Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH SPESIFIK IMPLEMENTASI SNI BAKSO IKAN PADA UKM

SAKANA INDO PRIMA (SIP) PERAIH SNI AWARD 2016

Analysis Spesific Effect of SNI Fish Bakso Implementation in Sakana Indo Prima
as Gainer SNI Award 2016

Yopi Nurdiansyah, Wini Trilaksani dan Joko Santoso

Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor,Kampus IPB Darmaga, Jalan Agatis, Babakan, Dramaga, Kota Bogor, Jawa Barat,
Indonesia
e-mail: yopinurdiansyah@gmail.com

Diterima: 12 September 2018, Direvisi: 7 Februari 2019, Disetujui: 22 Februari 2019

Abstrak

SNI Award sebagai stimulus dalam komitmen penerapan standar yang diharapkan juga memberikan benefit
secara ekonomi. Beberapa UKM telah berhasil meraih SNI Award tahun 2016, namun belum pernah dievaluasi
tentang pengaruh dari implementasi SNI. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh spesifik implementasi
SNI Produk bakso ikan UKM SIP sebagai peraih SNI Award 2016. Dengan ISO Methodology, SPC, Process
Capability 6 Sigma, pengujian proksimat, kadar histamin dan sensori, efisiensi favorable variance, EBIT, nilai
tambah ekonomi Hayami, SWOT dan AHP. Pengaruh spesifik implementasi SNI Bakso Ikan Beku diketahui pada
aktivitas penanganan suhu bahan baku, pengadonan dan perebusan bakso. Value yang berperan yaitu proporsi
lumatan daging ikan atau surimi minimum 40% pada adonan, suhu penanganan bahan baku Scombroidae, suhu
maksimum pengadonan 10oC dan teknis perebusan bakso. Kapabilitas pemenuhan proporsi ikan diketahui >6
sigma, berpengaruh terhadap kadar protein bakso menjadi lebih tinggi (10,32%). Kapabilitas penanganan suhu
bahan baku Scombroidae 0.15 sigma, berpengaruh terhadap kadar histamin yang lebih tinggi (307,54 mg/kg),
nilai sensori rasa yang lebih rendah (5,73±0,76). Kapabilitas suhu adonan bakso 5,27 sigma, tidak diikuti teknik
perebusan yang sesuai sehingga kadar air menjadi lebih tinggi (69,76%), sensori tekstur yang lebih rendah
(6,33±0,47). Kapabilitas pemenuhan proporsi ikan yang tinggi berpengaruh terhadap nilai ekonomi yaitu efisiensi
berupa favorable variance sebesar 0.43%, peningkatan volume penjualan bakso 57,16% untuk tahun 2016 dan
10,75% untuk tahun 2017 serta kontribusi terhadap EBIT pada tahun 2015, 2016, 2017 sebesar 5,60%, 6,72%
dan 5,44%. Rasio nilai tambah bakso 52,13%/kg serta keuntungan perusahaan yang diperoleh 70,88% /kg.
Aggressive strategies perlu dikembangkan yaitu mengubah lini produksi yang memiliki kapabilitas rendah.
Menurut preferensi UKM pengguna SNI Produk Perikanan dan standar lainnya, penerapan SNI Produk Perikanan
dinilai paling rendah (0,08), sementara pengaruh yang lebih besar adalah dari penerapan SNI Sistem Manajemen
Keamanan Pangan (0,39).
Kata kunci: Implementasi, kapabilitas proses, Standar Nasional Indonesia, UKM

Abstract

SNI Award provide a stimulus for SMEs to consistently apply SNI and that are expected to provide economic
benefit. Several SMEs gained an SNI Award in 2016 however, their impacts were not evaluated yet. The research
aimed to perceive the specific impact of SNI implementation on bakso produced by SIP rewarded an SNI Award
2016. The methods used were ISO Methodology, SPC, Process Capability 6 Sigma, proximate, histamine and
sensory test, favorable variance for efficiency, EBIT, Hayami Method, SWOT and AHP. The SNI bakso
specifically affected in activity of handling temperature of raw materials, kneading and boiling technique. The SNI
value that gave essential effect, including: the proportion of minimum 40% surimi on admixture, handling
temperature raw materials Scombroidae, temperature admixture maximum at 10oC and technical boiling.
Capability compliance of fish proportion was >6 sigma, that affected higher protein content (10,32%). Capability in
handling temperature Scombroidae was 0,15 sigma that caused higher histamine levels (307,54 mg/kg) and lower
in sensory taste (5,73±0,76). Capability in handling admixture temperature was 5,27 sigma, but boiled technique
was not appropriate that caused higher in moisture content (69,76%) and lower textures sensory (6,33±0,47).
Capability compliance on fish proportion affected the efficiency by obtaining favorable variance at 0,43%,
increased sales volume respectively 57,16%, 10,75% in 2016, 2017 and contributed to EBIT 5,60%, 6,72% and
5,44% in 2015, 2016 and 2017 correspondingly. Product added-value ratio was 52,13% /kg and subsidised
company's profit about 70,88%/kg. Aggressive strategies need to be developed through changing production lines
that had low capability. According to the preferences of SMEs as users of SNI fisheries product and other
standards, SNI fisheries product implementation rated was low (0,08), meanwhile SNI food safety management
system was more influenced (0,39).
Keyword: implementatiton, indonesia national standards, process capabiity, SMEs

