Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN KESEHATAN KERJA

DI PROVINSI RIAU
MENYAMBUT BPJS TAHUN
2014 DAN PENCAPAIAN
TARGET MDGs TAHUN 2015
Oleh :
KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DINKES
RIAU
Dr. Yohanes, M.Si
PENDAHULUAN
Pekerja harus sehat untuk dapat Produktif
Lingkungan pekerjaan mengandung kompleksitas
yang tinggi (perusahaan, pemilik, manajemen, sesama
pekerja dan suasana fisik serta kejiwaan)
Pencapaian MDGs 2015
BPJS 2014
Juridis formal aturan kesehatan kerja
Pembinaan dan keselamatan kesehatan kerja
Perlindungan kesehatan kerja wanita
Stress akibat kerja,Kejenuhan bekerja (Born
out) ,ansietas, napza, depresi , gangguan somatoform
dengan segala dampaknya
Dasar Hukum
OSHA Declaration 1970 : tentang tempat kerja harus
menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
Konvensi ILO No. 155/1991 : Kewajiban setiap negara untuk
merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasi
kebijaksanaan nasional dibidang kes dan keselamatan kerja
dan lingkungan
UU No. 1/1970 ttg keselamatan kerja
UU No. 36/2009 ttg kesehatan
UU No. 13/ 2003 ttg ketenagakerjaan
UU No. 23/2004 ttg praktik kedokteran
Keppres No. 22/1993 ttg penyakit yang timbul akibat kerja
Kepmenkes No. 1758/2003 ttg Standar Pelayanan kes.kerja
dasar
lanjutan
Kepmenkes 1116/2003 ttg penyelenggaraan sistem
surveilance Epid penyakit menular dan penyakit tidak
menular terpadu
kepmenkes 1075/ 2003 ttg sistem informasi
manajemen kesehatan kerja
Permenaker No. 02/1980 ttg pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja dlm penyelenggaraan keselamatan kerja
Permenaker No. 03/ 1982 ttg pelayanan kes kerja
Kerangka pikir
Input Aturan/Kebijakan, SDM. Dana, Sarana, Prasarana

1. Pelaksana Kes.kerja (kes):Dinkes, RS, Labkesda, Puskes, Pos, Unit Kes. lainUKK
Proses 2. LS terkait Kes. : Disnakertrans, Diskoperasi, Dis. Perta, Disperindag
3. Pengusaha & Pekerja formal & informal

Output Terwujudnya upaya kes. Kerja di Kab. Kota

1. Menurunnya Penyakit Akibat kerja


outco 2. Menurunnya angka kecelakaan kerja
me 3. Menurunnya absensi pekerja
4. Diperolehnya data PAK dan kecelakaan kerja

1. Pekerja sehat dan produktif


2. Pendapatan pekerja dan masyarakat meningkat
benefit
3. Menurunnya absensi pekerja
4. Meningkatnya kesejahteraan
Jaminan Sosial tenaga kerja
Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Amanat Pasal 28H dan Pasal 34 UUD 1945)
 Program Negara untuk memberikan kepastian
perlindungan dan kesejahteraan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia

 Diwujudkan melalui UU 40/2004 SJSN

Melalui Program ini setiap penduduk dapat memenuhi


kebutuhan dasar yang layak apabila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan hilang/ berkurangnya pendapatan
ESSENSI SJSN
UU SJSN

LEMBAGA SJSN

Program Jaminan Sosial


Jaminan Kesehatan (JK), Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Kematian(Jkm), Jaminan
Hari Tua (JHT), & Jaminan Pensiun (IP)
Prioritas Jaminan Kesehatan (JK)
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF

Pencapaian MDGs 1 &4 + 8

Haid
Wanita
menyusui pekerja Tab. Fe

hamil
Nutrisi

Link. ker
R. Menyusui
Asup.gizi
Hamil; 180 kkal/hr(tri 1),
300 kkal/hr (tri 2,3) Pemeriksaan : Status gizi Pekerja
Menyusui: 700 kkal<6 bl, (antropometri), Klinis, radiasi; Se &
550 kkal >6l biofisik, biokimia Zn, buah
Anemia: 60/2x/mg, Haid :
60mg/hr selama haid
Epidemiologi
ILO : 2,2 juta orang pekerja/ tahun meninggal dari 2,8
miliar pekerja tdd 350 ribu karena kecelakaan, 850
ribu karena penyakit akibat kerja. 270 juta pekerja
mengalami kecelakaan serius non fatal
Health & safety Executif : 10.000 meningggal ok bahan
kimia, 4000/th ok debu (COPD)
BPS 2009 : 104,49 juta pekerja
Mengikuti program JKK, JHT, JK 26.300.000, tdd jasa
kontruksi 3.632.072 dll
JPK : 1.800.000 (jamsostek 2008)
Gerakan pekerja perempuan sehat produktif
Masalah Kesehatan kerja di indonesia
(2005)
40,5% gangguan kesehatan akibat kerja tdd : 16%
muskuloskeletal disorder, 8% kardiovaskuler, 6% gangguan
syaraf, 3% gangguan sal. Nafas, 2,5% THT, 1,3% kulit
Husaini dkk, 2004 : 30-40% pekerja wanita mengalami
anemia besi (tangerang 69%)
Masalah kesehatan kerja mendominasi
Higiene industri
Kerugian akibat kerja Rp 2 T (Dewan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, 2005)
PT Jamsostek 2008 : Klaim asuransi Rp 565 M : Rp 292,1M
klaim penyakit dan kecelakaan kerja, Rp 272,9 M klaim
kematian
Tantangan
1. Terlaksananya kesehatan kerja untuk mencapai
produktivitas tinggi pekerja
2. Terpenuhinya SDM, sarana prasarana dan sistem
kesehatan kerja disemua tempat yang mengunakan
tenaga kerja
3. Tercapainya MDGs 2015 dilingkungan pekerja
4. Terjaminnya semua tenaga dalam perlindungan
asuransi kesehatan kerja diseluruh Indonesia pada
tahun 2014
5. Upaya kes kerja sebagian besar belum dilaksanakan
Upaya –upaya kesehatan
1. promosi upaya kesehatan kerja
2. Upaya kesehatan kerja secara berkesinambungan
(sustainable)
3. mendirikan Pos Upaya kesehatan kerja (Pos UKK)
4. penilaian resiko personal (personal health risk
assesment) dan pengendalian resiko personal
5.Pemanfaatan manajemen resiko (memperkecil resiko)
6. Komitmen bersama antara pekerja dan manajemen
untuk kesehatan
Pemetaan berbagai kondisi dan resiko kesehatan kerja
7. Dukungan Pemda untuk kesehatan dan keselamatan
kerja
UPAYA KESEHATAN KERJA DI KAB/ KOTA

PEMPROV/KAB/KOTA

RSUD KAB/KOTA
BKKM KAB DAN DINKES INSTITUSI LAIN
INSTITUSI KES DI YANG TERKAIT
KAB/KOTA KAB/KOTA
DI KAB/KOTA

UNIT TEKNIS
TERKAIT
PUSKESMAS
DIKECAMATAN

POSKESDES PRAKTEK KLINIK


POS UKK PERUSAHAAN
SWASTA

MASYARAKAT PEKERJA DAN PENGUSAHA


ALUR RUJUKAN

P P
E E
POSKE L L
SDES A A
U Y
KK Y
PUS A A
KES N
PUSTU N
MAS A STAN RS RS RS
A
N DAR TIPE C TIPE B TIPE A
N
KLINI K RUJU R
K E KAN U
S J
PRAKTE D U
K A K
PERORA S
NGAN A DINKES KAB/KOTA/
A N PROV.
R
STANDAR YAN DASAR STANDAR YAN
BPJS RUJUKAN
Pelayanan Kes. Kerja di Era BPJS
1. Pelayanan Dasar
Bekerja sesuai standar pelayanan dasar
Terdapat standar kompetensi sebagai dasar pembayaran
tarif
Rujukan diperkenankan sesudah meliwati
kemampuan/kompetensi (terdapat kompetensi yang
diperluas)
Tarif sistem kapitasi
2. Pelayanan Rujukan
Bekerja sesuai standar rujukan
Pelayanan substandar tidak akan dibayar
Terdapat team Audit terhadap kejanggalan dalam pelayanan
Perizinan

Puskesmas RS
Klinik PRATA RS RS
Praktek MA, TIPE B TIPE A
perorangan RS
Lab TIPE C

DINKES
DINKES KAB/KOTA KEMENKES
PROV
Pemeriksaan Kes pekerja

Pekerja sehat, produktif

Masuk Pemeriksaan kes Pensiun/


kerja rutin 1x/th PHK

Upaya Promotif, prev, kurtif

Kes,lingk, perlindungsn : alat, kontak bahan kimia, suasana


tempat, peralatan kerja, ergonomi
KESIMPULAN
Perlunya dilakukan upaya kesehatan kerja secara
terpadu antara berbagai pihak yang terlibat
Kesehatan kerja mutlak dilakukan untuk mencapai
prduktivitas tinggi
Kesehatan kerja harus dilakukan secaea
berkesinambungan
Upaya Promotiv dan preventif harus merupakan
prioritas
sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai