Anda di halaman 1dari 14

INDIKATOR MUTU KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

Standar Mutu
NO INDIKATOR KINERJA Indikator Mutu Standar Jumlah dan Kualitas DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
Barang / Jasa Standar SDM Standar Proses
1 60 % Jumlah puskesmas 1) Pelaksanaan identifikasi faktor risiko mengggunakan metode 1) Pedoman dan Media KIE 1) Pemerintah daerah 1) Advokasi Stakeholder Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya Jumlah Puskesmas melaksanakan
yang melaksanakan HIRA atau JSA (Bupati/Walikota ), Kepala OPD melaksanakan kesehatan kerja dalam kurun 1 kesja/Jumlah Puskesmas di Wilayah Kab
kesehatan kerja tahun atau kota x 100%
2) Penerapan penggunaan APD sesuai standar dan standar 2) Alat ukur berat badan, tinggi badan,
kewaspadaan di Fasyankes Tensimeter dan Termometer,

3) Deteksi dini PM/ PTM/PAK dan pemeriksaan kesehatan pada 3) Terdapat 2 Pos UKK di setiap 2) Pelaksana kegiatan terdiri dari unsur 2) Koordinasi pihak
petugas di Fasyankes wilayah Puskesmas lintas sektor (OPD), Disnakertrans
Perusahaan/Industri/ tempat kerja
Formal dan Informal yang dimotori
oleh Dinas Kesehatan
4) Pembentukan dan pembinaan POS UKK pada kelompok kerja 4) SK /SE pelaksanaan K3 Di tingkat 3) Kabupaten/Kota
Bupati, Camat , Kepala desa , Tenaga 3) Identifikasi Risiko
informal di wilayah kerja puskesmas Kabupaten atau Kecamatan Kesehatan, pengelola program Menggunakkan metode HIRA
Kesjaor, pemangku kepentingan atau JSA
5) Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat edaran (SE) yang 5) Pojok ASI, Tablet FE, PMT Ibu terkait dan kader
mendukung pelaksanaan kesehatan kerja di tingkat Hamil,
kabupaten/kota /Kecamatan
6) Perusahaan/ Industri melakukan minimal 1 program GP2SP 6) Formulir pencatatan dan pelaporan
yakni Menyediakan ruang ASI, Memberikan cuti melahirkan, Aplikasi SITKO
Memberikan kesempatan untuk memerah ASI, Memberikan
tablet Fe pada pekerja perempuan, Memberikan tambahan
makanan untuk pekerja perempuan hamil dan menyusui ,
Memberikan makanan untuk pekerja perempuan yang lembur,
Pemeriksaan pekerja perempuan hamil, Perlakuan khusus ibu
hamil, Pelayanan KB dan Melakukan medical check up

7) Pelaksanaan identifikasi faktor risiko menggunakan metode HIRA


atau JSA di perkantoran

8) Formulir pencatatan dan Pelaporan Kesehatan kerja terisi dengan


baik dan benar dalam aplikasi SITKO

2 60% Jumlah Puskesmas 1) Pelaksanaan pembinaan kegiatan kesehatan olahraga internal 1) Pedoman dan Media KIE 1) Pemerintah daerah (Bupati/Waliota ), 1) Advokasi Stakeholder Minimal 60% Puskesmas yang melaksanakan Jumlah Puskesmas melaksanakan
yang melaksanakan (pegawai puskesmas) dan eksternal (Kelompok olahraga Kepala OPD kegiatan kesehatan olahraga internal dan kesehatan olahraga/Jumlah Puskesmas di
kesehatan olahraga masayarakat) sesuai standar eksternal dalam kurun 1 tahun Wilayah Kab atau kota x 100%

2) Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat edaran (SE) tentang 2) Alat ukur berat badan, tinggi badan, 2) Pelaksana kegiatan terdiri dari unsur 2) Pengukuran kebugaran
olahraga atau aktivitas fisik di tingkat Tensimeter dan Termometer lintas sektor (OPD), pendidikan dengan tes RockPort/tes jalan
kabupaten/kota/Kecamatan (sekolah), dan Kemenag yang 6 menit
dimotori oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

