Asam Asetat)
PUSKESMAS HUTUMURI
SEPTEMBER 2018
DEFINISI
(Hartono,2001)
PROGRAM SKRINING OLEH WHO
Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 0 tahun pada usia 35-55 tahun
Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun
Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-
60 tahun
Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup
memiliki dampak yang cukup signifikan
Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
tahun dan hasil negatif (-) adalah 5 tahun
SYARAT
Pemeriksaan 2 minggu setelah
HPHT/setelah hari ke 7 sampai
sebelum mens
48 jam sebelumnya tidak
memakai obat vagina/KB
vaginal
Malam sebelumnya
tidak coitus
Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi
Spekulum vagina
Swab-lidi berkapas
Sarung tangan
2. Cara Pemeriksaan
Sebelum dilakukan pemeriksaan, jelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan
dijalankan.privasi dan kenyamanan sangat penting pada pemeriksaan ini.
Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi,vulva dibersihkan dengan air hangat atau Nacl
Dengan menggunakan pipet atau kapas,basahi permukaan serviks dengan asam asetat 3%
selama 2-3 menit,selanjutnya dengan mata telanjang dilihat perubahan yang ada pada serviks
• Normal :jika tidak terdapat bercak putih pada daerah transformasi (tes IVA negatif)
• Atipik :Jika terdapat bercak putih pada daerah transformasi (tes IVA positif)
PEMBACAAN HASIL
• Hasil pemeriksaan menggunakan klasifikasi
IVA adalah sebagai berikut :
VIA CLASSIFICATION CATEGORIES