Anda di halaman 1dari 10

Pelaksanaan Sub Kegiatan : Pengendalian dan Pengawasan

serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi


Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai
Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu
yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga

Bidang Sumber Daya Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
Tahun 2022
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PELAKSANAAN SUB KEGIATAN SKPD
Nomor : 440/ /SDK/VIII/2022

Perangkat Daerah/SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur


Bidang Urusan/Tugas : Sumber Daya Kesehatan
Program : Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan Makanan Minuman
Indikator Kinerja Program : Persentase Fasilitas Kefarmasian dan Alat
Kesehatan yang Terperiksa
Kegiatan : Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT
sebagai Izin Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman Tertentu yang dapat
Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
Indikator Kinerja Kegiatan : Terwujudnya Penerbitan Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT
Sub Kegiatan : Pengendalian dan Pengawasan serta
Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi,
untuk Produk Makanan Minuman
Tertentu yang dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga
Indikator Kinerja Sub : Jumlah P-IRT yang Mengikuti bimbingan
Kegiatan teknis dan memperoleh sertifikat
Hasil : - Pelaku usaha P-IRT yang memperoleh
bimbingan teknis
- Serifikat P-IRT yang diterbitkan
Satuan Ukur dan Jenis : - Pelaku P-IRT terlatih
Keluaran - Dokumen (sertifikat)
Volume : - Pelaku P-IRT terlatih 30 orang
- Dokumen (sertifikat) 30 dokumen
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUB KEGIATAN

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
b. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,
Mutu dan Gizi Pangan;
e. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1991 tentang Peningkatan
Pembinaan dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Makanan
Olahan;
f. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Efektivitas
Pengawasan Obat dan Makanan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
329/Menkes/Per/XII/76 tentang Produksi dan Peredaran Makanan;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 tahun 2018 tentang
Peningkatan Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan
Makanan;
i. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 11
tahun 2014 tentang Tata Cara Sertifikasi Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik;
j. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22
tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Industri Rumah
Tangga;
k. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan
yang Baik Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT).
2. Gambaran Umum
Pangan Industri rumah tangga Pangan (P-IRT) memiliki peranan
penting dalam sistem keamanan pangan di Indonesia. Hal tersebut
dibuktikan dengan data pada tahun 2016, dugaan pangan penyebab
KLB Keracunan Pangan 50 % berasal dari masakan rumah tangga, 21
% jajanan atau pangan siap saji, dan sisanya berasal dari pangan
olahan dan jasa boga. Lebih dari 200 penyakit dihantarkan melalui
konsumsi pangan yang tidak aman. Diare merupakan penyakit yang
paling banyak terjadi. Sekitar 10 juta hingga 22 juta kasus
penyakit diare yang disebabkan pangan tercemar diperkirakan
terjadi di Indonesia.

Pada umumnya P-IRT merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


(UMKM) dengan jumlah yang cukup besar tersebar di seluruh
Indonesia. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah, jumlah UMKM yang ada sebanyak 56 juta dan
sejumlah 39,2 juta (70%) bergerak dibidang pangan.

Berdasarkan data-data tesebut, maka pemerintah perlu memberikan


perhatian prioritas terhadap pengembangan, pembinaan dan
pengawasan pada P-IRT tersebut, baik dalam aspek managemen usaha,
peningkatan kompetensi SDM, peningkatan kapasitas produksi,
keamanan dan mutu produk yang dihasilkan sampai dengan
pemasaran. Program pengembangan, pembinaan dan pengawasan pada
IRT-P tersebut terutama terkait pendampingan dalam hal aspek
keamanan dan mutu produk seperti pengawasan Cara Produksi
Pangan Yang Baik skala P-IRT.

Dalam hal pengawasan terkait aspek keamanan dan mutu P-IRT


tersebut, berdasarkan Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan
pada pasal 108 ayat (3) diatur diantaranya adalah BPOM melakukan
pengawasan keamanan pangan, mutu pangan dan gizi pangan untuk
pangan olahan. Pangan olahan tersebut termasuk Pangan Industri
Rumah Tangga (P-IRT). Disamping itu, pada PP No. 28 tahun 2004
tentang Keamanan, Mutu dan gizi pangan, pengawasan Keamanan P-
IRT harus dilakukan secara terpadu dengan Pemerintah Daerah dalam
hal ini Kabupaten/Kota. BPOM sebagai koordinator pengawasan obat
dan makanan nasional sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3
tahun 2017 tentang Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan,
bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menggembangkan
kebijakan/regulasi/standar/pedoman pengawasan pangan olahan
termasuk P-IRT serta kompetensi pengawas pangan di seluruh
Indonesia.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41
tahun 2018 tentang peningkatan Koordinasi Pembinaan dan
Pengawasan Obat dan Makanan, menjadi acuan untuk mendorong
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk dapat melakukan
pengawasan P-IRT sesuai dengan pedoman Cara Produksi Pangan yang
Baik yang telah ditetapkan BPOM dan melaporkan hasil pengawasan
melalui sistem database yang dikembangkan oleh BPOM (Smart BPOM).

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud Pelaksanaan Sub Kegiatan :
Meningkatnya mutu sistem pengawasan P-IRT oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota sesuai Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria yang berlaku.
2. Tujuan Pelaksanaan Sub Kegiatan :
a. Meningkatkan efektivitas sistem pengawasan P-IRT yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan
pedoman.
b. Meningkatkan keamanan dan mutu produk P-IRT yang beredar
sehingga mutu dan keamanan pangan terjamin dan sesaui
standar.
c. Meningkatkan pemahaman pelaku P-IRT mengenai keamanan
pangan Cara Produksi Pangan yang Baik Industri Rumah Tangga
(CPPB-IRT).

C. Strategi Pelaksanaan Sub Kegiatan


1. Metode Pelaksanaan Sub Kegiatan
Dalam rangka pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan
Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin
Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu yang dapat
Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga dengan metode sebagai
berikut :
a. Melaksanakan pengawasan pre-market Industri Rumah Tangga
Pangan
- Melaksanakan bimtek keamanan pangan bagi pelaku usaha
P-IRT
- Melaksanaan pengawasan dalam rangka penerbitan sertifikat
produksi pangan P-IRT
b. Melaksanakan pengawasan post-market Industri Rumah Tangga
Pangan
- Melaksanakan sosialisasi informasi bahan berbahaya pada
produk makanan dan minuman.

2. Tahapan Pelaksanaan Sub Kegiatan


Tahapan pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta
Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
sebagaimana terlampir.
3. Waktu Pelaksanaan Sub Kegiatan
Sub Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut
Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan
Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman
Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga tahun
anggaran 2022 dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan
Desember tahun 2022.
4. Lokasi Pelaksanaan Sub Kegiatan
Pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak
Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur (dalam gedung), Hotel
Grand Bydiel (luar gedung), dan tempat pelaku P-IRT wilayah Kabupaten
Cianjur.

5. Spesifikasi Teknis/Detail Rincian Belanja


Spesifikasi teknis/detail rincian belanja pelaksanaan sub kegiatan
Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT
sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu yang
dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga sebagai berikut :
a. Belanja Alat/Bahan untuk kegiatan kantor (Alat Tulis Kantor)
b. Belanja Makanan dan Minuman Rapat
c. Belanja Honorarium Narasumber, Modrator, Pembawa Acara, dan
Panitia
d. Belanja Jasa Tenaga Administrasi
e. Belanja Jasa Penyelenggaraan Acara
f. Belanja Perjalanan Dinas dalam Kota
g. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam Kota.
6. Biaya yang diperlukan Pelaksanaan Sub Kegiatan
Biaya yang diperlukan pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan
Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk
Produk Makanan Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta
Rupiah).

7. Keluaran dan Hasil Pelaksanaan Sub Kegiatan


Keluaran pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta
Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
adalah sebagai berikut :

a. Pelaku usaha yang telah mengikuti bimbingan teknis keamanan


pangan sebanyak 30 orang.
b. Sertifikat Produksi P-IRT sebanyak 30 Dokumen.
c. Persentase P-IRT yang memenuhi syarat.

Hasil pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta


Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
adalah terfasilitasinya pengawasan dan sertifikasi Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT.

8. Penerima Manfaat Sub Kegiatan


Penerima manfaat sub kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta
Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
adalah pelaku usaha P-IRT di wilayah Kabupaten Cianjur dan
masyarakat dalam hal jaminan kemanan dan mutu produk P-IRT.

9. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Sub Kegiatan


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sub kegiatan Pengendalian dan
Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk
Produk Makanan Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga dilaksanakan setiap bulan dan triwulan melalui
melalui Laporan bulanan dan triwulanan pada aplikasi OSS dan smart
POM.
D. Pelaksana dan Penanggung Jawab Sub Kegiatan
1. Pelaksana Sub Kegiatan
Pelaksana sub kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak
Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
adalah Pejabat Fungsional Apoteker Muda pada Bidang Sumber Daya
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
2. Penanggung Jawab Kegiatan dan Sub Kegiatan
Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan Kegiatan Penerbitan
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT
sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu yang
dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga adalah Kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan dan Sub Kegiatan Pengendalian dan
Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk
Produk Makanan Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga adalah Pejabat Fungsional Apoteker Muda pada
Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

E. PENUTUP
Sub Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut
Pengawasan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan
Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman
Tertentu.
Selanjutnya sub kegiatan ini dimaksudkan sebagai bahan perencanaan,
penganggaran, monitoring, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Pengendalian dan Pengawasan Sertifikasi P-IRT.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu pelaksanaan sub kegiatan ini. Semoga kita semua selalu ada
dalam lindungan Allah SWT. Amiin.

Mengetahui Cianjur, 22 Agustus 2022


PA/KPA PenanggungJawab/PPTK

Dr. H. Irvan Nur Fauzy, M.Kes apt. Hendra Hendrawan


NIP. 19790114 200501 1 008 NIP. 19850626 201101 1 002
Lampiran
Jadwal Pelaksanaan Sub Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengawasan pre market industri rumah tangga pangan
dalam rangka penerbitan sertifikat produksi pangan
industri rumah
tangga
A. Penyelenggaraan BIMTEK keamanan pangan
bagi pelaku usaha industri rumah tangga pangan

B. Pengawasan dalam rangka penerbitan


sertifikat produksi pangan industri rumah tangga

C. Pengkajian ulang sertifikasi produksi pangan


industri rumah tangga
Pengawasan post-market produk makanan minuman
industri rumah tangga
D. Sosialiasi informasi bahan berbahaya pada mamin

Anda mungkin juga menyukai