3) Pemeriksaan kebugaran terhadap pegawai/pekerja/jemaah haji 3) SK /SE pelaksanaan Kesehatan 3) Bupati, Camat , Kepala desa , Tenaga
menggunakan metode rockport atau jalan 6 menit olahraga di tingkat Kesehatan,, pengelola program
Kabupaten/Kota/ Kecamatan Kesjaor, pemangku kepentingan
terkait

4) Formulir pencatatan dan Pelaporan Kesehatan olahraga terisi 4 Formulir pencatatan dan pelaporan
dengan baik dan benar dalam aplikasi SITKO Aplikasi SITKO

Andoolo, Januari 2020


Mengetahui
Kepala Seksi Programmer
Gizi & Kesjaor Kesehatan Kerja & Olahraga
Hasta Munanto, S.Kep., Ns. Adetya Firdyanti Malik, SKM
NIP. 19800924 200502 1 002 NIP. 19910730 201504 2 001
form evaluas

NO INDIKATOR KINERJA INDIKATOR MUTU

Persentase Sarana Air Kualitas Air Minum yng memenuhi standar


Minum yang
Diawasi/Diperiksa Kualitas
1 Air Minumnya sesuai
Standar

Terlaksananya Pengolahan Limba Medis sesuai


standar yaitu mengacu ke Permen KLHK
No.P56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Jumlah Fasyankes yang
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Melaksanakan Pengelolaan
2 dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Limbah Medis sesuai
dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Standar
7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit dan mempunyai tenaga yang memahami
pengelolaan limbah medis di fasyankes.

Persentase Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP) Tersedianya TPM yang mmenuhi Persyaratan
3 yang Memenuhi Syarat Hygiene Sanitasi .
sesuai Standar

Semua masyarakat telah Buang Air Besar hanya


di jamban yang aman dan layak dan membuang
1
tinja/ kotoran ayi hanya kejamban yang aman
dan layak
Persentase Desa/Kelurahan
4 Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS) 2
Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat
3 masyarakat untuk mencapai 100% KK
mempunyai jamban layak dan Aman
Tempat Tempat Umum
5 Yang Memenuhi Syarat terwujudnya TTU yang memenuhi Standar
Kesehatan

Jumlah Kabupaten/Kota Terciptanya kondisi Kabupaten/Kota yang


6
Sehat (KKS) bersih, aman dan sehat untuk dihuni penduduk

NO INDIKATOR KINERJA indikator Mutu

1 Persentase Kabupaten/Kota telah memiliki atau


Kabupaten/Kota yang menerbitkan kebijakan Germas dan atau
Menerapkan Kebijakan kebijakan berwawasan kesehatan. Kebijakan
Gerakan Masyarakat Gerakan Masyarakat Hidup ditetapkan oleh
Hidup pemerintah daerah (bupati/walikota)

kegiatan yang mengajak masyarakat untuk


melakukan 5 (lima) Klaster Germas dan
melibatkan unsur lintas sektor (OPD),
pendidikan (sekolah), UKBM (Posyandu,
Posbindu PTM, PosUKK, Pos Lansia, dll) dan
atau mitra potensial (dunia usaha, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kepemudaan, tokoh agama, tokoh
masyarakat, LSM, dll) dan dilakukan minimal
3 (tiga) kali setahun
2 Persentase 1)Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui
Kabupaten/Kota keputusan Bupati/walikota 2)Melakukan
Melaksanakan Pertemuan Pokjanal minimal 2 kali se Tahun
Pembinaan Posyandu 3)Melakukan peningkatan
Aktif kapasitas bagi petugas Puskesmas dan kader
4)Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu

1)Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal


10x/tahun 2.)Memiliki minimal 5 orang kader 3.)
Melakukan pelayanan kegiatan KIA, Gizi,
imunisasi, KB dengan cakupan minimal 50%
form evaluasi indiktor mutu

Standar Mutu

Standar Jumlah dan Kualitas


Barang / Jasa Standar SDM
dokumen bukti jumlah sampel Dinas kesehatan kab/kota, Sanitarian,
pengujian kualitas air Minum KKP

