1 Syahzidane (2002101010098)
2 Syahzidane (2002101010098)
Pengertian Masyarakat
Veteriner
Kesehatan masyarakat veteriner meliputi
segala urusan yang berhubungan dengan
hewan, produk hewan baik langsung maupun
tidak langsung yang mempengaruhi
kesehatan manusia, dan urusan penyakit-
penyakit hewan termasuk anthropozoonosa.
Produk hewan memiliki nilai dan kualitas
tinggi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Khusus pangan asal hewan berupa daging,
telur, susu dan lainnya.
Menurut UU tentang pangan,
yaitu UU No. 18 tahun 2012
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, pertenakan, perairan dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minimax
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan (food additive), bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakandalam
proses persiapan, pengolahan dan pembuatan
makanan atau minuman
Pengertian Produk
Pangan Asal Hewan
a. Dokter Hewan yang telah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pusat
dan/atau instansi pada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota;
b. memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun;
c. telah mengikuti pelatihan pengawas kesmavet yang dibuktikan dengan sertifikat
kelulusan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang;
d. ditunjuk dan ditugaskan untuk melakukan pengawasan kesmavet.
Keamanan Pangan
Keamanan pangan menurut UU tentang pangan
No. 18 tahun 2012 adalah kondisi dan upaya
yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis (mikrobiologis),
kimia dan benda-benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia, serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi
Produk Asal Hewan Ikan
Persyaratan madu hutan dan madu budidaya untuk jenis uji gula pereduksi
adalah minimal 65% b/b, cemaran logam yang tercatum pada SNI madu
sudah sesuai dengan peraturan BPOM yaitu cemaran arsen (As) maksimal 1
mg/kg; timbal (Pb) maksimal 1 mg/kg; Cadmium (Cd) maksimal 2 mg/kg;
serta Merkuri (Hg) maksimal 0,03 mg/kg.
Tabel syarat mutu madu
Para pelaku usaha yang memproduksi dan memperdagangkan pangan termasuk madu
wajib memenuhi standar keamanan dan mutu pangan dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Untuk menjamin kualitas madu Badan Standardisasi Nasional (BSN)
telah menetapkan SNI 8864:2018
Lanjutan…
Maksud dan tujuan SNI Madu adalah sebagai acuan/pedoman dalam
melindungi konsumen dan produsen serta untuk menunjang komoditi ekspor
hasil hutan. Standar ini dirumuskan dengan tujuan untuk mendukung sistem
akreditasi dan sertifikasi produk hasil hutan. Penerapan SNI Madu
merupakan salah satu upaya dalam pencegahan pemalsuan madu sehingga
semakin banyak industri yang menerapkan SNI Madu maka kualitas madu di
pasaran akan semakin terjamin karena mutunya sudah terstandar selain itu
dapat melindungi konsumen dan produsen dari pemalsuan serta dapat
mendukung kegiatan ekspor komoditi madu.
Pengemasan produk madu
Mengenai pengemasan produk madu, madu
dikemas dalam wadah standar makanan
(food grade) yang tertutup rapat, tidak
dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman
selama penyimpanan dan pengangkutan.
Penandaan di bagian luar kemasan ditulis
dengan bahan yang tidak mudah luntur dan
jelas untuk dibaca, sekurang-kurangnya
memuat informasi nama produk; kata-kata
100% madu asli; berat bersih; nama dan
alamat yang memproduksi atau importir;
tanggal, bulan dan tahun kedaluwarsa
Sementara itu, pangan di Indonesia sudah punya dasar hukum yang kuat dengan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. “Madu wajib memenuhi
standar Keamanan Pangan dan Mutu.”