Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN Makassar, November 2020

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN KASUS

PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

DISUSUN OLEH:

Kasdianto Bantun

111 2018 2081

PEMBIMBING:

dr. Sri Irmandha, Sp.M

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Kasdianto Bantun

Stambuk : 111 2018 2081

Fakultas : Kedokteran

Universitas : Universitas Muslim Indonesia

Judul : Perdarahan Subkonjungtiva

Telah menyelesaikan tugas Laporan Kasus dalam rangka kepaniteraan klinik pada

bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, November 2020

Pembimbing,

dr. Sri Irmandha, Sp.M


KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena

berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya maka laporan kasus ini dapat

diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda

Rasulullah Muhammad beserta para pengikut ajaran beliau hingga akhir zaman.

Laporan kasus ini di susun sebagai persyaratan untuk memenuhi

kelengkapan bagian. Penulis mengucapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya atas

semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung

selama penyusunan laporan kasus ini hingga selesai. Secara khusus rasa

terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada dr. Sri Irmandha, Sp.M sebagai

pembimbing yang sangat baik, sabar dan mau meluangkan waktunya dalam

penulisan laporan kasus ini.

Terakhir penulis berharap, semoga laporan kasus ini dapat memberikan hal

yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi

penulis juga.

Makassar, November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Mata merah adalah keluhan umum di unit gawat darurat dan klinik rawat
jalan. Salah satu penyebab yang sering adalah perdarahan subkonjungtiva.
Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat ruptur pembuluh darah
dibawah lapisan konjungtiva yaitu pembuluh darah konjungtivalis atau episklera.
Sebagian besar kasus perdarahan subkonjungtiva merupakan kasus spontan atau
idiopatik, dan hanya sebagian kecil kasus yang terkait dengan trauma atau
kelainan sistemik.
Mata adalah struktur bulat berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan.
Dari bagian paling luar hingga paling dalam, lapisan – lapisan tersebut adalah
sclera/kornea, koroid/badan siliaris/iris dan retina.
Mata mempunyai sistem pelindung yang baik, seperti rongga orbita,
jaringan lemak retrobulbar, palpebra serta reflek mengedip. Mata masih sering
mendapat trauma dari lingkungan luar. Trauma mata adalah perlukaan/cedera
mata yang dapat terjadi dalam bentuk trauma tumpul, trauma tajam, trauma kimia,
trauma termis dan trauma radiasi.
BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas

Nama : Ny. X

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 50 tahun

Bangsa : Chile

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Santiago

Agama :-

Pendidikan :-

Status :-

Tanggal Pemeriksaan : 2019

MR :-

B. Anamnesis

Keluhan utama : Seorang wanita 50 tahun datang ke layanan primer dengan

riwayat dua hari mata kanan menjadi merah. Awal mula setelah mengangkat

kotak yang berat selama pekerjaan rumah. Terdapat fotofobia, ketajaman

penglihatan yang berkurang dan sensasi benda asing di mata kanan, yang

semuanya dimulai pada hari sejak kemarin. Pasien menyangkal adanya sekresi,

nyeri atau gejala lainnya. Pasien memiliki iwayat hipertensi dengan kontrol
pengobatan losartan 50 mg/ hari, dan riwayat gangguan pada mata sebelumnya

tidak ada.

Riwayat penyakit dahulu

- Riwayat terpapar pencetus alergi tidak ada

- Riwayat HT (+)

Riwayat pengobatan

- Pasien belum pernah mengobati kelainan pada matanya tersebut.

- Riwayat konsumsi obat HT (losartan 50 mg/hari)

Riwayat penyakit keluarga

- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.

C. Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Komposmentis (E4V5M6)

Tanda Vital :

- Tekanan Darah : -

- Frekuensi Nadi : -

- RR :-

- Suhu :-

- Kepala/Leher : Tidak ada kelainan

- Thorax, jantung : Tidak ada kelainan

- Paru : Tidak ada kelainan

- Abdomen : Tidak ada kelainan


- Ekstremitas : Tidak ada kelainan

D. Statu Oftalmologi

Visus :

OD Visus OS

- Visus jauh tanpa koreksi -

- Koreksi -

20/30 Visus jauh dengan koreksi terbaik 20/20

- Visus dekat -

- Koreksi -

- Visus dekat dengan koreksi -

Pemeriksaan Segmen Anterior :

OD Pemeriksaan OS
Hiperemis (-) edema (-) Hiperemis (-) edema (-)
Palpebra
nyeri tekan (-) benjolan (-) nyeri tekan (-) benjolan (-)
Normal Silia Normal
Hiperlakrimalis (-) Apparatus Lakrimalis Hiperlakrimalis (-)
Injeksi (-) Hiperemis (-), Injeksi (-) Hiperemis (-),