79
Jurnal Standardisasi Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: Hal 79 - 90

1. PENDAHULUAN dan Perikanan), produsen, konsumen dan pakar


(elemen akademisi) yang bertugas merumuskan
Standar Nasional Indonesia merupakan standar standar produk perikanan. Ruang lingkup Komtek
yang disusun kementerian atau lembaga ini berdasarkan International Classification for
pemerintah non-kementerian teknis dan disahkan Standards (ICS) meliputi air untuk penggunaan
oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). industri; metode umum untuk pengujian dan
Standar ini telah diharmonisasi dengan standar analisis produk; ikan dan produk ikan; analisis
negara yang tergabung dalam keanggotaan indera; mikrobiologi secara umum; penangkapan
Codex Alimentarius Commission (CAC), Food ikan dan pengembangbiakan ikan serta lemak &
and Agriculture Organization (FAO) dan World minyak hewani dan nabati.
Health Organization (WHO). Sampai dengan 2016 telah dirumuskan
Penerapan SNI bersifat mandatory dan disahkan 160 SNI produk perikanan yang
(wajib) dan voluntary (sukarela). Berdasarkan terdiri dari 46 standar produk beku; 23 standar
Peraturan Kepala BSN Nomor 1 Tahun 2011 produk kering; 2 standar produk rebus; 2 standar
tentang Pedoman Pemberlakuan SNI Secara produk fermentasi; 6 standar produk segar/dingin;
Wajib, pertimbangan pemberlakuan SNI 8 standar produk dalam kemasan kaleng; 6
mandatory (wajib) dan voluntary (sukarela) standar produk ikan hidup; 5 standar produk fish
adalah adanya antisipasi terhadap dampak jelly product; 1 standar produk lainnya; 6 standar
perkembangan UKM serta kelancaran dalam pengemasan; 1 standar organoleptik dan sensori;
perdagangan. 30 standar metode uji kimia; 16 standar metode
Implementasi SNI dinilai memiliki uji mikrobiologi dan 8 standar metode uji fisika.
pengaruh terhadap efektivitas kerja, mutu dan Standar Nasional Indonesia Produk
keamanan produk serta nilai tambah ekonomi Perikanan yang diacu oleh UKM sebagai obyek
(Masakure dkk, 2009; Irjayanti dan Aziz, 2012; pada penelitian ini termasuk dalam ICS 67.120.30
Ferro dkk, 2015; Prihatiningrum dkk, 2016; tentang fish and fishery products memiliki value
Ulkhaq dan Pramono, 2017) akan tetapi dalam yang spesifik yaitu tentang syarat bahan baku,
penerapan SNI, sebuah organisasi dituntut penolong dan bahan lainnya, syarat mutu dan
memiliki komitmen, konsistensi dan kinerja yang keamanan produk, teknik sanitasi dan higiene,
baik. Namun demikian, masih ditemui persyaratan peralatan, penanganan &
ketidaksesuaian dalam penerapan SNI terutama pengolahan. Berdasarkan SPPT-SNI Nomor:
oleh UKM. Penyelenggaraan SNI Award oleh 02/BIB/LSPro-HP/XII/2013, UKM obyek mengacu
BSN merupakan bentuk apresiasi bagi UKM yang pada SNI 01-7266:2006 tentang Bakso Ikan Beku
telah menerapkan SNI dengan komitmen, (BBP2HP, 2018).
konsistensi dan kinerja yang baik.
Terdapat 16 UKM di Indonesia yang 2.2 Sertifikasi produk perikanan
telah mendapatkan sertifikat produk pengguna Sertifikasi produk perikanan merupakan bagian
tanda SNI (SPPT-SNI) dari 60.885 UKM. Tiga di dari sistem jaminan mutu dan keamanan hasil
antaranya telah mendapatkan SNI Award pada perikanan. Unit Pengolahan Ikan (UPI) wajib
tahun 2016 (KKP, 2016). Usaha Kecil Menengah melaksanakan sistem tersebut. Menurut BSN
Sakana Indo Prima (UKM SIP) merupakan salah (2013) sertifikasi sistem mutu ditujukan untuk
satu yang mendapatkan SNI award. Analisis memberikan pengakuan kesesuaian sistem
implementasi SNI pada UKM sangat sedikit. manajemen organisasi dengan standar sistem
Analisis pengaruh standar yang pernah dilakukan manajemen yang relevan. Selanjutnya, sertifikasi
bersifat intangible dan makro karena pengaruh produk dimaksudkan untuk memberikan
penggunaan standar lain secara bersama-sama pengakuan bahwa proses produksi, kandungan
baik yang bersifat wajib maupun sukarela. Oleh atau kadar, sifat-sifat dan karakteristik lainnya
karena itu, penelitian ini ditujukan untuk dari sebuah produk telah sesuai dengan
menganalisis pengaruh spesifik impelementasi persyaratan yang ditetapkan dalam standar yang
SNI 01-7266:2006 Bakso Ikan Beku terhadap relevan.
efektivitas kerja, mutu dan keamanan produk Penyelenggaraan sertifikasi di Indonesia
serta nilai tambah ekonomi pada UKM SIP. dilaksanakan oleh Lembaga Penilaian
Kesesuaian (Conformity Asessment Body).
2. TINJAUAN PUSTAKA Lembaga ini harus memenuhi ketentuan
akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)
2.1 SNI produk perikanan sebagai otoritas penyelenggara akreditasi.
Menurut BSN (2018) telah berkembang 249
Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK). Namun
Perikanan disusun oleh Komite Teknis (Komtek)
demikian, hanya 3 LPK yang melakukan
65-05 berdasarkan SK Kepala BSN
sertifikasi produk perikanan yaitu Balai Besar
No. 149/KEP/BSN/6/2016. Keanggotaan Komtek
Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP),
ini terdiri dari Pemerintah (Kementerian Kelautan

80
Analisis Pengaruh Spesifik Implementasi SNI Bakso Ikan Pada UKM Sakana Indo Prima (SIP) Peraih SNI Award 2016
(Yopi Nurdiansyah, Wini Trilaksani dan Joko Santoso)

Cipayung, Jakarta Timur, BBP2HP Provinsi Bali Ikan Beku. Pembeda standar tersebut adalah
dan Balai Pengujian dan Pembinaan Mutu Hasil adanya regulasi yang mengatur pemberlakuan
Perikanan (BPPMHP) Cirebon. wajib atau sukarela.
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
2.3 Sistem manajemen keamanan pangan berlaku wajib yang diamanahkan melalui UU
Sistem manajemen keamanan pangan di Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Ijin
Indonesia telah berkembang pesat termasuk edar pangan juga diwajibkan melalui Peraturan
pada lingkup produk hasil perikanan. Sistem BPOM Nomor 27 Tahun 2017 tentang
tersebut telah dikembangkan dari hulu sampai Pendaftaran Pangan Olahan. Sertifikat halal
hilir sebagai bentuk sistem yang terintegrasi. berlaku wajib melalui amanah UU Nomor 33
Prinsip manajemen keamanan pangan adalah Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
bagaimana upaya yang optimal menghasilkan Walaupun demikian, UU tersebut yaitu
pangan yang aman mulai dari penerapan cara memberikan pengecualian terhadap pelaku
berproduksi yang baik dari hulu ke hilir termasuk usaha yang memproduksi produk dari bahan
penerapan higiene dan sanitasi serta analisis yang diharamkan dengan mewajibkan
bahaya dan penentuan titik kendali kritis. Sistem pencantuman keterangan tidak halal secara
keamanan pangan pada pemenuhan prerequisite tegas.
yaitu Good Hygiene Practices antara lain Good Standar Nasional Indonesia 01-
Agricultural Practices (GAP), Good Handling 7266:2006 Bakso Ikan Beku belum berlaku wajib.
Practices (GHP), Good Manufacturing Practices Bagi UKM yang ingin menerapkan dan
(GMP), Good Distribution Practices, Good Retail memperoleh sertifikat SNI Bakso Ikan disyaratkan
Practices (GRP), Good Catering Practices (GCP) memenuhi kaidah mutu dan keamanan pangan.
dan lainnya. Proses sertifikasi SPPT-SNI mempunyai
Pada tahap preventive implementation persyaratan salah satunya adalah telah memiliki
yaitu sistem Hazard Analysis and Critical Control SKP, Ijin Edar dan merek terdaftar sebagai
Points (HACCP) yang menitikberatkan bentuk mutual recognition agreement. Peran
identifikasi, pengendalian bahaya dan tindakan merek pada perlindungan hukum memuat tentang
pencegahan. Pada tahap problem solving identitas produk yang dipandang sebagai
berkembang sistem Risk Analysis yang kekayaan intelektual penciptanya. Hasil karya
menitikberatkan pada perolehan keputusan tersebut dilindungi melalui UU Nomor 20 tahun
manajemen yang lebih baik. 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Standar Nasional Indonesia juga
mengadopsi prinsip keamanan pangan. Misalnya 2.5 Keuntungan Implementasi SNI
SNI CAC/RCP 1:2011 tentang Prinsip Umum Penerapan SNI memiliki pengaruh pada
Higiene Pangan, SNI 01-4852-1998 tentang efektivitas kerja, mutu dan keamanan produk
Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik serta nilai tambah ekonomi. Menurut Trifkovic
Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya, (2017) standar internasional yang diterapkan
SNI International Organization for Standardization pada UKM di Vietnam mampu meningkatkan
(ISO) 22000:2009 tentang Sistem Manajemen produktivitas pekerja sehingga beberapa UKM
Keamanan Pangan-Persyaratan untuk organisasi yang telah terstandardisasi di bidang
dalam rantai pangan. Standar Nasional Indonesia ketenagakerjaan memberikan insentif lebih
01-7266:2006 tentang Bakso Ikan Beku yang kepada pekerja sebagai bentuk apresiasi.
diacu oleh UKM obyek juga merupakan bagian Berbeda dengan penelitian yang
dari sistem manajemen keamanan pangan. dilakukan oleh Ferro dkk, (2015), pada penelitian
Standar tersebut sebagian berisikan tentang tersebut standar bersifat protektif melalui norma
persyaratan GMP, keamanan bakso ikan dan larangan yang ketat terkait keamanan pangan
teknik sanitasi dan higiene. produk agrikultur sehingga berdampak pada
kesesuaian mutu produk dengan standar negara
2.4 Standar Keamanan Pangan Lainnya tujuan. Didukung oleh penelitian Masakure dkk,
Analisis implementasi SNI 01-7266:2006 Bakso (2009) yang meneliti perusahaan agroindustri di
Ikan Beku bersifat intangible dan makro karena negara berkembang yang telah menerapkan ISO
pengaruh penggunaan standar keamanan 9001 diperoleh kesimpulan bahwa penerapan
pangan lain secara bersama-sama. Standar ISO 9001 di perusahaan mempunyai korelasi
Sertifikat Kelayakan Pengolahan Ikan (SKP), yang positif terhadap nilai penjualan ekspor.
standar pemenuhan ijin edar (P-IRT dan MD) Beberapa kajian pengaruh penerapan
serta standar kehalalan produk (Sertifikat Halal) standar di Indonesia menunjukkan hal yang
memiliki norma standar implementasi Good positif seperti yang telah dilakukan oleh Ulkhaq
Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation dan Pramono (2017) terhadap UMKM batik di
Standard Operating Procedure (SSOP) yang juga Semarang. Pada penelitian tersebut diperoleh
terdapat pada norma SNI 01-7266:2006 Bakso hasil bahwa standar berkontribusi memberikan

