PEMBIASAAN CINTA AL-QUR’AN DAN HADIST PADA ANAK USIA DINI UNTUK
MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI SISWA PADA PAUD
NUR AL-BANNA GERUNG
ABSTRAK
Penelitian ini tentang pembiasaan Al-Qur’an dan Hadist untuk membentuk karakter islami anak. Tujuan
penelitian ini adalah bagaiamana membentuk karakter islam pada anak usia dini. Metode yang digunakan
adalah Jenis penelitian kualitatif yaitu memaparkan semua fenomena yang terjadi selama dalam setting
penelitian. Alasan menggunakan pendekatan ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena
yang terjadi, dan berusaha memamparkan data sebagaimana adanya tentang bagaimana program cinta Al-
Qur’an untuk menumbuhkan karakter islami pada siswa PAUD NurAl-Banna. Hasil Bagi siswa dapat
memberikan motivasi serta dapat menumbuhkan cinta Al-quran yang akan mencerminkan kehidupan
islamiProgram yang dilaksanakan sekolah PAUD Nur Al-Banna untuk menumbuhkan karakter siswa denagna
cara mengutamakan bagi siswa untuk mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari setelah dihafal atau
sudah dipelajari. Adapun contoh yang dilakukan adalah menghafal hadist dan dalil yang ada dalam Al-Qur’an
seperti hadist larangan marah, hadist anjuran bersih dan indah, dan lain sebagainya. Program tersebut mampu
mengolah pikir, hati, raga, sehingga dari aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif sehinga semua
aspek tersebut berjalan selaras. Adapun hambatannya adalah Proses sudah bisa terlaksana akan tetapi masih
belum maksimal, dikarenakan proses tersebut memiliki hambatan-hambatan yang dialami siswa. Hambatan
mesti akan terjadi jikala salah satu pihak tidak mendukung pelakasanaan tersebut. Contohnya di sekolah siswa
diharuskan menggunakan pakaian yang sopan akan tetapi di rumah mereka bebas sehingga aturan tersebut
hanya berlaku di sekolah saja di rumah tidak, hal tersebut karena peran orang tua dalam program tersebut
kurang sehingga untuk masalah tersebut masih belum maksimal. Adapun pembiasaan tersebut seperti memakai
jilbab atau berpakain yang sopan, makan dengan tangan kiri, berkata tidak baik, dan lain sebagainya.
berkarakter. Oleh karena itu, untuk mereka bisa mengubahnya dengan mencintai
membentuk pribadi yang berkarakter, Al-Quran.
diperlukan semua pihak keluarga, sekolah,
pemerintah, dan seluruh komponen yang ada II. KAJIAN TEORI
dalam masyarakat. Al-Qur’an adalah firman Allah yang
Perilaku seseorang ditentukan oleh diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
lingkungan, artinya seseorang akan menjadi melalui malaikat jibril yang merupakan
pribadi yang berkarakter apabila tumbuh pada mukjizat terbesar sepanjang sejarah manusia,
lingkungan yang berkarakter. Melalui dan siapa yang membacanya maka aakan
pembiasaan mencintai Al-quran sejak dini mendapatkan ganjaran pahala yang sangat
akan mampu terbiasa dengan membaca, dan besar. Pendapat lain Al-quran merupakan
menghafal. Fase berikutnya memahami dan perkataan yang diturunkan dari Allah yang
mengamalkannya ke dalam kehidupan sehari- maha tinggi lagi maha besar kepada nabi
hari. Kebiasaan ini tumbuh dalam pribadi \muhammad SAW, beserta teks dan
siswa seperti disiplin, bersih, bertanggung maknanya. Membacanya dinilai sebagai
jawab, jujur, berjiwa social, kreatif, braakhlaq ibadah dan dia merupakan mukjizat yang
mulia dan lain sebagainya. Nilai-nilai tersebut membuat makhluk tidak mampu membuat
tumbuh dalam personality siswa karena yang semisal dengannya.
