makin lama demam makin tinggi terutama pada sore dan
malam hari , 3 hari pertama panas disertai mencret. Pemeriksaan fisik konjungtiva pucat,
kesadaran apatis, TD 130/80 mmhg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi
92x/menit, suhu 39°C, Hb 10 gr/dl.
Apakah diagnosia keperawatan pada kasus di atas?
A. Hipertermi
B. Nutrisi
C. Intoleransi aktivitas
D. Mobilitas fisik
E. Kebutuhan tidur
10. Seorang pasien perempuan berusia 16 tahun diantar oleh orang tuanya masuk IGD dengan
riwayat deman sejak 3 hari yang lalu. Saat ini pasien mengeluh mual, muntah dan nyeri
ulu hati. Hasil pemeriksaan ditemukan data: TD 100/70 mmhg, frekuensi Nadi 90 x/menit,
frekuensi napas 20 kali permenit, suhu 390 C, Haemoglobin plasma 13 gr/dl, trombosit
100.000mm3, Hematokrit 36 vol %
Apakah masalah keperawatan pada pasien di atas ?
A. Nyeri akut
B. Hipertermia
C. Gangguan rasa nyaman mual
D. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Resiko gangguan keseimbangan cairan elektrolit
11. Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kepala sedikit
pusing dan tidak bisa tidur sejak 3 hari yang lalu. Klien juga mengeluh was-was, kondisi
ini dialami sejak klien akan operasi katarak pada mata sebelah kanan.
Apakah diagnosa keperawatan utama?
A. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
B. Gangguan persepsi sensori; penglihatan
C. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
D. Resiko tinggi cidera
E. Ansietas
12. Seorang laki-laki berusia 57 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan keluhan Hb:
6 gr/dl. Saat ini mendapatkan transfusi darah Packet Red Cell 250cc. Tiba-tiba pasien
mengatakan sesak nafas, dada teras berat, keringat dingin dan gelisah. TD: 90/60mmHg,
Nadi 90x/mnt irregular.
Apakah intervensi keperawatan utama yang paling tepat dilakukan?
a. Posisikan semi fowler’s
b. Berikan oksigen dengan nasal kanul 4 lpm
c. Hentikan aliran transfusi darah
d. Lakukan observasi tanda-tanda vital
e. Obsevasi fungsi pernafasan
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(Oleh : Titik Agustiyaningsih, M.Kep)

1. Seorang wanita berusia 45 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak dan muntah.
Tekanan darah 160/100 mmHg, frekwensi nafas 28 kali/menit. Edema pada kedua kaki, didapatkan
rales pada kedua basal paru. Pemeriksaan darah: kadar haemoglobin 7 g/dl, MCV dan MCHC normal,
ureum: 421 mg/dl, kreatinin 32 mg/dl. Pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran kedua ginjal
mengecil, densitas cortex meningkat, batas media cortex kabur.
Diagnosis fungsional ginjal untuk pasien tersebut adalah:
A. Chronic kidney disease stage 5
B. Chronic kidney disease stage 2
C. Acut Renal Failure
D. Nephrotic Syndrome
E. Sindroma nefritik Akut
2. Seorang laki – laki berusia 60 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan bengkak seluruh
tubuh. Pasien mengatakan BAK sangat sedikit, lemas dan mudah capek, kulit terasa lebih gelap, nafas
sedikit sesak. Hasil pemeriksaan fisik terdapat oedema anasarca, konjuctiva anemis, kulit kering, TD
160/100 mmHg, RR: 30x/menit, Hb: 8 gr/dl..
Apakah pemeriksaan laboratorium prioritas pada kasue tersebut?
A. BUN
B. Keton
C. Protein
D. Kreatinin
E. Magnesium
3. Seorang Laki – laki berusia 55 tahun di rawat di Ruang Penyakit Dalam dengan diagnosis kolik renal.
Dari hasil pengkajian didapatkan nyeri terasa di area pinggang terutama ketiak akan BAK dengan
jumlah urin yang keluar sedikit namun jumlahnya normal, nyeri menyebar ke bagian atas simpisis pubis
dengan skala 7 dari 10, dan kadang tampak kemerahan dalam urin. Hasil USG didapatkan
uretroithiasis.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut ?
A. Nyeri akut
B. Cemas
C. Perubahan pola eliminasi urin
D. Defisit volume cairan
E. Obstruksi saluran kemih
4. Seorang laki – laki berusia 60 tahun diantar keluarka ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan utama
terasa nyeri saat buang air kecil dan aliran tidak lancer. Terdapat distensi pada simpisis pubis saat
dipalpasi.
Apakah tidakan yang paling tepat untuk dilakukan?
A. Menganjurkan untuk banyak minum
B. Menganjurkan teknuk nafas dalam
C. Kolaborasi pemberian obat diuretic
D. Kolaborasi pemberian obat analgetik
E. Kolaborasi pemasangan douwer kateter
5. Seorang laki – laki berusia 70 tahun dirawat di ruang bedah dengan keluhan tidak puas setelak BAK,
pancaran urin melemah, dan frekuensi kencing bertambah pada malam hari. Dari hasil pengkajian juga
didapatkan pada saan nyeri kadang terasa panas (dysuria).
Dari hasil pengkajian diatas derajat BPH pada pasien diatas termasuk derajat…
A. Derajat I
B. Derajat II
C. Derajat III
D. Derajat IV
E. Derajat V
6. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang bedah pasca operasi prostatektomi. Hasil pengkajian
pasien urin dalam kateter bening dan rencana dilakukan aff irigasi jika sudah tidak masalah.
Pada irigasi/spooling NaCl dari hasil pengkajian diatas sudah dapat dilakukan pada hari ke..
A. Hari ke 1 post operasi
B. Hari ke 2 post operasi
C. Hari ke 3 post operasi
D. Hari ke 4 post operasi
E. Hari ke 5 post operasi

