Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

MONITORING PASAR

KEGIATAN
MONITORING MUTU HASIL PERIKANAN DI
BEBERAPA PASAR KOTA PALU

TAHUN ANGGARAN 2021

UPT. PENERAPAN MUTU HASIL PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI
SULAWESI TENGAH

TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

MONITORING PASAR

A. LATAR BELAKANG

Dalam meningkatkan konsumsi Ikan, ikan merupakan bahan pangan


yang menjadi kebutuhan seluruh masyarakat tanpa memandang dimensi
strata, usia dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Karena
ikan merupakan kebutuhan masyarakat dunia, jaminan keamanan pangan
menjadi sebuah tuntutan yang harus dipenuhi agar dapat melindungi
konsumen dan bahaya yang ditimbulkan dan keamanan pangan.
Ikan bersifat cepat menjadi busuk bila tidak segera ditangani atau
diberi perlakuan, atau dibiarkan pada suhu yang tinggi komposisi gizi
daging ikan dapat berubah menjadi histamin yang bersifat racun bagi
manusia. Dalam era globalisasi dan perdagangan Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) memberikan peluang luas dalam mengembangkan usaha
khususnya usaha perikanan, untuk memenangkan kompetisi di sektor
perikanan upaya untuk memenuhi standar produk perikanan, efisiensi
produksi olahan yang berdaya saing sehingga diperlukan kajian, inovasi
dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan untuk menghasilkan produk yang
memenuhi standar mutu sesuai Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan
Hasil Perikanan (SJMKHP).
Dalam penentuan standar mutu produk perikanan diperlukan suatu
pengujian terhadap produk tersebut. Pengujian mutu hasil perikanan
merupakan suatu kegiatan analisis untuk mengetahui atau menentukan
bahwa suatu hasil perikanan mempunyai mutu yang baik atau memenuhi
standar. Secara garis besar jenis pengujian mutu hasil perikanan dapat
dibagi atas beberapa golongan diantaranya Pengujian Organoleptik,
Pengujian Mikrobiologi, dan Pengujian Kimia. Pengujian terhadap produk
hasil perikanan sangatpenting dalam pengawasan produk perikanan,
sehingga dapat memberikan jaminan keamanan pangan kepada
konsumen/masyarakat.
Produk perikanan yang aman adalah produk yang harus dijaga
tingkat kesegarannya dengan sistem rantai dingin dan cara penanganan
ikan yang baik mulai dari penangkapan, pendistribusian sampai ke tangan
konsumen. Penanganan produk harus bebas dari penggunaan bahan kimia
terlarang. Produk perikanan juga harus bebas dari pencemaran
lingkungan, biasanya disebabkan oleh adanya aktivitas pertambangan dan
pembuangan limbah pada perairan tempat hidup komoditi perikanan
tersebut. Selain pengujian terhadap kontaminasi bahan kimia berbahaya,
produk perikanan juga rentan 2 disebabkan oleh kontaminasi dari
mikroorganisme yaitu bakteri E.coli dan Salmonella. Kontaminasi dari
bakteri E.coli dan Salmonella ini berasal dari penanganan produk
perikanan yang tidak higienis.

B. DASAR HUKUM PELAKSANAN.


1. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015 Tentang Sistem Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Serta Peningkatan Nilai Tambah
Produk Hasil Perikanan.

C. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Maksud dan Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah :


1. Mendapatkan data monitoring mutu hasil perikanan
2. Memperkenalkan konsep sistem jaminan mutu
3. Memberikan perlindungan konsumen terhadap mutu dan keamanan
pangan (hasil perikanan) antara lain; produk perikanan yang
mengandung racun, produk harus di uji organoleptik examination,
histamin, residu kontaminasi mikrobiologi, parasit.
4. Pengawasan mutu hasil perikanan.
5. Memberikan jaminan keamanan pangan dengan melakukan
Monitoring yaitu memberikan informasi kepada konsumen tentang
metode pengujian, permasalahan dan resiko terkait dengan adanya
zat yang mempunyai efek buruk terhadap ikan yang beracun dan
mengandung biotoksin

D. SASARAN

1. Pelaku Usaha Perikanan yang berada di Pasar pasar Tradisional di


Kota Palu

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :


1. Adanya data yang akurat dari hasil monitoring mutu hasil perikanan
2. Masyarakat khususnya pelaku usaha perikanan dapat mengetahui
Sistem jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
3. Ada sistem pengawasan Mutu hasil perikanan terhadap pelaku usaha
Perikanan, dan
4. Adanya jaminan keamanan pangan khususnya hasil perikanan
kepada para konsumen.

F. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Agar jalannya kegiatan ini dapat lebih terfokus dan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, maka dilakukan pembatasan ruang lingkup.
Adapun ruang lingkup kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengambilan sampel hasil perikanan di pasar-pasar
tradisional kota Palu secara acak.
2. Melakukan pengujian Mutu hasil perikanan dengan menggunakan
metode Organoleptik dan Pengujian Kimia.
3. Membuat Laporan hasil uji dari masing-masing sampel

G. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan Kegiatan :
1. Koordinasi dengan Kepala UPT PMHP menyangkut pelaksanaan
SJMKHP
2. Menyusun jadwal pengambilan sampel.
3. Pengambilan sampel
4. Pengujian Sampel
5. Laporan pelaksanaan kegiatan.

H. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN.


Kegiatan monitoring mutu hasil perikanan ini akan dilaksanakan
pada Bulan April 2016, bertempat di beberapa Pasar Tradisonal kota Palu
Provinsi Sulawesi Tengah

I. TIM PELAKSANA
Tim Pelaksana kegiatan berjumlah 9 (Sembilan) orang yang terdiri:

- Ketua : 1 (satu) orang

- Anggota : 8 (Delapan) orang

J. PEMBIAYAAN
Kegiatan monitoring Mutu Hasil Perikanan ini dilaksanakan dengan
menggunakan dana yang bersumber dari APBD Sulawesi Tengah melalui
Kegiatan penerapan sistem jaminan mutu hasil perikanan (SJMKHP) Tahun
Anggaran 2021.

K. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Palu, Januari 2021

Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran

Drs. KUMARSI, MM

NIP. 19620219 199303 1 002

Anda mungkin juga menyukai