Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat serta hidayah inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju jaman islamiah sekarang ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Peran Apoteker di BPOM ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Selain itu. Juga kita dapat mengetahui apa saja yang dikerjakan apoteker bila bekerja di BPOM. Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Penyusun,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... 1

Daftar Isi ..................................................................................................................... 2 I. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Tujuan Penulisan II. Pembahasan A. Fungsi di BPOM ................................................................................ 4 ................................................................................. 3 ................................................................................. 3

B. Peran Apoteker BPOM ............................................................................... 4 C. Tugas Bidang- Bidang BPOM..................................................................... 5 III. IV. V. Penutup ............................................................................................................. 7 Kesimpulan ....................................................................................................... 8 Referensi ........................................................................................................... 9

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetika dan alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern, industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang sangat besar mencakup berbagai produk dengan range yang sangat luas. Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang makin tipis dalam perdagangan internasional, maka produk-produk tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat. Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk cenderung terus meningkat, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat termasuk pola konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di lain pihak iklan dan promosi secara gencar mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan seringkali tidak rasional. Perubahan teknologi produksi, sistem perdagangan internasional dan gaya hidup konsumen tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas pada kesehatan dan keselamatan konsumen. Apabila terjadi produk sub standar, rusak atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi akan berskala besar dan luas serta berlangsung secara amat cepat. Untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk termaksud untuk melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk itu telah dibentuk Badan POM yang memiliki jaringan nasional dan internasional serta kewenangan penegakan hukum dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi. Badan POM merupakan institusi pemerintah yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap komoditiobat dan makanan yang beredar di masyarakat. Selain pengawasan terhadap obat dan makanan, pengawasan juga dilakukan terhadap kosmetika, suplemen, narkotika, bahan berbahaya, dan obat tradisional. Tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik jika ditunjang dengan adanya sumber daya manusia yang memadai dan kompeten serta memiliki pengetahuan melalui pendidikan di bidang kesehatan. Salah satu sumber daya manusia yang kompeten adalah Apoteker.

b. Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih dalam berkaitan dengan tugas Apoteker di BPOM. Selain itu, makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Farmasi.

II. PEMBAHASAN

a. Fungsi BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan mempunyai fungsi : a) Pengaturan, regulasi, dan standardisasi b) Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan Cara-cara Produksi yang Baik c) Evaluasi produk sebelum diizinkan beredar

d) Post marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian laboratorium, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, penyidikan dan penegakan hukum. e) f) Pre-audit dan pasca-audit iklan dan promosi produk terhadap pelaksanaan kebijakan pengawasan obat dan makanan;

g) Riset Komunikasi, informasi dan edukasi publik termasuk peringatan publik.

b. Peran Apoteker di BPOM


Tugas apoteker di Badan POM adalah melaksanakan tugas pemerintah dibidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan, secara khusus di Unit Pelaksana Teknis Balai Besar POM bidang pemeriksaan dan penyidikan bertugas melakukan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian, dan pemeriksaan sarana produksi, distribusi, dan instansi kesehatan serta penyidikan kasus pelanggaran hukum dibidang terapeutik, narkotik, psikotrpoik dan zat adiktif, obat tradisional,kosmetika, produk komplemen, pangan, dan bahan berbahaya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas, apoteker mempunyai fungsi : 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dan kebijakan umum dibidang pengawasan produk terapeutik, NAPZA, obat tradisional,kosmetika, produk komplemen, dan produk pangan. 2. Penyusunan rencana pengawasan produk terapeutik, NAPZA, obat tradisional, kosmetika, produk komplemen, dan produk pangan. 3. Perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria danprosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan,pemberian bimbingan di bidang penilaian mutu dan keamanan produk terapeutik, NAPZA, obat tradisional, kosmetika, produk komplemen, danproduk pangan.
4

4. Perumusan kebijakan teknis, penetapan pedoman, standar, kriteria danprosedur, pengendalian pelaksanaan kebijakan teknis, pemantauan,pemberian bimbingan di bidang standardisasi produk terapeutik, NAPZA,obat tradisional, kosmetika, produk komplemen, dan produk pangan. 5. Pengawasan produk terapeutik, NAPZA, obat tradisional, kosmetika,produk komplemen, dan produk pangan. 6. Koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan kebijakan di bidangpengawasan produk terapeutik, NAPZA, obat tradisional, kosmetika,produk komplemen, dan produk pangan yang memerlukan pengujianmikrobiologi. 7. Evaluasi pelaksanaan produk terapeutik, NAPZA, obat tradisional,kosmetika, produk komplemen, dan produk pangan. 8. Penyusunan rencana dan program pemeriksaan dan penyidikan obat danmakanan. 9. Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian,dan pemeriksaan sarana produksi, distribusi, dan instansi kesehatan sertapenyidikan kasus pelanggaran hukum di bidang terapeutik, narkotik,psikotrpoik dan zat adiktif, obat tradisional, kosmetika, dan produk komplemen. 10. Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian,dan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi di bidang pangan danbahan berbahaya. 11. Pelaksanaan penyidikan terhadap kasus pelanggaran hukum. 12. Evaluasi dan penyusunan laporan pemeriksaan dan penyidikan obat danmakanan. 13. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan/BalaiBesar/Balai POM

c. Tugas Bidang Bidang Badan POM


Tugas bidang bidang Badan Pengawas Obat dan Makanan, antara lain : 1. Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotika, Obat Tradisional,Kosmetik dan Produk Komplemen mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu di bidang produk terapetik, narkotika, obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen. Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya; melaksanakan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian mutu di bidang pangan dan bahan berbahaya. Bidang Pengujian Mikrobiologi; melaksanakan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu secara mikrobiologi.
5

2.

3.

4.

Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian, dan pemeriksaan sarana produksi, distribusi dan pelayanan kesehatan serta penyidikan kasus pelanggaran hukum di bidang produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya. Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan terdiri dari : Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi produk terapetik, narkotika, psikotropika danzat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangandan bahan berbahaya. Seksi Penyidikan mempunyai tugas melakukan penyidikan terhadap kasus pelanggaran hukum di bidang produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya.

5.

6.

Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu, serta layanan informasi konsumen. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen menyelenggarakan fungsi : Penyusunan rencana dan program sertifikasi produk dan layanan informasi konsumen Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu Pelaksanaan layanan informasi untuk konsumen Evaluasi dan penyusunan laporan sertifikasi produk dan layanan informasi konsumen.

Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen terdiri dari : Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu. Seksi Layanan Informasi Konsumen mempunyai tugas melakukan layanan informasi untuk konsumen. 7. 8. Sub Bagian Tata Usaha memberikan pelayanan teknis dan administrasi dilingkungan Balai Besar. Kelompok Jabatan Fungsional melakukan kegiatan sesuai dengan jabatanfungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

III. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun dan pembaca.

IV. KESIMPULAN
Dari tulisan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa tugas Apoteker sangatlah penting di BPOM, tidak hanya mengawas. Tugas Apoteker di bagi menurut bidang bidang yang telah dijelaskan, seperti : Bidang Pengujian Produk, Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya, Bidang Pengujian Mikrobiologi, Bidang Penyidikan, dan sebagainya.

V. REFERENSI

http:// id.scribd.com http:// id.wikipedia.org http://ladytulipe.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai