TINJAUAN PUSTAKA
3
4
6) Inspektorat
Inspektorat dipimipin oleh inspektur yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan POM. Dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari, inspektorat dibina oleh sekretaris utama.
1. Tugas inspektorat
Inspektorat memiliki tugas melaksanakan pengawasan fungsional
di lingkungan badan POM
2. Fugsi Inspektorat
Dalam melaksanakan tugasnya, inspektorat menyelanggarakan
fungsi sebagai berikut :
1. Penyiapan perumusan kebijakan, rencana dan program
pengawasn fungsional
2. Pelaksanaan pengawasan fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku
3. Pengusutan mengenai kebenaran laporan atau pengaduan
tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan
dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh unsur atau
unit dilingkungan Badan POM
4. Pelaksanaan urusan tata usaha inspektorat.
7) Pusat pengujian obat dan makanan
1. Tugas
Pusat pengujian oabat dan makanan mempunyai tugas
melaksanakan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan
penilaian mutu produk terapeutik, narkotika, kosmetik, produk
komplemen, pangan dan bahan berbahaya sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku, serta melaksanakan pembinaan
mutu laboraturium pengawasan obat dan makanan
15
2. Fungsi
Dalam melaksankan tugasnya, pusat pengujian obat dan
makanan menyelenggarakan fungsi, yaitu :
1. Penyusunan rencana dan program engujian obat dan makanan.
2. Pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan
penilaian mutu produk terapeutik, narkotika, psikotropika dan
adiktif lain, dan alat kesehatan, obat tradisional, kosmetik, produk
komplemen, pangan dan bahan berbahaya.
3. Pembinaan mutu laboratorium pusat pengujian obat dan makanan
4. Pelaksanaan sistem rujukan pengawasan obat dan makanan
5. Penyediaan baku pembanding dan pengembangan metode analisa
pengujian.
6. Pelatihan tenaga ahli di bidang pengujian obat dan makanan.
7. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan
8. Pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan
8) Pusat Penyidikan Obat dan Makanan
1. Tugas
Pusat penyidikan obat dan makanan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penyelidikan dan penyidikan terhadap
perbuatan melawan hukum di bidang produk terpeutik, narkotika,
psikotropika dan zat adiktif, obat tradisonal, kosmetik dan produk
komplemen dan makanan serta produk sejenis lainnya.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan penyidikan obat dan makanan
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program
2. Penyelidikan dan penyidikan obat dan makanan
3. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan obat dan makanan
4. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan penyelidikan dan
penyidikan obat dan makanan
16
makanan, mempuyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja
ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk
organoleptik) pada pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan,
pewadahan, pembungkusan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk
menghasilkan atau diharapkan menghasilkan (langsung atau tidak langsung)
suatu komponan yang mempengaruhi sifat khas makanan. Penggolongan BTP
yang diizinkan digunakan pada pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI No.722/Menkes/Per/IX/88 adalah sebagai berikut.
1) Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada
pangan. Beberapa pewarna alami yang diizinkan digunakan dalam pangan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Rl No. 722/Menkes/Per/IX/88
diantaranya adalah :
1. Karamel, yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat
digunakan untuk mewarnai jem/jeli (200 mg/kg), acar ketimun
dalam botol (300 mg/kg), dan yoghurt beraroma (150 mg/kg)
2. Beta-karoten, yaitu pewama alami berwarna merah-oranye yang
dapat digunakan untuk mewarnai acar ketimun dalam botol (300
mg/kg), es krim (100 mg/kg), keju (600 mg/kg), lemak dan
minyak makan (secukupnya)
3. klorofil, yaitu pewarna alami berwarna hijau yang dapat
digunakan untuk mewarnai jem/jeli (200 mg/kg) atau keju
(secukupnya)
4. Kurkumin, yaitu pewarna alami berwarna kuning-oranye yang
dapat digunakan untuk mewarnai es krim dan sejenisnya (50
mg/kg), atau lemak dan minyak ikan (secukupnya)
2) Pemanis buatan, yaitu BTP yang dapat menyebabkan rasa manis pada
pangan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi (Tabel 1)
3) Pengawet, yaitu BTP yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman atau penguraian lain pada makanan yang disebabkan oleh
pertumbuhan mikroba (Tabel 2)
19
19 Crysoine
20 Oil Orange XO*
21 Rhodamin B*
22 Citrus Red No. 2*
23 Oil Yellow AB*
24 Sudan I*
25 Chocolate Brown FB
26 Oil Yellow OB*
27 Scarlet GN
28 Fat Red E
29 Orange G
30 Violet
1. : bentuk rajangan
2. : bentuk serbuk
3. : bentuk kapsul
4. : bentuk pil,granul, boli, pastiles, jenang, tablet, kapelt
5. :bentuk dodol
6. : bentuk cairan
7. : bentuk salep, krim
8. : bentuk plester/koyo
9. : bentuk lain seperti dupa, ratus, magir, permen
Digit ke 7 samapi 10 menunjukan nomor urut jernis produk
yang terdaftar
Digit ke 11 menunjukan jenis atau macam kemasan (volume)
1 : 15 ml
2 : 30 ml
3 : 45 ml