Sarana dan prasarana Pengolahan


Limbah Medis Puskesmas

Penanggung jawab kesehatan


Ada MOU antara Puskesnas dengan
lingkungan dan berkoordinasi dengan
Pihak Pengolah Limbah Medis
tenaga kesehatan lainnya di fasyankes

dokumen bukti hasil inspeksi Tenaga kesehatan lingkungan /


kesehatan lingkungan sanitarian

TIM VERIPIKASI
dokumen bukti pelaksanaan verifikasi DESA/KELURAHAN
a) Sanitarian Puskesmas
b) Promkes Puskesmas
c) UPTD Kecamatan
Adanya Deklarasi ODF baik tingkat d) PKK Kecamatan
Desa /Kelurahan Maupun Tingkat e) Tim dari Desa/ Kelurahan
Kabupaten lain dalam 1 (satu) Kecamatan
f) Tim STBM kecamatan
e) Tim dari Desa/ Kelurahan
lain dalam 1 (satu) Kecamatan
f) Tim STBM kecamatan

fasilitas kesehatan; fasilitas


pendidikan; tempat ibadah; hotel;
rumah makan dan usaha lain yang
sejenis; sarana olahraga; sarana
transportasi darat, laut, udara, dan
kereta api; stasiun dan terminal;
pasar dan pusat petugas kesehatan lingkungan
perbelanjaan;pelabuhan, bandar kabupaten dan Puskesmas (sanitarian
udara, dan pos lintas batas darat atau tenaga lain yang terlatih).
negara; dan tempat dan fasilitas
umum lainnya.

1. SK Tim Pembina KKS


1.Tim Pembina KKS 2.Ketua
Forum KKS 3. Ketua
2.SK Forum KKS
Pokja KKS
Tingkat Kab/Kota 3. SK Pokja KKS

promkes
Standar Mutu
Standar Jumlah dan Kualitas
Barang / Jasa Standar SDM Standar Proses
1) Ada Kebijakan Germas 2) Ada Pemerintah daerah _
Kebijakan yang berwawasan ( Bupati/Waliota ), Kepala OPD
Kesehatan

Pelaksana kegiatan terdiri dari unsur _


lintas sektor (OPD), pendidikan
(sekolah), UKBM (Posyandu, Posbindu
PTM, PosUKK, Pos Lansia, dll) dan atau
mitra potensial (dunia usaha, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kepemudaan, tokoh agama,
tokoh masyarakat, LSM, dll), yang
dimotori oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Bappeda.
Bupati, Camat , Kepala desa , Tenaga
Ada Gedung Posyandu minimal 1
Kesehatan,, pengelola program
dalam 1 Desa dan Kader Posyandu
promkes, pemangku kepentingan
Minimal 7 dalam 1 Desa
terkait dan kader
DEFINISI OPERASIONAL

Standar Proses
Standar proses kegiatan Sarana air minum yang dilakukan tinjauan
meliputi : a. Inspeksi sanitasi & dokumen RPAM (Rencana Pengamanan
pengambilan sampel air Air Minum), inspeksi kesehatan
termasuk Pemeriksaan lingkungan dan diperiksa kualitas air
laboratorium minumnya oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

melaksanakan pengurangan, fasyankes yang telah melaksanakan


pemilahan, pewadahan, pengelolaan limbah medis yang
pengangkutan, penyimpanan melaksanakan pengurangan, pemilahan,
dan pengolahan akhir baik pewadahan, pengangkutan, penyimpanan
secara mandiri dengan fasilitas dan pengolahan akhir baik secara mandiri
yang memenuhi syarat dan dengan fasilitas yang memenuhi syarat
atau bekerjasama dengan dan atau bekerjasama dengan pihak
pihak pengelola limbah (pihak pengelola limbah (pihak ke-3) yang
ke-3) yang memiliki izin. memiliki izin.

Tempat pengelolaan makanan yang


memenuhi syarat adalah tempat
pengelolaan makanan yang memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi yang
melakukan inspeksi kesehatan dibuktikan dengan hasil inspeksi
lingkungan dan pengambilan kesehatan lingkungan. Tempat pengelolan
sampel makanan adalah tempat pengelolaan
makanan siap saji yang terdiri dari rumah
makan / restoran, jasa boga, depot air
minum, sentra makanan jajanan, kantin
sekolah.

1. Konsolidasi Tim Verifikasi 2.


Pelaksanaan Verifikasi Desa/kelurahan yang seluruh
3.Penentuan Hasil Verifikasi 4. penduduknya tidak lagi melakukan
Melaporkan kepada praktek buang air besar sembarangan
Masyarakat Layak tidaknya dibuktikan melalui proses verifikasi
Deklarasi
Tempat Tempat Umum yang memenuhi
syarat kesehatan adalah tempat dan
fasilitas umum minimal hotel, sarana
Pelaksanaan Inspeksi pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan,
Kesehatan Lingkungan sesuai pasar rakyat yang memenuhi syarat
SOP kesehatan berdasarkan hasil inspeksi
kesehatan lingkungan sesuai standar
diwilayah kecamatan dalam kurun waktu
satu tahun

Advokasi & Konsolidasi


Stakeholder mulai dari tingkat Kab/Kota yang menyelenggarakan tatanan
Desa/Kelurahan, Kecamatan Kab/Kota sehat dengan kriteria memiliki
dan Kabupaten/Kota SK Tim Pembina KKS, SK Forum KKS tingkat
Kab/Kota, Kecamatan dan
Desa/Kelurahan, serta rencana kerja untuk
mendapatkan swastisaba dan telah
diverifikasi oleh Tim Pembina KKS Provinsi.

DEFINISI OPERASIONAL
Standar Proses
Advokasi Stakeholder Kabupaten Yang Memiliki kebijakan
gerakan masyarakat hidup sehat dan
atau kebijakan berwawasan kesehatan.

Kabupaten Yang Melaksanakan


penggerakkan masyarakat dalam
mendukung Germas minimal 3 kali
setahun dengan melibatkan lintas
sektor, pendidikan (sekolah), Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) dan atau mitra potensial
1.)Kabupaten/kota yang melaksanakan
pembinaan Posyandu Aktif, dan

2.)Posyandu aktif minimal 50%


CARA PERHITUNGAN (FORMULA) SUMBER DATA PERIODISASI

Jumlah sarana air minum yang


dilakukan pengawasan eksternal oleh
Dinas Kesehatan kab/kota dan KKP pelaporan manual & 1 Tahun
dalam satu tahun dibagi dengan aplikasi E-Monev (Januari s/d
jumlah sarana air minum yang ada di PKAM Desember)
kali 100%.

Jumlah kumulatif Fasyankes (RS dan


aplikasi E-Monev
Puskesmas) yang telah melaksanakan
Pengelolaan Limbah 3 Bulan sekali
pengelolaan limbah medis sesuai
Medis Fasyankes
standar

Jumlah tempat pengelolaan makanan


yang memenuhi syarat keehatan /
pelaporan manual dan 1 Tahun
jumlah seluruh tempat pengelolaan
makanan disuatu wilayah tersebut aplikasi (E-monev (Januari s/d
TPM) Desember)
pada kurun waktu satu tahun yang
sama x 100%

Jumlah desa/kelurahan yang sudah


terverifikasi SBS dibagi jumlah seluruh E-Monev STBM
desa/kelurahan dikali 100% setiap waktu
setelah
dilakukan
verifikasi
Jumlah TFU (Sekolah, Pasar,
Puskesmas) yang dilakukan
pelaporan manual dan Januari s/d
pengawasan dibagi jumlah seluruh TFU
aplikasi (E-monev TFU) Desember
(Sekolah, Pasar, Puskesmas) yang
terdaftar dikali 100 %.

Jumlah Kab/Kota yang telah memenuhi Bagian data &


Dilaporkan
kriteria penyelenggaraan Kab/Kota informasi sekretariat
setiap bulan
sehat Kab/Kota sehat

CARA PERHITUNGAN (FORMULA)

Jumlah Kabupaten/Kota yang


menerapkan kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat dibagi jumlah
total Kabupaten/Kota, dikali 100%
Jumlah kabupaten/kota yang
melakukan pembinaan posyandu aktif
dibagi total kabupaten/kota dikali
100%.

Anda mungkin juga menyukai