81
Jurnal Standardisasi Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: Hal 79 - 90

manfaat ekonomi berupa peningkatan efisiensi aspek efektivitas kerja, mutu dan keamanan
pembelian bahan baku, peningkatan efisiensi produk serta nilai tambah ekonomi.
biaya proses produksi dan peningkatan Analisis efektivitas kerja UKM diukur
produktivitas tenaga kerja. Prihatiningrum dkk, melalui konsistensi dan kapabilitas proses.
(2016) meneliti tentang kinerja UKM yang Metode yang digunakan adalah SPC yang
memproduksi mainan di Kota Bekasi setelah SNI dikombinasikan dengan kapabilitas proses
berlaku wajib. Hasil penelitian menunjukkan konsepsi 6 sigma yang dikembangkan oleh
bahwa kinerja pengrajin mainan tergolong tinggi, Motorola (Gasperz, 2006) sehingga diperoleh
yang menunjukkan adanya kesadaran untuk batas kontrol produksi dan probabilitas
menerapkan SNI mainan anak. Penerapan ketidaksesuaian per 1 juta kali produksi. Analisis
standar pada perusahaan/ UKM memberikan mutu dan keamanan produk dilakukan melalui uji
pengaruh positif pada competitiveness terhadap komposisi kimia (kadar air, abu, protein, histamin)
tuntutan global. dan sensori produk sesuai ketentuan SNI 01-
7266:2006 tentang Bakso Ikan Beku.
2.6 Teori Metode Analisis Benefit
Analisis nilai ekonomi selain melalui EBIT
Implementasi Standar
juga dianalisis melalui perolehan favorable
Berbagai metode digunakan untuk menganalisis variance dan nilai tambah produk. Menurut
benefit yang diperoleh melalui penerapan standar Gaspersz (2006) favorable variance diperoleh
pada penelitian ini, analisis pengaruh SNI Produk dari biaya aktual (actual job costs) dan biaya
Perikanan mengacu pada ISO methodology 2.0 standar (standard cost). Penetapan biaya standar
(2013) yang dikombinasikan dengan metode oleh perusahaan berdasarkan pengalaman
brainstorming, Statistical Process Control (SPC), periode produksi sebelumnya dan prediksi masa
kapabilitas proses konsepsi 6 sigma, analisis mendatang dengan pertimbangan kapabilitas
komposisi kimia dan sensori produk, analisis perusahaan. Nilai tambah produk menurut
favorable variance dan nilai tambah produk Hayami dkk, (1987) adalah selisih antara nilai
(Hayami, dkk 1987) . Pada tahapan ke-1 yaitu produk dengan nilai biaya bahan baku dan input
understand the value chain dimaksudkan untuk lainnya, tidak termasuk tenaga kerja. Melalui
mengidentifikasi tata nilai yang terbentuk dalam metode ini, dapat diketahui rasio nilai tambah
organisasi. Pada tahap ke-2 yaitu identify the terhadap produk, imbal jasa tenaga kerja dan
impacts of standards dimaksudkan untuk keuntungan yang diterima perusahaan melalui
mengidentifikasi pengaruh penerapan standar kontribusi produk yang diteliti.
melalui pemetaan penerapan standar pada
Analisis Strength Weakness Opportunity
masing-masing value chain. Pada tahap ini
and Threat (SWOT) digunakan untuk
dikombinasikan dengan brainstorming oleh Tim
menganalisis strategi dalam menerapkan standar.
ahli yang terdiri dari anggota Komtek 65-05, BSN,
Strategi tersebut berupa 1). Agregressive
KKP, produsen dan konsumen untuk menilai
strategies yaitu strategi penggunaan kekuatan
irisan value yang terkandung dalam SNI 01-
internal untuk memperoleh profit dari peluang
7266:2006 tentang Bakso Ikan Beku (SNI Produk
yang ada, 2) Turn-arround strategies yaitu
Perikanan) sehingga diperoleh analisis yang lebih
strategi perolehan benefit dari peluang yang ada
spesifik. Hal ini dilakukan agar pengaruh yang
dalam mengatasi kelemahan, 3) Diversification
disebabkan oleh penerapan SNI Produk
Strategies yaitu strategi pemanfaatan kekuatan
Perikanan dapat dipisahkan dari pengaruh
yang ada untuk menghindari ancaman dan 4)
penerapan standar yang lain sehingga analisis
Defensive Strategies yaitu strategi
terhindar dari sifat intangible dan makro.
meminimalkan kelemahan dan menghindari
Pada tahap ke-3 yaitu analyze the value ancaman.
driver dimaksudkan untuk menganalisis value
Proses Hirarki Analitik (PHA) (Saaty,
driver yang terbentuk. Value driver merupakan
1993) merupakan metode perbandingan
segala sesuatu yang diberikan kepada produk
berpasangan yang menggambarkan pengaruh
yang dapat menambah nilai dan lebih mendapat
relatif setiap variabel terhadap masing–masing
perhatian di mata konsumen. Pada tahap ke-4
tujuan atau kriteria satu tingkat di atas. Teknik
yaitu assess and calculate results dimaksudkan
perbandingan berpasangan yang digunakan
untuk menghitung benefit yang diperoleh dari
dalam PHA berdasarkan judgement atau
penerapan standar. Benefit tersebut dinyatakan
pendapat dari para responden yang dianggap
dalam Earning Before Interest and Taxes (EBIT)
sebagai key person. Pendapat yang diminta
yaitu selisih antara total revenue dengan total
adalah hubungan pengaruh penerapan berbagai
cost. Penerapan ISO Metodhology selama ini
standar pada UKM obyek dan pengaruh terhadap
terbatas pada analisis benefit nilai ekonomi yang
efektivitas kerja, mutu dan keamanan produk
diperoleh. Pada penelitian ini, analisis benefit
serta nilai tambah ekonomi.
penerapan standar dikembangkan terhadap

