Anda di halaman 1dari 2

5 Tahun Dikembangkan, Indonesia Raih Peringkat Pertama Wisata Halal Dunia 2019

Oleh: Humas ; Diposkan pada: 18 Apr 2019 ; 22674 ViewsKategori: Berita

Indonesia bersama dengan Malaysia


dinyatakan berhasil meraih peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal dunia versi
GMTI (Global Muslim Travel Index) 2019. Pengumuman keberhasilan ini disampaikan oleh
CEO CrescentRating dan juga halaltrip.com, Fazal Bahardeen, bertempat di Hotel Pullman
Jakarta, Selasa (9/4), yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan para
deputi di lingkungan Kementerian Pariwisata.

“Setelah bergabung dalam GMTI, tahun ini, Indonesia patut berbangga karena akhirnya
mampu menduduki peringkat pertama wisata halal dunia, bersanding dengan Malaysia,
dengan total skor 78,” ungkap Fazal dalam kesempatan itu.

Selain Indonesia dan Malaysia, urutan ranking wisata halal dunia versi GMTI diraih oleh
Turki (skor 75), Arab Saudi (skor 72), serta Uni Emirat Arab (skor 71). Adapun negara lain
yang masuk dalam top 10 wisata halal dunia lainnya antara lain Qatar (skor 68), Maroko
(skor 67), Bahrain (skor 66), Oman (skor 66), dan Brunei Darussalam (skor 65).

Program Prioritas

Menpar Arief Yahya yang hadir dalam acara tersebut secara khusus mengucapkan terima
kasih pada seluruh jajaran Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal yang telah
bekerja keras sehingga prestasi baru ini berhasil diraih untuk Indonesia.
“Saya ucapkan selamat bagi seluruh Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal yang
akhirnya berhasil mewujudkan mimpi Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik di
dunia, tahun ini. Saya harapkan prestasi ini akan memacu destinasi wisata lain di Indonesia
untuk segera mengembangkan wisata halal di masing-masing daerahnya, karena kita mampu,
Indonesia mampu dan layak untuk dikenal dunia,” sambung Menpar.

Pengembangan pariwisata halal Indonesia, lanjut Menpar Arief Yahya, merupakan salah satu
program prioritas Kementerian Pariwisata yang sudah dikerjakan sejak lima tahun yang lalu.
Data GMTI 2019 menunjukkan bahwa hingga tahun 2030, jumlah wisatawan muslim
(wislim) diproyeksikan akan menembus angka 230 juta di seluruh dunia.

Selain itu, pertumbuhan pasar pariwisata halal Indonesia di tahun 2018 mencapai 18%,
dengan jumlah wisatawan muslim (wislim) mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata
halal prioritas Indonesia mencapai 2,8 juta dengan devisa mencapai lebih dari Rp 40 triliun.

Mengacu pada target capaian 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang
harus diraih di tahun 2019, Kementerian Pariwisata menargetkan 25% atau setara 5 juta dari
20 juta wisman adalah wisatawan muslim.

Peluang inilah yang ditangkap oleh Kementerian Pariwisata, dan ditindaklanjuti dengan
pengembangan 10 Destinasi Halal Prioritas Nasional di tahun 2018 yang mengacu standar
GMTI, antara lain: Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur (Malang Raya), Lombok, dan Sulawesi Selatan
(Makassar dan sekitarnya).

“Tahun ini, penguatan destinasi pariwisata halal dilakukan dengan menambah keikutsertaan 6
Kabupaten dan Kota yang terdapat di dalam wilayah 10 Destinasi Halal Prioritas Nasional,
yaitu Kota Tanjung Pinang, Kota Pekanbaru, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, dan Kabupaten Cianjur,” ungkap Menpar.

Destinasi Prioritas

CrescentRating-Mastercard juga telah mengumumkan bahwa top 5 destinasi wisata halal


prioritas Indonesia 2019 secara berturut-turut diraih oleh Lombok (Nusa Tenggara Barat)
dengan skor 70, Aceh dengan skor 66, Riau dan Kepulauan Riau dengan skor 63, DKI Jakarta
dengan skor 59, serta Sumatera Barat dengan skor 59.

Penganugerahan bagi lima destinasi wisata halal prioritas serta 11 destinasi wisata halal
lainnya telah dilaksanakan oleh Menpar minggu lalu bertempat di Bidakara Hotel, Selasa
(9/4), dan dihadiri langsung oleh perwakilan dari masing-masing Provinsi/Kota/Kabupaten
destinasi wisata halal tersebut.

(Biro Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata RI)

Anda mungkin juga menyukai