lingkungan mereka sangat mendukung, Al-Quran merupakan pedoman hidup
contohnya dalam kehidupan sehari-hari siswa manusia sehingga akan memeperoleh
harus intens untuk membaca Al-quran, dalam kehidupan yang sesuai dengan ajaran islam.
aktivitas tersebut dimulai dengan berwudhu Di dalam Al-Qur’an Allah mengajarkan agar
akan mencerminkan kebersihan dalam manusia bisa mengambil pedoman hidupnya
kehidupan siswa. Istiqomah atau terus dalam kehidupan sehari-hari, karena Al-Qur’an
menerus akan mencerminkan kedisiplinan mengajarkan syariat islam mulai dari hal yang
yang tinggi untuk siswa, dengan demikian dari kecil hingga permasalahan yang besar. Salah
nilai-nilai tersebut tumbuhlah pendidikan satu tatanan yang harus dilaksanakan adalah
karakter islami untuk siswa. bagaimana menata prilaku kita sebagai
Karakter merupakan (daya qolbu) yang manusia yang memiliki hubungan sosial
merupakan saripati kualitas batiniah atau dengan masyarakat
rohaniah manusia yang penampakannya Al-qur’an yang dijadikan sebagai
berupa budi pekerti sikap dan perbuatan pegangan hidup seyogya nya lah kita sebagai
lahiriah, sedangkan pendidikan karakter bisa umat nabi Muhammad mampu
dibentuk dan dibina melalui pembiasaan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan
setiap hari. Pembiasaan dilakukan dengan sehari-hari, sebagaimana yang telah di
menerapkan kepada siswa gemar membaca contohan rasululloh. Oleh karena itu, Al-qur’an
dan menghafal Al-qur’an. Melalui program dijadikan sebagai pedoman akan kita cintai
pembiasaan membaca Al-quran siswa akan sehingga mampu melaksanakan ajaran yang
dibina untuk memiliki akhlaq dan prilaku yang diperintahkan Allah.
baik sehingga akan tercipta masyarakat Menurut (Musfiroh, 2008: 27)
baldatun toyyibatun warabbun gafur. karakter mengacu pada serangkaian sikap
Terbentuknya masyarakat baik itu harus prilaku (behavior), motivasi (motivations), dan
dilandaskan dengan pendidikan umum dan keterampilan (skills), meliputi keinginan untuk
islam sehingga akan seimbang dalam melakukan hal yang terbaik. Karakter menurut
kehidupan antara kehidupan dunia dan Slamet yang diungkapkannya pada seminar
akhirat, itu merupakan tujuan orang tua, guru, Nasioanal 28 Juni 2009, bahwa karakter itu
masyarakat bahkan pemerintah tetapi tidak meruapakan jati diri (daya qolbu) yang
sesuai dengan kenyataan yang kita temukan merupakan saripati kualitas batiniah atau
di lapangan. Contohnya siswa-siswa seperti rohaniah manusia yang penampakannya
siswa PAUD lebih senang dengan lagu-lagu berupa budi pekerti (sikap dan perbuatan
dangdut yang bikin heboh, itulah yang mereka lahiriah).
tiru, untuk itulah guru menguapayakan agar Dengan demikian siswa
membutuhkan pendidikan berkarakter yang
manusia. Pada masa ini seluruh istrumen menghasilkan energi yang menginginkan siswa
besar manusia terbentuk, bukan kecerdasan untuk terus belajar.