SISTEM INTEGUMENT

1. Seorang perempuan berusia 34 tahun di rawat di unit combustio karena mengalami luka bakar akibat
ledakan kompor elpiji. Hasil pengkajian luka pada ekstrimitas bawah kanan dan kiri., klien sementara
tidak dapat berjalan Kondisi luka: Nampak kemarahan, bengkak, pus tidak ada.
Apakah fase penyembuhan luka tersebut?
A. Inflamasi
B. Proliferasi
C. Epitelisasi
D. Remodelling
E. Homeostasis
2. Seorang Laki – laki berusia 50 tahun di rawat di ruang Combustio dengan luka bakar derajat II. Pasien
mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian mengalami luka bakar daerah dada, tangan kiri dan
paha kanan dn kiri. Luka terlihat merah, tekanan darah100/70 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, nafas
24x/menit, berat badan 60 kg dan urin 100 cc/10 jam.
Berapakah presentase luka yang dialami pasien tersebut?
A. 44%
B. 40%
C. 36%
D. 30%
E. 10%
3. Seorang Laki – laki berusia 40 tahun di rawat di ruang combustion akibat tersiram thinner pada saat
bekerja sebagai tukang cat. Hasil pengkajian: terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta paha
kanan dan kiri. TD: 120/80 mmHg, frekuensi nadi: 90x/menit, frekuensi nafas: 22x/menit. BB: 55 kg
dan tinggi badan 150 cm.
Berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurus rumus Parkland
A. 5000 ml
B. 6500 ml
C. 7520 ml
D. 7920 ml
E. 9530 ml
4. Seorang laki – laki berusia 30 tahun dirawat dengan luka bakar. Hasil pengkajian diperoleh data grade II
dengan luas 36%, berat badan 60 kg, tinggi badan 160 kg, Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit. Pasien telah diterapi cairan RL sebanyak 2500 cc.
Apa yang menjadi kriteria keberhasilan dari terapi tersebut ?
A. Urin output 50 – 100 ml/jam
B. Urin output 25 – 50 ml/jam
C. Urin output 30 – 60 ml/jam
D. Urin output 12 – 24 ml/ jam
E. Urin output 10 – 20 ml/jam
5. Seorang laki – laki berusia 60 tahun mengalami luka bakar. Hasil pengkajian: luka bakar derajat II
dengan luas 30%, berat badan: 50 kg, tinggi badan 150 kg, tekanan darah : 110/70 mmHg, frekuensi
nadi: 80x/menit, frekuensi nafas: 24x/menit
Berapa cairan yang harus diberikan pada 8 jam pertama dengan formula Baxter?
A. 2500 ml
B. 3000 ml
C. 3500 ml
D. 4000 ml
E. 4500 ml
6. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli penyakit kulit. Hasil pengkajian didapatkan kulit
memerah dan gatal pada telapak tangan sampai punggung tangan. Keluhan dirasakan setiap habis
kontak dengan sabun cuci atau detergen.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Gangguan integritas kulit
B. Resiko infeksi
C. Gangguan citra diri
D. Intoleransi aktifitas
E. Hipertermi
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(Oleh : Anis Ika N, M.Kep.Sp.Kep.MB)

SISTEM PERNAPASAN

1. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat di bangsal bedah selama dua bulan
setelah mengalami kecelakaan. Dari hasil pengkajian diperoleh data obyektif: reaksi
pupil normal, kulit pasien teraba hangat, terpasang ventilator, tremor pada ekstremitas
(+), riwayat kejang (+), tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 106x/mnt, napas
28x/menit, suhu 36,7oC. Hasil BGA fluktuatif abnormal dengan hipo/hiperventilasi.
Apakah diagnosa keperawatan utama yang muncul dari kasus di atas?
a. Risiko gagal nafas
b. Risiko sindrom disuse
c. Gangguan pola nafas
d. Gangguan pertukaran gas
e. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
2. Seorang laki-laki berusia 56 tahun mempunyai riwayat PPOK sejak 4 tahun yang lalu,
rawat inap di sebuah rumah sakit paru dan mendapatkan program fisioterapi dada.
Bagaimanakah urutan yang sistematis dalam pelaksanaan tindakan tersebut?

a. Batuk efektif – postural drainase – clapping - vibrasi


b. Postural drainase – clapping – batuk efektif - vibrasi
c. Clapping – vibrasi – batuk efektif – postural drainase
d. Postural drainase – clapping – vibrasi – batuk efektif
e. Vibrasi – postural drainase – batuk efektif - clapping
3. Seorang laki-laki berusia 48 tahun pasca operasi pemasangan WSD mengalami sesak
napas. Pada saat pemeriksaan didapatkan pernapasan 25 x/menit, nadi 100 x/menit,
saturasi O2 menunjukkan angka 95%. Berat badan pasien 50 Kg.
Apakah alat oksigenasi yang paling tepat untuk digunakan?
a. Nasal kanul
b. Masker sederhana
c. Masker rebreathing
d. Masker non rebreathing
e. Balve Vulve Mask
4. Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan diagnosa pneumonia. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 104 x/menit, nafas 26x/menit.
Pada auskultasi didapatkan ronkhi di lobus kanan kiri atas paru. Kesadaran Ny M
compos mentis, terpasang trakeostomi, tampak terbaring lemah di bed, produksi
sputum banyak.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus di atas?
a. Bersihan jalan nafas tak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Ketidakefektifan pola nafas
d. Penurunan cardiac output
e. Intoleransi aktivitas
5. Ny M berusia 28 tahun dengan diagnosa pneumonia. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 104 x/menit, nafas 26x/menit. Pada
auskultasi didapatkan ronkhi di lobus kanan kiri atas paru. GCS 245, terpasang
trakeostomi, tampak terbaring lemah di bed, batuk (+), produksi dahak (-).
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada Ny M?
a. Respiratory monitoring
b. Vital signs monitoring
c. Airway insertion and stabilization
d. Airway suctioning
e. Oxygen therapy
6. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dengan PPOK sedang dilakukan tindakan
pengambilan gas darah arteri karena kesulitan bernafas dan diaphoresis. Dari hasil lab
tersebut di dapatkan hasil pH : 7,30 ; HCO3: 21 mEq; PCO2 : 50 mmHg, PO2 : 80
mmHg.
Apakah hasil intepretasi dari hasil lab tersebut?
a. Asidosis respiratorik
b. Asidosis metabolik
c. Asidosis respiratory kompensasi metabolik
d. Asidosis metabolik kompensasi respiratorik
e. Asidosis metabolik respiratorik

