Anda di halaman 1dari 24

Konjungtivitis Viral ODS

Ria Anindita Novarani


Pembimbing:
Dr. Anang Triwibowo, Sp.M(K)

Bed Side Teaching


STATUS PASIEN
Identifikasi Pasien

Nama : Ny. FJ
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. RA Abusama LR Tebu
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : Selasa, 27 Mei 2019
Anamnesis

Keluhan Utama

Mata merah sejak ±


4 hari yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit
± 4 hari yang lalu, penderita mengeluh kedua matanya
Kisaran 4
hari lalu
merah (+) dan gatal (+).

2 hari yang lalu mata penderita terasa nyeri. Mata merah


Kisaran 2 (+), mata berair (+), kotoran mata berwarna putih bening
Hari lalu (+), silau (-), kelopak mata sulit dibuka (-), pandangan
seperti dalam trowongan (-), pandangan berkabut (-),
pandangan kilatan cahaya (-), pandangan benda terbang
(-), pandangan gelap sebagian (-), pandangan double
vision (-), pandangan seperti melihat pelangi (-),
pandangan seperti melihat tirai (-) riwayat kelilipan (-).

RSKM
(27/05/19)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan mata yang sama sebelumnya disangkal
Riwayat memakai kacamata (-)
Riwayat alergi (-), asma (-)
Riwayat trauma pada mata disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Anak penderita memiliki keluhan yang sama sejak satu minggu lalu dan telah
diberi obat namun pasien lupa nama obatnya.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalikus

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36C
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologikus
Okuli Dextra Okuli Sinistra

Visus 6/6 6/7,5

Tekanan 15.5 mmhg 13.0 mmhg


Intraokular

Orthoforia
Kedudukan Bola
Mata
Pemeriksaan Fisik
GBM

Segmen Anterior

Palpebra Edema palpebra Edema palpebra

Konjungtiva Injeksi konjungtiva (+), Injeksi konjungtiva (+),


pseudomembran (+) pseudomembran (+)
Kornea Jernih Jernih

Bilik Mata Depan Sedang Sedang

Iris Gambaran baik Gambaran baik

Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks


cahaya (+), diameter 3 cahaya (+), diameter 3
mm mm
Lensa Jernih Jernih
Pemeriksaan Fisik
Segmen Posterior
Refleks
RFOD (+) RFOS (+)
Fundus
Papil Bulat, batas tegas, c/d Bulat, batas tegas, c/d
ratio 0.3, a/v 2:3, ratio 0.3, a/v 2:3,
warna merah normal warna merah normal
Makula
Refleks Fovea(+) Refleks Fovea(+)
Retina Kontur pembuluh Kontur pembuluh
darah baik darah baik
Pemeriksaan
Penunjang

• Pemeriksaan pewarnaan kerokan


• Slit lamp
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja

• Konjungtivitis viral ODS


• Konjungtivitis alergi
ODS Konjungtivitis viral ODS
• Konjungtivitis bakterial
ODS
Penatalaksanaan
Non Farmakologis

1. KIE
2. Kompres dingin 3-4 kali sehari
3. Debridement pseudomembran
4. Kontrol ulang 3 hari
Penatalaksanaan

Farmakologi
Artificial tears ED 6x1 ODS
Prognosis

● Quo ad vitam : bonam


● Quo ad functionam : bonam
● Quo ad sanationam : bonam
Okuli dekstra dan sinistra
kondisi tertutup Okuli dekstra dan sinistra
kondisi terbuka

Okuli dekstra kondisi terbuka Okuli sinistra kondisi terbuka


ANALISIS KASUS
Ny. FJ, 31 tahun, datang ke poli mata RSKM
dengan keluhan kedua mata merah (+) gatal (+) sejak ±
4 hari lalu. (+). 2 hari yang lalu mata penderita terasa
ANAMNESIS nyeri. Pandangan kabur (-), mata merah (+), mata berair
(+). Anak penderita memiliki keluhan yang sama sejak 7
hari yang lalu. Penderita kemudian berobat ke RSKM.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum dalam batas
normal. Status oftalmologi didapatkan VOD: 6/6; VOS:
6/7,5, TIODS: P= N+0, KBM: ortoforia, GBM: normal,
terdapat edema palpebra ODS, konjungtiva ODS:
PEMERIKSAAN injeksi konjungtiva, pseudomembran (+), sekret (+)
FISIK putih. Kornea, BMD, iris, pupil, dan lensa dalam batas
normal. Segmen posterior mata kanan dan kiri normal
Pada kasus ini, dari anamnesis dan pemeriksaan
DIAGNOSIS fisik tersebut pasien didiagnosis sebagai konjungtivitis.
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
membedakan penyebab konjungtivitis adalah
PEMERIKSAAN pewarnaan kerokan.
PENUNJANG
Pada kasus ini direncanakan tatalaksana yaitu non
farmakologis dan farmakologis. Non farmakologis yaitu
KIE, kompres dingin 3-4 kali sehari juga perlu dilakukan
TATALAKSANA apabila mata bengkak, Infeksi karena virus sebenarnya
cukup dengan pengobatan suportif karena dapat
sembuh sendiri.
Farmakologis yang dapat diberikan: artificial tears 6
x gtt 1 ODS
Pada beberapa kasus dapat diberikan antibiotik
(cloramphenicol) untuk mencegah infeksi sekunder.
Pada kondisi akut, tidak boleh diberikan steroid.
Namun, apabila mata sudah tampak lebih tenang,
TATALAKSANA misalnya 1 minggu setelah infeksi akut, pemberian
steroid dapat dipertimbangkan.
Sedangkan untuk pemberian antiviral hanya untuk
konjungtivitis viral tipe herpetik simpleks dan zooster
(manifestasi lebih berat).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai