PPPK BKIPM
1. PROFIL
Pembentukan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
merupakan simplifikasi dari pelaksanaan implementasi peraturan perundangan, tugas pokok dan
fungsi, visi dan misi, birokrasi dan orientasi pelayanan dari dua institusi yaitu Karantina Ikan dan
Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan.
Adapun dasar pemikiran yang melatarbelakangi perlunya dibentuk satu Badan yang dapat
mengakomodir fungsi karantina dan pengedalian mutu hasil perikanan, yaitu:
luas pantai Indonesia yang sangat panjang dengan ribuan kepulauan dapat
dijadikan sebagai pintu pemasukan dan pengeluaran komoditas wajib periksa
karantina ikan.
keamanan pangan (food safety) dan keamanan hayati (biodiversity) sebagai isu
global yang sangat strategis untuk menghambat masuknya pangan dan sumber daya
alam hayati ke suatu Negara.
Akses pasar produk perikanan tidak dapat ditembus apabila tidak adanya jaminan
kualitas (Quality Assurance).
Dengan jumlah penduduk yang kurang lebih 220 juta jiwa, Indonesia merupakan
pasar potensial bagi negara-negara produsen produk perikanan. Produk perikanan
tersebut telah memasuki pasar Indonesia, yang sangat memungkinkan membawa
hama dan penyakit ikan karantina. Sinyalemen ini menunjukkan bahwa Indonesia
dalam keadaan terancam secara global.
2. REGULASI
UU NO. 16 TAHUN 1992 - (61.13 KB)
Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhan
UU NO. 31 TAHUN 2004 - (205.91 KB)
Perikanan
UU Nomor 21 Tahun 2019 - (3.01 MB)
Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhan
PP NO. 15 TAHUN 2002 - (233.38 KB)
Karantina Ikan
THE GOVERNMENT REGULATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
NUMBER 15 OF 2002 - (185.63 KB)
Fish Quarantine
PERMEN KP NO. 03 TAHUN 2005 - (24.84 KB)
Tindakan Karantina Ikan Oleh Pihak Ketiga
PERMEN KP NO. 05 TAHUN 2005 - (51.02 KB)
Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama Dan Penyakit Ikan
Karantina
PERMEN KP NO. 09 TAHUN 2007 - (49.65 KB)
Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke
Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
PERMEN KP NO. 13 TAHUN 2007 - (55.8 KB)
Sistem Pemantauan Hama Dan Penyakit Ikan Karantina
PERMEN KP NO. 20 TAHUN 2007 - (80.67 KB)
Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa Hama Dan Penyakit Ikan
Karantina Dari Luar Negeri Dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah
Negara Republik Indonesia
PERMEN KP NO. 29 TAHUN 2008 - (65.75 KB)
Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup
PER.11/MEN/2011 - (176.65 KB)
Instalasi Karantina Ikan
PER.12/MEN/2011 - (121.99 KB)
Hasil Perikanan Dan Sarana Produksi Budidaya Ikan Dari Negara Jepang Yang Masuk
Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
PER.32/MEN/2012 - (8.73 MB)
Jenis,penerbitan, Dan Bentuk Dokumen Tindak Karantina Ikan
PER.19/MEN/2010 - (68.32 KB)
Pengendalian Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan
PER.19/MEN/2012 - (67.69 KB)
Larangan Pengeluaran Benih Sidat (anguilla Spp Dari Wilayah Negara Republik
Indonesia Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
PERMEN KP NOMOR 41 /PERMEN -KP/2014 - (2.6 MB)
Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya Dari Luar Negeri Ke Dalam Wilayah Negara
Republik Indonesia
Permen KP No. 56/PERMEN-KP/2016 - (116.54 KB)
Larangan Penangkapan Dan/atau Pengeluaran Lobster (panulirus Spp.), Kepiting (scylla
Spp.), Dan Rajungan (portunus Spp.) Dari Wilayah Negara Republik Indonesia
51/PERMEN-KP/2018 - (1.57 MB)
Persyaratan Dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Penerapan Program Manajemen Mutu
Terpadu/hazard Analysis And Critical Control Point
52/PERMEN-KP/2018 - (411.44 KB)
Persyaratan Dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang Baik Di
Supplier
Permen KP 16/2022: Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus Spp.), Kepiting (Scylla
Spp.), dan Rajungan (Portunus Spp.) di wilayah Negara Republik Indonesia
52A/KEPMEN-KP/2013 - (559.55 KB)
Persyaratan Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi,
Pengolahan Dan Distribusi
1. Good Manufacturing Practices ( GMP ) adalah Acuan bagai mana melakukan proses pengolahan
ikan yang baik.
2. HACCP adalah suatu system yang mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan potensi
bahaya yang nyata untuk keamanan pangan.
3. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang di perlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis,kimia dan benda lain yang dapat menimbulkan gangguan dan
membahayakan kesehatan manusia.
4. Jaminan pangan adalah jaminan bahwa pangan tidak akan menimbulkan masalah bila di konsumsi
semestinya.
5. Karakteristik mutu bahan pangan di bagi menjadi dua yakni
a. Karakteristik tampak yakni meliputi tampilan ( warna,ukuran,bentuk dan cacat fisik ). Kinestika
yaitu tekstur,kekentalan dan konsistensi. Flavor yaitu kombinasi baud an cicip.
b. Karakteristik tersembunyi yakni nilai gizi dan kemanan microbiologis.
( Kramer dan Twigg 1983 ).
6. Mutu dari bahan pangan di pengaruhi oleh beberapa factor baik eksternal maupun internal,
a. Faktor eksternal yakni berasal dari lingkungnya, seperti jarak yang di tembuh hingga sampai
kekonsumen,makanan yang di konsumsi,lokasi budidaya,beberapa organisme
parasit,kandungan senyawa beracun atau kandungan polutan.
b. Faktor internal yakni berasal dari bahan pangan itu sendiri, jenis kelamin, perkawinan,ukuran
dan cacat.
7. Perbedaan komposisi tubuh ikan dapat mempengaruhi mutu ( proses pembusukan )
yang mana ikan yang mengandung lemak jenuh tidak tinggi dapat dengan cepat mengalami proses
pembusukan.
8. Proses perombakan pada ikan dapat di bagi menajdi tiga tahap yakni
a. Pre rigor : tahap di mana mutu dan kesegaran ikan masih sama seperti ketika masih hidup.
b. Rigor mortis : tahap di mana bahan pangan memiliki kesegaran dan mutu seperti ketika masih
hidup, namun kondisi tubuhnya secara berthap menjadi kaku.
c. Post rigor mortis : proses pembusukan daging ikan telah di mulai.
9. Ada tiga factor yang memperngaruhi penurunan mutu bahan pangan yaitu :
a. Kerusakan fisik ( terbanting, terpencet atau terluka ).
b. Kerusakan kimia ( penurunan senyawa kimia pada bahan pangan terjadi saat proses pencucian
dan pemanasan ).
c. Kerusakan Biologis ( di karenakan aktifitas microba pathogen, dan pembusukan seperti
baketeri,parasite,virus jamur,kamir dan protozoa ).