SISTEM KARDIOVASKULAR

7. Seorang laki-laki berusia 47 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
gagal jantung. Pada pengkajian didapatkan data pasien mengeluh lemas dan dada
berdebar-debar. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan data tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 100x/menit, napas 24 x/menit. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan
data kardiomegali, infark lama inferior dan lateral.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien?
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
b. Ketidakefektifan pola nafas
c. Penurunan curah jantung
d. Intoleransi aktivitas
e. Nyeri akut
8. Seorang perempuan berusia 56 tahun dengan disritmia di rawat di ruang jantung.
Dokter menjelaskan bahwa disritmia yang diderita karena gangguan automatisitas.
Pasien seringkali merasa berdebar-debar tanpa ada penyebab yang pasti, denyut
jantung juga sering tidak teratur. Riwayat penyakit terdahulu darah tinggi dan kencing
manis, berobat tidak teratur. Penderita nampak pucat dan berkeringat. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan gambaran berikut:

Apakah gambaran EKG yang terjadi pada pasien?


a. Sinus ritme
b. SA arrest
c. Sinus braikardi
d. Sinus takikardi
e. Sinus exit arrest
9. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dengan disritmia sedang di rawat di ruang
penyakit dalam. Dokter menjelaskan bahwa disritmia yang diderita karena
gangguan automatisitas pada pacemaker yang dipasang pada jantung pasien.
Pasien seringkali merasa berdebar-debar tanpa ada penyebab yang pasti, denyut
jantung juga sering tidak teratur. Penderita nampak pucat dan berkeringat.
Apakah NIC prioritas yang tepat pada pasien?
a. Cardiac care
b. Oxygen therapy
c. Electrolyte management
d. Electrolyte monitoring
e. Invasive hemodynamic monitoring
10. Seorang perempuan berusia 60 tahun dengan disritmia sedang dirawat di ruang
penyakit dalam. Dokter menjelaskan bahwa disritmia yang diderita karena ada
gangguan automatisitas pada pacemaker yang dipasang pada jantung pasien.
Pasien seringkali merasa berdebar-debar tanpa ada penyebab yang pasti, denyut
jantung juga sering tidak teratur. Penderita nampak pucat dan berkeringat.
Apakah aktivitas NIC yang harus segera dilakukan pada pasien?
a. Memonitor adanya dipsneu, fatigue, tachypnea dan orthopnea
b. Memonitor TTV sesering mungkin
c. Memonitor EKG, terutama segmen ST
d. Evaluasi fungsi pacemaker
e. Evaluasi tekanan darah secara kontinyu
11. Seorang laki-laki berusia 66 tahun sudah 5 hari dirawat dengan gagal jantung
kongestif. Pasien mampu melakukan aktivitas ringan tanpa disertai dengan sesak
dan jantung berdebar. Pasien dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit dengan
mendapatkan obat digitalis.
Apakah yang harus diajarkan perawat kepada pasien ketika pasien akan meminum
obat tersebut?
a. Meminum obat setelah makan dan ditaruh di bawah lidah dihisap
b. Minum obat digitalis diberikan jarak minimal 1 jam dengan obat lainnya
c. Minum obat bersama dengan antasida untuk mencegah nyeri lambung
d. Hitung nadi bila < 60 x/menit atau > 100 x/menit obat tidak boleh dminum
e. Untuk mencegah intoksikasi anjurkan pasien memeriksa kadar digitalis dalam
plasma
12. Seorang perempuan berusia 54 tahun datang ke Poli Jantung untuk kontrol
bulanan penyakit hipertensi yang diderita sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
mendapat pengobatan antihipertensi jenis diuretik (Lasix) 2x1 tab.
Apakah edukasi yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. Menghindari stress
b. Membatasi aktivitas
c. Aturan minum obat, diminum pada pagi dan siang hari
d. Membatasi asupan makanan yang mengandung kalium
e. Meningkatkan asupan makanan yang mengandung garam

SISTEM SARAF

13. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di bangsal bedah setelah mengalami
kecelakaan sepeda motor. Saat dilakukan pemeriksaan GCS didapatkan hasil pasien
membuka mata dengan perintah, bingung dan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan
tetapi masih menggunakan kata-kata yang bisa dimengerti dan menghindari dari
rangsangan nyeri. Total nilai GCS pasien ini adalah
a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
e. 14
14. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang saraf setelah mengalami stroke
infark dengan komplikasi. Sampai saat ini pasien mendapatkan terapi heparin via
syringe pump sampai melewati fase akutnya. Berdasarkan terapi farmakologi yang
diterima Ny W, apa yang perlu diobservasi secara intensif oleh perawat?
a. Pernafasan c. Nadi e. Tanda-tanda perdarahan
b. Tekanan darah d. Suhu
15. Seorang laki-laki berusia 50 tahun mengalami gagal nafas dan dipasang trakeostomi
setelah mengalami stroke hemoragik. Saat ini kondisi Tn A mulai membaik, kesadaran
compos mentis, GCS 456, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 74 x/menit, nafas 16
x/menit, mulut mencong ke kiri, tampak kesulitan memahami pertanyaan yang
diajukan keluarga dan perawat, disatria (+). Apakah masalah keperawatan yang
muncul pada Tn A?
a. Kesiapan meningkatkan komunikasi
b. Hambatan komunikasi verbal
c. Ketidakefektifan kontrol impuls
d. Kerusakan memori
e. Ansietas
16. Seorang perempuan berusia 26 tahun dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kejang
di kantornya. Menurut keterangan teman korban, pasien sempat hilang kesadaran, saat
kejang berlangsung, tubuh pasien kaku, sesekali tubuh terhentak dan tampak kesulitan
bernafas. Saat dilakukan pengkajian paska kejang, pasien mengatakan sakit kepala dan
mengantuk. Apakah masalah keperawatan prioritas pada Ny S?
a. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
b. Penurunan kapasitas adaptif intracranial
c. Gangguan persepsi sensori
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Gangguan pola nafas
17. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dibawa rumah sakit dalam kondisi tidak sadar
setelah bangun tiba-tiba di tengah tidurnya dan langsung muntah menyembur sekitar
pukul 2.30 WIB. Tekanan darah 190/120 mmHg, nadi 120x/ menit, RR 20x/menit,
suhu 37oC. Hasil CT scan kepala didapatkan gambaran hiperdens. Isteri korban
mengatakan sejak semalam pasien mengeluh nyeri kepala.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus di atas?
a. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
b. Penurunan kapasitas adaptif intracranial
c. Gangguan persepsi sensori
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Nyeri akut

18. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang saraf sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan neurologi pasien didapatkan contralateral weakness, bibir mencong ke
kiri, gangguan menelan (+), rangsang meningeal (-), hemianestesi, RCL +/+, RCTL
+/+. Apakah nervus yang terganggu akibat penyakit yang diderita pasien tersebut?

a. Nervus VII dan IX


b. Nervus XII dan IX
c. Nervus X dan III
d. Nervus III dan XI
e. Nervus XI dan XII

19. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang saraf dengan diagnosa CVA
hemoragik. Tekanan darah 190/120 mmHg, nadi 120x/ menit, RR 20x/menit, suhu
37oC. Saat ini pasien diberikan perdipin 2 mcg/kg/mnt via syringe pump. Apakah
peran krusial perawat dalam penatalaksanaan kolaborasi tersebut?

a. Pengukuran suhu pasien


b. Meberikan edukasi pada pasien
c. Meresepkan obat ke depo farmasi
d. Pemantauan pernafasan pasien secara berkesinambungan
e. Pemantauan tekanan darah pasien secara berkesinambungan
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
(Oleh : Indah Dwi Pratiwi, M.Ng)

1. Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas. Dari hasil
pemeriksaan fisik TD = 130/80 mmHg, nadi = 100x/menit, frekuensi napas = 36x/menit,
suhu = 37,10C, terdapat suara wheezing, ronki di semua lapang paru, akral dingin dan
pucat serta diaporesis, CRT 2 detik, wajah tampak tegang.
Diagnosa keperawatan apakah yang muncul pada kasus diatas?
a. Resiko kekurangan volume cairan b.d diaporesis
b. Inefektif bersihan jalan napas b.d bronkokonstriksi, akumulasi sekret
c. Pola napas tidak efektif b.d bronkokonstriksi, akumulasi sekret
d. Gangguan perfusi jaringan perifer b.d penurunan curah jantung
e. Cemas b.d kurangnya pengetahuan
2. Seorang laki-laki usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan merasa tidak enak,
bingung, sesak napas dan batuk berdahak selama 2 hari. Hasil pemeriksaan tekanan darah
didapatkan data TD 85/50 mmHg, frekuensi napas 35x/menit, tidak ada ronki, akral
dingin, diaporesis, hasil EKG menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri.
Masalah utama yang dialami oleh laki-laki pada kasus diatas?
a. Peningkatan produksi sekret
b. Penumpukan cairan di paru
c. Penyempitan jalan napas
d. Penurunan curah jantung
e. Perdarahan internal
3. Seorang laki-laki usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan merasa tidak enak,
bingung, sesak napas dan batuk berdahak selama 2 hari. Hasil pemeriksaan tekanan darah
didapatkan data TD 85/50 mmHg, frekuensi napas 35x/menit, tidak ada ronki, akral
dingin, diaporesis, hasil EKG menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri.
Tindakan apakah yang pertama kali harus dilakukan ketika menemui kasus diatas?
a. Memasang infus
b. Memsang kateter
c. Memberikan oksigen
d. Melakukan perekaman EKG
e. Mengkaji patensi jalan napas
4. Seorang laki-laki usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan merasa tidak enak,
bingung, sesak napas dan batuk berdahak selama 2 hari. Hasil pemeriksaan tekanan darah
didapatkan data TD 85/50 mmHg, frekuensi napas 35x/menit, tidak ada ronki, akral
dingin, diaporesis, hasil EKG menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri.
Tindakan monitroing hemodinamik apakah yang harus dilakukan untuk klien diatas?
a. Menghitung nadi
b. Mengukur cardiac output
c. Mengukur tekanan darah
d. Mengukur saturasi oksigen
e. Mengukur tekanan vena sentral
5. Seorang laki-laki usia 68 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan merasa tidak enak,
bingung, sesak napas dan batuk berdahak selama 2 hari. Hasil pemeriksaan tekanan darah
didapatkan data TD 85/50 mmHg, frekuensi napas 35x/menit, akral dingin, diaporesis.
Masalah keperawatan utama apakah yang muncul pada kasus diatas?
a. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b. Ketidakseimbangan asam basa
c. Inefektif bersihan jalan napas
d. Defisit volume cairan
e. Inefektif pola napas
6. Seorang perempuan, 67 tahun mengeluh sesak nafas, keluhan disertai dahak tidak dapat
dikeluarkan, suara “grok..grok”. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien batuk sekret/sputum
tidak dikeluarkan, kelemahan, pernafasan cuping hidung, tidak didapatkan penggunaan
otot bantu nafas, ronchi +/+, wheezing tidak ada, tidak ada sianosis. Pemeriksaan tanda
vital diperoleh pernafasan reguler dan cepat dengan frekuensi napas 30 x/mnt, tekanan
darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 92 x/mnt, suhu 36 oC.
Apakah kriteria hasil yang ditetapkan pada kasus diatas ?
a. Jalan napas paten (tidak terdapat suara napas abnormal)
b. Tidak didapatkan retraksi intercostal
c. Pernapasan tidak cuping hidung
d. Saturasi oksigen > 95%
e. Frekuensi nadi 80-100 kali/menit
7. Seorang laki laki usia 30 tahun, mengalami penurunan kesadaran setelah kecelakaan. Dari
hasil pemeriksaan, terdengar stridor (+), RR: 30 x/menit, BB: 55 kg. Pada secondary
survey, didapatkan jejas pada dinding dada sebelah kiri dan distensi abdomen (+).
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien ?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Sumbatan jalan nafas
c. Pola nafas tidak efektif
d. Gangguan pertukaran gas
e. Jalan nafas tidak efektif
8. Seorang anak, 15 tahun, jatuh dari pohon dengan ketinggian kurang lebih 3 meter.
Penderita mengeluh nyeri, kaki susah digerakkan, ada jejas di area punggung. Penderita
tampak gelisah, HR 65x/menit, RR 25x/menit, TD 90/70 mmHg.
Apakah tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien ?
a. Infus RL maintenance
b. Kolaborasi pemberian analgesik
c. Kolaborasi pemberian sedativa
d. Meletakkan penderita dalam posisi netral
e. Infus RL guyur
9. Seorang perempuan usia 55 tahun dengan BB 50 kg datang di UGD dengan penurunan
kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas ditabrak sepeda motor. Dari pemeriksaan
didapatkan Nadi 140 x/mnt, akral dingin, TD : 90/palpasi, RR : 32 x/mnt, GCS 335,
didapatkan jejas pada perut kanan bawah dan dada sebelah kiri, fraktur cruris dextra
terbuka , perdarahan +, suara stridor +, distensi abdomen +.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien ?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Sumbatan jalan nafas
c. Pola nafas tidak efektif
d. Gangguan pertukaran gas
e. Jalan nafas tidak efektif
10. Seorang perempuan usia 45 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami
penurunan kesadaran, tampak gaduh gelisah. Mekanisme kejadian tidak diketahui. Jejas
pada dada sebelah kiri (+), jejas pada abdomen (-), akral dingin, TD 90/60 mmHg, RR
30x/menit, Nadi 112x/menit, gurgling (+).
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien ?
a. Bersihan jalan nafas
b. Pola nafas tidak efektif
c. Gangguan komunikasi verbal
d. Defisit volume cairan
e. Gangguan perfusi jaringan
11. Seorang perempuan usia 30 tahun, mengalami penurunan kesadaran setelah kecelakaan.
Dari hasil pemeriksaan, terdengar stridor (+), RR: 30 x/menit, BB: 55 kg. Pada secondary
survey, didapatkan jejas pada dinding dada sebelah kiri dan distensi abdomen (+).Setelah
1 jam, dilakukan evaluasi dari pemberian resusitasi. Didapatkan hasil: stridor (-), RR
28x/menit.
Apa tatalaksana yang seharusnya dilakukan untuk pasienA ?
a. Rontgen Thorak
b. Rontgen Abdomen
c. Rontgen Servikal
d. Pemasangan NGT
e. Pemasangan WSD
12. Seorang laki laki usia 55 tahun dengan BB 50 kg datang di UGD dengan penurunan
kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas ditabrak sepeda motor. Dari pemeriksaan
didapatkan Nadi 140 x/mnt, akral dingin, TD : 90/palpasi, RR : 32 x/mnt, GCS 335,
didapatkan jejas pada perut kanan bawah dan dada sebelah kiri, fraktur cruris dextra
terbuka , perdarahan +, suara stridor +, distensi abdomen +.
Berdasarkan kondisi pasien, alat yang sesuai untuk mengamankan jalan nafas (airway)
adalah:
a. Nasopharingeal tube
b. Suction
c. Endotrakheal tube
d. Krikotiroidotomi
e. Oropharingeal tube
KEPERAWATAN ANAK
(Oleh : Nurul Aini, M.Kep)

Kasus :
Bayi Rafi , umur 1 hr, hasil pemeriksaan : keadaan umum tampak lemah, refleks hisap
menurun, perut tampak distensi, muntah berwarna hijau, mekonium belum keluar, dilakukan
rectal tusse : keluar mekonium menyemprot, bising usus : hypoperistaltik, diagnose medis
Hirsprung.

1. Penyebab dari permasalahan Bayi Rafi pada kasus diatas adalah..


a. Motilitas usus yang abnormal
b. Lower Esophageal spincter tidak berfungsi
c. Penebalan otot pyloric
d. Aganglionic parasimpatis mucosa colon
e. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah anus
2. Masalah keperawatan utama pada bayi Rafi adalah...
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ( kurang dr kebutuhan )
b. Gangguan eliminasi BAB ( fecal impaction )
c. Gangguan keseimbangan cairan – elektrolit
d. Resiko tinggi infeksi
e. Gangguan tumbuh kembang
3. Tindakan konservatif untuk mengurangi distensi abdomen sebelum dilakukan operasi
pada klien dengan hirsprung adalah...
a. Irigasi colon
b. Colok dubur berulang
c. Pemasangan NGT
d. Pemasangan Rectal tube
e. Pasien dipuasakan

Kasus :
An. Wahyu 7 bulan masih menetek, masuk rumah sakit dengan keluhan diare kurang lebih 15
kali, suhu 39,5 derajat celcius, nadi 120 kali permenit, respirasi 42 kali permenit, berat badan
7,5 kg,ku lemah, anak rewel/gelisah, ubun-ubun cekung, mata cekung, mukosa bibir kering,
turgor kembali dalam waktu 2 detik. Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan
peningkatan leukosit.
4. Score yang ditemukan dari hasil pemeriksaan fisik pada An.Wahyu
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
e. 8
5. Berdasar jumlah skor yang ditemukan pada anak Wahyu kemungkinan penurunan BB
mencapai …
a. 2,5 % sd < 5 %
b. < 5 % sd 7,5%
c. 5% sd 10%
d. 10% sd 12,5%
e. 12,5% sd 15%
6. Penyuluhan yang perlu diberikan pada orang tua an. Wahyu adalah…KECUALI
a. Menanamkan budaya cuci tangan
b. Penggunaan sumber air yang sehat
c. Cara pengolahan makanan yang benar
d. Sebaiknya Wahyu jangan banyak diberi buah/sayuran
e. Jawaban a,b,c benar
7. Persepsi keluarga pasien yang perlu dikaji lebih dalam pada kasus diatas adalah :
KECUALI
a. Bagaimana penanganan diare sebelum ke RS
b. Bagaimana kondisi Lingkungan sekitar rumah pasien
c. Keluarga lain terjangkit juga atau tidak
d. Kemungkinan memiliki riwayat alergi susu formula
e. Kondisi stress yang dialami klien

Kasus :
Anak Ariel usia 4 tahun dirawat di sebuah RS. Hasil pemeriksaan didapatkan pasien tampak
pucat, suger baby, moon face, pitting edema, warna rambut kemerahan. Pasien terpasang
NGT. BB 10,5 kg, RR 21x/menit, nadi 88x/menit. Diagnosa medis Kwashiorkor
8. Pada anak Ariel terjadi pitting edema disebabkan karena...
a. Cairan yang berpindah dari intravaskuler
b. Penumpukan cairan di interstitial
c. Hiperalbumin
d. Hipoalbumin
e. Peningkatan ADH
9. Diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut adalah
a. Kekurangan volume cairan
b. Kerusakan integritas kulit
c. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Benar semua

Kasus :
An. Luna MRS pada tanggal 9 Februari 2017. Pasien wajahnya tampak seperti orang tua,
lethargi, turgor kulit > 2 detik. BB awal 16 kg namun terus menurun hingga 10 kg, pasien
terlihat jauh lebih kurus untuk anak seusianya. Pasien juga mengalami anoreksia dan diare.
Diagnosa Medis Marasmus.

10. Etiologi penyakit yang dialami anak luna adalah


a. Kekurangan protein
b. Kekurangan kalori
c. Kekurangan kalori protein
d. Hipoalbumin
e. Kekurangan karbohidrat protein
11. Resiko yang mungkin terjadi jika hal ini dibiarkan lebih lanjut
a. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Resiko infeksi
d. Resiko cedera
e. Resiko kerusakan integritas kulit
12. Secara umum Penyebab terjadinya marasmus adalah di bawah ini, KECUALI
a. Masukkan makanan yang kurang
b. Infeksi
c. Kelainan struktur bawaan
d. Prematuritas
e. Kekurangan protein
13. Dermatitis yang terjadi karena kurang gizi pada anak yang dapat di jumpai pada
awalnya di ekstremitas di sebut dengan
a. Crazy pavement
b. Empetigo
c. Abrasio
d. Semua benar
e. Semua salah