82
Analisis Pengaruh Spesifik Implementasi SNI Bakso Ikan Pada UKM Sakana Indo Prima (SIP) Peraih SNI Award 2016
(Yopi Nurdiansyah, Wini Trilaksani dan Joko Santoso)

3. METODE PENELITIAN (SKP), Good Manufacturing Practises (GMP) dan


Sanitation standard operating procedure (SSOP),
Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Hazard Analisys Critical Control Point (HACCP),
dengan Agustus 2018 di UKM SIP Depok–Jawa SNI Produk Perikanan, Sertifikat Halal MUI,
Barat sebagai obyek penelitian. Pada BBP2HP Standar ijin edar Badan Pengawas Obat dan
Jakarta dan PT Saraswanti Indo Genetech Makanan (BPOM) dan Standar merek
sebagai laboratorium penguji. Irisan norma SNI terdaftar/Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Produk Perikanan yang spesifik diperoleh melalui Standar tersebut dibuktikan oleh sertifikat yang
preferensi tim ahli yang terdiri dari pemerintah, diperoleh UKM SIP.
pakar (anggota Komisi Teknis 65-05 & Konseptor Berdasarkan pendapat 16 orang dari 20
SNI), produsen dan konsumen menggunakan orang Tim Ahli (tingkat partisipasi 80%) SNI
purposive sampling. Bussines value, pengaruh Produk Perikanan mempunyai norma irisan
standar dan value driver dianalisis menggunakan dalam pemenuhan gizi pangan dan ciri khas
ISO methodology 2.0 (2013) yang produk (Tabel 1). Hal tersebut ditunjukkan melalui
dikombinasikan dengan hasil preferensi irisan persyaratan proporsi ikan dalam produk dan
norma SNI Produk Perikanan oleh tim ahli. persyaratan komposisi kimia seperti kandungan
Nilai efektivitas kerja diperoleh melalui protein dan lemak. Beberapa berpendapat
analisis kapabilitas proses 6 sigma dan konsitensi komposisi kimia tersebut merupakan bagian dari
menggunakan metode SPC (Garpersz, 2006). mutu dan keamanan pangan yang harus dipenuhi
Analisis pengaruh implementasi SNI Produk oleh produk hasil perikanan.
Perikanan terhadap mutu dan keamanan melalui
uji komposisi kimia produk akhir, uji histamin 4.2 Norma spesifik SNI yang berpengaruh
bahan baku Scombroidae dan uji sensori produk
Identifikasi melalui ISO Methodology 2.0
oleh konsumen melalui metode uji dalam SNI.
diperoleh 9 value chain UKM SIP yaitu berupa 1).
Analisis nilai tambah ekonomi diukur melalui
Manajemen dan administrasi, 2). Riset dan
favorable variance yang didapatkan (Garpersz,
pengembangan, 3). Keteknikan/permesinan, 4).
2006), pengamatan peningkatan nilai EBIT dan
Pembelian, 5). Pengadaan logistik, 6).
nilai tambah produk melalui metode Hayami
Operasional produksi, 7). Logistik keluar, 8).
(1987).
Pemasaran dan 9). Pelayanan pelanggan.
Analisis Strength Weakness Opportunity Kombinasi ISO Methodology 2.0 dengan hasil
and Threat digunakan untuk mencari alternatif– preferensi Tim Ahli diperoleh irisan norma SNI
alternatif strategi dalam menerapkan SNI. 01-7266:2006 Bakso Ikan Beku yang
Analisis preferensi implementasi SNI dengan berpengaruh yaitu:
standar lain oleh 16 UKM pengguna SNI
digunakan metode Proses PHA (Saaty, 1993). 1. Persyaratan minimum 40% lumatan daging
ikan atau surimi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Persyaratan suhu penanganan bahan baku
ikan yang berasal dari scombroidae
4.1 Pendapat ahli terhadap irisan SNI maksimum 4.4 oC.
dengan standar lain 3. Persyaratan suhu maksimum pengadonan
Pengaruh penerapan standar tidak dapat adalah 10 oC.
dikatakan spesifik jika terdapat standar – standar 4. Pemasakan bakso ikan dengan dua tahap
lain yang digunakan secara bersama – sama dan pemanasan bertingkat pada suhu 40–70oC
saling mempengaruhi. Untuk itu dilakukan selama 10–20 menit kemudian dilanjutkan
identifikasi standar – standar yang digunakan perebusan pada suhu 90–100 oC sampai
oleh UKM SIP. Terdapat 7 standar yang mengapung.
digunakan yaitu Sertifikat Kelayakan Pengolahan
Tabel 1 Preferensi tim ahli tentang irisan SNI Produk Perikanan dengan standar lain.
Norm of Standard
Standar atau Penyediaan Cara Berpro- Sanitasi Manaje- Keama- Gizi Kekha- Hukum Perlindu-
Regulasi Premises & duksi yang & men nan Pangan san Islam ngan
Facilities Baik Higiene Mutu Pangan Produk Hukum
SKP 16 16 14 10 10 6 4 2 4
GMP & SSOP 16 16 16 12 10 8 6 2 4
HACCP 14 14 14 14 12 10 10 2 8
SNI 14 14 16 14 14 16* 16* 2 10
Halal 14 12 12 4 12 6 4 14 6
Izin Edar 16 14 16 8 12 14 6 2 8
HKI Merek 4 4 2 2 1 1 6 1 16
*ke 16 responden berpandangan sama terhadap SNI Produk Perikanan.

83
Jurnal Standardisasi Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: Hal 79 - 90

Pengaruh norma tersebut terdapat Proses yang berlaku saat ini memiliki
pada fungsi bisnis “Produksi” dan pada aktivitas kapabilitas proses yang baik yaitu 2,99 pada
“Pencampuran adonan” dan “Perebusan referensi pengendalian kualitas 3 sigma. Hal ini
bakso”. Value driver UKM SIP diketahui berlaku jika target (T1) = X-bar = 57,72%
berupa “Produk dengan karakter cita rasa yang dengan upper control limit (UCL) = 58,22% dan
kuat” yang diperoleh melalui depth interview lower control limit (LCL) = 57,22%. Pada
terhadap top manajemen. Untuk menghitung kondisi tersebut, kapabilitas proses
pengaruh SNI Produk Perikanan digunakan berdasarkan perspektif SNI Produk Perikanan
what-if comparison melalui asumsi–asumsi akan lebih besar mengingat target proporsi ikan
perbandingan seperti pada ISO Methodology adalah lebih besar atau sama dengan 40%.
2.0. Asumsi yang diperbandingkan adalah Ketentuan tersebut merupakan LSL sehingga
kondisi aktivitas saat ini dengan kondisi kapabilitas menjadi sangat besar yaitu >6.
berdasarkan perspektif persyaratan dalam SNI. Lower specific limit ≥ 40% dikontrol oleh LCL =
57.72% yang berarti titik kontrol sangat jauh
4.3 Pengaruh SNI terhadap efektivitas dari spesifikasi yang berarti juga kapabilitas
kerja proses sangat besar (Tabel 2).
Norma SNI yang berpengaruh adalah proporsi Tabel 2 Deskripsi statistik kapabilitas proses
ikan dalam adonan bakso minimum 40%. proporsi ikan pada bakso.
Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan No. Jenis data T1 SNI
sampling terhadap aktivitas pengadonan 1. Jumlah data (n) 26 26
sebanyak 26 kali sehingga diperoleh 2. Rata-rata proses 57,72 57,72
kandungan ikan dalam adonan adalah 20,08 kg (X-bar)
daging tuna dan 14,71 kg bahan selain ikan 3. Simpangan baku (S) 0,334 0,334
atau 57,72% : 42,28% (± 0,156%) pada selang 4. Upper control limit 58,22 -
kepercayaan 95%. Uji normalitas data (UCL)
5. Upper specific limit 58,71 -
komposisi adonan melalui metode Kolmogorov-
(USL)
Smirnov diperoleh p-value >0,150 yang berarti 6. Lower control limit 57,22 57,22
data berdistribusi normal. Proporsi ikan sebesar (LCL)
57,72% telah melebihi yang disyaratkan SNI 7. Lower specific limit 56,73 ≥40,00
Produk Perikanan (minimum 40%). Konsistensi (LSL)
penggunaan proporsi ikan dan batas toleransi 8. Simpangan baku 0,330 0,330
simpangan baku maksimal diketahui melalui maksimum (Smaks)
pengukuran peta kendali dan deskripsi SPC. 9. Defect per million 68.112 2.978
opportunities (DPMO)
10. Kapabilitas proses 0,99 >2
(Cpm)
11. Sigma 2,99 >6
Nilai Defect per Million Opportunities
(DPMO) yang berada tepat pada batas
minimum 40% adalah 2.978 per 1 juta kali
proses. Variabilitas proses memiliki nilai
S2hit=25,507 sedangkan S2tabel=37,652 pada
α=0,05 yang menandakan bahwa variansi
proporsi ikan pada bakso tidak signifikan
terhadap Smaks dengan kata lain variabilitas
tidak melebihi dari batas toleransi yang berarti
konsistensi proporsi ikan dalam adonan yang
sudah baik.
Norma SNI Produk Perikanan yang ke
Gambar 1 Peta kendali X-bar dan MR proporsi dua adalah suhu penanganan bahan baku ikan
ikan pada adonan bakso. yang berasal dari Scombroidae adalah 4,4 oC.
Bakso ikan UKM SIP berasal dari Ikan Tuna.
Pada peta kontrol SPC (Gambar 1) titik
Berdasarkan data diperoleh suhu penanganan
proporsi ikan berada dalam kendali proses baik
bahan baku terbagi atas dua proses yaitu
X-bar maupun Moving Range (MR) yang berarti
8 menit pertama setelah keluar dari coldstorage
komposisi adonan terkendali secara statistik.
sampai sesaat sebelum pelumatan sebesar
Kapabilitas proses berdasarkan 6 sigma
4,49 ± 0,26 oC dan 8 menit kedua sesaat
diperoleh dengan membandingkan proses yang
setelah pelumatan dan sebelum pengadonan
terjadi saat ini dengan proses berdasarkan
sebesar 12,76 ± 0,55 oC (α=0,05). Suhu
perspektif persyaratan SNI Produk Perikanan
adonan pada 8 menit pertama mendekati suhu
sebagai bentuk what-if comparison.
yang disyaratkan SNI, untuk itu dihitung besar

84
Analisis Pengaruh Spesifik Implementasi SNI Bakso Ikan Pada UKM Sakana Indo Prima (SIP) Peraih SNI Award 2016
(Yopi Nurdiansyah, Wini Trilaksani dan Joko Santoso)

kapabilitas proses yang berlaku saat ini dan


berdasarkan perspektfi SNI Produk Perikanan.
Berlaku jika target = X-bar maka
kapabilitas proses sebesar 2,75 pada referensi
pengendalian kualitas 3 sigma dapat diartikan
cukup baik. Berdasarkan perspektif SNI Produk
Perikanan, kapabilitas tersebut sangat buruk
yaitu hanya sebesar 0,15 sigma terlebih UCL
bernilai lebih besar dari spesifikasi maksimum
suhu yang disyaratkan SNI sehingga tidak akan
mampu mengontrol suhu bahan baku
maksimum 4,4 oC. Probabilitas ketidaksesuaian
suhu bahan baku di atas 4,4oC adalah sebesar
911.492 per 1 juta kali proses yang berarti
Gambar 2 Peta kendali X-bar dan MR suhu
sangat besar. Terlebih kapabilitas proses suhu
adonan.
penanganan bahan baku pada 8 menit ke-2
dapat dipastikan memiliki kapabilitas yang
Proses saat ini jika berlaku T = X-bar
sangat rendah melebihi kapabilitas proses pada
maka kapabilitas proses sangat baik yaitu 3,12
8 menit pertama. Hal ini dapat dilihat pada pada referensi pengendalian kualitas 3 sigma.
Tabel 3.
Terlebih jika pada perspektif SNI maka
Tabel 3 Deskripsi statistik kapabilitas proses kapabilitas proses lebih besar yaitu 5,27 sigma.
suhu penanganan bahan baku bakso. Hal ini membuat kemungkinan ketidaksesuaian
No. Jenis data T1 SNI suhu adonan <10 oC hanya 82 kali dalam
1. n 30 30 1 juta kali proses (Tabel 4). Variabilitas rendah
2. X-bar 4,49 4,49 yaitu S2hit = 29,58 lebih kecil dari S2tabel =
3. S 0,625 0,625 42,55 sehingga konsistensi suhu penanganan
4. UCL 5,42 5,42* adonan bakso sangat baik (Tabel 4).
5. USL 6,19 ≤4,4*
6. LCL 3,56 - Tabel 4 Deskripsi statistik kapabilitas proses
7. LSL 2,78 - penjagaan suhu adonan bakso.
8. S maks 0,619 0,619 No. Jenis data T1 SNI
9. DPMO 105.650 911.492 1. n 30 30
10. Cpm 0,91 0,048 2. X-bar 5,31 5,31
11. Sigma 2,75 0,15 3. S 0,898 0,898
Batas kontrol atas lebih besar dari spesifikasi 4. UCL 6,64 6,64
maksimum (UCL>USL). 5. USL 8,08 <10
6. LCL 3,98 -
Norma SNI Produk Perikanan yang ke 7. LSL 2,53 -
tiga adalah persyaratan suhu maksimum 8. S maks 0,889 0,889
pengadonan maksimum 10oC. Beberapa 9. DPMO 52.616 82
penelitian menyebutkan bahwa lama simpan 10. Cpm 1,03 1,73
dan penggunaan suhu dingin pada adonan 11. Sigma 3,12 5,27
bakso mencegah terjadinya denaturasi protein Norma yang ke empat adalah cara
lebih awal sehingga berpengaruh terhadap gel perebusan bakso ikan dengan dua tahap
yang terbentuk (Candra et al. 2014; Utomo et pemanasan bertingkat. Usaha Kecil Menengah
al. 2014). Suhu proses pengadonan bakso SIP memiliki cara perebusan tersendiri yang
ikan yang berjalan saat ini memiliki rerata 5,31 berbeda denga SNI. Perebusan sama
± 0,38 oC (α=0,05). Hal tersebut terjadi karena dilakukan dua tahap, namun tahap pertama
penambahan es curah selama pengadukan hanya sebagai penampungan sementara
adonan. Suhu adonan memenuhi persyaratan setelah adonan melewati mesin pencetak
dalam SNI Produk Perikanan (<10oC). bakso. Pada tahap ini adonan bakso yang
Variabilitas proses menjaga suhu adonan telah terbentuk direbus hingga mengapung
bakso berada dalam batas kendali (batas atas pada rerata suhu 83,59 oC selama ± 169 detik,
dan bawah) yang menandakan bahwa proses selanjutnya direbus kembali pada tahap II pada
terkendali secara statistik seperti diperlihatkan rerata suhu 84,45 oC selama ± 171 detik.
pada Gambar 2. Tahap ke dua lebih ke pematangan bakso.
Suhu dan waktu yang digunakan pada tahap I
& II tidak jauh berbeda. Hal ini diperlihatkan
pada Gambar 3 dan 4 setelah dilakukan uji
beda.

