Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR UMUM KESEHATAN

KERJA SEKTOR INFORMAL


DINKES PROVINSI JAWA TIMUR
PENGERTIAN
Ilmu Kesehatan Kerja
Bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
dengan khusus mempelajari secara luas dan
mendalam permasalahan kesehatan yang
berkaitan dengan pekerjaan
PEKERJA...........?

3
Kesja Konstruksi Kesja Transportasi Kesja.Perkantoran

Kesja Maritim

KesjaRS/Sarkes
Kesja Pariwisata

Kesja Pertambangan Kesja Pertanian


Kesja Perkebunan

Kesja Industri Formal Kesja Matra D/L/U


Dan informal

Kesehatan Kerja
De Morbis Artificum
- 42 chapters (printers,
carpenters, sailor, candle
makers, cheese-makers, etc

Prof. Dr. Bernardino Ramazzini


KAPASITAS KERJA

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS
KINERJA

BEBAN LINGKUNGAN
KERJA KERJA
PRINSIP KESEHATAN KERJA

PENYERASIAN

Kapasitas Kerja Beban Kerja Lingkungan Kerja


- Status Kes & Gizi - Beban Fisik: - Bising, panas,
- Sex - Mengangkat, getaran, radiasi
- Umur - Mendorong, dll - Debu, uap, larutan
- Pendidikan - Beban Mental - Bakteri, virus
- Keterampilan - dll
MASALAH KESEHATAN POTENSIAL
PADA PEKERJA
Terbatasnya Pelayanan yang Kesadaran para
kemampuan dari diterima lebih terfokus pekerja di semua
SDM,
SDM sarana dan pada pengobatan tingkat usaha belum
prasarana fasilitas (kuratif) belum bersifat menyadari akan
kesehatan dalam paripurna (promotif, pentingnya
memberikan preventif, kuratif dan kesehatan kerja
yankes kerja rehabilitati

LEBIH KE PROMOTIF DARI


SDM, SARANA PRASARANA PADA PREVENTIF UMKM, Sedang dan Besar

9
PERMASALAHAN KESEHATAN PEKERJA

PELAYANAN KESEHATAN KERJA USAHA KECIL:


– HANYA 26.6 % TEMPAT KERJA YANG MEMILIKI
PELAYANAN KESEHATAN
– DATA PENYAKIT AKIBAT KERJA TIDAK BISA
DIAKSES  BELUM ADA SISTIM PENCATATAN
DAN PELAPORAN KHUSUS PAK DI TEMPAT
PELAYANAN
– HANYA 38,07 % MENGGUNAKAN APD
– HANYA 14 % RESPONDEN YANG MENGETAHUI
TENTANG POS UKK
PENGERTIAN PEKERJA
SEKTOR INFORMAL
• Sektor Informal (BPS) - Perusahaan Non
Direktori (PND) Dan Rumah Tangga dengan
jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang 
pekerja informal : tenaga kerja informal yang
melakukan pekerjaannya pada suatu unit
tertentu : nelayan, petani, pengrajin
• Pekerja informal :
– Pekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha
dengan buruh tidak tetap, bekerja bebas di non
pertanian dan pekerja tidak dibayar
– Mereka yang berusaha sendiri, berusaha sendiri
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar,
pekerja bebas dan pekerja keluarga/tidak dibayar
• Pekerja informal individu - pekerja
informal yang bekerja sendiri seperti tukang
bakso, tukang becak, pedagang pasar dll
PENGERTIAN PEKERJA
SEKTOR INFORMAL
• Pengertian sektor informal dan sektor
formal kurang tepat dalam
pendekatan kesehatan kerja.
• Berdasarkan risiko potensial kesehatan
kerja yang ada dan upaya
pengendaliannya maka penggunaan
istilah akan lebih tepat dengan istilah
berikut:
– Usaha individu mandiri,
– Usaha skala rumah tangga/ usaha kecil
– Usaha menengah
– Usaha besar
POS UKK
PEKERJA INFORMAL
(Usaha Mandiri dan Kecil)
• Berisiko untuk terkena
Berdiri sendiri/
PM, PTM, masalah Gizi,
membentuk Kespro, PAK dan KK
kelompok kecil, • Meningkatkan akses
Berpindah-pindah
pelayanan kesehatan
Bekerja dengan
kerja
berbagai
keterbatasan
(modal, penguasaan Diberdayakan dalam bidang
teknologi, kesehatan kerja sehingga
pengetahuan) mereka dapat hidup sehat
dan selamat serta produktif
dalam bekerja

POS UKK
TERINTEGRASI
Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan Kerja
Meningkatkan Hasil yg diharapkan
kemampuan masyarakat
pekerja dalam
memelihara dan
Meningkatnya meningkatkan derajat
pengetahuan, kesehatannya sendiri
sikap dan
perilaku setiap
anggota pekerja Kemandirian dalam hidup
dalam bidang sehat dan bekerja
kesehatan kerja