SOAL CARDIO

1. Bising sistolik pada ASD merupakan bising dari :


a. Overaiding aorta
b. stenosis relative katup pulmonal
c. stenosis katup mitral
d. Ventrikel kiri
e. Ventrikel kanan
2. An. B, usia 5 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak nafas, TD 90/140 mmHg, RR
41x/menit, Suhu 36⁰C. Hasil anamnesis didapatkan riwayat ISPA berulang dan sempat
dirawat di rumah sakit selama 2 minggu. Pemeriksaan X-ray ditemukan cardiomegali
dengan gambaran RA dan RV membesar. Intervensi pertama yang harus dilakukan oleh
perawat bertujuan untuk ...
a. Menurunkan kebutuhan Oksigen
b. Mengurangi nyeri
c. Memberi support untuk klien dan keluarga
d. Membantu mengurus BPJS
e. Konsul dengan tim medis kemungkinan dilakukan tindakan pembedahan
3. Pengkajian pada pasien dengan VSD, penting untuk mempertajam dengan hal-hal sebagai
berikut :
a. Riwayat kehamilan
b. Riwayat perkawinan
c. Kaji adanya clubbing finger
d. Kaji riwayat ISPA
e. Jawaban a, b,c benar
4. Kelainan penyakit jantung bawaan dimana tidak terdapat penutupan duktus arteriosus
yang menghubungkan aorta dan pembuluh darah besar pulmonal setelah 2 bulan
kelahiran bayi dikenal dengan istilah :
a. ASD
b. VSD
c. Stenosis pulmonal
d. PDA
e. Patent duktus
5. Faktor prenatal yang menjadi prediktor munculnya penyakit jantung bawaan antara lain :
a. Infeksi Rubella pada ibu hamil...KECUALI
b. Ibu alkoholisme.
c. Umur ibu lebih dari 40 th.
d. Ibu terlalu sering USG kehamilan.
e. Ibu meminum obat-obatan penenang/ jamu.
6. Pemeriksaan penunjang pada pasien bayi dengan penyakit jantung bawaan tersebut
dibawah ini ...KECUALI
a. BGA
b. Foto thorak.
c. EKG.
d. MRI
e. BMR
7. Pada ASD, dikatakan Defek Sekat Sekundum, jika defek terletak.....
a. Di tengah sekat atrium.
b. Di bagian superior atrium
c. Sangat dekat dengan vena kava superior
d. Dibawah sekat primum
e. Dibagian bawah, dibatasi sekat ventrikel

SOAL RESPIRASI

Kasus :
An. M, laki-laki, usia 5 bulan, masuk RS UMM dengan keluhan sesak nafas dan An. M
terlihat biru. Nafas klien berbunyi grok-grok. Sekret jalan nafas (+). Ronchi (+) di semua
lapang paru. Stridor (+). RR 78x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium : SaO2 38,4%, PO2
20,5 mmHg, PCO2 44,5 mmHg, HCO3 30,4 mEq/L. Ibu klien mengatakan An. M mau
minum susu formula tapi hanya sedikit dan BB klien terus turun.
1. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada An. M adalah :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Gangguan perfusi jaringan
d. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
e. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan
2. Intervensi untuk diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan
sekret, hambatan pengeluaran sekret pada An. M adalah :
a. Ukur tanda-tanda vital
b. Atur posisi semi fowler
c. Berikan antipiretik
d. Lakukan clupping dan fibrasi pada dada
e. Lakukan Batuk efektif
3. Rasional melakukan clupping dan fibrasi pada dada An. M adalah untuk :
a. Membantu melepaskan sekret yang melekat di paru
b. Membantu ekspansi dinding dada dan paru
c. Mempermudah pengeluaran sekret
d. Membantu mengencerkan dahak
e. Jawaban a dan c benar

Kasus :
An. Budi, dibawa ke UGD dengan keluhan batuk berdahak. Menurut keterangan ibu, pasien
mengalami batuk sudah sejak 3 minggu yang lalu, pasien selalu mengalami diaphoresis pada
malam hari. Saat dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa tempat tinggal An. B berlantai
tanah dan berada dilingkungan padat penduduk,, dan ayahnya adalah seorang perokok. Dari
keterangan ibunya didapatkan informasi bahwa An, Budi dulu pernah mendapatkan
pengobatan selama 6 bulan, namun sekarang mengalami gejala yang sama seperti dahulu.
4. Jika penyakit yang menyerang An. Budi terjadi pada kelenjar limfe, pleura, tulang
(kecuali tulang belakang) tergolong dalam klasifikasi apa?
a. ekstra paru ringan
b. ekstra paru berat
c. pada BTA positif
d. Paru BTA negatif
e. ekstra paru
5. Dibawah ini merupakan faktor resiko terjadinya penyakit pada An. Budi adalah :
KECUALI
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Jenjang pendidikan
d. Life style
e. Lantai rumah tanah
6. Pemeriksaan penunjang pada pasien An. Budi antara lain KECUALI :
a. Darah
b. Radiologi
c. Sputum
d. Pemeriksaan ELIZA
e. Jawaban a,b,c dan d benar semua
7. Diagnosa Keperawatan utama pada An. Budi adalah
a. Pola nafas tidak efektif
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Defisiensi pengetahuan
d. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
e. Hipertermi
KEPERAWATAN MATERNITAS
(Oleh : Juwitasari, MS)

1. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poli ginekologi dengan keluhan keputihan
disertai darah yang disertai rasa nyeri setelah berhubungan selama 6 bulan terakhir. Perawat
melakukan pemeriksaan fisik dan ditemukan konjungtiva anemis, pasien lemah dan lesu.
Apakah prosedur deteksi dini yang dapat dilakukan perawat sesuai kasus di atas?
A. Kuretase
B. SADARI
C. Kemoterapi
D. Pap Smear
E. Biopsi
2. Seorang perempuan berusia 15 tahun, mengeluh belum pernah menstruasi lagi setelah pertama
kali mendapat menstruasi pada usia 12 tahun, sering gelisah dan kepikiran tentang apa yang
dialaminya. Hasil pemeriksaan fisik perawat menunjukkan berat badan 35 kg dengan tinggi badan
150 cm dan nafsu makan turun.
Apakah gangguan siklus reproduksi yang diderita perempuan tersebut?
A. Menorrhagia
B. Metrorrhagia
C. Amenorrhea
D. Dismenorrhea
E. Polimenorrhea
3. Seorang wanita postpartum minggu ke 5. Hasil pengkajian perawat menunjukkan wanita tersebut
mengeluarkan lochea yang berwarna kuning kecoklatan sedikit merah, dengan konsistensi
sedang. Bau lochea dalam batas normal.
Apakah kondisi yang sesuai dengan gejala yang dialami perempuan tersebut?
A. Lochea rubra
B. Immediate post partum
C. Lochea alba
D. Early post partum
E. Remote post partum
4. Seorang perawat di poliklinik obsgyn sedang memberikan penyuluhan menjaga kesehatan
payudara wanita pada wanita usia subur.
Apakah peran perawat yang dilakukan oleh perawat di poli tersebut?
A. Advokat
B. Educator
C. Care giver
D. Role model
E. Konselor
5. Perempuan hamil berusia 28 tahun, status obstetrik H0 P1 A0, post partum hari ke 2. Saat ke
kamar mandi melihat banyak darah yang keluar dari vaginanya, namun tidak merasa nyeri. Di poli
nifas bertemu perawat post natal care.
Apakah penjelasan apakah yang seharusnya perawat jelaskan sesuai kasus tersebut ?
a. Darah tersebut disebut dengan lochia rubra.
b. Darah tersebut adalah lochia serosa.
c. Darah tersebut adalah lochia alba.
d. Darah tersebut adalah lochia purulenta.
e. Darah tersebut adalah exudates.
6. Perempuan nifas berusia 25 tahun H0 P1 A0 post partum hari pertama di anjurkan untuk
menyusui bayinya segera setelah melahirkan namun ASI belum keluar. Pasien khawatir dengan
ASI nya yang tidak bisa keluar.
Apa penjelasan apakah yang dapat diberikan oleh perawat nifas ?
a. Bayi tetap disusui sedini mungkin walaupun ASI belum keluar karena normalnya ASI keluar
setelah satu minggu.
b. Bayi tetap disusui sedini mungkin walaupun ASI belum keluar karena normalnya ASI keluar
setelah 4 hari.
c. Bayi tetap disusui sedini mungkin walaupun ASI belum keluar karena normalnya ASI keluar
pada hari ke 2-4.
d. Bayi tetap disusui sedini mungkin walaupun ASI belum keluar karena normalnya ASI keluar
pada hari ke 4-6.
e. Bayi tetap disusui sedini mungkin walaupun ASI belum keluar karena normalnya ASI keluar
setelah hari ke delapan.
7. Perempuan berusia 30 tahun H0 P2 A0 post partum hari ke 1, etiap menyusui bayinya merasakan
sakit dan mules pada perut bagian bawah.
Apa penjelasan yang seharusnya dapat di berikan perawat?
a. Menyusui menstimulasi keluarnya prolaktin sehingga menyebabkan uterus kontraksi.
b. Menyusui menstimulasi keluarnya oxytosin sehingga menyebabkan uterus kontraksi.
c. Menyusui menstimulasi keluarnya progesteron sehingga menyebabkan uterus kontraksi.
d. Menyusui menstimulasi keluarnya gonadotropin sehingga menyebabkan uterus kontraksi.
e. Menyusui menstimulasi keluarnya HCG sehingga menyebabkan uterus kontraksi.

8. Seorang perempuan melahirkan anak pertama ,spontan ,aterm , tgl 20 nopember 2017 jam 07
WIB dan dirawat di rumah bersalin 2 hari. Satu minggu kemudian datang ke poli nifas.
Apa pengkajian yang dapat perawat lakukan sesuai kondisi tersebut?
A. Tingginya fundus uteri, kontraksi rahim,robekan jalan lahir
B. Tingginya fundus uteri ,kontraksi rahim, jumlah perdarahan.
C. Tingginya fundus uteri ,kontraksi rahim ,kondisi lochea, colostrum
D. Tingginya fundus uteri ,kontraksi rahim ,kondisi lochea dan kondisi payudara
E. Tingginya fundus uteri ,kontraksi rahim ,kondisi lochea dan kondisi perineum
9. Seorang perempuan memiliki bayi usia 3 bulan dan masih ingin menyusui eksklusif. Perempuan
tersebut Ingin mengikuti KB hormonal agar produksi ASI tetap lancer.
Apakah pilihan alat kontrasepsi yang dapat direkomendasikan oleh perawat?
a. Pil kombinasi
b. KB suntik 1 bulan
c. KB Suntik 12 minggu (3 bulan)
d. Metode Patch
e. Pil KB darurat
10. Seorang perempuan telah melalui serangkaian tahap persalinan, dan memasuki masa nifas.
Masa nifas merupakan periode yang harus tetap diperhatikan oleh Perawat yang merawat
pasien tersebut.
Apa saja yang terjadi dalam periode yang dialami pasien di atas?
a. Involusi Uteri
b. Timbul his
c. Bloody show
d. Inpartu
e. Hyperemesis
11. Seorang perempuan datang ke Puskesmas karena amenorrhea 5 bulan, dan nyeri perut
bawah. Pengkajian perawat menunjukkan adanya nyeri tekan adnexa dan ada riwayat
syncope. Hasil pemeriksaan lanjut didapatkan serviks tertutup, uterus lembek dan ada nyeri
goyang pada serviks. Apakah Diagnosa Keperawatan yang sesuai ?
a. Abortus komplit
b. Appendixcitis
c. Kehamilan ektopik
d. Adnexitis
e. Kista ovary
12. Ny. G, usia 22 tahun, post partum hari pertama, menolak menyusui bayinya. Setelah
melahirkan Ny. G diam saja, marah-marah bila mendengar bayinya menangis, menolak
bertemu suami, dan selalu ingin tidur. Apakah Diagnosa Keperawatan yang sesuai ?
a) Ansietas b/d perubahan dalam status peran
b) Ketidakefektifan koping b/d kesempatan yang tidak adekuat untuk menyiagakan siri
terhadap stressor
c) Perubahan proses keluarga b/dkehadiran anggota keluarga baru
d) Risiko injuri berhubungan dengan agen cedera biokimia
e) Insomnia berhubungan dengan gangguan pola tidur

Anda mungkin juga menyukai