85
Jurnal Standardisasi Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: Hal 79 - 90

adonan memiliki kapabilitas proses yang baik.


Hal ini berpegaruh terhadap komposisi kimia
produk bakso seperti yang tercantum pada
Tabel 5.
Tabel 5 Hasil uji komposisi kimia bakso
Hasil (%) Persyaratan
Parameter
2015* 2018 SNI (%)
Kadar air 67,46 69,76 Maks. 65
Kadar abu 1,53 1,59 Maks. 2
Kadar protein 13,21 10,32 Min. 7
* Hasil uji Lembaga Sertifikasi Produk – Hasil
Perikanan (LSPro-HP) BBP2HP Jakarta
Proporsi ikan dalam adonan jauh
memenuhi persyaratan SNI Produk Perikanan.
Gambar 3 Uji beda suhu perebusan bakso. Pemenhan tersebut berpengaruh terhadap
kadar protein produk yang tinggi.
Ketidaksesuaian justru terjadi pada kadar air
produk yang terlalu tinggi. Berdasarkan
pengamatan selama penelitian, penambahan
air dingin pada adonan bakso dilakukan secara
tidak terukur. Petugas pengadonan
menambahkan air dingin berdasarkan
perkiraan dan pengamatan visual tingkat
kehomogenan adonan bakso dalam mesin
pengadon. Kadar air yang tinggi berpengaruh
terhadap tekstur bakso yaitu mengakibatkan
tekstur kurang elastis (Hasrati dan Rusnawati,
2011; Zurriyati, 2011; Yunita dan Rahmawati,
Gambar 4 Uji beda waktu perebusan. 2015; Wibowo dkk, 2015). Dalam hal ini, GMP
harus diubah atau diperbaiki. Rasa dan tekstur
Uji beda dilakukan untuk mengetahui bakso memiliki nilai preferensi konsumen lebih
signifikansi. Hasil uji menunjukkan bahwa suhu rendah dari SNI Produk Perikanan. Pengaruh
dan waktu perebusan tidak memberikan kadar air produk yang tinggi mengakibatkan
pengaruh yang berbeda nyata (ditunjukkan tekstur kurang disukai oleh konsumen. Hal
pada notasi huruf yang sama) sehingga proses tersebut sesuai dengan hasil penilaian sensori
perebusan dilakukan pada rentang suhu 83 oleh 30 orang konsumen yang tertera pada
sampai 84 oC selama ± 340 detik atau 5 sampai Tabel 6.
6 menit. Waktu perebusan merupakan
akumulasi dari tahap I & II. Tabel 6 Hasil uji sensori bakso oleh konsumen
No. Parameter Hasil
Persyaratan SNI tidak dilaksanakan 1. Kenampakan 7,40 ± 0,35
secara keseluruhan oleh UKM SIP. Beberapa 2. Bau 7,00 ± 0,42
ketidaksesuaian terjadi, terlebih terdapat cara 3. Rasa 5,73 ± 0,76*
yang tidak sesuai sama sekali dengan SNI 4. Tekstur 6,33 ± 0,47*
yaitu cara perebusan. Pemenuhan proporsi *Tidak sesuai dengan persyaratan SNI (minimum 7,00)
ikan dan suhu adonan bakso dilakukan dengan Kapabilitas menjaga suhu penanganan
baik. Terdapat kecenderungan persyaratan SNI bahan baku sangat rendah. Suhu berkaitan
dilaksanakan dengan baik apabila menyokong erat dengan kadar histamin bahan baku dari
langsung value driver. Seperti proporsi ikan Scombroidae. Menurut FDA (2018)
dalam adonan mampu membentuk cita rasa dekomposisi pada ikan jenis Scombroidae
dan suhu adonan bakso yang dingin mampu ditunjukkan oleh peningkatan kadar histamin
menciptakan bakso dengan tekstur tertentu, dalam jaringan ototnya. Indikasi dekomposisi
akan tetapi hal ini tidak diikuti oleh cara dapat terlihat ketika kandungan histamin 50
perebusan yang sesuai. mg/kg atau lebih. Sampel uji diambil pada
kondisi bahan baku 8 menit kedua yaitu saat
4.4 Pengaruh SNI terhadap mutu dan pelumatan daging pada suhu 12oC diperoleh
keamanan produk hasil kadar histamin 307,54 mg/kg.
Pengaruh implementasi SNI Produk Perikanan Penelitian menyebutkan bahwa bahan
terhadap efektivitas kerja akan berpengaruh baku baik Scombroidae dalam bentuk segar
terhadap mutu dan keamanan produk yang maupun beku pada berbagai tahapan
dihasilkan. Pemenuhan proporsi ikan dalam pengolahan di industri memiliki kadar histamin

86
Analisis Pengaruh Spesifik Implementasi SNI Bakso Ikan Pada UKM Sakana Indo Prima (SIP) Peraih SNI Award 2016
(Yopi Nurdiansyah, Wini Trilaksani dan Joko Santoso)

yang tidak terlalu tinggi yaitu hanya berkisar 1 dibutuhkan biaya Rp. 582.476,- sedangkan
sampai 8 mg/kg (Trilaksani 2011; Mohan dkk, biaya standar yang ditetapkan Rp. 585.000,-
2015; Restuccia dkk, 2015). Kuat dugaan kadar sehingga diperoleh favorable variance sebesar
histamin yang tinggi pada UKM SIP telah Rp. 2.524,- atau 0,43%.
terbentuk pada proses penanganan di hulu Hasil uji sensori oleh konsumen
sehingga terakumulasi lebih tinggi pada saat berpengaruh terhadap volume penjualan
tahap pelumatan, SNI Produk Perikanan produk. Bakso ikan berkontribusi hanya
mensyaratkan maksimum 100 mg/kg. sebesar 5,47% volume penjualan di tahun
Kadar histamin yang tinggi juga 2017. Hal ini kemungkinan besar dipengaruhi
mengakibatkan muncul flavor tertentu pada oleh rasa dan tekstur yang kurang disukai
produk (Purwaningsih dkk, 2013) sehingga nilai konsumen. Kontribusi volume penjualan Bakso
preferensi rendah oleh konsumen. Hasil Ikan berpengaruh terhadap nilai EBIT.
analisis mengindikasikan bahwa pengaruh
implementasi SNI Produk Perikanan terhadap
efektivitas kerja mempunyai efek domino
terhadap mutu dan keamanan produk yang
dihasilkan.

4.5 Pengaruh SNI terhadap nilai tambah


ekonomi
Pengaruh implementasi SNI terhadap Ni
efektivitas kerja dan mutu serta keamanan
produk saling berhubungan begitu pula dengan
nilai tambah ekonomi. Persyaratan proporsi
ikan dalam adonan bakso membuat
penggunaan bahan baku ikan lebih terukur.
Pengaturan proporsi ikan berdampak pada Gambar 6 EBIT UKM SIP.
efisiensi biaya sehingga diperoleh favorable
variance. Favorable variance adalah ukuran Earning Before Interest and Taxes
efisiensi yang merupakan selisih antara biaya diperoleh melalui selisih Total Revenue (TR)
aktual dengan biaya yang distandarkan oleh dengan Total Cost (TC). Trend kenaikan TR
perusahaan (Gasperz, 2006). Usaha Kecil terlihat pada garis yang lebih curam
Menengah SIP memperoleh keuntungan dibandingkan trend kenaikan TC. Hal ini
ekonomi melalui efisiensi bahan baku ikan menandakan efisiensi yaitu penggunaan biaya
seperti yang terlihat pada Gambar 5. yang lebih sedikit sehingga diperoleh
pendapatan yang lebih besar.
Tabel 7 Nilai tambah produk bakso.
No. Variabel Bakso
Output, Input dan Harga
1. Output yang dihasilkan (kg/adonan) 38,38
2. Bahan baku yang digunakan 29,08
(kg/adonan)
3. Tenaga Kerja (orang/adonan) 12
4. Faktor konversi 1,32
5. Koefisien tenaga kerja 0,4126
6. Harga output (Rp/kg) 37.000
7. Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/adonan) 16.250
Pendapatan dan Keuntungan
8. Harga bahan baku (Rp/kg) 22.378
9. Sumbangan input lain (Rp/kg) 1.000
Gambar 5 Efisiensi bahan baku ikan pada 10. Nilai output (Rp/kg) 48.840
produk bakso. 11. a. Nilai tambah (Rp/kg) 25.462
b. Rasio nilai tambah (%) 52,13
Titik biaya aktual berada dibawah garis 12. a. Imbalan tenaga kerja (Rp/kg) 6.706
b. Bagian tenaga kerja (%) 26,34
biaya standar menandakan biaya aktual yang
13. a. Keuntungan (Rp/kg) 18.756
dikeluarkan lebih kecil dari biaya standar b. Tingkat keuntungan (%) 73,66
sehingga UKM SIP memperoleh favorable Balas Jasa Masing-Masing Faktor Produksi
variance. Garis merah merupakan UCL dan 14. Marjin (Rp/kg) 26.462
a. Pendapatan tenaga kerja (%) 25,34
LCL yang ditetapkan sebesar 1% dari biaya
b. Sumbangan input lain (%) 3,78
standar oleh UKM SIP. Penetapan tersebut c. Keuntungan perusahaan (%) 70,88
bergantung pada kebijakan perusahaan.
Rerata dalam melakukan pengadonan Melalui metode Hayami (Tabel 7)
diperoleh nilai tambah produk bakso sebesar

87
Jurnal Standardisasi Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: Hal 79 - 90

Rp. 25.462 atau rasio 52.13% seperti yang sehingga tingkat partisipasi 81,25%. Hasil
tertera pada Tabel 7. Nilai tambah produk PHA seperti yang terlihat pada Gambar 6.
didapatkan melalui penggunaan bahan baku
senilai Rp. 22.378/kg yang menghasilkan nilai
output sebesar Rp. 48.840/kg. Penggunaan
bahan baku dengan biaya yang lebih rendah
dan biaya tenaga kerja yang lebih efisien dalam
memproduksi bakso ikan mengakibatkan
perolehan keuntungan perusahaan sebesar
70,88% melalui produk tersebut.
Menurut Artika dan Marini (2016) pihak
perusahaan perlu melakukan efisiensi terutama
dalam hal biaya bahan baku agar memperoleh
nilai tambah yang lebih tinggi. Ditambahkan
oleh Wulandari dkk, (2015) bahwa harga bahan
baku berpengaruh signifikan terhadap nilai
tambah, kenaikan harga bahan baku dapat
berpengaruh negatif terhadap nilai tambah.
Gambar 6 Preferensi UKM tentang pengaruh
4.6 Strategi implementasi SNI
SNI dengan standar lainnya.
Strategi implementasi SNI diperoleh melalui
analisis SWOT berdasarkan depth interview 5. KESIMPULAN
dengan beberapa pakar dan UKM yang lain
yang memiliki sertifikat SNI. Hasil analisis Implementasi SNI 01-7266:2006 tentang Bakso
tersebut diperoleh strategi sebagai berikut: Ikan Beku pada UKM SIP berpengaruh
1. Aggressive strategies melalui mengubah terhadap efektivitas kerja, mutu dan keamanan
lini produksi yang memiliki kapabilitas yang produk serta nilai tambah ekonomi. Pengaruh
rendah. spesifik SNI 01-7266:2006 terletak pada
2. Diversification strategies melalui sertifikasi persyaratan minimum proporsi daging ikan,
produk inovatif dan turunan produk ber- suhu penanganan bahan baku Scombroidae,
SNI suhu maksimum pengadonan dan teknik
3. Turn-arround strategies melalui perebusan bakso ikan. Implemetasi SNI
memperkuat penjualan dan promosi untuk memiliki efek berganda. Efektivitas kerja yang
memperoleh EBIT yang lebih besar. tinggi sebagai akibat penerapan SNI
4. Defensive strategies melalui efisiensi berpengaruh terhadap pemenuhan persyaratan
biaya-biaya baik yang berkaitan langsung mutu dan keamanan produk. Pemenuhan
maupun tidak langsung dengan produksi. persyaratan mutu dan keamanan produk
tersebut berdampak pada perolehan nilai
4.7 Pengaruh SNI menurut preferensi tambah ekonomi serta berlaku sebaliknya.
beberapa UKM
Terdapat 7 standar yang digunakan oleh UKM UCAPAN TERIMA KASIH
yang telah memperoleh SPPT-SNI. Standar
tersebut yaitu standar kelayakan pengolahan Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
(SKP), GMP dan SSOP, HACCP, SNI Produk Bapak Santoso selaku Manajer Operasional
Perikanan, Halal MUI, Ijin edar BPOM dan HKI UKM Sakana Indo Prima yang berkenan
merek. Berdasarkan analisis PHA diperoleh menjadikan UKM tersebut sebagai obyek
hasil bahwa standar untuk memperoleh ijin penelitian. Ucapan terima kasih juga kami
edar dari BPOM yang paling berpengaruh pada sampaikan kepada tim ahli (KKP, BSN, LSPro-
UKM tersebut (0,20) dan dengan HP BBP2HP Jakarta, Komisi Teknis 65-05,
mempertimbangkan penilaian terhadap Konseptor SNI, produsen dan konsumen) dan
standar-standar yang lain, pengaruh yang pihak-pihak lain yang mendukung penelitian ini.
paling dirasakan adalah terhadap mutu dan
keamanan produk (0,39). DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh penerapan SNI Produk
Perikanan mendapat penilaian yang paling Artika, IBE. Marini, IAK. (2016). Analisis nilai
kecil di antara standar yang lain (0,08). Analisis tambah (value added) buah pisang
ini dilakukan terhadap keseluruhan UKM menjadi keripik pisang di Kelurahan
bersertifikat SNI Produk Perikanan di Indonesia Babakan Kota Mataram (studi kasus
yaitu 16 UKM (BBP2HP, 2018). Jumlah UKM pada industri rumah tangga kripik pisang
yang merespon adalah sebayak 13 UKM Cakra). Ganec Swara. 10(1): 94 – 98.