Perdarahan subkonjungtiva Konjungtiva Perdarahan subkonjungtiva

(+) (-)
Kornea (tes sensitivitas dan
Jernih Jernih
fluoresens jika ada)
Normal Sklera Normal
Dalam, jernih BMD Dalam, jernih
Bulat, sentral, Ø: 3 mm, Iris/ Pupil Bulat, sentral, Ø: 3 mm,

Reflek cahaya langsung (+), Reflek cahaya langsung (+),


reflek cahaya tidak langsung reflek cahaya tidak langsung

(+) (+)
Refleks cahaya langsung dan
Dalam batas normal Dalam batas normal
tidak langsung
Relative Afferent Pupillary
Dalam batas normal Dalam batas normal
Defect (RAPD)
Jernih Lensa Jernih

Tes Kesejajaran Bola Mata ;

Cover test : Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Uncover Test : Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Pergerakan Bola Mata: Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Tes Lapangan Pandang :

Baik ke segala arah OD Baik ke segala arah OS

Tekanan Intraokuler :

OD Metode Pemeriksaan OS
- Palpasi -
- Indentasi Schiotz -

Palpasi :

OD Palpasi OS
- Nyeri Tekan -
- Massa Tumor -
- Glandula Preaurikuler -

Tes Buta Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan Segmen Posterior (Funduskopi) :

Reflek fundus (+) Fundus Reflek fundus (+)

Jernih Vitreous Jernih

Papil bulat, batas tegas Papil Papil bulat, batas tegas


Dalam batas normal Dalam batas normal

Dalam batas normal Retina Dalam batas normal

Edema (-) Makula Edema (-)

Foto Mata Pasien

OD

OS
Gambar
Skema

E. Pemeriksaan Penunjang :

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

Anjuran Pemeriksaan :

- Snellen Chart

F. Diagnosis :

- Perdarahan subconjungtiva

G. Diagnosis Banding :

H. Terapi dan Penanganan :

- Dipulangkan tanpa ada tanda bahaya, untuk dinilai pada hari selanjutnya

I. Prognosis :

- Quo ad vitam : bonam

- Quo ad functionam : bonam

- Quo ad kosmetik : bonam


BAB III

PEMBAHASAN

Sindrom mata merah biasanya dibagi menjadi penyebab jinak, yang dapat

ditangani oleh dokter umum dan dokter spesialis dari kondisi lain yang lebih

serius dan mengancam mata, yang harus segera dirujuk. Untuk membedakan

keduanya, temuan klinis sangat penting, mengingat adanya tanda atau gejala

biasanya mengindikasikan mata merah yang lebih dalam atau serius.

Dalam kasus pasien kami, meskipun dia menunjukkan gejala tanda bahaya

(ketajaman penglihatan berkurang dan fotofobia langsung), pemeriksaan lainnya

normal. Pemeriksaan klinis dan aspek orbit ternyata menjadi ciri khas perdarahan

subkonjungtiva. Dengan mempertimbangkan pasien yang datang dengan fotofobia

langsung (LR 8.3), tetapi tidak ada fotofobia tidak langsung atau tes sinkinesis

dekat (LR 28.8 dan 21.4, masing-masing), kami memutuskan untuk merawat

pasien dan tidak merujuknya ke spesialis.


Sepengetahuan kami, tidak ada kasus yang dilaporkan dari perdarahan

subkonjungtiva yang berhubungan dengan gejala bendera merah. Ini ternyata

relevan mengingat ketidakpastian masa depan dokter umum, dokter spesialis dan

dokter IGD mungkin menghadapi manifestasi klinis serupa.

Aspek lain yang relevan untuk disoroti adalah perlunya kesinambungan

dalam perawatan pasien. Dalam kasus ini, hanya penurunan ketajaman visual

yang tidak terukur yang persisten, dengan semua gejala lain hilang pada hari

berikutnya. Selama minggu-minggu berikutnya, episode klinis mereda dan

mengikuti perjalanan alaminya, dengan perdarahan menghilang pada minggu

kedua. Tindak lanjut pasien membantu menghindari kemungkinan komplikasi

atau penambahan gejala baru pada episode tersebut, mengubah diagnosis asli dan

jalannya pengobatan.
BAB IV

KESIMPULAN

Meskipun perdarahan subkonjungtiva digambarkan sebagai mata merah

akut tanpa gejala, kasus ini menegaskan bahwa mungkin tidak selalu sama. Gejala

bisa membingungkan, jadi apresiasi klinis sangat penting. Tindak lanjut pasien

juga penting untuk menghindari kesalahan yang mengancam mata

Anda mungkin juga menyukai