1.2. Tujuan
Apa yang dimaksud restrain dan casting?
Apa fungsi dan tujuan dilakukannya restrain dan casting?
Apa saja jenis restrain dan casting yang dapat digunakan pada sapi,kuda,babi dan
kambing?
BAB II
PEMBAHASAN
Restrain adalah menghalangi gerak atau aksi dari hewan sapi sehingga dapat
menghindari atau mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun sapi itu sendiri.
Bahaya tersebut dapat berupa sepakan, desakan, injakan dari sapi pada waktu sapi akan
diperiksa kesehatannya , dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, dibersihkan, maupun
pada waktu akan diperah (bagi sapi perah). Casting adalah cara merebahkan hewan untuk
tindakan medis dan pembedahan. Untuk casting pada sapi bisa menggunakan tali yang dililit
kebagian ektremitas caudal dari arah punggung kemudian ke arah abdomen dan ditarik secara
berlahan maka sapi akan rebah secara perlahan.
Jenis dari restrain terdiri dari 3 tipe dasar, yaitu sebagai berikut:
1. Restrain Perilaku (Behavioral Restraining)
2. Restrain Kimia (Chemical Restraining)
3. Restrain Fisik (Physical Restraining)
c. Restrain hidung
Teknik restrain kali ini biasa di kenal dengan tali ketuh atau tali telusuk.
Caranya: angkat kepala hewan hampir tinggi dan tarik ke arah sisi yang
berlawanan dengan tempat bekerja. Lakukan tekanan pada jembatan batas antara
lubang hidung untuk menyebabkan sakit pada jaringan sensitif diantara lubang
hidung.
d. Restrain Kepala
Teknik restrain ini didesain untuk mengalihkan perhatian dari posisi
menangkap dan menghindarkan dari tendangan dan membuat beberapa langkah
khusus yang mungkin.
e. Restrain Leher
Teknik restrain ini didesain untuk mengalihkan perhatian dari posisi
menangkap. Sealain itu restrain ini bertujuan untuk menahan sapi agar tidak
berlari kemana-mana saat akan diobati atau diperiksa.
a. Burley Rope
Metode casting ini dirancang oleh Dr. DR. Burley Georgia. Metode ini
memiliki banyak keuntungan dibandingkan metode casting lainnya.
Pertama, dalam metode ini tidak perlu untuk mengikat tali di sekitar tanduk
atau leher. Tali hanya melewati sekitar tubuh hewan yang memakan waktu
singkat. Kedua, metode ini tidak memberikan tekanan pada dada dan
dengan demikian tidak mengganggu kinerja dari jantung dan paru-paru.
Ketiga, itu tidak membahayakan organ genital sapi atau pembuluh mammae
sapi. Dengan menahan kedua kaki belakang, dapat diikat dengan ujung tali
casting.
Menarik tali pada bagian ujung untuk merobohkan sapi. Penarik bisa saja
mengontrol arah jatuhnya sapi dengan menarik tali pada satu sisi, sehingga
sapi terjatuh ke arah yang diinginkan.
Untuk mengikat kaki belakang, operator membuat kedua tali tetap terselip di
sepanjang permukaan yang paling atas dari kaki belakang untuk fetlock
tersebut. Penarik menekuk kaki bawah dan membuat setengah halangan
sekitar fetlock tersebut.
Ujung dari tali dibawa mengelilingi kaki di atas hock, melewati mata kaki,
dan kembali ke fetlocksehingga tali berbentuk seperti angka 8.
Untuk mengikat kaki depan dibutuhkan tali yang berat dan pendek atau
diperlukan tali yang panjangnya kurang-lebih enam kaki. Salah satu ujung
tali diikat di sekitar pastern dengan clove hitch meninggalkan ujung tali
yang bebas yang panjangnya sekitar delapan inci. Kaki depan tertekuk dan
ujung panjang tali dibawa ke depan dan melewati bawah tali utama turun
dari withers.
Kabel ini melewati sekitar bagian depan kaki beberapa kali tertekuk dan
diikat simpul reeferuntuk ujung bebas pendek di pastern tersebut. Hewan
tersebut lalu digulingkan dan kaki belakangnya di sisi yang berlawanan
diikat dengan ujung tali casting yang tadi. Hal tersebut juga dilakukan pada
kaki depan, sehingga hewan tersebut kemudian benar-benar terkendali.
b. Squeese methode
Merupakan metode standar casting untuk sapi. Membebankan pada titik-titik
berat tubuh dari sapi. Langkah-langkah untuk cara ini adalah:
Membuat lingkaran di sekitar leher sapi menggunakan simpul bowline
ditempatkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Pram komersial
2. Hopples
Hopepl adalah sehelai pita atau tali atau kulit yang dijalin dan dipasang disekitar kaki
hewan untuk mengikatnya. Alat ini dapat diikat dengan tali atau cincin logam yang
dapat dilalui oleh tali.
a. Hopel jaring-jaring
Merupakan sebuah pita yang terjalin yang pada kedua ujingnya terdapat
cincinlogam berbentuk ‘D’.
b. Hopel pastern
Alat ini berupa sabuk kulit tebal yang dapat diatur pada gespernya. Pada alat ini
terdapat cincin logam berbentuk huruf ‘D’ yang besar.
c. Hopel Stirrup-strap
Pada pengekangan ini dipakai tali kulit dan ada cincin diujungnya, seutas tali
dengan sebuah sambungan mata. Kaki kuda dibengkokkan pada lutut dan pastern
didekatkan pada lengan. Strap kemudian dipasang di sekelilingnya dengan ujung
yang bebas dilewatkan melalui cincin, ditariknya erat-erat dan diikan dengan
suatu ikatan mati.
d. Hopel raja
Hopel raja indentik dengan hopel pastern kecuali pada alat ini terdapat terdapat
seutas tali sepanjang 20 kaki yang terikat secara permanen pada cincinnya dengan
sambungan mata. Alat ini dapat dipakai sebagai bagian dari tali peroboh atau
untuk menaikan kaki depan atau kaki belakang.
Leahy, John R., and Barrow, Pat. Cara-cara Mengekang Hewan. 2007. IPB Press.
Bogor.
Indarjulianto, S. Raharjo, Slamet. Widiyono, Irkham. 2011. Diagnosa Klinik Veteriner.
Yogyakarta.