88
Analisis Pengaruh Spesifik Implementasi SNI Bakso Ikan Pada UKM Sakana Indo Prima (SIP) Peraih SNI Award 2016
(Yopi Nurdiansyah, Wini Trilaksani dan Joko Santoso)

Badan Standardisasi Nasional. (1998). SNI 01- SMEs. Economics and Finance. 4: 3-12.
4852-1998 Sistem Analisis Bahaya dan doi:10.1016/S2212-5671(12)00315-2.
Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta International Organization for Standardization.
Pedoman Penerapannya. Jakarta (ID): 2013. Economic Benefits of Standard:
BSN. ISO Methodology 2.0. Switzerland (CH):
------.(2006). SNI 01-7266-2006 Bakso Ikan ISO.
Beku. Jakarta (ID): BSN. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2016).
------.(2009). SNI ISO 22000:2009 Sistem KKP Kembali Raih Herudi Technical
Manajemen Keamanan Pangan – Award. Diakses 7 Maret 2017 pada
Persyaratan untuk Organisasi dalam http://kkp.go.id/2016/11/17/kkp-kembali-
Rantai Pangan. Jakarta (ID): BSN. raih-herudi-technical-award.
------.(2011). SNI CAC/RCP 1:2011 Masakure, O. Henson, S. Cranfield, J. (2009).
Rekomendasi Nasional Kode Praktis – Standards and export performance in
Prinsip Umum Higiene Pangan. Jakarta developing countries: Evidence from
(ID): BSN. Pakistan. The Journal of Internasional
------.(2013). Sistem Manajemen Mutu: SNI ISO Trade and Economic Development.
9001:2008. Penerapan pada Usaha Kecil 18(3): 395–419.
dan Menengah. Jakarta (ID): BSN. doi:10.1080/09638190902986538.
------.(2018). Daftar Lembaga Sertifikasi. Mohan, CO. Remya, S. Murthy, LN.
Diakses pada 13 Agustus 2018 pada Ravishankar, CN. Kumar, KA. (2015).
http://sispk.bsn.go.id/LPK/LembagaSertifi Effect of filling medium on cooking time
kasi. and quality of canned yellowfin tuna
(Thunnus albacares). Food Control. 50:
Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil
320-
Perikanan. (2018). Capaian Ragam dan
327.doi:10.1016/j.foodcont.2014.08.030.
Klien LSPro-HP. Diakses pada 28 Maret
2018 pada Prihatiningrum, T. Muljono, P. Sadono, D.
https://www.bbp2hpjakarta.kkp.go.id/bera (2016). Performance of doll craftsman
nda/lspro-hp. in Bekasi, West Java in Indonesian
National Standard of children toys
Food and Drug Administration. (2018). CPG
implementation. Jurnal Penyuluhan. 12
Sec. 540.525 Decomposition and
(2): 198 – 210.
Histamine Raw, Frozen Tuna and Mahi-
Mahi; Canned Tuna; and Related Purwaningsih, S. Santoso, J. Garwan, R.
Species [Internet]. [diakses 2018 (2013). Perubahan fisiko-kimiawi,
September 28]. Tersedia pada: mikrobiologi dan histamin bakasang ikan
https://www.fda.gov/ICECI/ComplianceM cakalang selama fermentasi dan
anuals/CompliancePolicyGuidanceManu penyimpanan. J.Teknol dan Industri
al/ucm074506.htm. Pangan. 24(2): 168–177.
doi:10.6066/jtip.2013.24.2.168.
Ferro, E. Otsuki, T. Wilson, JS. (2015). The
effect of product standards on Restuccia, D. Spizzirri, UG. Bonesi, M. Tundis,
agricultural export. Food Policy. R. Menichini, F. Picci, N. Loizzo, MR.
50(2015):68-79. (2015). Journal of Food Composition and
doi:10.1016/j.foodpol.2014.10.016. Analysis. 40: 52 –
60.doi:10.1016/j.jfca.2014.12.014.
Gasperz, V. (2006). Continuous Cost Reduction
Trough Lean-Sugma Approach. Jakarta Saaty, TL. (1993). Pengambilan Keputusan
(ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Bagi Para Pemimpin. Jakarta: PT
Pustaka Binaman Pressindo.
Hasrati, E. Rusnawati, R. (2011). Kajian
penggunaan daging ikan mas (Cyprinus Trifkovic, N. (2017). Spillover effects of
carpio linn) terhadap tekstur dan cita international standard: working
rasa bakso daging sapi. Agromedia. conditions in the Vietnamese SMEs.
29(1): 17 – 31. World Development.10(2): 300-310.
doi:10.1016/j.foodchem.2010.02.065.
Hayami, Y. Kawagoe, T. Morooka, Y. Siregar,
M. (1987). Agricultural Marketing and Trilaksani, W. (2011). Pengembangan sistem
Processing in Upland Java A Perspective manajemen mutu terpadu produk tuna
From A Sunda Village. Bogor (ID): ekspor: suatu kajian fungsi manajemen
CPGRT centre. mutu dan keamanan produk di Muara
Baru DKI Jakarta [disertasi]. Bogor (ID):
Irjayanti, M. Aziz, AM. (2012). Barrier factors
IPB.
and potential solution for Indonesian

89
Jurnal Standardisasi Volume 21 Nomor 1, Maret 2019: Hal 79 - 90

Ulkhaq, NM. Pramono, SNW. (2017). Penilaian surimi ikan kurisi (Nemipterus
Manfaat Ekonomi Penerapan Standar nematophorus). Jurnal Pengolahan dan
dengan Metodologi ISO: Studi Kasus di Bioteknologi Hasil Perikanan. 4(2): 17 –
UMKM Batik XYZ Semarang. Seminar 24.
dan Konferensi Nasional IDEC 2017; Wulandari, NT. Darwanto, DH. Irham. (2015).
2017 Mei 8-9; Surakarta, Indonesia. Analisis nilai tambah dan kontribusi
Utomo, AP. Riyadi, PH. Wijayanti, I. (2014). industri kerajinan bambu pada distribusi
Aplikasi alginat sebagai emulsifier dalam pendapatan masyarakat di Kabupaten
pembuatan kamaboko ikan kuniran Sleman. Agro Ekonomi. 26(2): 192-
(Upeneus sulphureus) pada 205.doi:10.22146/agroekonomi.17271.
penyimpanan suhu ruang. Jurnal Yunita, M. Rahmawati. (2015). Pengaruh lama
pengolahan dan bioteknologi hasil pengeringan terhadap mutu manisan
perikanan. 3(1):127-136. kering buang carica (Carica
Wibowo, TA. Darmanto, YS. Amalia, U. (2015). candamarcensis). Konversi. 4(2): 17 –
Karakteristik kekian berbahan baku 28. doi:10.24853/konversi.4.2.17-28.

90

Anda mungkin juga menyukai