Dosen :
Prof. Dr. Teti Indrawati, MS., Apt
Kelompok IV
Kelas A Apoteker 42 (Reguler)
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga tugas Farmasi Industri yang
berjudul “Pendirian Industri Farmasi Dengan Produk Sediaan Obat Hewan” ini
selesai tepat pada waktunya. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu penilaian
dalam mata kuliah \ Farmasi Industri dan dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman tentang cara produksi obat hewan yang baik (CPOHB). Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr.Teti Indrawati, MS. Apt. selaku dosen
Farmasi Industri.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari para pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR IS
i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
ii
2.4.8 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)..................................................23
2.4.9 Tanda Daftar Industri (TDI).........................................................23
2.4.10 Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB)....................................24
2.4.11 Izin BPOM...................................................................................24
2.5 Masa Berlaku Perizinan Industri Obat Hewan.........................................24
2.6 Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik (CPOHB)...............................25
2.7 Industri Obat Hewan................................................................................27
2.7.1 Lokasi...........................................................................................27
2.7.1.1 Langkah – Langkah Dalam Pemilihan Lokasi......................27
2.7.1.2 Faktor Faktor Pemilihan Lokasi.................................................28
2.7.2 Sarana dan Prasanan........................................................................29
2.7.3 Struktur Organisasi........................................................................33
2.7.4 Personalia.....................................................................................38
2.7.5 Tahapan Mendapatkan Izin Nama Merek Industri Obat
Hewan..........................................................................................39
2.7.6 Produksi..........................................................................................40
2.7.7 Distribusi.........................................................................................40
2.7.8 Pemasaran Industri Obat Hewan.....................................................40
2.8 Analisis SWOT........................................................................................41
iii
3.4 Metode Analisis SWOT Industri Obat Hewan Happy pet.......................69
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 71
4.1 Kesimpulan..............................................................................................71
4.2 Saran.........................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................74
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Memahami tahap pendirian Industri Obat Hewan.
2. Memahami alur proses prosedur perizinan Industri Obat Hewan.
3. Memahami rancangan industrinya mencakup pengadaan sarana, prasarana,
sumber daya manusia (SDM) dan produksi (pengadaan bahan, distribusi,
dan pemasaran).
4. Memahami analisis swot dalam Industri Obat Hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Tahun 1992 Tentang Obat Hewan, Keputusan Menteri Pertanian Nomor 466
Tahun 1999 tentang Pedoman CPOHB, Keputusan DirJenNak Nomor 247
Departemen Pertanian Tahun 1999 Tentang Petunjuk Operasional Penerapan
CPOHB dan Farmakope Obat Hewan Indonesia. Pengawasan seluruh proses
produksi (CPOHB) menjamin obat hewan bermutu tinggi.
Mutu obat hewan tergantung pada bahan awal, cara produksi, cara
pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia serta terkendali cara
produksi dan pemantauannya. Adapun, CPOHB bertujuan agar sifat dan mutu
obat hewan yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan atau standar mutu yang
ditetapkan.
Bahan awal dari obat hewan mempunyai ketentuan penandaan Master
Seed Virus/Bakteri harus jelas. Adapun, setiap kiriman bahan awal harus
ditimbang dan diperiksa secara visual (kondisi fisik, kemasan, kebocoran dan
kerusakan). Penyimpanan bahan awal harus sesuai dengan aturan (kondisi/suhu).
Selanjutnya, pengeluaran bahan awal harus ditimbang dan hanya boleh petugas
yang berwenang. Pemasukan, pengeluaran dan sisa harus tercatat. Harus ada
juga: Sertifikat Analisa. Lokasi dan bangunan guna pembuatan obat hewan pun
diatur.
Lokasi bangunan harus dapat mencegah pencemaran udara, debu dan air.
Gedung dibangun dan dipelihara agar terlindung dari pengaruh cuaca, banjir,
rembesan air dan bersarangnya binatang pengganggu, dan berbagai persyaratan
lainnya. Soal bangunan, kriterianya antara lain untuk administrasi, gudang bahan
awal, ruang Produksi, Ruang Pengujian Mutu, Ruang Pencucian dan Sterilisasi
Peralatan Gelas, Gudang Produk Jadi, Stasiun LPG, Generator Set, Pengolahan
Air Bersih, Pengolahan Limbah /Waste Water Treatment, Kandang hewan
Percobaan. Ada pula pengaturan ruangan dengan rancang bangun dan penataan
ruangan mencegah terjadinya campur baur produk, memisahkan pengolahan
produk biologik dan farmasetik, memisahkan ruangan untuk penyimpanan bahan
awal, bahan dan alat kebersihan, produksi, pengujian mutu dan gudang produk
jadi dan lain sebagainya.
Adapun peralatan antara lain peralatan utama dengan jenis, spesifikasi,
jumlah, pemasangan, penempatan, pemeliharaan, kalibrasi. Personalia jumlahnya
27
3. Plant Manager
Mengontrol kinerja manager
Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik dan perusahaan
Mengontrol bisnis plant yang telah dibuat terhadap kondisi real
yang ada dilapangan
Secara berkala mengadakan pertemuan guna melakukan
peninjauan ulang terhadap semua kegiatan yang telah dan sedang
berjalan
4. Marketing Manager
Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
Bertanggung jawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai
kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.
5. Finance Manager
Dapat membentuk organ setingkat di bawahnya yang jumlahnya
di tetapkan dengan persetujuan Direktur
Mengawasi operasional mengenai keuangan perusahaan.
Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada
dibawahnya
Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian
keuangan
6. Technical Manager
Bertanggung jawab atas kolaborasi dan komunikasi dengan tim
sesuai kebutuhan
Melakukan wawancara, menyewa, dan melatih dukungan teknis
baru/Staf IT
Melaporkan kemajuan, termasuk perubahan yang dibuat pada
rencana dan produksi
Berkontribusi pada desain produk dan penetapan persyaratan
Delegasi tanggung jawab teknis dan memantau kemajuan proyek
35
7. R&D Manager
Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk secara
intensif untuk memperkuat pengetahuan yang dapat menyokong
implementasi dari perkembangan proyek dan riset-riset dasar
Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk,
riset dasar, dan riset konsumen yang dilakukan oleh unit-unit
yang bersangkutan
Membantu para karyawan pabrik untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan perumusan/resep, bahan baku, proses secara
teknis, material pengemasan, dan proses sanitasi
Mengecek dokumen dan mengawasi operasi yang berkaitan
dengan SOP, proses produksi, pemanduan analisis dan kehalalan
produk
8. Production Manager
Memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai
prosedur agar memnuhi persyaratan mutu yang ditetapkan
Memberikan persetujuan petunjuk kerja yang terkait dengan
produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan
secara tepat
Memastikan bahwa catatan produksi telah dievaluasi dan
ditanda tangani oleh kepala bagian managemen mutu (pemastian
mutu)
Memeriksa pemelihataan bangunan dan fasilitas serta peralatan
dibagian produksi
9. QC/Lab Manager
Menyetujui atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk
antara, produk ruahan dan produkjadi
Memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah
dilaksanakan memberi persetujuan terhadap spesifikasi, petunjuk
kerja pengambilan sampel, metode pengujian dan prosedur
pengawasan mutu lain
36
2.7.6 Produksi
Produksi dalam industri farmasi harus mengikuti pedoman yang
tertera dalam CPOHB sehingga menghasilkan produk obat yang senantiasa
memenuh persyaratan mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses produksi
meliputi pengadaan bahan awal, pencemaran silang, penimbangan dan
penyerahan, pengembalian, pengolahan, kegiatan pengemasan, pengawasan
selama proses produksi, dan karantina bahan jadi.
Obat-obatan hewan diproduksi sesuai dengan CPOHB (Cara
Pembuatan Obat Hewan yang Baik) dari Kementrian Pertanian dan terdiri
dari sediaan injeksi, cairan oral, serbuk larut air, dan bentuk sediaan lainnya.
2.7.7 Distribusi
Menurut Winardi (1989), distribusi merupakan sekumpulan perantara
yang terhubung erat antara satu dengan yang lainnya dalam kegiatan
penyaluran produk-produk kepada konsumen (pembeli). Sedangkan menurut
Philip Kotler (1997), distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang
membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa untuk
dipakai atau dikonsumsi oleh para konsumen (pembeli). Oleh karena itu
untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan
distribusi sangant penting. Tanpa adanya distribusi, barang-barang yang
dihasilkan tidak akan sampai ke konsumen. Dengan demikian fungsi
distribusi adalah:
1. Menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen.
2. Membantu memperlancar pemasaran, sehingga barang-barang yang
dihasilkan
Berikut merupakan alur distribusi obat hewan yang dilakukan dalam
industri:
41
43
44
Logo :
48
1. Direktur Utama
Direktur utama industri obat hewan “Happy pet” memiliki tugas
untuk menginformasikan seluruh kebijakan yang telah ditentukan oleh
dewan komisaris wewenang dari direktur utama adalah melaksanakan
49
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bogor yang sudah terintegrasi dengan
sistem kementrian perdagangan, proses dari perizinannya terdiri atas 3
tahap, tahap pertama atau tahap pemenuhan komitmen dilakukan selama
45 hari kerja, penyelesaian dokumen dilakuakn dalam waktu 3 hari dan
apabila persyaratan dokumen telah lengkap dan benar SIUP dapat
diterbitkan kurang dari 1 jam dan tidak dipungut biaya. Pada peraturan ini
penerbitan SIUP disertai dengan NIB atau Nomor Induk Berusaha yang
merupakan nomor identirtas bagi sebuah perusahaan, NIB merupakan
pengganti dari Tanda Daftar Perusahaan
6. Surat izin mendirikan bangunan (SIMB)
PT. Pejuang Farma berada di wilayah Industri Desa babakan madang
kota Bogor. Menurut Pedoman Perizinan Berusaha Melalui sistem OSS
izin mendirikan bangunan gedung/MIB tidak diperlukan.
7. Surat Izin Produksi
. Surat izin produksi obat hewan diatur dalam Permenkes No.
1175/MENKES/PER/XII/2010 tentang izin produksi obat hewan.
Proses perizinan dikenakan biayaRp. 18.000.000,- dan membutuhkan waktu 23
hari.
industri obat hewan “Happy pet” dan Data Obat Hewan secara lengkap
meliputi (komposisi zat aktif, komposisi zat tambahan, golongan,
klasifikasi, kemasan, indikasi, kontra indikasi, efek samping, dan dosis).
Serta melampirkan (komposisi obat hewan, proses pembuatan,
pemeriksaan obat jadi untuk obat hewan, pemeriksaan bahan baku,
pemeriksaan stabilitas, daya farmakologi, publikasi klinik di lapang,
wadah dan bungkus luar, tutup wadah, penandaan pada etiket/ brosur, foto
sediaan) lalu akan dilakukan verifikasi oleh operator, KASI, dan
KASUBDIT.
Setelah proses verifikasi selesai Industri obat hewan “Happy pet”
harus mengirimkan sediaan obat yang selanjutkan akan di uji di
BPPMSOH dan akan mendapatkan sertifikat hasil uji. Sertifikat hasil uji
yang didapatkan diupload kembali melalui website
http://obathewan.ditjennak.pertanian.go.id/ dan dikirimkan ke PPOH.
Setelah diterima dan diverifikasi oleh PPOH maka izin edar diterbitkan.
Total lama waktu yang dibutuhkan yaitu 1 bulan dari tanggal 1
januari 2021 sampai 1 februari 2021 dengan biaya Rp. 600.000-
2. Lokasi strategis
Industri obat hewan “Happy pet” berada ditempat yang
mudah diakses, dekat dengan jalan tol, memiliki jalan yang lebar,
jauh dari kemacetan dan tidak berdekatan dengan pemukiman
warga.
3. Tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja yang produktif serta dengan
UMR yang tidak terlalu tinggi. Pola pengupahan seperti biaya
hidup dan hubungan industri dengan tenaga kerja setempat
terutama dengan Serikat Pekerja juga merupakan faktor penting
dalam menentukan ketepatan tempat tersebut untuk dijadikan
lokasi fasilitas produksi.
4. Ketersediaan Infrastruktur
Infrastruktur yang lengkap seperti persediaan air, listrik dan
pengolahan limbah akan sangat mendukung kegiatan produksi.
Semakin lengkapnya fasilitas infrastruktur, semakin baik untuk
dijadikan lokasi fasilitas produksi.
5. Keamanan
Sebelum mendirikan industri “Happy pet” melakukan
survey didaerah sekitar lokasi, kepada warga sekitar soal isu
keamanan disana.
59
B. Pembangunan Prasarana
Tata letak pabrik industri obat hewan “Happy pet” terdiri dari
beberapa area, berikut merupakan area yang akan dibangun dalam
industri obat hewan “Happy pet” :
a. Area perkantoran
Area kantor difungsikan sebagai pusat administrasi terdiri dari
ruang rapat, ruang pimpinan, ruang admin, ruang manager QA,
ruang dokumen QA, ruang dokumen produksi, dan ruang
manager produksi
b. Fasilitas Umum
60
C. Sarana
Sarana yang dipakai dalam industri obat hewan “Happy pet” yaitu:
1. Mixing tank double jacket
Wadah yang digunakan untuk proses pencampuran bahan-bahan
yang akan dicampur
2. Super mixer
Mesin yang digunakan untuk menghomogenkan bahan – bahan
yang dicampur
3. Double cone mixer
Mesin pencampur 2 sampai 3 macam bahan yang akan di campur
4. Drum mixer
Wadah yang digunakan untuk proses pencampuran 2-3 bahan
yang akan dicampur
5. Boiler
boiler digunakan untuk memanaskan air dengan menggunakan
panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran
selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga
menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi).