saja tetapi seluruh kecakapan psikis. Para ahli Itu salah satu programnya, selain itu
menamakan priode ini sebagai gold ags atau jika ada lagu-lagu yang biasa dinyayikan
masa keemasan perkembangan. Pendidikan siswa-siswa sekolah lain yang tidak mendidik
anak usia dini sangat penting karena akan maka lirik lagu tersebut kita ganti menjadi yang
menentukan kualitas SDM di masa depan. mendidik, sehingga kesan dari lagu tersebut
Hal ini disebabkan karena masa sesuai dengan maknanya, seperti lagu
pembentukan otak manusia terjadi paling cepat “balonku ada lima” lirik lagu terakhirnya adalah
pada anak usia dini, apalagi pemebentukan hatiku sangat kacau akan tetapi kita ganti
karakter islami dengan membiasakan Al- dengan hatiku tetap ceria, itu menafsirkan
Qur’an dan Hadist. Al-Qur’an dan Hadist kalau bahwa hanya gara-gara balon yang meletus
tidak dari sejak dini dibiasakan maka sulit menjadikan kacau, seolah-olah itu
untuk diterapkan, misalkan saja untuk menggambarkan siswa yang cengeng.
menghafal dan mengaplikasikannya. Akan tetapi jika diganti tetap ceria
Pembentuk karakter siswa dengan anak itu akan terdidik menjadi seorang
membiasakan siswa untuk menghafal Al-Quran personality yang tangguh, bahwa tidak perlau
dan hadist. Program ini selain membutuhkan kacau kalau balonnya meletus, karena masih
hafalan membutuhkan aplikasi juga kepada ada balon yang lain. Masih banyak lagu-lagu
siswa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya mendidik yang diajarkan siswa, sehingga
untuk melatih aspek kognitif dan afektif, karena walaupun banyak lagu tetapi kita menyeleksi
kalau sudah menghafal maka harus lagu-lagu yang islami, mendidik sehingga
diaplikasikan. Contoh program tersebut yang siswa di mine set menjadi siswa yang unggul
sesuai dengan larangan, misalkan hadist dalam prestasi, kuat jiwa dan raganya serta
tentang larangan marah seperti “la tagdof wa pemikirannya islami.
lakakal jannah” artinya janganlah marah A. Pembahasan
bagimu surga. Sehingga hadist tersebut Karakter yang dimiliki seseorang
dijadikan sebagai senjata bagi siswa ketika tidak bisa diwariskan, dijual beli, atau ditukar
berhadapan dengan teman, guru. Orang tua di dengan uang, karena karakter itu adalah
saat marah, sehingga terkadang dari hadist personality dari setiap orang. Karakter itu
tersebut para orang tua nyadar diri. cerminan prilaku sesorang yang akan
Selain itu ada hadist anjuran untuk menjadi ciri khas seseorang. Karakter ibarat
melaksanakan kebersihan, “annazofatuminal iman yang tidak bisa diwariskan kepada
iman” kebersihan itu sebgaian dari iman atau siapa saja seperti yang lain, karena sudah
“Attohuru yuhibbu” allah menyukai yang indah. melekat pada diri manusia itu sendiri,
Hadist tersebut dimanfaatkan agar siswa sehingga jika ada orang tua menginginkan
menyukai kebersihan, aplikasinya ke dalam anaknya memiliki karakter baik tanpa usaha
kehidupan sehari-hari adalah siswa dituntut maksimal itu hanya imposible.
untuk hidup bersih seperti sebelum makan cuci Karakter itu merupakan jaminan dari
tangan, tidak membuang sampah prilaku seseorang baik buruknya sehingga
sembarangan, gosok gigi sebelum tidur dan untuk memperolah itu membutuhkan usaha
sesudah makan, kebiasaan itu memang sepele yang maksimal, sehingga hasilnya bisa
perbedaan yang mereka lakukan adalah siswa tercapai, untuk itulah para orang tua, guru,
selalu memulai pekerjaan tersebut dengan masyaralat dan lainnya mendukung program-
menyebut asma Allah, sehingga semua yang program yang menumbuhkan karakter,
mereka lakukan tidak sia-sia dan berdasarkan karena bobroknya prilaku dari siswa saat ini.