Mewujudkan
pelembagaan upaya
kesehatan kerja untuk
masyarakat pekerja di
lapangan (Pos UKK)

Hasil yg diharapkan
POS UKK
• Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja
informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan.
• Wadah pelayanan kesehatan kerja yang berada di tempat
kerja dan dikelola oleh pekerja itu sendiri (Kader) yang
berkoordinasi dengan puskesmas sebagai pembina dalam
meningkatkan derajat kesehatan pekerja untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya (Kepmenkes RI No.
1758/Menkes/SK/XII/2003 tentang standar pelayanan
kesehatan kerja dasar)
• Prinsip Pos UKK dari, oleh, untuk kelompok pekerja mandiri,
kecil dan mikro di masyarakat
• Pos UKK terintegrasi dengan UKBM lainnya  Posbindu
TUJUAN
PEMBENTUKAN POS UKK
•  Pengetahuan pekerja tentang kesehatan
kerja
•  kemampuan pekerja menolong diri
sendiri
•  pelayanan kesehatan kerja  oleh kader,
pekerja dan tenaga kesehatan
•  Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pekerja
terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
•  dukungan pengambil kebijakan
•  peran aktif LP/LS dalam
penyelenggaraan
pos UKK
PEMBENTUKAN POS UKK

• Dibentuk harus berasal dari


keinginan masyarakat
pekerja sendiri
• Dari jenis pekerjaan yang
sama
• Anggota 1 Pos UKK = 10–
50 orang pekerja
TUJUAN
PEMBENTUKAN POS UKK
•  Pengetahuan pekerja tentang kesehatan
kerja
•  kemampuan pekerja menolong diri
sendiri
•  pelayanan kesehatan kerja  oleh kader,
pekerja dan tenaga kesehatan
•  Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pekerja
terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
•  dukungan pengambil kebijakan
•  peran aktif LP/LS dalam
penyelenggaraan
pos UKK
MANFAAT POS UKK
MASYARAKAT PEKERJA KADER KESEHATAN
 Permasalah kesehatan kerja  Mendapatkan informasi
dapat dideteksi secara dini lebih awal tentang
 Memperoleh pelayanan kesehatan kerja
kesehatan kerja yang  Mendapatkan kebanggaan
terjangkau
PUSKESMAS SEKTOR LAIN
 Memperluas jangkauan  Memadukan kegiatan
pelayanan sektornya
 Mengoptimalkan fungsi  Pemberdayaan masyarakat
Puskesmas lebih efektif dan efisien
LANGKAH PEMBENTUKAN
POS UKK
1. Pertemuan tingkat desa  meningkatkan
kepedulian pekerja terhadap kesehatan
2. Survei Mawas Diri (SMD)  untuk
melakukan identifikasi masalah
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 
menetapkan prioritas masalah dan
rencana pemecahan masalah
4. Pelatihan kader Pos UKK  meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
5. Pembentukan Pos UKK
6. Pembinaan Pos UKK
KEGIATAN DI POS UKK
Kegiatan dilaksanakan oleh kader Pos UKK
dibantu oleh petugas Puskesmas secara berkala
meliputi kegiatan:

1. Promotif
(PHBS, penyuluhan, konsultasi kesehatan
kerja sederhana, sarasehan dan
pencatatan/pelaporan)
2. Preventif
(Mendata jenis pekerjaan, pengenalan risiko
bahaya, mendorong upaya perbaikan
lingkungan, membantu pelaksanaan
pemeriksaan dan contoh APD)
3. Kuratif  P3K, P3P, pencatatan dan pelaporan
PEMBINAAN POS UKK
1. Aspek Kesehatan  petugas
Puskesmas/kesehatan yang terlatih
2. Aspek kelembagaan  perangkat
desa/kelurahan
3. Aspek teknis yang berhubungan dengan
pekerjaan  lintas sektor terkait (PPL, LSM,
Swasta dan lain-lain)
Aktivitas Pos UKK
POS UKK BAHARI LESTARI
KIT POS UKK

1. Pengukur Lingkar Perut


1. P3K Kit
2. Pengukur Berat Badan
2. Obat Bebas (Parasetamol, oralit, minyak
3. Pengukur Tinggi Badan kayu putih dan attapulgite)
3. Lampu Senter
4. Tensimeter Digital
KIT PEKERJA

APD NELAYAN
APD PETANI
1.Jaket Pelampung
2.Topi 1.Topi Caping
3.Sarung Tangan 2.Sarung Tangan
4.Kacamata 3.Sepatu Boot
5.Jas Hujan 4.Masker
5.Apron

Anda mungkin juga menyukai