Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN IMPLANT

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal
:
Terbit

Halaman :

dr. Tusy Novita D W, M.Kes


PUSKESMAS
Penata Tk. 1
JAPANAN
NIP. 198611242011012008
1. Pengertian Pemasangan Implan adalah suatu tindakan pemasangan kapsul implant
di dasrah lengan kiri atas sebelah dalam.
2. Tujuan Untuk mencegah kehamilan.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No 188.4/1.163/415.17.34/2019 tentang
Program KIA-KB di Puskesmas Japanan.
2. SK Kepala Puskesmas tentang Pemberlakuan Standar Operasional
Prosedur (SOP) di Puskesmas Japanan Nomor :
188.4/1.052/415.17.34/2019.
4. Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi 2004.
5. Prosedur / KONSELING PRA PEMASANGAN
Langkah- 1. Sapa klien dengan ramah dan hangat.
Langkah 2. Tanyakan pada klien tujuan pemakaian alat kontrasepsi.
3. Bila belum dilakukan konseling implant, berikan koseling sebelum
dilakukan pemasangan.
4. Pastikan bahwa klien memang memilih implant.
5. Periksa kembali rekam medic untuk menentukan bahwa klien
memang cocok untuk memakai implant.
6. Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan atau rujuk bila ada indikasi.
7. Nilai pengetahuan klien tentang efek samping yang umum pada
implant.
8. Dengarkan kebutuhan dan kekhawatiran klien terhadap implant.
9. Jelaskan proses pemasangan implant dan apa yang klien rasakan
pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan.
10. Konseling dan pasien mengisi informed consent.

1
PEMASANGAN KAPSUL IMPLANT
PERSIAPAN
1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci
lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air untuk
membilasnya sehingga tidak ada sabun.
2. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas.
3. Beri tanda pada tempat pemasangan.
4. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan ke 3 kapsul
implant sudah tersedia.

TINDAKAN PRA PEMASANGAN


1. Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih.
2. Pakai sarung tangan DTT (bila sarung tangan diberi bedak, hapus
bedak dari sarung tangan).
3. Usap tempat pemasangan larutan antiseptic.
4. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan
klien.

PEMASANGAN KAPSUL IMPLANT


1. Suntikkan anestesia lokal tepat dibawah kulit sampai kulit sedikit
menggelembung.
2. Teruskan penusukkan jarum kurang lebih 4 cm, suntikkan masing
– masing 1 cc diantara pola pemasangan nomor 1, 2 dan 3.
3. Uji efek anaestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit.
4. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel (alternative lain
tusukkan trokar langsung kelapisan dibawah kulit/subdermal).
5. Sambil mengungkit kulit, masukkan terus trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat pada luka insisi.
6. Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul ke dalam trokar
(dengan tangan atau dengan pinset).
7. Masukkan kembali pendorong di tempatnya dengan satu tangan,
dan tarik trokar sampai terasa adanya tahanan.
8. Tahan pendorong di tempatnya dengan satu tangan, dan tarik
trokar keluar sampai mencapai pasangan pendorong.
9. Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama–sama sampai
batas tanda 2 terlihat pada luka insisi (jangan mengeluarkan trokar
dari tempat insisi).
10. Tahan kapsul yang sudah terpasang dengan 1 jari dan masukkan

2
kembali trokar serta pendorongnya sampai tanda 1.
11. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh
kapsul sudah terpasang.
12. Raba kapsul untuk memastikan ke 3 kapsul implant telah terpasang
dalam pola kipas.
13. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh
dari insisi.

TINDAKAN PASCA PEMASANGAN


1. Dekatkan ujung–ujung insisi dan tutup dengan band aid.
2. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan
mengurangi memar.
3. Taruh alat suntik di tempat terpisah dan letakkan semua peralatan
dalam larutan khlorin untuk dekontaminasi.
4. Buang peralatan yang sudah tidak di pakai lagi ketempatnya
(kapas, kassa, sarung tangan / alat suntik sekali pakai).
5. Lepas sarung tangan dan ren dam dalam larutan khlorin.
6. Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan dengan air
bersih.

KONSELING PASCA PEMASANGAN


1. Gambar letak kapsul pada reka medic dan catat bila ada hal – hal
khusus.
2. Beri petunjuk pada klien pada cara merawat luka dan kapan klien
harus datang kembali ke klinik untuk control.
3. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
menginginkan untuk mencabut kembali implant.
4. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan
pasien pulang.

3
6. Diagram Alir

Petugas Anamnesa

Konseling keuntungan
dan kerugian

Informed Consent.

Melakukan timbang
badan, tensi.

Menyiapkan alat dan


Melakukan pemasangan

Merapikan alat

Pencatatan di Menginformaskan 5
kohort KB hari kontrol

7. Hal-hal yang Alat didekontaminasi dengan larutan klorin 0,5 % selama 10 menit,
perlu kemudian dicuci dengan memakai sabun dan dibilas sampai bersih,
diperhatikan dikeringkan lalu disteril selam 30 menit.
8. Unit Terkait Ruang Kesehatan Ibu dan Anak/Kebidanan.
9. Dokumen 1. Rekam medis;
terkait 2. General consent;
3. Register KB.

4
10. Rekaman
No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis
diberlakukan
perubahan
1 SK Kepala 1. SK Kepala 11 Januari
Puskesmas Nomor Puskesmas No 2019
814.2/1.052/415.25. 188.4/1.163/415.17.
34/2016 tentang 34/2019 tentang
Pemberlakuan Program KIA-KB di
Standar Puskesmas
Operasional Japanan.
Prosedur (SOP) di 2. SK Kepala
Puskesmas Puskesmas Nomor
Japanan 814.2/1.052/415.17.
34/2019 tentang
Pemberlakuan
Standar
Operasional
Prosedur (SOP) di
Puskesmas
Japanan.
2 Alat dan Bahan Dihapus 11 Januari
2019

Anda mungkin juga menyukai