Produaksi II
6. Mesin rewinder
Mesin yang berfungsi untuk menggulung ulang foil plastik yang
akan diberi kode/tanggal/print secara kontinyu
7. Storage tank
Storage tank yang berguna sebagai tanki penyimpanan sebelum
pengemasan
personalia
8. Band sealer auto
Mesin sealer automatis untuk menyegel kemasan
9. Timbangan Digital
Timbangan yang digunakan untuk menimbang bahan produksi
10. Filler
62
hewan dan toko obat hewan yang sebelumnya sudah bekerja sama
dengan industri obat hewan “Happy pet”.
J. Pemasaran
Pemasaran produk “Healthy Clean” industri obat hewan “Happy
pet”, dilakukan dalam berbagai metode, meliputi :
1. Periklanan melalui media cetak, media social untuk
memperkenalkan produk kepada masyarakat
2. Promosi penjualan, dilakukan melalui booth-both yang terdapat di
pusat perbelanjaan serta menjadi sponsor dalam acara
perkumpulan hewan kucing dan anjing
3. Memberikan diskon yang menarik kepada toko-toko untuk mejual
obat hewan “Healthy Clean” dari industri obat hewan Happy pet
K. Analisis Keuangan Industri Obat Hewan Happy pet
1. Biaya Perizinan, Pendirian PT, Sarana dan Prasarana
Tabel 2 Tabel Biaya Pendirian PT, Perizinan Industri, Sarana dan
Prasarana
No Kebutuhan Biaya
1 Pendirian PT 10.000.000
2 Perizinan Industri Obat Hewan 18.000.000
3 Tanah 20 Hektar 10.000.000.000
4 Pembagunan Pabrik, Kantor 5.000.000.000
5 Pembangunan Gudang 1.000.000.000
6 Pembuatan Pagar 100.000.000
7 Instalasi Listrik 50.000.000
8 Sarana Air Dan Instalasi Air 100.000.000
9 Mobil 500.000.000
10 Perlengkapan Kantor 200.000.000
11 Penaganan Limbah 50.000.000
12 Pembangunan Laboratorium 1.000.000.000
13 Alat-Alat Produksi 10.000.000.000
14 Instalasi Komunikasi 100.000.000
15 Pengadaan Bahan Baku 20.000.000
16 Perlengkapan Laboratorium 1.000.000.000
TOTAL 29.160.000.000
2. Biaya Operasional
Tabel 3 Tabel Biaya Operasional
No Kebutuhan Jumlah Harga Biaya total
67
(Rp) (Rp)
1 Zat aktif
(Cypermethrin) 1.000 kg 20.000 20.000.000
2 bahan tambahan 1.000 kg 20.000 20.000.000
3 bahan pengemas 1.000 pcs 20.000 20.000.000
4 Sarung tangan 50 box 20.000 1.000.000
5 Maker 100 box 20.000 2.000.000
6 Biaya Operasional
mesin dan listrik 1 400.000 400.000
biaya per 1 kali
produksi 500.000 63.400.000
biaya per 1 bulan 1.902.000.000
biaya per 1 tahun 22.824.000.000
biaya per item 11.411
Total Biaya marketing 19.018.479
Total Biaya distribusi 25.537.971
Laba 7.988
Harga Jual Pabrik/HJP 19.399
Harga Netto 23.963
harga Jual produk 27.158
3. Gaji Karyawan dan Biaya Makan
Tabel 4 Tabel Gaji Karyawan dan Biaya Makan
N Jabatan Pendidikan Jm Gaji Total
o l Sebulan
1 Direktur Utama Apoteker 1
20,000,000 20,000,000
2 Operasional Apoteker 1
Manager 20,000,000 20,000,000
3 Kepala Divisi S2 Akutansi 1
Finance Dan
Purchasing 20,000,000 20,000,000
4 General Marketing S2 Ekonomi 1
20,000,000 20,000,000
5 Kepala Bagian Apoteker 1
Produksi 10,000,000 10,000,000
6 Kepala Bagian QC Apoteker 1
10,000,000 10,000,000
7 Kepala Bagian QA Apoteker 1
10,000,000 10,000,000
8 Kepala Seksi R&D Apoteker 1
10,000,000 10,000,000
9 Kepala Seksi Psikolog 1
Personalia 10,000,000 10,000,000
10 Kepala Seksi S1 1
Gudang Management 10,000,000 10,000,000
11 Kepala Seksi Teknik S1 Teknik 1
10,000,000 10,000,000
12 PPIC Apoteker 1
10,000,000 10,000,000
13 Staff Registrasi S1 2
Management 5,000,000 10,000,000
14 Staff Dokumen S1 5
Kontrol Managemet 5,000,000 25,000,000
68
Rp. 15.500.000.000
= 3,5 Tahun
69
BEP = Rp 22.824.000.000
Rp 19.399 – Rp 11.411
= 2.857.285 Unit
b. Industri Obat Hewan Happy pet memiliki fasilitas pabrik yang baik
karena ditunjang dengan berbagai peralatan yang lengkap dan modern
dari proses produksi sampai prosespengemasan.
c. Harga dari produk Industri Obat Hewan Happy petsangat terjangkau
pada seluruh lapisanmasyarakat.
2. Weakness (Kelemahan)
Industri Obat Hewan Happy pet merupakan Industri Obat Hewan
yang masih baru di Indonesia, sehingga memerlukan promosi guna
memperkenalkan produk yang dihasilkan.
3. Opportunities (Peluang)
a. Seiring perkembangan waktu, pembangunan bidang kesehatan di
Indonesia saat ini mempunyai berbagai macam masalah penyakit.
Oleh karena itu perusahaan kami terus mengembangkan obat hewan
yang mampu mengatasi masalah penyakit tersebut.
b. Industri Obat Hewan Happy pet menjadi sponsor dalam berbagai
kegiatan perkumpulan hewan kucing dan anjing sehingga dapat
semakin dikenal olehmasyarakat.
4. Threats (Ancaman)
Adanya banyak pesaing yang sudah lama terkenal maupun yang baru
yang juga menjual produk-produk obat hewan spray kutu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pendirian suatu industri “Happy Pet Farma”, terlebih dahulu dilakukan
pendirian badan usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Untuk
mendirikan PT. Pejuang Farma, dimana untuk syarat pendiriannya
dibutuhkan biaya sebesar Rp. 10.000.000 dengan waktu pengurusan
perndirian PT. Pejuang Farma selama 46 hari dari 29 Agustus 2020
sampai 14 Oktober 2020, sedangkan untuk mendirikan industri obat hewan
“Happy Pet Farma” dibutuhkan biaya sebesar Rp. 29.160.000.000 dengan
waktu pendirian industri oba hewan selama 3 tahun.
2. Proses mendapatkan izin industri Obat Hewan dari Direktur Jenderal
Kementerian Kesehatan yang sebelumnya dilakukan Rencana Induk
Pembagunan (RIP), Pengajuan Permohonan Prinsip, dan Permohonan Izin
Industri Obat Hewan, ada 9 tahapan yang dilakukan yaitu, Surat
Keterangan Domisili Usaha (SKDU), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Industri (SIUI), Surat
Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB), Surat
Izin Produksi, Izin nama Merek dan izin edar. Proses perizinan dikenakan
biaya Rp. 18.000.000,- dan membutuhkan waktu 23 hari dimulai dari
tanggal 15 oktober 2020 sampai 8 november 2020.
3. Pengadaan Sarana, Prasarana, SDM, Pelaksanaan Produksi, Distribusi, dan
Pemasaran Industri Obat Hewan:
a. Prasarana Industri obat hewanberlokasi di Jl. Olympic Raya Blok A4-
A kawasan industri Sentul Babakan, Madang, Bogor 16819.
penyiapan membutuhkan waktu dari 1 januari 2021 sampai 1 maret
2022 dengan biaya sebesar Rp. 16.200.000.000,- dengan luas
bangunan 10.000 m2dan 10.000 m2 untuk area perluaasan.
b. Sarana yang digunakan dalam industri obat hewan yaitu mixing tank
double jacket, super mixer, double cone mixer, drum mixer, boiler,
mesin rewinder, storage tank, band sealer auto, timbangan digital dan
72
4.2 Saran
Sebelum mendirikan industri obat hewan rencanakan
terlebih dahulu anggaran biaya dengan baik dan matang agar pada
proses produksi industri obat hewan akan berjalan secara
maksimal dan industri obat hewan tidak akan kekurangan
anggaran
DAFTAR PUSTAKA