Ridho Allah. Karakter baik itu tidak mudah sehingga
Sedangkan dari Al-Qur’an misalnya siapapun yang mampu memilikinya harus
untuk memotivasi siswa dalam hal menuntut berusaha mengikuti program tersebut,
ilmu “tolabul ilmu faridatun alla kulli muslimin” contohnya seperti sekolah PAUD Nur Al-
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan Banna yang berusaha mendidik anak agar
muslimat. Sehingga motivasi itu yang membuat memiliki karakter islami dengan
mereka untuk belajar, dari motivasi tersebut mengintegrasikan AL-Qur’an ke dalam
kurikulum sehingga tercapailah tujuan yang dengan lagu islam, motivasi-motivasi diambil
diinginkan menjadi siswa yang memiliki dari Al-qur’an.
karakter islami. Program tersebut adalah upaya guru
Adapun Program yang diterapakan untuk membentuk karakter siswa sehingga
di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter baik seperti tanggung jawab,
karakter islami anak, sehingga sekolah pemaaaf, akhlaq yang baik, bersih, tertib,
berupaya untuk memprogramkan berbagai berani, disiplin. Tujuannya dari semua
kegiatan yang menyentuh aspek afektif, program tersebut adalah bagaimana siswa
seperti yang dilaksanakan pendidikan anak mampu mengolah rasa atau karsa, mengolah
usia dini PAUD Nur Al-Banna Biletepung pikir, mengolah hati,mengolah raga, ke
Desa Beleke Kecamatan Gerung diantaranya empat aspek tersebut berkaitan juga dengan
proses belajar mengajar diintegrasikan ke taxsonomi bloom yang membedakan menjadi
dalam Al-Qur’an serta pendidikan karakter, tiga aspek kemampuan, yaitu aspek kognitif
nuansa kelas di disain dengan Al-Quran, (pengetahuan), aspek efektif (sikap) dan
lagu-lagu yang bernuansa umum seperti aspek psikomotor (keterampilan).
lagu-lagu anak sekolah yang lainnya di disain
aturan tersebut hanya berlaku di sekolah saja hal tersebut karena peran orang tua dalam
di rumah tidak, hal tersebut karena peran program tersebut kurang sehingga untuk
orang tua dalam program tersebut kurang masalah tersebut masih belum maksimal.
sehingga untuk masalah tersebut masih Adapun pembiasaan tersebut seperti
belum maksimal. Adapun pembiasaan memakai jilbab atau berpakain yang sopan,
tersebut seperti memakai jilbab atau makan dengan tangan kiri, berkata tidak baik,
berpakain yang sopan, makan dengan tangan dan lain sebagainya.
kiri, berkata tidak baik, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian dan
Selain itu dalam proses temuan penelitian pada pembiasaan cinta Al-
pemebelajaran guru masih belum memahami qur’an pada anak usia dini untuk membentuk
karakter itu, sehingga terkadang mereka karakter islami Siswa di PAUD Nur Al-Banna
susah ketika aplikasinya, padahal sebenarnya Gerung disarankan sebagai berikut:
dia sudah melakukan hal itu jikala guru 1. Disarankan kepada semua lapisan
memberikan pelajaran dengan masyarakat pendidikan karakter harus
mengintegrasikan materi yang disampakikan dimulai sejak dini sehingga lebih mudah
ke dalam pelajaran. melekat pada siswa tersebut.
Kurangnya sinergi antara sekolah, 2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya
guru, keluarga dan masyarakat, karena ketiga agar dapat membuka peneliti lebih luas
unsure tersebut saling mendukung sehingga mengenai pembiasaan cinta Al-qur’an
pembiasaan karakter melalui cinta Al-qur’an pada anak usia dini untuk membentuk
ini mulai terlihat, karena terus dibiasakan dari karakter islami Siswa di PAUD Nur Al-
sekolah, rumah dan lingkungan sekitarnya. Banna Gerung
Pendidikan karakter islami pada anak usia dini
sepatutnya jadi perioritas semua kalangan,
agar hasilnya ke anak itu bias melekat sampai
tua. DAFTAR PUSTAKA