Anda di halaman 1dari 3

Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) merupakan upaya kesehatan kerja bagi pekerja

informal yang bersumberdaya dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja itu sendiri. Kegiatan yang
dilakukan meliputi upaya promotif, preventif dan pengobatan sederhana yang bersifat
pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit.

Penekanan terhadap upaya promosi dan preventif guna mengubah perilaku para pekerja
untuk mengurangi atau menghilangkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta upaya
meningkatkan kesehatan pekerja.

Pembentukan Pos UKK perlu ditingkatkan, mengingat banyak Pos UKK yang telah
berkiprah dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anggotanya. Disisi lain masih banyak
kelompok pekerja informal yang belum tersentuh pelayanan kesehatan kerja

Pos UKK biasanya terbentuk saat kelompok kerja membutuhkan pemecahan masalah
kesehatan di kelompoknya. Dibentuk di lokasi kelompok pekerja dengan jumlah minimal 10
pekerja dan maksimal 50 pekerja, serta diutamakan dari jenis pekerjaan yang sama. Data
Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga Kemenkes RI mencatat hingga September 2016,
terdapat 1.610 Pos UKK Terintegrasi Puskesmas yang telah dibentuk masyarakat dan difasilitasi
oleh Puskesmas di 32 Provinsi, meliputi pos UKK nelayan, petani padi/sawah, petani
sawit/karet/kopi/perkebunan, pengrajin batik/tenun/kayu, pengrajin makanan/minuman, dan lain
sebagainya.
Diakhir sambutannya, disebutkan bahwa proyeksi jumlah penduduk usia produktif akan
meningkat pada tahun 2025 merupakan tantangan sekaligus kesempatan yang perlu dipersiapkan
agar pada masa bonus demografi tersebut memiliki usia kerja yang sehat dan produktif. Pekerja
adalah kelompok potensial yang mendukung perekonomian masyarakat. Pekerja merupakan
bagian dari masyarakat, dan termasuk sasaran program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) yang ditujukan bagi seluruh kompenen bangsa untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.
PEMBENTUKAN Pos UKK (upaya kesehatan kerja) tak bisa dipandang
sebelah mata. Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal, utamanya adalah
sebagai tindakan preventif melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Prinsip Pos UKK adalah: dari,
oleh, dan untuk kelompok pekerja informal di masyarakat.

PEMBENTUKAN & TUJUAN POS UKK

Pos UKK dibentuk harus berasal dari keinginan masyarakat pekerja sendiri, dari jenis
pekerjaan yang sama dan memiliki anggota 1 Pos UKK sebanyak 10 sampai 50 orang pekerja.
Tujuannya, mengupgrade pengetahuan pekerja tentang kesehatan kerja dan kemampuan pekerja
dalam menolong diri sendiri. Selain itu, pelayanan kesehatan kerja oleh kader, ekerja dan tenaga
kesehatan. Serta, munculnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan pekerja terhadap risiko dan bahaya
akibat pekerjaannya

MANFAAT POS UKK

1. BAGI MASYARAKAT PEKERJA Permasalah kesehatan kerja dapat dideteksi secara


dini. Memperoleh pelayanan kesehatan kerja yang terjangkau
2. BAGI KADER KESEHATAN Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan
kerja. Mendapatkan kebanggaan karena menolong sesame.
3. BAGI PUSKESMAS Memperluas jangkauan pelayanan. Mengoptimalkan fungsi
Puskesmas.
4. BAGI SEKTOR LAIN Memadukan kegiatan sektornya. Pemberdayaan masyarakat
lebih efektif dan efisien.

PERAN KADER POS UKK

a. Identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja


b. Menyusun rencana pemecahan masalah
c. Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja melalui promosi
d. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak
e. Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
f. Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap risiko dan masalah kesehatan pekerja
g. Melaksanakan rujukan ke Puskesmas Pencatatan dan pelaporan
KEGIATAN DI POS UKK

Kegiatan dilaksanakan oleh kader Pos UKK dibantu petugas Puskesmas secara berkala
meliputi kegiatan:

1. PROMOTIF : PHBS, Penyuluhan, Konsultasi Kesehatan Kerja Sederhana, Sarasehan


dan Pencatatan/Pelaporan.
2. PREVENTIF : Mendata jenis pekerjaan, pengenalan risiko bahaya, mendorong upaya
perbaikan lingkungan, membantu pelaksanaan pemeriksaan dan contoh APD)
3. KURATIF : P3K, P3P, Pencatatan dan Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai